BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bandotan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai tempat untuk menyembuhkan luka.
1.2 Identifikasi Masalah Apakah bandotan (Ageratum conyzoides L.) dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bandotan terhadap proses penyembuhan luka Tujuan penelitian adalah untuk menjadikan bandotan sebagai obat penyembuh luka alternatif
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Memberikan informasi ilmiah dalam bidang farmakologi mengenai bandotan sebagai salah satu tumbuhan obat yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. 1.4.2 Manfaat Praktis Menjadikan bandotan sebagai salah satu pilihan tumbuhan obat untuk penyembuhan luka.
BAB I PENDAHULUAN
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Bandotan Quercetin (bioflavonoid) Quercetin : proliferasi sel proses kontraksi luka antioksidan proses penyembuhan luka Sifat anti inflamasi proses inflamasi Sifat anti bakteri mencegah terjadinya infeksi
BAB I PENDAHULUAN
1.5.2 Hipotesis Pemberian bandotan pada luka mempercepat proses penyembuhan luka.
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Metode Penelitian Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang diambil adalah kecepatan penyembuhan luka dari ketiga kelompok mencit yang telah dibuat luka sayat pada paha kanannya dengan menggunakan pisau bedah steril pada hari pertama setiap hari sampai luka benar-benar sembuh
BAB I PENDAHULUAN
Kelompok : I (kontrol - ) luka tidak diobati II (kontrol + ) povidone iodine 10% III (perlakuan) bandotan Analisis data menggunakan metode one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan dengan = 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Februari 2007 November 2007
rubor kemerahan karena kapiler melebar kalor rasa hangat dolor nyeri tumor pembengkakan
Epitel saling menyentuh permukaan luka tertutup berhenti Kekuatan regangan 25% dari jaringan normal
Jenis penyembuhan luka : sanatio per primam intentionem (primer) luka insisi bedah sanatio per secundam intentionam (sekunder) luka bakar luas
Quercetin
C15H10O7
t : Banyak perlakuan pada penelitian (treatment) r : Pengulangan (replication) atau n (jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam tiap kelompok perlakuan)
bulu pada salah satu kaki mencit dicukur lalu dibuat luka sayat sepanjang 8mm setelah sebelumnya dilakukan tindakan antiseptik
Kontrol (-)
Kelompok 1
Kontrol negatif
Kontrol positif Bandotan
8.00
8.00 8.00
6.22
5.82 5.66
5.37
4.18 4.73
4.74
3.46 3.66
4.44
2.57 3.05
3.74
1.68 2.05
2.88
0.61 1.01
1.56
0.00 0.00
Waktu
Kontrol Positif 8 8 Bandotan 8 7
3
4 5 6 7 8 9 10
9
9 7 6 8 8 9 9
6
8 7 8 7 6 7 8
8
6 8 8 8 8 4 7
Kelompok Perlakuan ( n= 10) Variabel Respon Kontrol negatif Waktu (hari) F hitung F0.05 = 0,231 = 3,35 8,2 p = 0,795 Kontrol positif 7,3 Lidah buaya 7,2
Kriteria Uji : Tolak H0 bila F hitung > F tabel atau nilai p < 0,05 Terima H0 bila F hitung < F tabel atau nilai p > 0,05