A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
1. Pengertian komunikasi secara umum Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hub. Sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhub. Satu sama lain yang, karena berhub., menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication).
termasuk dg Tuhan) Komunikasi fisik (antar tempat, misalx oleh kereta api, pesawat terbang)
B. PROSES KOMUNIKASI
Komponen terjadinya komunikasi:
Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dsb.
seseorang: melambaikan tangan, mengedipkan mata, mencibirkan bibir, atau menganggukkan kepala. Lambang untuk menyampaikan pernyataan seseorang: foto, lukisan, sketsa, karikatur, diagram, grafik. Lambang untuk menyampaikan instruksi: warna (merah, kuning, hijau)
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni:
Dampak kognitif (komunikan menjadi tahu atau meningkat
intelektualitasnya) Dampak afektif (bukan sekedar tahu, tetapi tegerak hatinya; sedih, gembira, marah dsb) Dampak behavioral (dampak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan)
2.
Hambatan sosio-antro-psikologis a. Hambatan sosiologis Masy. terdiri dari berbagai gol. dan lapisan, yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dsb, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.
b. Hambatan antropologis Manusia, meskipun satu sama lain sama, tetapi ditakdirkan berbeda dalam banyak hal. Berbeda dalam postur, warna kulit dan kebudayaan, yang pada kelanjutannya berbeda dalam gaya hidup, norma, kebiasaan, dan bahasa, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.
c. Hambatan psikologis Komunikasi sulit untuk berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologis lainnya; juga jika komunikan menaruh prasangka kepada komunikator.
2. Hambatan semantis Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gang. sematis ini, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir, yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi.
3. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contohnya seperti; suara telepon yang krotokan, ketikan huruf yang buram pada surat, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi.
4. Hambatan ekologis Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh oleh gang. lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu-lintas, suara hujan atau petir.
D. PERANAN KOMUNIKATOR
Fungsi komunikator ialah pengutara pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau perilakunya. Jika ternyata informasi yang diutarakannya itu tidak sesuai dengan dirinya betapa pun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dg yang diharapkan.
1. Etos komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan paduan dari kognisi (proses memahami yang bersangkutan dg pikiran), afeksi (perasaan yg ditimbulkan oleh perangsangan dari luar), dan konasi (aspek psikologis yg berkaitan dg upaya atau perjuangan).
a. Kesiapan
Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasinya yang meyakinkan. Tampak oleh komunikan penguasaan komunikator mengenai materi yang dibahas. Qui ascendit sine labore Descendit sine honore (Siapa yang naik tanpa kerja Turun tanpa kehormatan)
b. Kesungguhan Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan, akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.
c. Ketulusan Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khayalak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati-hati untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah kedapa kecurigaan terhadap ketidaktulusan komunikator.
d. Kepercayaan Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Harus selalu muncul dg penguasaan diri dan situasi secara baik.
e. Ketenangan Khayalak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. Ketenangan ini perlu dipelihara dan selalu ditunjukkan selama peristiwa komunikasi terjadi
f. Keramahan Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpati komunikan kepadanya. Keramahan tak berarti kelemahan. Keramahan tidak saja ditunjukkan dg ekspresi wajah, tetapi juga dg gaya dan cara pengutaraan paduan pikiran dan perasaanya.
g. Kesederhanaan
Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya. Kesederhanaan sering kali menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap.
2. Sikap komunikator
a. Reseptif (kesediaan untuk menerima gagasan dari
orang lain) b. Selektif dalam menyerap gagasan dari orang lain c. Dijestif (mampu melihat intinya, memahami makna serta dapat memprediksikan akibat dari pengaruh gagasan tadi)
secara sistematis dg apa yang telah dimiliki untuk menjadi konsep/suatu bahan untuk dikomunikasikan) e. Transmisif (mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan kepada orang lain)
menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khayalak) b. Teknik integrasi (kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan)
cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan harapan) d. Teknik tataan (menyusun pesan shg enak didengar atau dibaca serta termotivasi untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan) e. Teknik red-herring (seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan)
Senyum yang tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian pada khalayak. Upaya menimbulkan minat bisa berhasil dg mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Memunculkan hasrat, imbauan emosional perlu ditampilkan oleh komunikator shg juga pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana diharapkan darinya.
Terima KASIH
Terima KASIH