Anda di halaman 1dari 26

PENGERTIAN

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Struktur Manajemen Operasional


Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional. Mereka-mereka ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya manajemen operasional. Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional secara keseluruhan.
Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer operasional memanjakan konsumen selayaknya adalah raja.

Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi. Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola manajemen operasional. Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri. Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, memilih lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik. Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional.

Langkah-Langkah Manajemen Operasional


Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan dari peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari peristiwa yang belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari pertentangan-pertentangan dari keadaan lain. Selain itu, ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai proses fisik sebuah produk maupun dari fasilitas yang dipakai. Juga dari sisi kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah, beserta pemilihan tempat dan waktu yang tepat.
Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan keputusan dalam manajemen operasional.

Strategi Manajeman Operasional


Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan keputusan-keputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan strategi yang akan digunakan dalam teori manajemen operasional. Salah satu strategi dalam menetapkan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan bisnis lewat perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan pola pengambilan keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Sedikitnya, ada dua tipe dalam pengambilan strategi. Pertama, dengan menggunakan biaya rendah yang ditekan dari biaya produksi, namun tetap menggunakan teknologi bagus, tapi biaya tenaga kerja diusahakan rendah, dan tingkat persediaannya juga rendah, tapi tetap menjaga mutu. Mutu yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa berjalan berbarengan jika bagian keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak mati. Yang kedua adalah dengan menggunakan strategi invasi dalam menciptakan produk atau pengenalan produk baru. Pada bagian ini, tidak usah terlalu memikirkan harga pemasaran karena tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam bahasa asing disebut factoy planning. Ini adalah langkah yang penting dalam kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam hal teori manajemen operasional. Di antara perencanaan pabrik itu adalah penentuan lokasi pabrik, bangunan, peralatan, hingga penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik. Pemilihan lokasi pabrik sangat penting karena bisa mempengaruhi dalam daya saing dengan perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan adanya kemungkinan terjadi ekspansi. Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik manajemen operasional.

Tanggung Jawab Manajer Operasi


Menghasilkan barang dan jasa. 2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi. 3. Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi
1.

Fungsi operasi dalam organisasi


Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang ada terutama untuk membuat dan menghasilkan produk perusahaan, barang maupun jasa.
Fluktuasi Acak

Masukan Tanah T.Kerja Modal Manajemen

Diperlukan

Monitor

Penyesuaian

PROSES KONVERSI
Umpan Balik

Keluaran

Keluaran Barang Jasa

Perbandingan Kenyataan Vs Rencana

Fungsi Produksi Dan Operasi


Proses produksi dan operasi. Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi. Perencanaan. Pengendalian dan pengawasan

Sasaran operasi
Ditetapkan sebagai kriteria pengukuran prestasi : Biaya, yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya modal dan biaya opersi tahunan Kualitas, sebagai sasaran maka kualitas produk atau jasa harus dijaga untuk kepuasan pelanggan Penyerahan, mengacu pada kemampuan operasi untuk memenuhi permintaan penyerahan produk atau jasa kepada pelanggan secara konsisten Fleksibilitas, dalam operasi produksi adalah reaksi yang cepat terhadap perubahan volume dan memperkenalkan produk baru Biaya

Penyerahan

Fleksibilitas

Kualitas

TRANSFORMASI MANAJEMEN OPERASIONAL


Secara sederhana kita dapat melihat input masuk ke dalam proses transformasi untuk menghasilkan output dan yang turut memegang peran penting dalam lingkungan sepertisupplier (penyedia input) dan pelanggan (penerima output). Juga ada garis yang ditarik dari output menuju input yang menggambarkan suatu umpan balik untuk mengakomodasi persoalan kualitas, performa dan biaya.

Secara lebih rinci, di dalam input atau bisa disebut sebagai transformed resources (sumber daya yang akan ditransformasi) unsur-unsur yang berperan antara lain adalah bahan baku, informasi dan pelanggan. Selanjutnya input akan masuk ke dalam proses transformasi, di mana yang akan berperan di dalamnya selain proses itu sendiri adalahtransforming resources (sumber daya dalam proses transformasi). Yang relevan di sini antara lain adalah staf yang ikut ambil bagian dalam proses, fasilitas (tanah, bangunan, mesin, peralatan). Sementara dalam output yang dihasilkan dari proses transformasi biasanya ada output yang bermanfaat dan output limbah (waste). Yang juga menarik adalah umpan balik yang bisa berasal dari dua sumber: internal dan eksternal. Sumber internal bisa berupa pengujian, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sedangkan sumber eksternal berasal dari masukan ataupun keluhan dari baik supplier maupun pelanggan.

Agar output yang dihasilkan memenuhi sasaran manajemen operasional maka perlu dilakukan analisis output. Agar lebih mudah dalam melakukan identifikasi mari kita lihat contoh berikut ini. Apakah yang menjadi output utama dari bisnis Bar? Penerbit? Hotel? Perusahaan Asuransi? Output dari Bar misalnya adalah Bir, Vodka, Martini, Johny Walker.Output dari Pernerbit bisa berupa buku, majalah, atau surat kabar. Bagaimana dengan Hotel? Mungkin tidak bisa langsung terlihat seperti bisnis yang berproses menghasilkan barang. Kita bisa menyebut pelanggan yang puas sebagai output dari Hotel. Kalau Perusahaan Asuransi? Kita bisa menyebut pelanggan dengan resiko keuangan yang kecil sebagai outputnya. Tapi coba mari kita pikirkan sejenak. Walaupun kita bisa mengidentifikasi secara jelas outputnya, sasarannya tetap satu jenis saja, yaitu: kepuasan pelanggan. Pengunjung Bar memang membeli produk minuman seperti bir atau vodka, tapi yang lebih esensial lagi adalah kepuasan yang didapatkannya ketika mengkonsumsi minuman itu di dalam lingkungan Bar tersebut. Di sini kental sekali terasa integrasi dari kepiawaian mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dengan cepat melayani pelanggan dengan penciptaan suasana fasilitas dalam gedung Bar seperti musik, dekorasi dan kebersihan. Singkatnya, peranan integrasi aspek human resources dan asset management sangatlah penting di samping pengendalian biaya sedemikian rupa agar tercipta efisiensi di dalam prosesnya (aspek cost management). Setelah melakukan analisis output, kita bisa melakukan pengukuran apakah misi dari manajemen operasional sudah dapat dikatakan berhasil atau tidak. Umumnya organisasi bermotif profit mengukurnya dengan tingkat profit yang dihasilkan, growth yang terjadi, dan tingkat daya saingnya dalam pasar. Sementara itu organisasi non-profit biasanya mengukur prestasinya dari value for money atau dengan kata lain melihat sudut pandang luasan efektifitas yang tercipta dari implementasi program-program dengan dana yang disalurkan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi


1.

Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi


1. 2. 3. 4. 5. 6.

Seleksi dan perancangan disain produk Seleksi dan perancangan proses dan peralatan Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi Rancangan tata letak dan arus kerja Rancangan tugas pekerjaan Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Penyusunan rencana produk dan operasi Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan Pemeliharaan mesin dan peralatan Pengendalian mutu Manajemen tenaga kerja (SDM)

2.

Pengoperasian sistem produksi dan operasi


1. 2. 3. 4. 5.

Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang

mengandung resiko 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi


Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang

dipakai Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis. Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.

Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi


Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam

sumber daya Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.

Keputusan Perencanaan Strategis : Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik. Pengertian Sistem Produksi : Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa. Ada tiga macam sistem dalam proses produksi : Proses produksi yang kontinyu Proses produksi terputus-putus Proses produksi bersifat proyek

STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe : 1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi : Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin. Bagian pemasaran dan keuangan mendukung. 2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru : Harga bukan masalah dalam pemasaran. Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien. Perencanaan Pabrik : Penentuan lokasi pabrik Perencanaan bangunan pabrik Penyusunan peralatan pabrik Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik. Pemilihan Lokasi Pabrik Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik


Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik : Faktor utama : Lingkungan masyarakat Kedekatan dengan pasar Tenaga kerja Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok Fasilitas dan biaya transportasi Sumberdaya alam lainnya

Faktor sekunder Harga tanah Dominasi masyarakat Peraturan tenaga kerja Rencana tata ruang Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing Tingkat pajak Cuaca/iklim Keamanan Peraturan lingkungan hidup

Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya : - Dekat dengan pasar - Dekat dengan sumber bahan baku saja -Tersedia tenaga kerja Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi - Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja . - Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi. - Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun. - Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik


Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang

akan dipilih. Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik. Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

SUMBER
http://id.shvoong.com/business-management/1966958manajemen-operasional/#ixzz1vIjPe2QU

Anda mungkin juga menyukai