Anda di halaman 1dari 59

BIOTEKNOLOGI

Standar Kompetensi: Memahami kelangsungan hidup dari mahkluk hidup. Memahami prinsip-prinsip dasar Bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi dasar: Mhs mampu menerapkan Bioteknologi dalam upaya mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan. Mhs mampu jelaskan arti, prinsip dasar dan jenis-jenis Bioteknologi. Tujuan: dapat membedakan bioteknologi konvensional (sederhana) dan bioteknologi moderen. dapat melakukan salah satu upaya yang mendukung kelangsungan hidup manusia.

Pengertian Bioteknologi
-.Penerapan BIOSAINS dan TEKNOLOGI terkait dengan mahluk hidup pada industri dan jasa. -.Bioteknologi Konvensional memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau hewan sebagai konstituen untuk berbagai proses industri. -.Bioteknologi Moderen sebagai bangunan yang memiliki dua pilar utama, yaitu kultur sel/jaringan/organ secara in vitro dan rekombinasi DNA -.Bioteknologi, yaitu penggunaan teknologi untuk memperkaya sifat-sifat yang diinginkan dari suatu organisme seperti kemampuannya menghasilkan komoditas yang dapat dipasarkan bukan hanya rekonstruksi genetik (McKane dan Kandel, 1996).

Bioteknologi Konvensional: memanfaatkan mikrobia untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesuai keperluan manusia melalui proses fermentasi. proses produksi tidak menggunakan alat canggih dan mahal, selain itu sterilitas dalam memproduksi sesuatu tidak dalam kondisi aseptik dan tidak memerlukan keahlian khusus contoh produk: tapai, tempe, oncom, yoghurt, kecap, nata de coco.

Praktikum: Membuat tempe Jemur tempe yang diketahui cita rasanya enak. Bila sudah kering, dihaluskan. Rebus kedelai yang telah dibuang kulitnya. Bahan ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama tidak ditaburi dan bagian kedua ditaburi dengan tempe yang telah dikeringkan dan dihaluskan tadi. Bagian pertama dibagi dua bagian lagi. Satu bagian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang ber-lubang (tusuk dengan jarum), sedangkan yang lain dimasukkan ke dalam kantong plastik yang tidak berlubang.

Praktikum: Membuat tempe Bagian kedua dibagi dua bagian lagi. Satu bagian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berlubang (tusuk dengan jarum), sedangkan bagian yang lain dimasukkan ke dalam kantong plastik yang tidak berlubang. Setelah 48 jam amati dan bandingkan hasil yang diperoleh serta buat simpulan mana yang berhasil baik dengan cita rasa yang enak dan mana yang gagal. Mengapa terjadi demikian???

Prinsip/Konsep Dasar Bioteknologi: Penggunaan Agen Hayati Rhizopus sp. dll. untuk pembuatan tempe. Lactobacillus vulgaricus; Streptococcus termophilus & Lactobacillus casei untuk pembuatan yoghurt. Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus sp. untuk pembuatan tapai.

Prinsip/Konsep Dasar Bioteknologi:


Menghasilkan Produk Nata de coco merupakan kumpulan massa selulosa yang diproduksi oleh bakteri Acetobacter xylinum Asam cuka menjadi Alkohol diproduksi oleh Acetobacter Metana menjadi Asam cuka diproduksi oleh Methanobacterium

Prinsip/Konsep Dasar Bioteknologi:


Pembuatan kecap dari kedelai dan padi-padian diproduksi oleh Aspergillus oryzae atau Aspergillus soyae bersama Saccharomyces rouxii atau Pediococcus soyae atau Torulopsis sp. Mikroorganisme itu mengubah campuran kedelai dan padi-padian menjadi kecap Aspergillus wentii untuk memfermentasikan serealia, dan kedelai menjadi tauco.

Praktikum: Membuat yoghurt


1.Sediakan beberapa liter susu sapi dari beberapa perusahaan susu dan rebus, selanjutnya biarkan dingin. 2.Kemudian tambahkan yoghurt yang sudah jadi (dijual di toko) sebanyak 60 100ml untuk setiap liter susu. 3.Biarkan selama 12 - 24 jam, hasilnya berupa susu masam. Bila semua susu masam ini homogen berarti susu sapi tersebut murni, sebaliknya bila terjadi pemisahan berarti susu sapi tersebut tidak murni. 4.Dari beberapa kelompok siswa yang melakukan kegiatan ini. Amati dan buat simpulan mana yang berhasil baik dengan cita rasa enak dan mana yang gagal.

PEMBUATAN TAUCO
Ada kerja awal pembuatan tauco dua cara: 1.a.Biji kedelai sebelum dijemur terlebih dahulu dibubuhi tepung beras atau tepung ketan. Tepung beras atau ketan yang akan digunakan disangrai lebih dulu selama 15 menit atau lebih tergantung jumlahnya. b.Biji kedelai dijemur tanpa dibubuhi tepung beras atau tepung ketan. 2.Biji kedelai yang tua & kering dicuci bersih kemudian dikering anginkan. 3.Setelah kering disangrai setengah masak. 4.Setelah dingin direndam dalam air selama semalam (12 jam).

PEMBUATAN TAUCO
5.Selanjutnya cuci dengan air bersih dan dikuliti. Kini biji kedelai ditiriskan sampai agak kering. 6.Kini biji dikukus sampai lunak dan letakkan di atas nyiru. Di antara tumpukan nyiru diberi sekat dengan merang yang telah dicuci bersih. 7.Setelah 3 hari biji kedelai ditumbuhi berbagai macam jamur. 8.Biji kedelai yang telah berjamur dijemur sampai kering (biasanya 3 5 hari). 9.Siapkan larutan garam dapur & masukkan biji kedelai yang telah berjamur ke dalam air garam sampai tenggelam). Wadah yang berisi biji kedelai dalam air garam setiap hari dijemur antara pukul 09.oo 16.oo selama dua minggu. Tergantung jumlah kedelai yang diproses. 10. Setelah penjemuran 1 minggu akan terjadi perubahan warna berarti tauco JADI!.

UJI MAHASISWA:
1.Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi? 2.Jelaskan pengertian tentang produk dan jasa yang dihasilkan oleh adanya Bioteknologi. 3.Jelaskan manfaat tempe bagi kehidupan manusia dan uraikan singkat cara membuat tempe.

Bioteknologi Moderen: Berawal dari kemajuan bidang ilmu Genetika, Biologi Sel dan Biologi Molekuler Selama 20 tahun terakhir kemajuan Ilmu tersebut memberikan pemahaman & aplikasi lebih luas terhadap Bioteknologi sebagai dasar kehidupan. Ini memungkinkan untuk identifikasi, meng-isolasi, mengalihkan dan menggunakan gen-gen spesifik yang mengendalikan dan mengembangkan sifat-sifat individu pada suatu organisme

Kultur Jaringan. Dasar teori: Totipotensi. Kultur Jaringan in vitro dan aseptik. Sel, jaringan atau organ yang hidup dijadikan eksplan & harus masih aktif membelah atau disebut meristematik, antara lain: kambium, pucuk atau organ seperti daun yang dalam kondisi sedang tumbuhberkembang.

Faktor penting dalam kultur Jaringan in vitro: 1. 2. 3. 4. Genetik Hara: Makro-Mikro dan gula Faktor Fisika: cahaya, temperatur, pH, O2,CO2 Zat pengatur tumbuh, vitamin, pepton dll.

Manipulasi genetik a.l.: Hibrisasi somatik, yi/ mengawinkan sel tubuh dengan sel tubuh atau sel yang lain. Tahapan: Isolasi protoplas yang dilanjutkan dengan fusi protoplas. Sel hasil fusi dapat dapat dikultur dengan teknik kultur sel seperti kultur jaringan.

Isolasi protoplas Tahap pertama dlm hibridisasi somatik, ialah: -.Isolasi protoplas ada 2 macam, yaitu metode dua langkah dan metode satu langkah. a.Metode 2 langkah: Utk isolasi protoplas 2 langkah penggunaan enzim utk melarutkan dinding sel dilakukan secara bertahap, misalnya menggunakan macerozyme dulu, dicuci kmd menggunakan cellulase untuk melarutkan selulose dari dinding sel.

Isolasi Protoplas b. Metode satu langkah: Utk isolasi protoplas 1 langkah enzim yg digunakan utk melarutkan dinding sel dilakukan serentak (dicampur), misalnya menggunakan macerozyme dicampur dg cellulase untuk melenturkan dan melarutkan selulose dari dinding sel.

Isolasi Protoplas

-.Campuran enzim utk isolasi protoplas perlu ditambah dengan air kelapa & sukrose atau mannitol atau sorbitol dg pH 5,8. -.Komposisi: Selulase 1%; maserozim 0,1%, air kelapa 15%, Sukrose/manitol/sorbitol 0,5 M dg pH 5,8. -.Media pencucian: Glisin 50mM; Sukrose/manitol/sorbitol 0,5 M; CaCl2. 2H2O 50 mM; pH 5,8. -.Media suspensi: Sukrose/manitol/sorbitol 0,5 M; Sukrose/manitol/sorbitol 0,5 M; CaCl2. 2H2O 50 mM; pH 5,8.

Hibridisasi somatik
-.Hibridisasi = mengawinkan; somatik = sel tubuh. -.Ada beberapa teknik hibridisasi somatik: a.Spontan karena adanya plasmodesmata pd noktah b.Induksi PEG; Listrik; gabungan PEG & Listrik. Induksi listrik dpt bolak-balik dan searah.

Rekayasa Genetika (Rekombinasi DNA) a.l.:


Tahapan Hibridisasi somatik: 1.Isolasi protoplas dapat secara mekanik atau enzimatik. 2.Pemurnian 3.Fusi protoplas dapat secara spontan atau diinduksi 4.Fusi induksi dapat diinduksi secara mekanik, dengan bahan kimia, elektrik, gabungan kimia elektrik. 5. Sel hasil fusi dapat dikultur dengan teknik kultur sel seperti kultur jaringan. 6.Hasilnya individu baru yang berbeda dengan tanaman induknya.

Hasil fusi protoplas:


Ada 4 kemungkinan hasil fusi protoplas: 1. Sibrid, artinya sitoplasma kedua sel somatik melebur tetapi inti selnya tidak. 2. Fusi sempurna, artinya kedua sitoplasma dan inti kedua sel melebur. 3. Kehilangan kromosom. 4. Heterokarion.

REKOMBINASI DNA. teknik rekombinasi DNA, dapat diartikan menggabungkan materi genetik dari dua sumber yang sama atau berbeda. menentukan gen pada DNA yang diunggulkan dan diinginkan dan diisolasi. umumnya plasmid (suatu rangkaian DNA yang tidak dibungkus membran inti) yang digunakan sebagai pembawa gen yang akan disisipkan.

REKOMBINASI DNA.
Plasmid yang sudah mempunyai struktur yang baru, dikembalikan ke sel. Sel yang baru akan memiliki sifat baru, misal bakteri E.coli yang secara alami ada di kolon, kini dapat menghasilkan insulin. Makhluk hidup yang demikian disebut dengan makhluk hidup transgenik (GEO = Genetic Engineering Organism).

Produk makhluk hidup transgenik


Hormon Insulin untuk pengobatan diabetes melitus Antibodi monoklonal untuk diagnosis penyakit menurun Protein hepatitis-B untuk Pengobatan hepatitis-B Gen globulin untuk pengobatan penyakit Thallasemia Erythropoietin untuk pengobatan Animea agar tubuh membentuk sel darah baru Urokinase untuk menghilangkan pembekuan darah Interferon untuk mencegah infeksi virus.

Dampak produk makhluk hidup transgenik Positif: meningkatkan produksi pertanian, bermanfaat untuk kesehatan manusia, menciptakan jasa, percepatan proses evaluasi,dll Negatif: resiko kehilangan sumber plasma alami, terjadi monopoli pasar karena HAK PATEN, menimbulkan kematian dan penyakit baru, dll.

Hidroponik dan Aeroponik.


Prinsip Hidroponik, ialah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Kultur air dan kultur pasir, kini berkembang Hidroponik rakit apung dan Nutrient Film Technic.

Kultur air. Kultur air ialah teknik Hidroponik menggunakan air sebagai media/substrat tanam. Media tanam berupa campuran unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Komposisi media dapat menggunakan media Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur pasir.
Kultur pasir ialah teknik Hidroponik menggunakan pasir, kerikil (batuan), sabut kelapa, atau arang sebagai media tanam. Campuran hara pada media tanam ini tetap diperlukan.

Hidroponik Rakit Apung dan Nutrient Film Technic (NTF).


Hidroponik Rakit Apung ialah teknik budidaya tanaman pada rakit yang mengapung di permukaan media tanam dengan akar menjuntai ke dalam media. Teknik budidaya hidroponik Nutrient Film Technic menggunakan talang plastik dengan kemiringan 5. Pada kedua teknik ini Media hara itu perlu disirkulasi

Aeroponik. Teknik ini menggunakan lembaran styrofoam seperti teknik hidroponik. Media hara disemprotkan pada akar tanaman menggunakan springkler atau dibuat seperti kabut menggunakan foger. Penyemprotan atau pengkabutan dapat dilakukan 2 3 menit sekali.

HIPONIKA dan BUDIDAYA ORGANIK.


Dasar teknik ini ialah apa hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Teknik budidaya organik TIDAK menggunakan pupuk anorganik melainkan pupuk organik.

PERTANIAN ORGANIK
Pertanian organik mahal karena jumlah pupuk organik yang banyak untuk 1 ha lahan Pupuk organik dapat dibuat sendiri sehingga murah Justru pendapatan petani saat ini akan meningkat karena harga jual hasil panen lahan organik lebih mahal. Keuntungan lain kerusakan lahan dapat di atasi.

PERTANIAN ORGANIK.
Membuat pupuk organik sendiri. Manfaatkan Animal Behaviour untuk mengatasi serangga. Memilih bibit unggul Dll.

INSEKTISIDA ALAMI. Pemakaian insektisida tidak terkontrol Insektisida alami banyak dikenal petani. Dinas Pertanian mengembangkan jamur mikro untuk pengendalian hama, misalnya: Corynebacterium sp. dan Pseudomonas fluorescens terhadap bakteri patogen Xanthomonas campestris pv. oryzae pada tanaman padi

INSEKTISIDA ALAMI. Corynebacterium sp., Pseudomonas fluorescens, dan Trichoderma sp. untuk proteksi tanaman pangan dan holtikultura Beauveria bassiana untuk proteksi tanaman terhadap jamur tanah yang menyebabkan penyakit layu karena jamur Metarhizium sp. Saat ini bakteri tanah Bacillus thuringiensis toksinnya sudah digunakan untuk insektisida dan gen penghasil toksin itu telah disisipkan ke beberapa tanaman sehingga tanaman itu tahan hama.

Kultur Monoploid. -.Media u/ kultur monoploid sama dg media untuk kultur jaringan tumbuhan umumnya. -.Pemilihan eksplan, yaitu dari bunga yg masih kuncup (belum ada mahkota bunganya) ambil serbuk sari atau ovarium bunga. Bila bunga masih kuncup tidak perlu dilakukan sterilisasi eksplan krn kondisinya masih aseptik. -.Caranya: buka kelopak bunga langsung ambil serbuk sari & inokulasi. -.Bila tumbuh planlet berarti tanaman itu Monoploid (N kromosom).

Faktor penting dalam kultur monoploid in vitro: -.Dari tanaman Monoploid dpt dikembangkan mjd tanaman Multiploid. -.Berarti evolusi dpt dipercepat untuk menghasilkan suatu tanaman yang tepat sasaran. -.Perkembangan selanjutnya dapat dilakukan hibridisasi somatik.

Pembuatan klon
Klon merupakan kumpulan organisme yang homogen secara genetik.

Kloning berasal dari kata clone artinya potongan untuk memperbanyak tanaman. Dalam perkembangannya pengertian kloning ialah upaya untuk memroduksi sejumlah individu yang secara genetik identik atau suatu cara untuk mendapatkan individu yang persis sama dengan induknya tanpa melalui proses pembuahan.

Rekayasa Genetika Rekayasa genetika untuk menghasilkan Rekombinasi DNA. Rrekayasa genetika banyak digunakan untuk pembuatan hewan dan tumbuhan transgenik, yaitu hewan dan tumbuhan yang mengandung materi genetik dari organisme lain yang relatif jauh hubungan kekerabatan-nya. Misal, hewan yang mengandung gen-gen bakteri atau gen-gen manusia, tumbuhan yang mengandung gen-gen bakteri atau gen-gen bakteri.

Pembuatan rekombinasi DNA & Produk Gen Asing:Pembuatan rekombinasi DNA & Produk Gen Asing:

1.Seleksi gen-gen yang diperbanyak (diklon) atau gen yang produknya diinginkan untuk dibuat dalam jumlah besar. Untuk itu ada beberapa cara: a.diisolasi dari organisme lain. Genom yang ingin dikembangkan dipotong menggunakan gunting biologi, yaitu enzim endonuklease restriksi. b.mensintesis gen menggunakan mesin pensintesis gen. DNA yang merupakan polimer dari nukleotida Nukleotida, terdiri atas gula deoksiribosa, molekul fosfat, basa-basa nitrogen kelompok purin dan pirimidin.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:


Nukleotida, terdiri atas gula deoksiribosa, molekul fosfat, basa-basa nitrogen kelompok purin dan pirimidin. Memrogram mesin pensintesis gen untuk urutan nulkeotida DNA tertentu sehingga dihasilkan gen yang diinginkan. Untuk perlu disediakan bahan baku pembuatan DNA, enzim-enzim yang diperlukan & kondisi fisik seperti suhu dan pH (derajad keasaman) yang tepat

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing: c.untuk mendapatkan gen yang diinginkan dengan melakukan transkripsi balik, yaitu proses pembentukan DNA dari RNA duta dengan bantuan enzim reverse transcriptase atau transkriptase sebaliknya. Menemukan RNA duta yang diinginkan lebih mudah dibandingkan mencari gen dari kumpulan genom. Ini disebabkan RNA terdapat di sitoplasma & jumlahnya lebih sedikit. Dengan diketahuinya kodon-kodon pada RNA duta dapat didesain urutan nukleotida DNA atau gen yang akan dibuat.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:

d. Menganalisis protein yang dihasilkan gen yang diinginkan. Diketahui, bahwa protein ialah polimer asam amino. Masing-masing asam amino pembentukannya dikode oleh kodon tertentu pada RNA duta. Dengan mengetahui urutan asam amino pada produk protein dapat didesain urutan kodon-kodon pada RNA dutanya. Bila telah diketahui urutan kodon-kodon pada RNA dutanya, maka dapat didesain urutan nukleotida pada gen atan DNAnya. Selanjutnya mesin pensintesis gen digunakan untuk membantu proses sintesis DNA atau gen yang diinginkan tersebut.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:


2. Memasukkan gen terseleksi ke dalam pembawa atau

kendaraan gen. Kni ada beberapa jenis pembawa gen yang digunakan dalam rekayasa genetika. Pembawa gen yang lazim digunakan ialah plasmid. Plasmid ialah DNA sirkuler pada bakteri, virus atau ragi yang berada di luar genom pusat. Kini dikembangkan senapan gen yang untuk menembakkan gen ke dalam sel. Senapan gen dimanfaatkan dalam rekayasa genetika.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:


Plasmid yang akan disisipi gen yang diinginkan dibuka struktur sirkulernya dengan dipotong dengan enzim endonuklease restriksi. Selanjutnya gen asing disisipkan dan dilekatan menggunakan lem biologi, yaitu enzim ligase. Plasmid yang sudah tersisipi oleh gen asing merupakan DNA rekombinan.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:

3.Memasukkan kendaraan gen yang telah berisi gen yang diinginkan ke dalam inang. DNA rekombinan yang telah dibuat harus diproduksi dalam jumlah banyak untuk tujuan tertentu. Agar proses perbanyakan DNA rekombinan berlangsung mudah dan efisien, maka Plasmid yang berisi gen asing tadi dimasukkan ke dalam inang. Inang yang lazim digunakan ialah berbagai jenis bakteri seperti Escherichia coli dan Agrobacterium tumefaciens.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:


4.Memicu inang untuk memperbanyak diri, memperbanyak gen yang telah di-sisipkan atau mengekspresikan gen sisipan yang ada di dalam selnya.

Inang dengan plasmid yang membawa gen asing, dipicu untuk memperbanyak diri. Bersamaan dengan proses pelipatgandaan sel inang tersebut, maka DNA rekombinan juga ikut berlipatganda jumlahnya. Karenanya gen asing yang disisipkan jumlahnya juga berlipat ganda.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:

Rekayasa genetika untuk menghasilkan produk tertentu sedikit berbeda dengan cara untuk memperbanyak gen. Inang yang diisi plasmid tidak sekedar ditumbuhkan pada media yang memicu perbanyakan sel bakteri, tetapi ditumbuhkan pada media yang memicu sel inang untuk mengekspresikan gen sisipan yang terdapat di dalam selnya, sehigga sel inang menghasilkan senyawa tertentu yang secara alamiah tidak dapat dihasilkannya.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:

5. Pemanenan produk Produk dapat berupa gen sisipan yang jumlah-nya telah berlipatganda menjadi jutaan, bah-kan ratusan juta kopi. Produk tersebut dapat berupa senyawa kimia tertentu yang dikode oleh gen sisipan, misalnya hormon insulin yang dihasilkan oleh Escherichia coli.

Pembuatan rekombinasi DNA dan Produk Gen Asing:

6. Pemurnian produk Produk hasil rekayasa genetika harus melalui proses pemurnian sebelum produk digunakan. Beberapa produk yang akan digunakan manusia harus melalui uji klinik demi menjamin keamanan pengguna.

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan.


1.Penerapan Bioteknologi pada Bidang Kesehatan Contoh: hormon insulin produksi bakteri E. coli, sangat menolong para penderita diabetes melitus atau kencing manis. 2.Penerapan Bioteknologi pada Bidang Pertanian dan Peternakan
Contoh:tanaman transgenik dapat memupuk dirinya sendiri

dengan pupuk nitrogen. Ini dilakukan dengan menyematkan gen nif di-isolasi dari bakteri Rhizobium sp. pada bintil akar tumbuhan polongan. Gen nif ialah gen yang mengontrol pembentukan enzim nitro-genase. Enzim ini mengkatalisis reaksi kimia pengikatan gas nitrogen yang terdapat di udara oleh sel.

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan. Plasmid berisi gen nif dimasukkan ke sel inang, yaitu bakteri Agrobacterium tumefaciens. Jaringan tanaman diinfeksi bakteri Agrobacterium tumefaciens membentuk gall atau tumor. Jaringan tumor tersebut dijadikan eksplan dan dibudidaya-kan dengan teknik kultur jaringan tanaman. Planlet yang tumbuh dari jaringan tumor tersebut di dalam selnya mengandung gen nif dan dapat memupuk dirinya sendiri dengan nitrogen bebas dari udara. Fusi protoplas

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan.

Makanan hasil bioteknologi a.l. protein sel tunggal & makanan dan minuman produk-produk fermentasi seperti diuraikan sebelumnya. Contoh Alga: Chlorella; Cryptomonadales, dll.

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan.

3. Penerapan Bioteknologi pada Bidang Farmasi Contoh: Hasil penting ialah disintesisnya antibodi monoklonal dengan teknik hibridoma. Hibridoma berasal dari kata hibrid = campuran; oma = kanker. Hibridoma ialah fusi sel myeloma (tumor) dengan sel B manusia (penghasil antibodi). Hibridoma di laboratorium menghasilkan antibodi spesifik, yaitu antibodi monoklonal untuk melawan satu antigen khusus. Antibodi monoklonal ialah Antibodi yang mempunyai tapak reseptor pengikatan antigen yang sama.

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan. 4. Penerapan Bioteknologi pada Bidang Lingkungan

Contohnya, bakteri dimodifikasi secara genetik bisa digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi produk berguna atau untuk membersihkan tumpahan minyak. Melalui rekayasa genetika juga dihasilkan berbagai jenis mikrobia yang efektif dalam membersihkan tumpahan minyak di perairan, khususnya di laut. Mikroorganisme ialah Pseudomonas putida

Penerapan Bioteknologi pada Berbagai Bidang Kehidupan. 5. Penerapan Bioteknologi pada Bidang Industri Contoh pemanfaatan DNA rekombinan di bidang industri ialah penambahan gen untuk sintesis amilase ke dalam ragi Saccharomyces, sehingga memungkinkan menghasilkan alkohol dari tepung.

Penerapan Bioteknologi pada Bidang Lingkungan

Contohnya, bakteri dimodifikasi secara genetik bisa digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi produk berguna atau untuk membersihkan tumpahan minyak. Melalui rekayasa genetika juga dihasilkan berbagai jenis mikrobia yang efektif dalam membersihkan tumpahan minyak di perairan, khususnya di laut. Mikroorganisme ialah Pseudomonas putida

Penerapan Bioteknologi pada Bidang Lingkungan Contoh lainnya penambahan gen yang menyandi enzim khusus yang menguraikan atau memecahkan ikatan zat kimia ke dalam bakteri tertentu, yaitu strain bakteri Pseudomonas putida dikenal mampu menguraikan oktan, xilen, & kamfer (kapur barus) sehingga dimanfaatkan untuk mendegradasi bentuk senyawa beracun di laboratorium. Mikroorganisme ini dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi tinggi

Anda mungkin juga menyukai