Oleh : Teuku nanda putra, S.Ked Nim : 0607101050022 Pembimbing : Dr. Firdalena Mutia, Sp. M
I. Pendahuluan
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis) yang terletak di antara sudut bagian dalam kelopak mata dengan hidung. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa > 40 tahun, terutama perempuan. Sering juga terjadi pada wanita pasca menopause.
II. Anatomi
III. Fisiologi
Sistem lakrimasi terbagi atas : 1. Sistem sekresi : Sistem produksi (glandula lakrimal). 2. Sistem ekresi : Terdiri dari pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimalis
IV. Etiologi
Etiologi primer : Stenosis sakus nasolakrimalis Beberapa penyakit hidung : Sinusitis, Rhinitis vasomotor, Rhinitis hipertropi, trauma hidung dan polip. Dakriosistitis akut : Staphylococcus aureus, streptococcus hemoliticus Dakriosistitis kronik : Staphylococcus Epidermidis, Streptococcus pneumonia. Kongenital
V. Gambaran Klinis
Gejala utama dakriosistitis adalah berair mata dan kotoran pada mata. Pada keadaan akut : - Di daerah sakus lakrimalis terjadi inflamasi berat(merah, bengkak, dan nyeri tekan). - Materi purulen dapat diperas dari sakus - Bisa disertai demam
Pada keadaan kronis : Tak terdapat rasa nyeri, tanda-tanda radang ringan. Peningkatan jumlah air mata Sekret mukoid dalam jumlah banyak jika sakus ditekan Sekret dapat regurgitasi melalui punctum
Dakriosistitis
VI. DIAGNOSA
Berdasarkan gejala Untuk menentukan adanya gangguan pada sistem eksresi air mata dilakukan : Inspeksi pada posisi punctum. Palpasi daerah sakkus lakrimal Probing Dacryocystography
VIII. PENATALAKSANAAN
-
Melakukan pengurutan daerah sakus Pember ian kompres hangat pada daerah sakus Pemberian antibiotik Insisi : Bila terlihat fluktuasi dengan abses pada sakus lakrimal Dakriosistorinotomi
Dakriosistorinostomi merupakan tindakan pembedahan dengan membuat saluran antara kantung lakrimal dengan rongga hidung tengah. 2 metode dakriosistorinostomi : - Metode Konvensional - Metode Endoskopi
TERIMA KASIH
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan ada benjolan yang berwarna merah di mata kiri sejak 4 hari yang lalu. Mata juga terasa berair dan bertahi mata banyak. Benjolan dirasakan nyeri apabila ditekan.
Pemeriksaan Fisik
Status Present : Kesadaran TD Nadi Pernapasan Temperatur
Status Oftalmikus
1. 2. 3. Visus Pergerakan Palpebra Superior 5/5 Bebas Edema(-) Hiperemis(-) 5/5 Bebas Edema(-) Hiperemis (-)
4.
5.
Palpebra
Inferior Konjungtiva Edema(-)
Edema(-)
Hiperemis(-) Edema(-)
Edema(+)
Hiperemis(+)
tarsalis sup.
6. Konjungtiva Edema(-) tarsalis inf.
Hiperemis(-)
Edema(-) Hiperemis(-)
Hiperemis(-)
Hiperemis(-)
7. Konjungtiva bulbi siliar(-) 8. Kornea 9. COA 10. Pupil 11. Iris 12. Lensa
edema(-) Injeksi siliar(-) Injeksi konj(-) Jernih Dalam Isokor Intak Jernih
Penatalaksanaan:
Cendo xytrol 3,5 gram Zalf UE Levocid ED 6 gtt I Nonflamin 3x1 C. Tobrosan ED 100 gr 6 gtt I
Prognosis :