=
Keterangan :
i = Intensitas hujan (m/jam)
At = Luas tadah hujan (m2),berupa atap
atau permukaan tanah yang diperkeras
K = Permeabilitas (m/jam)
L = Keliling Penampang sumur (m)
As = Luas penampang sumur (m2)
D = Durasi hujan (jam)
H = Kedalaman Sumur (m)
i At D
H
L As
K
Penurunan Rumus SNI
Qsumur= Qbid.tadah- Qres
Qbid.tadah=I.Abid.tadah
Qres= K (LH+A)
I.Abid.tadah=H.Asumur+KLH+K Asumur
Dengan lama/durasi hujan, maka :
DKL A
A DK DIA
H
sumur
sumur tadah bid
+
=
.
.
DINDING PORUS
Perlu ada Nilai Faktor untuk Konstruksi
Dinding yang Tidak Seluruhnya Porus
Metode Sunjoto (1991)
|
|
.
|
\
|
=
2
1
.
R
FKT
e
K F
Q
H
t
H = tinggi muka air dalam sumur (m)
F = faktor geometrik (m)
Q = debit air masuk (m3/dtk)
T = waktu pengaliran (detik)
K = koefisien permeabilitas tanah (m/dtk)
R = jari-jari sumur (m)
2 (L + 2/3 R)
ln ((L+2R) / 2R + (L/2R)2 + 1 )
H
L
F
R
Q
C x I x A
K
Penurunan Persamaan Sunjoto
Perhitungan Berdasarkan perubahan proses
dari waktu ke waktu
Adanya faktor geometri yang merupakan faktor
koreksi terhadap bentuk sumur
Metode Soenarto (1995)
Vp dt Vr dt = A dH
Vp = volume air hujan yang
masuk dalam waktu dt (m3)
Vr = volume air hujan yang
terinfiltrasi ke dasar dan dinding
sumur pada waktu dt (m3)
A = luas penampang sumur (m2)
dt = waktu yang diambil sebagai
dasar perhitungan(det)
H = tinggi muka air dalam sumur
dihitung dari dasar sumur (m)
Vp dt
dH
A
Vr dt
Vr = K x (As + HL)
Penurunan Persamaan Sunjoto
Perhitungan Berdasarkan perubahan proses
dari waktu ke waktu
Adanya faktor geometri yang merupakan faktor
koreksi terhadap bentuk sumur
Perbandingan Desain
TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3
TIPE 1 TIPE 2
Cocok Diterapkan
Di Permukiman Perkotaan
Tanah Sangat
Rapuh
Tanah Relatif
keras
Dimensi (Volume)
dibutuhkan relatif kecil
Resapan Lebih
Besar
TIPE 3
Tanah cukup keras
Jarang penduduk
Saran
Untuk kebutuhan-kebutuhan
lahan yang khusus,dapat
diaplikasikan alternatif desain
sumur resapan yang lainnya :
Tipe II dengan dinding
porus diganti dengan
pasangan bata siar
tegak/datar berongga (untuk
daerah dengan beban
bangunan tinggi)
Tipe II dengan isian batu
untuk daerah dengan
kelerengan tinggi atau
tanahyang mudah geser
namun mempunyai
permeabilitas yang baik