dan Toksikologi
2 of 25
3 of 25
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
>>video
CHEMOTHERAPEUTICA
Misalnya untuk : Purifikasi air Pengawetan pangan Sterilisasi alat Pembersih tubuh Tujuan : Untuk mengurangi penyebaran mikroba penyebab penyakit
Sejarah : Mesir : Penggunaan cuka, garam, proses embalming (pengawetan mayat). Jerman (1847 1849) Ignaz Semmelweis : Menggunakan chlorin untuk mencuci tangan terhadap mahasiswa sebelum masuk ke ruang persalinan. Louis Pastuer J. Lister : Metode sterilisasi terhadap verband dan alat alat bedah.
Zat kimia yang membunuh dan menghambat multiplikasi mikroorganisme (bakteri, protozoa, fungi dan virus)
Ekt o
par a da siti
t i ri n A te ak b
Antiseptik & Desinfekt an
ANTI INFEKSI
n ti r A u ja m
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
an tip r oa otoz
Antiseptik
obat antiinfeksi setempat (lokal) Senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme pada jaringan hidup mampu membatasi dan mencegah infeksi Digunakan pada permukaan mukosa, kutan dan luka yang terinfeksi Dapat menghambat pertumbuhan sel-sel bakteri, spora jamur, virus dan protozoa, tanpa merusak jaringan tubuh INSTITUT PERTANIAN BOGOR antiseptik ideal
Digunakan dalam bentuk tunggal atau digabung dengan detergen, sabun, serbuk tabur, deodoran, basis salep/krim
Desinfektan
Obat antiinfeksi setempat Senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme (bakterisid), biasanya pada benda mati Efek yang ditimbulkan tidak terpulihkan Digunakan secara luas untuk sanitasi rumah atau rumah sakit
Fenol, NaOCl, Hg+ Formaldehid Timerosol Kadar rendah lisis Etilen oksida Cu , Ag++, H2O2 , Kloroform
++
I2,
Gugus SH
Konstituen sitoplasma
ATPase membran
Turunan akridin
INSTITUT PERTANIAN BOGOR MEKANISME KERJA Antiseptik & Desinfektan (Hugo & Russel)
Mekanisme kerja
1. 2. 3. 4. 5.
Penginaktifan enzim tertentu Denaturasi protein Mengubah permeabilitas membran sel bakteri Interkalasi ke dalam DNA Pembentukan kelat
Bekerja dengan mengalkilasi lansung gugus nukleofil (gugus amino, karboksil, hidroksil, fenol, dan tiol) dari protein sel bakteri Reaksi alkilasi pemblokan sisi aktif dan konformasi enzim pertumbuhan sel terhambat. Contoh : senyawa turunan aldehid, amida, karbanilida, etilen oksida, halogen (klorin, Iodin), senyawa merkuri, amonium kuarterner
Denaturasi Protein
Terjadi koagulasi contoh : turunan alkohol, halogen, senyawa merkuri, peroksida, amonium kuarterner, turunan fenol
Permeabilitas membran berubah terjadi kebocoran konstituen sel kematian bakteri Contoh : turunan amin dan guanidin, turunan fenol, senyawa amonium kuarterner
Menghambat sintesis DNA terjadi mutasi pada sintesis protein Contoh : zat warna, turunan trifenilmetan, gentian violet dan turunan akridin
Pembentukan Kelat
Pembentukan senyawa kompleks dengan ion Fe dan Cu tingginya kadar ion logam di dalam sel terjadi gangguan fungsi enzim kematian mikrooganisme Contoh : Turunan fenol (heksaklorofen, oksikuinolin)
Antiseptik digunakan untuk mahluk hidup, misalnya : Hewan, Manusia Contoh : Membersihkan tangan sebelum pembedahan dengan alkohol
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Desinfektan digunakan untuk benda mati Contoh : Membersihkan kandang dengan karbol
Desinfektan dalam konsentrasi rendah bisa digunakan sebagai Antiseptika, tetapi tidak semua antiseptika dalam dosis besar bisa digunakan sebagai desinfektan misalnya : Lysol diencerkan bisa untuk antiseptik, tetapi Boric acid dalam konsentrasi tinggi tidak bisa dipakai sebagai desinfektan
1. Agen Oxidasi Peroxida Halogen 2. Agen Pereduksi Formaldehyde Gluteraldehyde Sulfur dioxide 3. Asam Alkali Alkohol 4. Phenol dan Cresol Phenol Cresol
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
5. Chloroxylenol Chloroxylenol (p. chloroxy metoksilenol) 6. Zat Warna Kelompok Acridin Pewarna Fluorescerin 7. Detergents d. anionik d. kationik Senyawa ampoter 8. Lain-lain Chlohexidine HCl
Desinfektan dalam konsentrasi rendah bisa digunakan sebagai Antiseptika, tetapi tidak semua antiseptika dalam dosis besar bisa digunakan sebagai desinfektan misalnya : Lysol diencerkan bisa untuk antiseptik, tetapi Boric acid dalam konsentrasi tinggi tidak bisa dipakai sebagai desinfektan
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Efeknya cepat Spektrum luas terhadap mikroorganisme (bakteri, jamur, fungi dan virus) Tidak meninggalkan mikroorganisme resisten Tidak inaktiva karena protein Toksisitas rendah Tidak mewarnai atau korosiva Tidak merusak kulit atau hipersensitiva Tidak berbau atau bisa menghilangkan bau Setelah dicuci tidak beresidu Dapat bekerja seperti sabun Mudah dipakai dan ekonomis
Syarat Desinfektan
Reaksi lain
Reaksi terhadap kulit sistemik toksisitas, reaksi terhadap mikroorganisme berbeda dan reaksi spesifik
Desinfektan/Antiseptika Zat kimia yang membunuh dan menghambat multiplikasi mikroorganisme (bakteri, protozoa, fungi dan virus)
Lanjutan.
4. Phenol dan Cresol @ Phenol @ Cresol 5. Chloroxylenol @ Chloroxylenol (p. chloroxy metoksilenol) 6. Zat Warna @ Kelompok Acridin @ Pewarna Fluorescerin
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lanjutan.
7. Detergents @ d. anionik @ d. kationik @ Senyawa ampoter 8. Lain-lain @ Chlohexidine HCl
Agen Oxidasi
1.Hydrogen Peroksida
Larut dalam air, tidak berwarna, tidak berbau dan rasa spesifik) Terkena mukosa akan berbusa Stabil dalam suasana asam Rusak dalam susana alkali atau terkontak dengan zat organik atau logam
Lanjutan Hidrogen Peroksida.. Daya kerja : Anti septik dan deodoran dengan oksidasi yang kuat akibat enzym katalase. Membersihkan secara mekanis akibat cepatnya terbentuk gelembung oksigen.
Penggunaan :
5 menit Antrax spora
50 % larutan H2O2
1 menit Cocci pyogen
2. Natrium Perborate
3. Kalium Permanganate Kristal metalik agak gelap, tidak berbau dan bila
dilarutkan dalam air berwarna pink Kalium Permanganat merupakan pengoksidasi kuat tanpa lepas oksigen Daya Kerja : Antiseptik Larutan 1:1000 untuk membersihkan luka dan obat kumur Adstringen INSTITUT PERTANIAN BOGOR Larutan 5 % menguatkan telapak
4. Halogen
Clorin dan Iodin (murah, bakterisidal cepat dan broad spektrum) a. Clorin
@ Oksidator kuat dan toksik @ Sebagai anti septik deodoran @ Merupakan Hipoklorit yang tidak stabil dan mengeluarkan clorin sedikit demi sedikit bila berkontak dengan udara, orang, material dan bergabung dengan gugus amino dari protein
Lanjutan Chlorin. Daya Kerja : Untuk penjernihan air dan sabun Natrium hipoklorite (0,5 % Chlorin) Digunakan untuk celup ambing pada saat perah dan mengatasi mastitis Biasa iritasi dan hilang 1-2 minggu b. Iodine Aktivitas lebih rendah dari pada chlorin, berbentuk larutan yang iritan pada kulit dan mukosa Tingtura Iodii (2,5 % I) Larutan air (Lugols) Untuk mengirigasi intrauterine 0,2 % atau < Larut dalam amonia dan natrium thiosulfat Mewarnai
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lanjutan Iodin. Iodosfor Iodium dan Carier Polyvinylpyerolydon (Povidon) Larutan 10 % yang bebas 1 % Tidak mewarnai kulit Kontrol mastitis
Agen Pereduksi
1. Formaldehyde @ Agen preservatif spesimen @ Larutan dengan konsentrasi 40 % formaldehyde @ Dapat mempresipitasikan protein @ Astringen @ Membentuk gas bila dikombinasikan dengan INSTITUT PERTANIAN BOGOR KMnO4
2. Gluteraldehyde @ Iritan < Formaldehyde @ Spktrum luas 3. Sulfur Dioxide @ Berbentuk gas kalau dibakar @ Fumigan disinfektan efek pada vermin @ 0,5 l untuk 3 m3
Alkohol
@ Ethyl alkuhol 70 % (efektif untuk spora) @ Pre injeksi untuk membasahi kulit
Lanjutan Cresol.
@ Sangat efektif pada bakteri tahan asam, sedikit pada virus dan tidak pada spora @ Lysol = Cresol dan Sabun Kelarutan dalam air lebih besar Toksik terutama untuk kucing dan anjing cuci kandang harus berhati-hati Chloroxylenol @ Parachlorometoxylenol (PCMX) @ Dichlorometoxylenol (DCMX) @ Larut dalam air dan alkohol > efektif dari phenol @ Spesifik untuk bakteri gram + Streptocaccus INSTITUT PERTANIAN BOGOR @ > Staphylococus
Zat Warna
@ Turunan Acridine @ Efek terutama untuk bakteri pyogenik gram + dan gram @ Proteus sp. dan Ps pyocynea resisten Daya Kerja : Mengikat sequen DNA amino acid Terdiri dari : Euvlavine, Acrivlavine, Aminocrine HCl dan Provlavine
Detergents
Lanjutan Detergents.
Kationik (Revosed Soap) @ Senyawa amonium quarterner @ Rosmilin @ Acridin @ BKC @ Cetrimid
Terima Kasih
Atas Perhatiannya
INSTITUT PERTANIAN BOGOR