Anda di halaman 1dari 8

ASSESMENT HARUS TETAP MENJADI LANGKAH AWAL DALAM MENENTUKAN JENIS TINDAKAN PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

PENGAMATAN KONDISI TRAFO SETELAH TREATMENT DILAKUKAN

Dari hasil diatas terlihat bahwa tegangan tembus trafo cenderung menurun berbanding lurus dengan nilai keasaman dan biasanya ditandai juga oleh indikasi DGA buruk. Mengacu pada pemeliharaan trafo di negara Korea, mereka mengamati mutu minyak trafo rata-rata setiap 13-15 tahun sekali. (Bukan setahun sekali)

Siklus reaksi pada penuaan sistem insulasi


Oksidasi, Hidrolisis & Pirolisis berlangsung secara simultan, mempercepat penuaan kertas insulasi

Oksidasi sulit dicegah karena oksigen ada dimana-mana

Sludge merusak kemampuan heat transfer minyak suhu operasi meningkat

CONTOH SAMPLE MINYAK


Minyak trafo PK44F warna coklat, kandungan asam tinggi 0,384 mg KOH / g Oil

Minyak trafo KG233-2 warna kuning, kandungan asam 0,042 mg KOH / g Oil

Minyak trafo KG234-2 warna Jernih, kandungan asam 0,08 mg KOH / g Oil

Minyak trafo KG37-1 warna Hitam, kandungan asam 0,922 mg KOH / g Oil

CONTOH PENURUNAN KUALITAS MINYAK

CONTOH KUALITAS MINYAK TRAFO YANG BAIK

CONTOH POTENSI GANGGUAN THERMAL

KESIMPULAN
Dalam melakukan rencana menuju pola operasi trafo yang handal keputusan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengamatan pola mutu operasi trafo (Assesment), sebagai penentu FAILURE MODE. Selanjutnya penentuan jenis dan macam kegiatan pemeliharaan akan ditentukan berdasarkan data pola operasi sehingga kegiatan tersebut tepat dan efisien secara waktu dan biaya, selain resiko kegagalan menjadi kecil (mis: treatment, perbaikan gardu, perbaikan komponen panas, atau tidak perlu dipelihara) Sebagai contoh kegiatan pemeliharaan yang keliru adalah dilakukannya Treatment Minyak Isolasi pada trafo tanpa data yang cukup, seperti yang dilakukan selama ini.

Anda mungkin juga menyukai