EPIDEMIOLOGI
Masalah kesehatan global ~ prevalensi tinggi, komplikasi Di dunia: 1 milyar orang menderita HT, dengan 7.1 juta orang meninggal ~ HT
Sumber: JNC 7
ETIOLOGI
Hipertensi esensial (primer) Hipertensi sekunder: - Ginjal - Renovaskular - Adrenal - Endokrin - Kehamilan - Obat-obatan
Otak
stroke atau transient ischemic attack demensia
PATOGENESIS
Beberapa Faktor yang Berperan dalam Pengaturan Tekanan Darah
PATOGENESIS
Curah jantung
Tekanan darah
X Tahanan perifer
Preload
Kontraktilitas
Konstriksi fungsional
Hipertrofi struktural
Volume cairan
Reten si Na ginjal
Luas infiltrasi
Aktivitas simpatis
RAA
Asupan Na
genetik
stress
genetik
obesitas
Faktor endotel
Hipertensi Sekunder
Penyebab
Penyakit parenkim ginjal Penyakit renovaskular Aldosteronisme Penyakit tiroid Pheochromacitoma Sindrom cushing
Prevalensi %
5 0,5-5 0,5-1 0,5-1 <0,2 <0,2
Obat
0,1-1
GEJALA KLINIS
Bervariasi, dapat asimptomatik Sakit kepala (biasanya oksipital), epistaksis, pusing, migren, cepat marah, telinga berdenging, sukar tidur, dll Gejala komplikasi gangguan penglihatan, gangguan neurologi, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal. Gejala penyakit yang mendasarinya
DIAGNOSIS HIPERTENSI
Tujuan evaluasi pasien HT : 1. Identifikasi penyebab HT 2. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit KV, beratnya penyakit serta respon terhadap pengobatan 3. Identifikasi faktor risiko KV lain atau penyakit penyerta ( prognosis dan pengobatan) Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab rutin dan prosedur diagnosis lainnya
DIAGNOSIS
Anamnesis Hipertensi primer Hipertensi sekunder: pielonefritis, sindrom Cushing, feokromositoma, obat-obatan Kerusakan organ target Faktor risiko: merokok, DM, gangguan lipid, RPK yang meninggal akibat penyakit KV, gaya hidup. Status keluarga, pekerjaan, tingkat pendidikan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik Penampakan secara umum TD, nadi Indek masa tubuh Funduskopi A. karotis, kelenjar tiroid Toraks: paru dan jantung Abdomen: pembesaran ginjal, massa, pulsasi aorta, bruits Ekstremitas bawah: edema, nadi Pemeriksaan neurologi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan Rutin a. Urin : protein, sediment urine b. Ureum, kreatinine c. Gula darah d. Profil lipid e. EKG
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan tambahan a. Foto toraks b. Ekokardiografi c. Funduskopi d. Eko Dopller vaskuler e. USG Ginjal
PENATALAKSANAAN
Sumber: JNC 7
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa Diuretik ACE-I ARB CCB Antiadrenergik :- Penghambat reseptor adrenergik - Penghambat reseptor adrenergik Vasodilator Antagonis Reseptor Mineralokortikoid
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Diuretik : mengurangi volume ekstraseluler dan plasma curah jantung berkurang TD turun Diuretik : Tiazid hidroklorotiazid ( HCT ) Diuretik Loop furosemid Diuretik hemat K+ Spironolakton
PENATALAKSANAAN
ACE-I Menghambat pembentukan AII (vasokonstriktor poten), memperlambat degradasi vasodilator (bradikinin), mengubah produksi prostaglandin, mengubah aktivitas sistem saraf adrenergik HT renal, renovaskular, DM, gagal jantung, IMA ES: batuk, hiperkalemia, angioedema KI: wanita hamil, stenosis arteri renalis bilateral
PENATALAKSANAAN
ARB ( Angiotensin Renin Blocker ) Bekerja blok reseptor AT1 (vasokonstriksi, retensi air dan garam, pembentukan aldosteron, perangsangan simpatis, hipertrofi jantung, pembuluh darah dan glomerulus, proaterogenesis) CCB ( Calcium Chanel Blocker ) - HT dengan PJK, LVH, DM, gagal ginjal kronis, usia lanjut - Anti aterosklerosis: penebalan intima media dihambat dan kalsifikasi pembuluh koroner dikurangi - Kontra indikasi : gagal jantung berat, sick sinus syndrome, gangguan konduksi di nodus AV atau SA
PENATALAKSANAAN Antiadrenergik :
a. Penghambat reseptor -adrenergik - Menghambat efek simpatik jantung - Efektif bersama dengan vasodilator dan diuretik b. Penghambat reseptor -adrenergik
Vasodilator
- Meningkatkan refleks simpatis HR dan CO - Terbatas penggunaannya pada PJK - Diazoxide, nitroprusside, nitrogliserine
PENATALAKSANAAN
Hipertensi sekunder ~ penyebab
Hipertensi ginjal : pembatasan Na+, obat antihipertensi, diet rendah protein Hipertensi renovaskular: obat antihipertensi, PTRA (Percutaneus Transluminal Renal Angioplasty), nefrektomi, ablasi renal Sindrom Cushing: bedah dan KS (tumor adrenal) Hiperaldosteronisme primer: bedah (adenoma), keseimbangan elektrolit dengan antagonis aldosteron dan diuretik hemat K+ (hiperplasia) Feokromositoma: fenoksibenzamine, prazosin oral, bedah
MONITOR
Monitor : 1 bulan atau kurang sampai target TD tercapai. Setelah TD tercapai interval 3-6 bulan Ureum, kreatinin 1-2x / bulan