Anda di halaman 1dari 34

AUTOIMUNITAS

OLEH: Mulya Safri M Kes SpA(K)

Definisi

Imunitas
Reaksi tubuh thd masuknya substansi asing

Respon imun Kumpulan respon thd substansi asing yg terkoordinasi

Sistem imun Suatu sistem didalam tubuh yang dibentuk untuk mengenal suatu benda asing atau diri sendiri dan kemudian mampu untuk melakukan netralisasi, eliminasi atau melakukan metabolisme zat asing tersebut

Kemampuan mengenal benda asing/antigen spesifik menghancurkan antigen yg sdh dikenal sebelumnya Cara sistem ini didapat :
1. Aktif 2. Pasif

Dasar INGATAN/MEMORI !!

Komponen yang berperan :

1. sel limfosit zat yg bersifat imunogenik/antigen


2. Human Leucocyte Antigen (HLA)

3. Major Histocompatibility Complex (MHC)

Respon imun spesifik

Sel B menemukan antigen dan menangkap

Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper

Kemudian sel B mengaktivasi sel plasma dan sel memori

Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen

Sel antibodi memfagosit antigen

Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama

Respon imun spesifik terdiri dari :


Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen sel B proliferasi & diferensiasi sel plasma membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin

Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan Antibody dependent cellular immune respons sel null sel K

SEL T

- Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B - Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm berbagai fase pertumbuhan - Mempunyai petanda fungsional concanavalin A & phytohemaglutinin Fungsi :- membantu sel B dlm memproduksi antibodi - mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dlm fagositosis - mengontrol ambang & kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)

Sel B

SEL B
- Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang

-Imunitas yang diperantarai antibodi


-Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe
-Rangsangan antigen I terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G

Antigen Presenting Cell (APC)

Merupakan suatu sel yang menampilkan kompleks antigen asing & MCH pada permukaannya sehingga mudah dihancurkan oleh limfosit.
Respon : - imunitas humoral MHC klas 1

- imunitas seluler MHC klas 2

AUTOIMUNITAS

Autoimunitas adalah gangguan terhadap pengenalan antara setiap antigen asing dengan struktur antigen diri (self antigen) sehingga terjadi respon imun terhadap antigen diri yang dianggap asing. Respon imun : - Respon imun humoral pembentukan autoantibodi - Respon imun selular

SPEKTRUM PENYAKIT AUTOIMUN


1. Organ spesifik Mempengaruhi organ tunggal dan respon imun ditujukan langsung pada antigen di dalam organ tersebut yang melibatkan satu atau beberapa kelenjar endokrin Target : - molekul permukaan sel hidup (reseptor hormon) - molekul intraseluler (enzim intraseluler) 2. Non organ spesifik Mempengaruhi organ multipel yang berkaitan dengan respon autoimun terhadap molekul yang tersebar seluruh tubuh

Toleransi diri
Toleransi timus Toleransi perifer Toleransi sel B

Pembentukan sel T dan sel B bersifat autoreaktif yang harus dicegah melalui eliminasi (downregulation)

Toleransi timus

Positive selection sel T bertahan dgn berikatan dgn MHC induksi sinyal yg cegah sel Tmati (bila gagal berikatan dgn MHC di timus apoptosis melalui proses negative selection. Sel T yang bertahan berikatan dgn MHC dan kompleks peptida diri di timus induksi autoimunitas dgn pengenalan dgn Ag tubuh. Negative selection terinduksi bila banyak peptida diri yang diekspresikan ditimus.

Toleransi sel timus

Toleransi sel perifer


Ignorance : Ag asing tdk terlihat induksi toleransi perifer cos gagal menginduksi aktivasi sel T Pemisahan set T autoreaktif dengan autoantigen dengan cegah akses antigrn diri - APC Anergi dan ko-stimulasi : anergi terjadi bila tdk terjadi ikatan dengan ko-stimulator yg terbatas pada APC sel dendritik yang terbats terjadi di limfoin sekunder (nodus limfe) Supresi Supresi aktif dari sel T autoreaktif dgn menghambat populasi sel Ts (Ag yg sama)

Toleransi sel perifer

Toleransi Sel B

Sel B bekerja pada sistem perifer Apabila terjadi proses hipermutasi (sel B baru) somatik gen imunoglobulin pada sel B matur di pusat germinal nodus limfe menghasilkan autoantibodi Sel B baru Ag yang sesuai tanpa sel T Sel B apoptosis/anergi

Etiologi

Faktor Genetik penyakit autoimun multipel dapat berada dalam satu keluarga dan melibatkan gen multipel maupun gen tunggal Faktor Lingkungan 1. Hormon : wanita > laki, dipengaruhi metabolisme hormon (estrogen), masa reproduktif, contohnya pada LES (lupus eritomatosus) 2. Infeksi : Virus, akan meningkatkan reaksi autoimun dengan aktivasi poliklonal limfosit, pelepasan organel subseluler setelah destruksi sel, fenomena asosiasi pengenalan akibat insersi antigen virus pada membran sel yang meningkatkan reaksi terhadap antigen diri, serta gangguan funfgsi sel Ts. virus pencetus autoimunitas : EBV, miksovirus, virus hepatitis, CMV, coxsackie, retrovirus, dll.

Lanjutan.....
3. Obat : mekanisme autoimun yang diinduksi obat kemungkinan mengikuti mekanisme molecular mimicry, molekul obat mempunyai struktur yang serupa dengan molekul diri sehingga dapat melewati toleransi perifer. contoh: penisiliamin, dapat berikatan langsung dengan peptida (molekul MHC) menginduksi respon abnormal sel T 4. Agen infeksi lain : pajanan radiasi sinal ultraviolet, stres, faktor diet.

Patogenesis

Respon imun membutuhkan kerja sama set T dan sel B. Aktivasi sel B ditentukan oleh sejumlah sinyaldan faktor yang datang dari sel T. Mekanisme toleransi ditentukan oleh sel T. Sel T toleran teraktivasi (faktor spesifik atau Ag yang mirip dengan Ag diri) aktivitas sel B (tidak toleran) membentuk autoantibodi. Aktivasi sel B oleh mitogen endogen/eksogen disebut aktivator poliklonal (sprti produk bakteri,virus,parasit) dpt langsung rangsang sel B autoantibodi (anti DNA, antilimfosit, antieritrosit, antiglobulin , dll.

Kesamaan molekul antara protein diri dengan protein mikroorganisme memicu autoimun. Peptida diri bereaksi silang dgn peptida mikrobial yg sama struktur (tanpa akses ke APC) presentasi langsung ke sel T yg responsif respon imun meluas kerusakan jaringan lokal yg cepat (epitope spreading)

Diagnosis
Uji respon imunologik spesifik Seluler 1. Kualitatif uji transformasi limfosit (dg PHA & con A) uji sitotoksisitas uji produksi limfokin 2. Kuantitatif tes rosette (Sebuah tes penapisan kualitatif untuk mendeteksi signifikan-10-f oetomaternal perdarahan ml, dimana sel-sel ` indikator bentuk yang mudah) Humoral Elektrpforesis protein Imuno elektroforesis

Diagnosis

RIA (Radio Immunoassay)

ELISA

Anda mungkin juga menyukai