ANALISIS VEGETASI
Secara garis besar, metode analisis vegetasi dapat dikelompokkan menjadi 2 macam: 1. Metode destruktif Metode ini biasanya dilakukan untuk memahami jumlah materi organik yang dapat dihasilkan oleh suatu komunitas tumbuhan. Variabel yang digunakan bisa berupa produktivitas primer, maupun biomassa (jumlah total benda hidup dalam populasi tertentu organisme).
Metode destruktif umumnya dilakukan untuk bentuk vegetasi yang sederhana, dengan ukuran luas pencuplikan antara 1 m2 sampai 5 m2 Penimbangan bisa didasarkan pada berat segar materi hidup atau berat keringnya. Metode ini sangat membantu dalam menentukan kualitas suatu padang rumput terbuka dikaitkan dengan usaha pencarian lahan penggembalaan dan sekaligus menentukan kapasitas tampungnya. Pendekatan yang terbaik untuk metode ini adalah secara floristika, yaitu didasarkan pada pengetahuan taksonomi tumbuhan.
2. Metode non destruktif 2.1. Non destruktif non floristika Penelaahan organisme hidup atau tumbuhan tidak didasarkan pada taksonominya. Pada prinsipnya mengungkap vegetasi berdasarkan bentuk hidupnya. Pembagian dunia tumbuhan secara taksonomi sama sekali diabaikan.
diperlukan.
Dalam pelaksanaannya sangat ditunjang dengan variabelvariabel yang diperlukan untuk menggambarkan baik struktur maupun komposisi vegetasi, di antaranya adalah: 1. Kerapatan: jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suatu luasan tertentu, misalnya 100 individu per hektar. 2. Cover (Kelindungan): proporsi permukaan tanah yang ditutupi oleh proyeksi tajuk tumbuhan, dinyatakan dalam satuan persen 3. Frekuensi : jumlah petak contoh di mana ditemukannya jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat, dinyatakan dalam persen.
Contoh perhitungan: 1. Jenis tumbuhan Avicennia marina (api-api) ditemukan dalam 50 petak contoh dari 100 petak contoh yang dibuat. Hitunglah berapa frekuensi. Frekuensi = 50/100 x 100% = 50% 2. Jenis tumbuhan bakau (Rhizophora apiculata) mempunyai proyeksi tajuk seluas 10 m2 dalam suatu petak contoh seluas 100 m2. Hitunglah cover (kelindungan) jenis bakau tersebut. Kelindungan = 10/100 x 100% = 10%
VEGETASI:
Kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada suatu tempat di mana antara individu-individu penyusunnya
hidup
dalam
vegetasi
lingkungan tersebut.
Vegetasi tidak hanya kumpulan dari individuindividu tumbuhan, melainkan membentuk suatu kesatuan di mana individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh-tumbuhan (Soerianegara dan Indrawan, 1978)
Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai
Bentuk medan yang dijumpai sehari-hari adalah hasil akhir dari dua kekuatan yang berlawanan, yaitu: a. Kekuatan luar: pelapukan, pengikisan, pengendapan b. Kekuatan dalam: tektonik dan volkanisme
Atas dasar kekuatan tersebut, morfologi medan dibedakan : a. Daerah pengikisan b. Daerah pengendapan
Sifat Endapan
Batuan Induk Jenis batuan induk menentukan tingkat kesuburan tanah. Bahan batuan induk tanah di Indonesia berasal dari
Faktor iklim yang berpengaruh terhadap penyebaran vegetasi antara lain: (1) suhu, (2) kelembaban udara, (3) angin dan (4) curah hujan. (1) Suhu Perbedaan suhu bukan karena musim, tetapi karena perbedaan ketinggian tempat dan perbedaan siang dan malam. Perbedaan suhu mengakibatkan adanya perbedaan dalam pola penggunaan tanah, terutama dalam jenis tanaman yang diusahakan
Daerah panas (0 650 m dpl): kelapa, padi, jagung, tebu, karet Daerah sedang (650 1500 m dpl): kopi, tembakau, teh, sayuran Daerah sejuk (1500 2500 m dpl): teh, sayuran, kina, pinus Daerah dingin (> 2500 m dpl): tidak ada tanaman budidaya
Suhu berpengaruh terhadap: Perbedaan waktu umur panen padi di dataran rendah dengan di pegunungan, Tanaman karet tidak menghasilkan getah bila ditanam pada ketinggian di atas 800 m dpl. Di dataran rendah tidak ada perkebunan teh, sebaliknya perkebunan kelapa yang ekonomis hanya terdapat di dataran rendah
Suhu rata-rata tahunan dataran rendah = 26o C Berkurang 0,6o C tiap kenaikan 100 m. Untuk Puncak Jaya Wijaya (5000 m dpl) akan terdapat suhu rata-rata di bawah 0oC
Perbedaan suhu siang hari dan suhu malam hari cukup besar, terutama pada waktu hari cerah di musim kemarau.
Perbedaan suhu udara pada ketinggian tempat yang berbeda Beda suhu = 0,006 (X1 X2) x 1o C Contoh: Kota A, ketinggian 5 m dpl, suhu rata-rata 28 oC Kota B, ketinggian 215 m dpl, suhu rata-rata = ....... ? Beda suhu = 0,006 (5 215) x 1oC = -1,2 o C Jadi suhu rata-rata kota B = 28 1,2oC = 26,8 oC
a. Xerophyta, jenis tumbuhan yang tahan terhadap lingkungan hidup yang kering, contoh kaktus, rumput gurun. b. Mesophyta, jenis tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang lembab, contoh: anggrek, cendawan (jamur). c. Hygrophyta, jenis tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan yang basah, contoh: eceng gondok, teratai. d. Tropophyta, jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim, contoh: pohon jati
Sebagai contoh, hujan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh angin Monson barat. Angin ini membawa uap air yang relatif banyak,
Sebaliknya, keberadaan vegetasi akan mampu menghalangi pergerakan angin, sehingga dapat meningkatkan curah hujan untuk daerah di
sekitarnya.
Angin pada umumnya mempengaruhi faktor-faktor ekologi lainnya di suatu tempat, misalnya terhadap penguapan air.
Secara fisiologi, angin dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan tanaman dengan mengganti udara yang basah dengan udara kering, akibatnya meningkatkan transpirasi.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan pohon dan semak umumnya terjadi di tempat yang jauh dari arah tiupan angin.
(4) Curah Hujan Jumlah curah hujan rata-rata per tahun yang
Ada beberapa hal yang menyebabkan terdapatnya iklim hampir gurun di beberapa tempat di
Indonesia.
1. Letak daerah di pesisir yang arah pantainya sejajar dengan arah angin. Contoh: Gilimanuk, Bali Vemasse, Timor Leste
Tempat-tempat yang bercurah hujan besar adalah tempat-tempat yang letaknya di pantai barat atau selatan yang langsung menghadapi
Tempat-tempat lain yang bercurah hujan besar adalah tempat-tempat yang terletak pada lereng gunung yang menghadap ke barat dengan
Jumlah hujan berkurang, apabila letak suatu tempat melampaui ketinggian tertentu, contoh: Nama tempat Ketinggian (m dpl) Curah hujan (mm)
Tidak seluruh Indonesia mengalami musim hujan pada saat musim angin barat. Musim hujan pada musim angin barat terutama terjadi di Indonesia bagian barat. Dari Sulawesi Tenggara ke timur, musim hujan jatuh justru pada saat Indonesia bagian barat sedang musim kemarau yaitu pada bulan Mei Juni.
Kota Cirebon Kendari Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des ------------------ cm --------------------45 36 32 20 15 10 6 2 4 6 15 33 18 17 19 18 21 19 12 6 3 2 7 17
Selain itu terdapat perbedaan waktu jatuhnya musim hujan antara dua tempat, misalnya antara Banyumas dengan Banjarnegara.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan.
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan
kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
Jumlah penduduk yang selalu berubah menimbulkan perubahan pola penggunaan tanah di suatu daerah
Mata pencaharian, tingkat kehidupan dan penyebaran penduduk sangat menentukan corak penggunaan tanah. Hal ini yang menyebabkan adanya perbedaan penggunaan tanah di daerah perkotaan dan pola penggunaan tanah di daerah pedesaan.
KLASIFIKASI VEGETASI
KLASIFIKASI VEGETASI
Ossting (1982), mengklasifikasikan vegetasi terdiri dari 7 macam : 1. Vegetasi Pantai Vegetasi yang terletak di tepi pantai dan tidak terpengaruh oleh iklim serta berada di atas garis pasang tertinggi (Departemen Kehutanan). Salah tanaman yang terdapat di daerah pantai adalah kelapa, merupakan satu jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae.
2. Vegetasi Mangrove/Rawa Definisi menurut FAO (1982): adalah jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh pada daerah pasang surut.
Macam-macam Vegetasi Mangrove a. Vegetasi inti: Jenis ini membentuk hutan mangrove di daerah yang mampu brtahan terhadap salinitas (garam) yang disebut sebagai Halophyta. Kebanyakan jenis mangrove mempunyai adaptasi khusus untuk tumbuh dan berkembang,toleransi terhadap garam tinggi,dapat bertahan pada perendaman pasang surut.
b. Vegetasi marginal: Pada mangrove yang berada di darat, di rawa musiman, pantai dan atau mangrove marginal.
c. Vegetasi fakultatif marginal: Daerah yang banyak ditumbuhi tanaman Meliaceae dengan jenisnya Carapa guianensis, Raphia taedigera, dan
Melaleuca leucadendron.
Vegetasi yang tumbuh di daerah pantai berlumpur dengan jenis-jenis pohon diantaranya pohon bakau (Rhizophora sp), Bruguiera sp., Sonneratia sp., Xylocarpus, dan Avicenia
3. Vegetasi Payau
4. Vegetasi Gambut Tipe vegetasi yang umumnya terdapat pada daerah beriklim A atau B.
Lahan gambut sepanjang tahun/selama waktu yang panjang dalam setahun selalu jenuh air (water logged) atau tergenang air.
Tanah gambut terdapat di cekungan, depresi atau bagianbagian terendah di pelimbahan dan menyebar di dataran rendah sampai tinggi.
Vegetasi yang tumbuh di ketinggian antara 700 - 1500 m diatas permukaan laut (Badan Pertanahan Nasional).
Tanaman yang tumbuh pada daerah tersebut sifatnya sangat khusus karena harus bertahan untuk hidup pada kondisi sulit. Tanaman yang dapat tumbuh di daerah dataran tinggi diantaranya : cemara (tumbuhan berdaun jarum), ketela pohon, ubi jalar, kopi, dan cokelat.
7. Vegetasi Pegunungan Vegetasi yang tumbuh diketinggian antara 1500-2500 m di atas permukaan laut . Tanaman yang tumbuh antara lain teh dan bunga Eidelweis. Selain itu tanaman kopi dan tembakau dapat tumbuh di daerah ini namun hanya dapat pada musim kemarau.
SILABUS
I. PENDAHULUAN A. Kontrak Pembelajaran B. Pengertian: Vegetasi, Penutup/Liputan Lahan (Land Cover), Tata Guna Lahan/Penggunaan Lahan (Land Use) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN VEGETASI/TANAMAN A. Faktor Tanah B. Faktor Iklim C. Faktor Manusia dan Tata Kehidupan Masyarakat KLASIFIKASI VEGETASI/TANAMAN DAN KARAKTERISTIKNYA A. Vegetasi Sebagai Bagian dari Penutup Lahan B. Vegetasi Alami dan Non Alami C. Distribusi, Tipe dan Azas Penyebaran Vegetasi D. Analisis Vegetasi
II.
III.
SILABUS
IV.
LINGKUP PENGGUNAAN LAHAN/TATA GUNA LAHAN A. Tata Guna Lahan dan Pembangunan Pertanian B. Stadia Perkembangan Pertanian dan Penggunaan Tanahnya C. Analisa Tata Guna Lahan D. Status dan Pemilikan Tanah METODE INVENTARISASI PENGGUNAAN LAHAN A. Pengumpulan Data dengan Survei Lapang dan Teknik Penginderaan Jauh B. Pengelolaan dan Penyajian Data C. Pemantauan Penggunaan Lahan/Vegetasi
V.
VI.
PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN A. Penggunaan Lahan dalam Hubungannya dengan Perencanaan Pembangunan B. Konsep Penatagunaan Lahan C. Metode dan Sistem Perencanaan Tata Guna Lahan
PUSTAKA
1. Jayadinata. 2005. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perdesaan, Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung. 2. Kusmana, C. 1997. Metode Survei Vegetasi. Penerbit IPB. Bogor. 3. Sandy, M. 1985. Penggunaan Tanah di Indonesia. Direktorat Tata Guna Tanah. Dep Dalam Negeri. 4. ----------. Prosedur Perencanaan Tata Guna Tanah. Depdagri.
I. PENDAHULUAN
VEGETASI = LIPUTAN LAHAN = LAND COVER TATA GUNA LAHAN = PENGGUNAAN LAHAN = LAND USE MADE SANDI LAHAN IDENTIK DENGAN LINGKUNGAN FOKUS DARI LINGKUNGAN LAHAN
LAND USE PENGGUNAAN PERMUKAAN TANAH DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT ITU UNTUK KEPENTINGAN MANUSIA LAHAN TIDAK HANYA PERMUKAAN TANAH, NAMUN JUGA GEJALA-GEJALA DAN EFEK DARI PENGGUNAAN LAHAN TERSEBUT
LAND COVER LEBIH DITEKANKAN PADA KENAMPAKAN VISUAL, KENAMPAKAN TAMPAK MATA APA YANG ADA DI PERMUKAAN TANAH TUMBUHAN, HUTAN, RUMPUT, DLL. LAND USE TERMASUK FUNGSI LAHAN, MANFAAT BAGI MANUSIA LEBIH DITEKANKAN TIDAK HANYA KENAMPAKAN VISUALNYA PERTANIAN, DLL.
LAND COVER
VEGETASI: Istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan VEGETASI: Merupakan bagian makhluk hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Misalnya: hutan, kebun, padang rumput, tundra, dll. VEGETASI: Salah satu komponen ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah diukur dan nyata
VEGETASI:
Kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh
bersama-sama pada suatu tempat di mana antara individu-individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik di antara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewan-hewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut.
Vegetasi tidak hanya kumpulan dari individuindividu tumbuhan, melainkan membentuk suatu kesatuan di mana individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh-tumbuhan (Soerianegara dan Indrawan, 1978)
PETA LAND USE SAWAH ditanami padi atau jagung tanaman semusim jenis irigasi 1950 land use hanya sebagai kenampakan kasat mata Land Utilization ditekankan pada fungsi dari liputan lahan disamping kenampakan visualnya. Kesimpulan: Land use penggunaan permukaan tanah dan penggunaan lahan untuk kepentingan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
LAND USE
a. Pemanfaatan lingkungan yang ada di suatu tempat untuk kepentingan manusia
b. Segala macam campur tangan manusia baik secara permanen atau siklis terhadap suatu kumpulan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan (lahan) dengan tujuan mencukupi kebutuhan baik material, spiritual atau keduanya
OVER USE
Penggunaan lahan yang mengakibatkan degradasi tanah (erosi, penggaraman, kemunduran dan kesuburan tanah)
PERLINDUNGAN LAHAN
Penggunaan dan perlindungan terhadap sumber-sumber produksi dari lahan sejalan dengan prinsip-prinsip menajemen, diperoleh manfaat tertinggi dalam ekonomi.
JAYADINATA:
TATA GUNA TANAH (LAND USE) Pengaturan penggunaan tanah, baik penggunaan permukaan bumi di daratan juga permukaan bumi di lautan. Aguna tidak digunakan Wyaguna penggunaan yang salah (alpa guna) Tuna Guna penggunaan yang kurang benar TGT Tanah dengan unsur alam lain air, iklim, kegiatan manusia dalam kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi.
UN USED --> Keadaan di atas tanah di mana tidak ada penggunaan yang sengaja oleh manusia, misal: tanah kosong, alang-alang, tanak rusak, dsb. PEMANFAATAN TANAH Menunjukkan keadaan nyata yang lebih detail pada suatu jenis penggunaan tanah dalam rangka memperoleh nilai tambah penggunaan tanpa mengubah wujud fisik penggunaannya. Misal: penggunaan tanah diklasifikasi jenisnya sebagai pemukiman pemanfaatan tanahnya dapat berupa tempat tinggal, warung, dll.
JENIS PENGGUNAAN TANAH: 1. PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN Dominasi penggunaan tanah non pertanian: perumahan, jasa, perdagangan, industri. Cirinya: a. Intensitas penggunaan lebih intensif b. Adanya keterkaitan antar unit penggunaan tanah yang sangat erat c. Ukuran unit-unit penggunaan didominasi luasan relatif kecil dibandingkan pedesaan
SILABUS
I. PENDAHULUAN A. Kontrak Pembelajaran B. Pengertian: Vegetasi, Penutup/Liputan Lahan (Land Cover), Tata Guna Lahan/Penggunaan Lahan (Land Use) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN VEGETASI/TANAMAN A. Faktor Tanah B. Faktor Iklim C. Faktor Manusia dan Tata Kehidupan Masyarakat KLASIFIKASI VEGETASI/TANAMAN DAN KARAKTERISTIKNYA A. Vegetasi Sebagai Bagian dari Penutup Lahan B. Vegetasi Alami dan Non Alami C. Distribusi, Tipe dan Azas Penyebaran Vegetasi D. Analisis Vegetasi
II.
III.
SILABUS
IV.
LINGKUP PENGGUNAAN LAHAN/TATA GUNA LAHAN A. Tata Guna Lahan dan Pembangunan Pertanian B. Stadia Perkembangan Pertanian dan Penggunaan Tanahnya C. Analisa Tata Guna Lahan D. Status dan Pemilikan Tanah METODE INVENTARISASI PENGGUNAAN LAHAN A. Pengumpulan Data dengan Survei Lapang dan Teknik Penginderaan Jauh B. Pengelolaan dan Penyajian Data C. Pemantauan Penggunaan Lahan/Vegetasi
V.
VI.
PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN A. Penggunaan Lahan dalam Hubungannya dengan Perencanaan Pembangunan B. Konsep Penatagunaan Lahan C. Metode dan Sistem Perencanaan Tata Guna Lahan
PUSTAKA
1. Jayadinata. 2005. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perdesaan, Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung. 2. Kusmana, C. 1997. Metode Survei Vegetasi. Penerbit IPB. Bogor. 3. Sandy, M. 1985. Penggunaan Tanah di Indonesia. Direktorat Tata Guna Tanah. Dep Dalam Negeri. 4. ----------. Prosedur Perencanaan Tata Guna Tanah. Depdagri.
I. PENDAHULUAN
VEGETASI = LIPUTAN LAHAN = LAND COVER TATA GUNA LAHAN = PENGGUNAAN LAHAN = LAND USE MADE SANDI LAHAN IDENTIK DENGAN LINGKUNGAN FOKUS DARI LINGKUNGAN LAHAN
LAND USE PENGGUNAAN PERMUKAAN TANAH DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT ITU UNTUK KEPENTINGAN MANUSIA LAHAN TIDAK HANYA PERMUKAAN TANAH, NAMUN JUGA GEJALA-GEJALA DAN EFEK DARI PENGGUNAAN LAHAN TERSEBUT
LAND COVER LEBIH DITEKANKAN PADA KENAMPAKAN VISUAL, KENAMPAKAN TAMPAK MATA APA YANG ADA DI PERMUKAAN TANAH TUMBUHAN, HUTAN, RUMPUT, DLL. LAND USE TERMASUK FUNGSI LAHAN, MANFAAT BAGI MANUSIA LEBIH DITEKANKAN TIDAK HANYA KENAMPAKAN VISUALNYA PERTANIAN, DLL.
LAND COVER
VEGETASI: Istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan VEGETASI: Merupakan bagian makhluk hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Misalnya: hutan, kebun, padang rumput, tundra, dll. VEGETASI: Salah satu komponen ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah diukur dan nyata
VEGETASI:
Kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh
bersama-sama pada suatu tempat di mana antara individu-individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik di antara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewan-hewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut.
Vegetasi tidak hanya kumpulan dari individuindividu tumbuhan, melainkan membentuk suatu kesatuan di mana individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh-tumbuhan (Soerianegara dan Indrawan, 1978)
PETA LAND USE SAWAH ditanami padi atau jagung tanaman semusim jenis irigasi 1950 land use hanya sebagai kenampakan kasat mata Land Utilization ditekankan pada fungsi dari liputan lahan disamping kenampakan visualnya. Kesimpulan: Land use penggunaan permukaan tanah dan penggunaan lahan untuk kepentingan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
LAND USE
a. Pemanfaatan lingkungan yang ada di suatu tempat untuk kepentingan manusia
b. Segala macam campur tangan manusia baik secara permanen atau siklis terhadap suatu kumpulan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan (lahan) dengan tujuan mencukupi kebutuhan baik material, spiritual atau keduanya
PENGGUNAAN LAHAN PEDESAAN Menunjukkan aktivitas yang dijalankan untuk keperluan pertanaman (produksi, pangan, dsb.) OVER USE Penggunaan lahan yang mengakibatkan degradasi tanah (erosi, penggaraman, kemunduran dan kesuburan tanah) PERLINDUNGAN LAHAN Penggunaan dan perlindungan terhadap sumber-sumber produksi dari lahan sejalan dengan prinsip-prinsip menajemen, diperoleh manfaat tertinggi dalam ekonomi.
JAYADINATA: TATA GUNA TANAH (LAND USE) Pengaturan penggunaan tanah, baik penggunaan permukaan bumi di daratan juga permukaan bumi di lautan. Aguna tidak digunakan Wyaguna penggunaan yang salah (alpa guna) Tuna Guna penggunaan yang kurang benar TGT Tanah dengan unsur alam lain air, iklim, kegiatan manusia dalam kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi.
UN USED --> Keadaan di atas tanah di mana tidak ada penggunaan yang sengaja oleh manusia, misal: tanah kosong, alang-alang, tanak rusak, dsb. PEMANFAATAN TANAH Menunjukkan keadaan nyata yang lebih detail pada suatu jenis penggunaan tanah dalam rangka memperoleh nilai tambah penggunaan tanpa mengubah wujud fisik penggunaannya. Misal: penggunaan tanah diklasifikasi jenisnya sebagai pemukiman pemanfaatan tanahnya dapat berupa tempat tinggal, warung, dll.
JENIS PENGGUNAAN TANAH: 1. PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN Dominasi penggunaan tanah non pertanian: perumahan, jasa, perdagangan, industri. Cirinya: a. Intensitas penggunaan lebih intensif b. Adanya keterkaitan antar unit penggunaan tanah yang sangat erat c. Ukuran unit-unit penggunaan didominasi luasan relatif kecil dibandingkan pedesaan
Vegetasi yang tumbuh di ketinggian antara 700 - 1500 m diatas permukaan laut (Badan Pertanahan Nasional).
Tanaman yang tumbuh pada daerah tersebut sifatnya sangat khusus karena harus bertahan untuk hidup pada kondisi sulit. Tanaman yang dapat tumbuh di daerah dataran tinggi diantaranya : cemara (tumbuhan berdaun jarum), ketela pohon, ubi jalar, kopi, dan cokelat.
7. Vegetasi Pegunungan Vegetasi yang tumbuh diketinggian antara 1500-2500 m di atas permukaan laut . Tanaman yang tumbuh antara lain teh dan bunga Eidelweis. Selain itu tanaman kopi dan tembakau dapat tumbuh di daerah ini namun hanya dapat pada musim kemarau.