6/28/2012
6/28/2012
6/28/2012
Tujuan 1. Mengenal faktor-faktor genetik-biologik-fisik-medik temperamen psikologik perkembangan pendidikan sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan penyakitnya 2. Menentukan evaluasi (multiaksial) yang tepat agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi (obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi) yang komprehensif dan efektif
6/28/2012
Alloanamnesis Autoanamnesis
PASIEN
DOKTER
6/28/2012
6/28/2012
1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
8.
Introduksi formal Menjelaskan sifat dan tujuan wawancara Mendapatkan persetujuan Gunakan pertanyaan terbuka dan diteruskan dengan hal2 yg detail khusus atau pertanyaan tertutup. Gunakan pernyataan2 yg memfasilitasi Tangkap tanda2 verbal dan non-verbal Pertahankan wawancara dg pernyataan2 empatik dan teknik refokus Mengakhiri wawancara
6/28/2012
Tanda2 non-verbal berkaitan dg bahasa tubuh, spt tampak gelisah, cemas, depresi, kemarahan Tanda2 verbal berkaitan dg bahasa, tonasi suara yg menggambarkan latar blkg perasaannya Cue-based responses bermanfaat utk mendapatkan informasi ttg perasaan spt pd wkt sdr cerita ttg anak tampak mata sdr memerah, sptnya sdr sedih
6/28/2012
Pasien agresif dan mengancam Pasien yang lelah dan sangat depresif, sukar utk konsentrasi (perlu beberapa hari utk wawancara) Pasien yang bicaranya melantur sukar dimengerti (perlu alloanamnesis) Pasien yang membisu (perlu alloanamnesis)
6/28/2012
10
6/28/2012
11
Catatan kehidupan pasien yang memungkinkan dokter psikiatrik untuk mengerti siapa pasiennya, dari mana asalnya dan ke arah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang. Biarkan dengan pertanyaan terbuka.
6/28/2012
12
6/28/2012
13
I. Data pribadi Berisi identitas pasien, berupa nama, alamat, umur, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, dan data lain yang berhubungan
6/28/2012
14
II. Keluhan Utama Pasien dibiarkan untuk menceritakan segalanya, sehingga mampu menggambarkan keluhan yang dialami pasien. Perlu diwaspadai adanya keluhan yang bersifat kabur.
6/28/2012
15
III. Riwayat Gangguan Sekarang Harus kronologis dan menggambarkan sifat dan situasi pada awal munculnya penyakit, sehingga dapat ditemukan perkembangan dari penyakit, faktor pemicu, dan alasan berobat pasien, serta eksplorasi kemungkinan gejala psikofisiologis, gejala fisik
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012
16
IV. Riwayat Gangguan Sebelumnya Keterangan mengenai segala kejadian yang pernah dialami pasien dari lingkungan luar maupun dalam diri pasien, serta reaksi terhadapnya. Meliputi : Riwayat kelahiran/tumbuh kembang, Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan, Minat, Prilaku, Penyakit sebelumnya, Seksual dan perkawinan.
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012
17
Riwayat gangguan psikiatrik Episode terdahulu, derajat disfungsi, riwayat terapi, lama gangguan Riwayat gangguan medis Penyakit medis, riwayat bedah, trauma kepala, penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan kesadaran, HIV, PMS, gangguan psikosomatis
6/28/2012
18
Alkohol Narkoba
Riwayat Hidup
Riwayat prenatal dan perinatal : masa kehamilan, proses kelahiran, cedera lahir, kesehatan ibu, emosi ibu, penggunaan obat. Masa kanak awal (< 3th) : pola interaksi, gangguan perkembangan, kegiatan anak sehari-hari, gizi. Masa kanak tengah (3-11 th): aktivitas pendidikan, interaksi sosial, aktivitas harian.
6/28/2012
19
V. Riwayat Hidup
Masa kanak akhir dan remaja : aktivitas harian, interaksi sosial, pendidikan, masa pubertas. Masa dewasa: Pekerjaan, Perkawinan Agama Hukum Psikoseksual Keluarga Mimpi dan fantasi
6/28/2012
20
6/28/2012
21
I. Deskripsi umum A. Penampilan B. Perilaku dan aktivitas psikomotor C. Sikap terhadap pemeriksa II. Mood dan afek A. Mood B. Afek C. Keserasian afek III. Ciri pembicaraan IV. Persepsi V. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends ) A. Proses / bentuk pikiran B. Isi pikiran VI. Kesadaran dan kognisi VII. Pengendalian impuls VIII. Daya nilai dan tilikan IX. Taraf dapat dipercaya
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012
22
4.
5. 6.
23
Mood: suasana perasaan yang bersifat pervasif dan tahan lama yang dinilai dari suasana perasaan atas pernyataan pasien, ekspresi wajah, prilaku, dan perubahan suasana hati. Afek: gambaran situasi emosi sesaat yang dinilai dari ekspresi, intonasi dan motorik pasien. Keserasian afek
6/28/2012
24
Mood
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Eutimia: suasana perasaan dalam rentang normal Hipotimia: suasana yang diwarnai kesedihan dan kemurungan Disforia: suasana perasaan yang tidak menyenangkan Hipertimia: suasana yang memperlihatkan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan Euforia: perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan Ekstasia: perasaan dengan kegairahan yang meluapluap Aleksitimia: ketidakmampuan individu untuk menghayati perasaannya
6/28/2012
25
8.
9.
10.
11.
Anhedonia: suasana kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktivitas kehidupan Mood kosong: kehidupan emosi yang sangat dangkal Mood labil: suasana perasaan yang berubah dari waktu kewaktu Mood iritabel: suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya
6/28/2012
26
Afek
Afek luas: afek pada rentang normal 2. Afek menyempit: nuansa ekspresi emosi yang terbatas 3. Afek menumpul: penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll) 4. Afek mendatar: suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpul 5. Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinya 6. Afek tidak serasi: kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya 7. Afek labil: menggambarkan perubahan irama DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012 perasaan yang cepat dan tiba-tiba
1.
27
4. Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara sadar.
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012
28
Persepsi
1.
2.
3.
4.
Depersonalisasi, merasakan diri sendiri sebagai tidak nyata atau khayal Derealisasi, merasa lingkungannya tidak nyata Ilusi, persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata Halusinasi, terdiri dari halusinasi hipnagogik, hipnapompik, audiotorik, visual, penciuman, pengecapan, taktil, somatik, liliput
6/28/2012
29
5. Pikiran
Proses pikir
1.
2.
3. 4.
Pola pikir primer; terminologi yang umum untuk pikiran derealistic, tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal pada psikosis Gangguan bentuk pikir/arus pikir a) Asosiasi longgar b) Inkoherensia c) Flight of Ideas Sirkumstansial Tangensial
6/28/2012
30
Isi pikir
1. 2.
Kemiskinan isi pikir Waham/delusi 1. Waham bizzare, keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh 2. Waham sistematik, keyakinan yang tergabung dengan suatu tema 3. Waham nihilistik 4. Waham somatik, keyakinan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh 5. Waham paranoid, termasuk didalamnya waham kebesaran, waham kejaran, waham rujukan, dan waham dikendalikan
6/28/2012
31
3.
4.
Waham cemburu, waham tentang pasangan yang tidak setia 7. Erotomania, keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya Obsesi: ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls
6.
6/28/2012
32
5.
Contohnya:
a. b. c.
d.
e. f. g.
h.
i.
Fobia spesifik Fobia sosial Akrofobia Agorafobia Klaustrofobia Ailurofobia Zoofobia Xenofobia Fobia jarum
6/28/2012
33
6.
6/28/2012
34
Kognisi
Adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang. Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.
6/28/2012
35
36
Orientasi
Adalah kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu. Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak
6/28/2012
37
2.
Amnesia anterograd, apabila hilangnya memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian. Amnesia retrograd, hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian
6/28/2012
38
2.
Konfabulasi: ingatan palsu untuk mengisi kekosongan memori b. Dj vu: ingatan palsu terhadap pengalaman baru c. Jamais Vu: kebalikan dj vu, yaitu pasien merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya d. Hiperamnesia: ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman e. Screen memory: menutupi pengalaman traumatis dengan sesuatu yang dapat ditolerir f. Letologika: ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan DT1 wawancara psikiatri-sta pengalamannya 6/28/2012 tus mental
39
Berdasarkan waktu kehilangan daya ingatnya: 1. Memori segera, 2. Memori baru, 3. Memori jangka menengah 4. Memori jangka panjang,
6/28/2012
40
Reality Testing of Ability Adalah kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan
6/28/2012
41
7. Daya nilai
1.
2.
Daya nilai sosial, Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai dengan situasi tersebut Uji daya nilai, kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan
6/28/2012
42
Tilikan Jenis-jenis tilikan: 1. Derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya 2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya 3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya 4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyakitnya 5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya 6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012
43
6/28/2012