CURRICULUM VITAE
EDUCATION
GP ~ Universitas Indonesia, Januari 2000 Plastic Surgeon ~ Universitas Indonesia, Maret 2007 Course on Burn Surgery ~ RS Hasan Sadikin, 2006 Assistant-to Professor Helton Traber de Casteillo at AiBee Hospital in-conjunction-with Sao Paolo Hospital Brazil, 2006 Course on Cleft & Maxillofacial Surgery ~ Chang-gung Memorial Hospital Taiwan 2008
CAREER
RS MH Thamrin Internasional Jakarta, 2007-2009 YPR Hospital Menteng Jakarta, consultant, 2008-2009 Kemang Medical Care Women & Children Hospital Jakarta, 2008-present RS Juwita Bekasi, consultant, 2008-present RS Margono Soekarjo Purwokerto, 2010-present RSKB Jatiwinangun Purwokerto, consultant, 2011
OTHERS
Administrator of bedah-plastik.com
Katakanlah, Api neraka Jahannam itu sangat panas, jika mereka mengetahui. (Al Quran At-Taubah 81)
PATOFISIOLOGI
Kerusakan epidermis Perubahan anatomi dan fungsi Suhu tubuh dan metabolisme Derajat kedalaman luka:
Epidermal wound Superficial partial-thickness wound Deep partial-thickness wounds Deep wounds
DIAGNOSIS?
ANATOMI KULIT
GRADE I
EPIDERMAL BURNS
Sunburn, uap panas
Epidermis utuh
tak ada cairan hilang TIDAK DIHITUNG
GRADE III
DEEP
Pucat, perabaan keras
ESCHAR / eskar
Denaturasi protein
(dermis, jaringan ikat, fasia, otot)
DASAR:
1.
2.
Kehilangan cairan akibat penguapan terjadi bila kulit mengalami kerusakan jaringan epidermis Jumlah cairan yang hilang dari dalam sirkulasi tubuh bergantung pada berat massa jaringan tubuh dari penderita
INITIAL ASSESSMENT
Unit gawat darurat RS Klinik / praktek
ABCD Trauma
Kelancaran jalan nafas Kondisi dan mutu pernafasan Kondisi dan mutu aliran darah Disability lain : status kesadaran, dll
SIMULTAN : dapat dinilai secara cepat dan juga dapat ditindak secepatnya saat anamnesis
EVALUASI SEKUNDER
Ekspos seluruh permukaan tubuh, amati luka dan tanda-tanda klinis lain yang ada termasuk komorbid Pencatatan sistematis
Kepala-leher Tubuh depan (toraks, abdomen) Tubuh belakang Lengan kanan Lengan kiri Tungkai kanan Tungkai kiri Kelamin luar
LUND-BROWDER CHART
TELAPAK TANGAN
Dewasa : 1 % luas permukaan tubuh sesuai dengan 1 telapak tangan tanpa jari-jemari (0.8%) Anak-anak : 1 % luas permukaan tubuh sesuai dengan 1 telapak tangan dengan jari-jemari dirapatkan (0.94%) 1 telapak tangan TANPA jari-jemari hanya 0,5% luas permukaan tubuh (0,52%)
Nagel TR. Using the hand to estimate the surface area of a burn children. Pediatr Emerg Care. 1997
tata kelola : A B C
Elsevier items and derived items 2006 by Elsevier Inc.
LIFE-SAVING Jalan nafas lancar dan aman, kondisi nafas baik Substitusi kehilangan cairan
Bacterial
mekanisme penting :
akibat kontak dengan kalor
Cedera Asfiksia
Iritasi
jaringan paru-paru
sampai daerah orofarings !!! daya hantar kalor di saluran nafas atas rendah, mekanisme pelembaban fisiologis
Animal experiments have shown if air at 142C is inhaled, by the time it reaches the carina it will have cooled to 38C
Uap
panas lebih bahaya : mengangkut & menghantarkan kalor lebih besar daripada udara kering
ASFIKSIA
Api
akan mengkonsumsi O2 konsentrasi O2 ~ 10-13% fraction of inspired O2 (FI O2) HIPOKSIA !!! Asphyxiant agents : CO, CN
akut & aktivasi sistem peradangan sistemik teraktivasi dan / atau mediator-mediator humoral (prostanoids & leukotrienes), menghasilkan radikal O2 & enzim proteolitik
Leukosit-leukosit
Gambaran
radiologis kerusakan jaringan paru-paru baru terlihat 24-36 jam pascainhalasi komplikasi ALI, ARDS
Foto
toraks sebagai data dasar untuk pembanding dengan foto radiologis berikutnya saat perjalanan penyakit selama perawatan
TATA KELOLA :
Airway
management
Breathing
management
PRINSIP
Kehilangan
kulit evaporasi
Elsevier items and derived items 2006 by Elsevier Inc.
berlebihan Cedera jaringan luas peradangan sistemik hebat ekstravasasi luar biasa cairan intravaskular dlm 12 jam pertama pascatrauma
HIPOVOLEMIA
Setiap 1% luas luka bakar, manusia berisiko kehilangan 0,7 cc cairan tubuh per Kg berat badannya
~ dibulatkan 1 cc / kgBB / % luas luka
FASE SUBAKUT
Prioritas
Stabilisasi hemodinamika dan antisipasi hiperkatabolisme Pengelolaan luka Manajemen nyeri Pencegahan infeksi dan sepsis Dukungan terapi nutrisi Fisioterapi Psikoterapi emotional support
STABILISASI HEMODINAMIKA
Formula cairan :
Dextrose 5% 2000 mL per 24 jam Dextrose 1000 mL + 200 mL Albumin 20% Dextrose 1000-1500 mL + 500 mL Hydroxy-Ethyl Starch (HES) 6%
Non farmakoterapeutik : positioning, luka diberi tulle, sebelum dibuka balutan dibuat basah Farmakoterapeutik : analgesia poten Morfin IV : 0.3 mg/kgBW/injection Kombinasi low-dose Ketamine : < 3 mg/kgBW
Pengalaman :
PENGELOLAAN LUKA
PRINSIP Penutupan kulit melalui epitelialisasi spontan butuh sel-sel epidermis (skin appendages) Pada dermis : hanya 1/3 bagian superfisial (papilar dermis) memiliki skin appendages Luka derajat I & IIa dapat menyembuh
Luka bakar yang sudah bersih dibalut dalam balutan lembab non-adherent kain tulle dan kasa lembab absorben
PRINSIP
Di area yg rentan infeksi (perineum, telapak kaki) Ada bukti kolonisasi pada kasa balutan (pus kehijauan
SILVER SULFADIAZIN
Lapisan
PRINSIP
Kerusakan jaringan yang tersisa sebagian dermis menyembuh melalui reepitelialisasi spontan dalam 2 minggu
Jika luka tidak menutup > 3 mgg risiko parut hipertrofis, kontraktur!
PRINSIP
Kerusakan jaringan sampai dermis (derajat III) tidak lagi memiliki unsur regeneratif yang tersisa
penyembuhan luka memanjang, parut hipertrofik, kontraktur pengelolaan bedah dini dalam 10 hari pertama (debridement, eksisi & graft)
PENUTUPAN LUKA
Tandur kulit (skin-grafting) Biomaterial
ALGORITMA
Gauze = kassa lembab, NaCl 0.9% Tulle : contoh Bactigras, Sofratulle Surgery : operasi debridement, eksisi, STSG
Topical antibiotics dengan catatan tertentu! Antibiotika sistemik analisis kultur kuman darah
(Continued)
(CONTINUED)
Kamar
ANTIBIOTIKA
Harus
sesuai analisis kultur darah Seringkali antibiotika spektrum luas Antibiotika topikal dihindari
tata kelola :
Elsevier items and derived items 2006 by Elsevier Inc.
Preservasi anatomi dan restorasi fungsi Pencegahan parut hipertrofik & keloid Pencegahan kontraktur Fisioterapi, rehabilitasi anatomi & fungsi
PARUT HIPERTROFIK : jaringan fibrosis hasil penyembuhan luka yang tumbuh berlebihan namun masih terkendali & tidak melebihi area awal lukanya
KELOID : jaringan fibrosis hasil penyembuhan luka yang tumbuh berlebihan tidak terkendali, seringkali sangat menyembul & melebihi area awal lukanya serta menyebabkan distorsi anatomi KONTRAKTUR : distorsi anatomi berupa berkurangnya jarak 2 titik anatomis & sudut anatomis sendi tertentu akibat proses pengerutan abnormal
Elsevier items and derived items 2006 by Elsevier Inc.
KECACATAN FISIK
Intervensi:
Nonsurgical
KETERBATASAN GERAK
Positioning Range of motion Rehabilitasi mobilitas Pressure dressings Surgical management (pembebasan kontraktur)
Splinting
Tangan & jari-jemari adalah prioritas rehabilitasi fungsi. Fisioterapi efektif mencakup semua sendi gerak.
TANYA?
BBM