Anda di halaman 1dari 15

Ari hidayat,Apriansyah Putra,Damar amrullah Teknik mesin,Universitas Sriwijaya,Bukit Besar,Palembang,30139,Indonesia Kelompok V

PENDAHULUAN

Setiap industri ekstrusi baik industri aluminium atau industri batu bata selalu menginginkan dua hal utama yaitu produktivitas yang tinggi dan kualitas produk yang prima. Dalam bahasa teknis kedua hal tersebut dapat diartikan bahwa yang diproduksi harus memiliki ekstrudabilitas yang tinggi (high extrudability) dan sifat mekanik yang baik (goodmechanical properties) serta tampilan permukaan yang baik (good surface finish). Ketiga aspek tersebut sangat ditentukan oleh kualitas bilet aluminium, material batu bata dan proses ekstrusinya.

DASAR TEORI
Proses ekstrusi adalah proses dimana logam dibentuk dengan cara menekannya melalui rongga cetakan. Tekanan yang digunakan sangat besar. Proses ini dapat digunakan untuk membuat batang silinder, tabung atau profil-profil tertentu. Ada dua jenis proses ekstrusi, yaitu ekstrusi langsung (direct extrusion) dan ekstrusi tidak langsung (indirect extrusion, back extrusion).

1. Proses Ekstrusi Langsung Pada ekstrusi langsung, logam dan penekan bergerak sepanjang kontainer. 2. Proses Ekstrusi Tidak Langsung pada ekstrusi tidak langsung kontainer dan logam yang diekstrusi bergerak bersama, sehingga tidak ada gerakan relatif antara logam dengan dinding kontainer. Dengan demikian, gesekan antara kontaoner dengan logam dapat dihilangkan.

Dalam Kesempatan Hari Ini Kami Dapat Menyampaikan 2 Proses Ekstrusi, Yaitu : 1. Proses Ekstrusi Aluminium

2. Proses Ekstrusi Batu Bata

1. Proses Ekstrusi Aluminium

Ekstrusi adalah salah satu proses pembentukan bahan yang banyak dikenal di industri aluminium. Proses ekstrusi aluminiumini dilakukan pada sebuah mesin pres dengan menempatkan sebuah bilet aluminium pada suhu antara 400 C hingga 500 C di dalam sebuah kontainer, kemudian bilet ditekan menggunakan sebuah batang penekan (stem) hidrolik menuju ke sebuah lubang cetakan (die) dengan bentuk tertentu sehingga menghasilkan produk ekstrusi (extruded section) yang panjang dengan profil sesuai dengan bentuk lubang die tersebut. Ilustrasi dari proses tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Gambar skematik dari proses ekstrusi aluminium pada sebuah mesin pres [2].

2. Proses Ekstrusi Batu Bata


Proses ekstrusi pada batu bata adalah penekanan menggunakan sistim ekstrusi dengan bantuan alat penekan berbentuk spiral. cara ini dipilih sebagai alternatif pemecahan karena dapat diintegrasikan antara proses pemadatan dengan proses pencetakan dan proses dapat berlangsung secara terus menerus (kontinyu). Untuk lebih jelasnya bagaimana mekanisme dari sistim ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Sistim kerja extruder


Cara Kerja Alat Material dimasukkan ke dalam wadah penampung (1) dan mengalir di dalam silinder dengan bantuan/dorongan srew yang terdapat dalam silinder, karena pada bagian ujung silinder penampangnya lebih kecil sehingga akan terjadi pemadatan terhadap material, pada ujung yang terkecil (2) yang berpenampang segi empat sesuai ukuran salah satu sisi batu bata, proses ini berlangsung secara kontinyu dimana setiap material yang keluar dari ujung silinder langsung dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki

MENENTUKAN KAPASITAS ALAT Kapasitas alat dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan di bawah ini :
Q = A . p . N . Koof. Slip .(m3/mnt)

dimana : Q = Kapasitas (m3/mnt) A = Luas penampang silinder (m2) P = Pitch screw (m) N = Putaran screw (Rpm) Koof. Slip = kooffisien slip antara bahan dengan silinder (=0,76).

HASIL DAN KESIMPULAN Analisa Teoritis Kapasitas Produksi Alat Bila direncanakan :
- utaran mesin (N) = 70 Rpm - Pitch screw (P) = 0,075 m - Diameter silinder (D) = 0,2m - Ukuran batu bata atau aluminium 0,22 x 0,12 x 0,06 m (volume V=0,001584 m3

Maka diperoleh kapasitas mesin sebesar


Q = /4 . D2 . p . N . Koof. Slip Q = 3,14/4 . 0,22 . 0,075 . 70 . 0,76 Q = 0,125 m3/menit

Kapasitas produksi batu bata per menit


= 0,125/0,001584 = 78,914 bh/mnt (kurang lebih 79 bh/mnt)

Dengan koofisien pemampatan sebesar 0,8 maka kapasitas alat menjadi :


0,8 x 78,914 = 63,131 ( lebih kurang 63 bh/mnt)

KESIMPULAN

Pada pembuatan aluminium dan batu bata lebih efisien dan menjanjikan dengan menggunakan proses esktrusi. Dimana hasil dari proses esktrusi lebih cepat dan terukur serta dapat berlangsung secara berkelanjutan / kontinyu.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai