Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Robin
Umur
Alamat Jenis Kelamin Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Kedatangan yang ke Telah diobati sebelumnya
: 30 tahun
: Jl. Cipinang Bali !, Kelurahan : Laki-Laki : Kristen : Batak : S1 : Tidak bekerja : Belum menikah :5 : Sudah
Lemas, makan berlebih, penurunan berat badan, sering buang air kecil, pengelihatan kabur, luka sulit sembuh
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Sebelumnya pasien sering mengalami keluhan seperti ini tetapi tidak pernah berobat ke dokter. Riwayat alergi obat dan makanan disangkal. Pasien mengaku pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit hepatitis C dan belum pernah dioperasi. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Di dalam keluarga nenek dan ibu pasien juga menderita penyakit Diabetes Melitus
Dewi Natalia
34
Anak
3
4
Robin (pasien)
Grace
Hood 30
10
Anak
Cucu
Laki-laki
Tidak Bekerja
Perempuan Pelajar
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran Keadaan umum Status Gizi Tinggi badan Berat badan : 169 cm : 64 kg : compos mentis : baik
IMT
Kesan Gizi Tanda vital Tekanan darah Frekuensi Nadi Frekuensi napas Suhu
: 22,4 kg / m2
: Normal : 120/80 mm Hg : 84x/menit : 20 x/menit : 36,5 C
Kepala : Inspeksi bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata Palpasi tidak ada benjolan Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, arkus senilis -/-, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, pupil isokor, diameter 3 mm/3mm Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen +/+, membrana timpani pada intak/intak
Hidung : Bentuk hidung normal, tidak ada deformitas, deviasi septum (-), liang hidung lapang/lapang, sekret -/Mulut : Gigi lengkap, lidah kotor (-), Uvula ditengah, arkus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis Leher : Massa (-), KGB tidak teraba membesar, trakea berada di tengah, kelenjar tiroid tidak membesar
Toraks Inspeksi : Bentuk normochest, pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, spider nevi (-), bendungan vena (-), pulsasi iktus kordis terlihat Palpasi: Fremitus suara simetris pada thoraks kanan dan kiri. Pulsasi iktus kordis teraba Perkusi: Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen Inspeksi: Perut tampak mendatar Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit Perkusi : Timpani pada seluruh lapangan abdomen, nyeri ketok (-) Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba menbesar, nyeri tekan (-), massa (-) Ekstremitas Atas : Inspeksi : deformitas -/-, benjolan -/-, atrofi -/-, tremor +/+, edema -/Palpasi : nyeri -/-, krepitasi -/-, akral hangat, cap. Refill <2 detik
Ekstremitas Bawah: Inspeksi : deformitas -/-, benjolan -/-, atrofi -/-, tremor -/-, edema -/- Palpasi : nyeri -/-, krepitasi -/-, akral hangat, cap. Refill <2 detik
Trisep : +/+
KPR : +/+ APR : +/+ Raba : +/+ Nyeri : +/+ Suhu: +/+
Sensorik
5555
5555
5555
5555
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek Personal : Pasien datang dengan keluhan
Apek Klinis
Aspek Risiko Internal : Pasien suka jajan-jajanan, sering bertukar makanan dan minuman dengan teman di sekolah. Pasien sering kontak dengan temannya yang kemungkinan mengidap riwayat batuk lama Malas berolahraga, keadaan gizi pasien yang kurang sehingga rentan terhadap penyakit.
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
Pasien tinggal dirumah dengan pencahayaan dan ventilasi udara yang kurang, lingkungan rumah yang padat dengan jumlah anggota keluarga yang banyak. Derajat Fungsional
1 (tetap dapat beraktivitas seperti biasa)
Karbohidrat = 60%-65% Protein = 15%-25% Lemak = 10%- 15 % Karbohidrat : 65% x 1716 = 1115,4 kkal Protein : 25 % x 1716 = 429 kkal Lemak : 15% x 1716 = 257,4 kkal
RENCANA PENATALAKSANAAN
No Kegiatan 1 Rencana intervensi Sasaran Waktu Pasien 1 jam dan keluarga Hasil yang diharapkan Keluhan dan kekawatiran pasien dapat berkurang Pasien mengerti penyakitnya dan faktor resikonya
Aspek Evaluasi : personal Keluhan, kekhawatiran dan harapan pasien Edukasi bahwa penyakit diabetes mellitus tidak menular, bisa terjadi karena keturunan, dan pola makan yang mengandung gula secara berlebihan.
Edukasi
Pasien 1 hari Pasien benar benar menjalankan dan terapinya dengan baik Menasehati agar minum keluarga obat dengan teratur Pola makan telah diatur sehingga tidak menjadi pemicu Menasehati agar mengurangi makanan Pasien rajin kontrol gula darah yang manis dan mengandung karbohidrat tinggi Menasehati agar kontrol gula darah puasa, gula darah sewaktu dan gula darah post prandial. Menasehati untuk olahraga teratur Menasehati agar menjaga pola hidup bersih dan sehat TERAPI MEDIKA MENTOSA: Metformin 2x1
Glibenclamide 2x1
3 Aspek risiko Edukasi Pasien internal Menasehati agar Pasien suka mengurangi keluar malam jajan diluar, Menasehati agar Olahraga merokok, yang teratur jarang olahraga, Makan pagi, siang minum dan malam masingalkohol, mantan masing sebanyak penyalahgu setengah porsi naan piring nasi dengan narkoba
1 jam
Pasien makan teratur Berat badan pasien bertambah Pasien punya waktu khusus untuk berolahraga Pasien mengurangi kebiasaan merokok dan minumminuman beralkohol
lauk ikan / daging dengan porsi sedikit buah dan sayur berserat tinggi
.
Aspek psikososial Pasien memiliki masalah dengan pekerjaan (dalam hal mencari kerja) Pasien khawatir akan penyakitnya
Edukasi Pasien lebih banyak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar Pendekatan spritual (pasien menjaga keimanan pada Tuhan)
Pasien
1 pasien dapat memahami resiko jam penyakit diabetes mellitus dan mampu menerapkan anjuran dari dokter.
IKK 1. corak keluarga Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pasien dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat beribadah. Ayah pasien sudah meninggal saat pasien berumur 15 tahun. Ibu pasien bekerja sebagai ibu Rumah Tangga. Dalam keluarga pasien semua masalah dapat dibicarakan secara terbuka, orang tua pasien merupakan sosok orang tua yang menyayangi anaknya. Kakak laki-laki dan perempuan pasien sudah meninggal karena sakit.
2. Kebutuhan
- spiritual need
Pemenuhan kebutuhan spiritual diperlukan oleh pasien dan keluarga dalam mencari arti dari peristiwa kehidupan yang dihadapi termasuk penderitaan karena sakit dan merasa tetap dicintai oleh sesama manusia dan Tuhan Dalam keluarga pasien, ibu pasien menekankan kepada nak-anaknya untuk selalu beribadah dan rajin gereja Selain itu orang tua pasien mengajarkan bahwa setiap kali ada permasalahan yang dialami harus selalu membawanya dalam doa.
- emotional needs Segala perilaku masing-masing anggota keluarga didasarkan pada emosi yang dimiliknya. Termasuk dalam perilaku kesehatan, dimana untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar rumah serta pola makan dan gaya hidup menjadi tanggung jawab diri sendiri. Kurangnya kesadaran keluarga dalam menjaga kebersihan rumah, pola makan dan olahraga teratur berdampak pada buruknya kesehatan.
- intelektual needs
Kurangnya pengetahuan masing-masing anggota keluaga dalam menjaga kesehatan menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit. - social needs
3. Sumber
4. Aktivitas - waktu - uang dan barang
2. child care
3. makanan
dikonsumsi dalam keluarga pasien cukup untuk gizi seimbang. Keluarga pasien dapat menkonsumsi makanan secukupnya. Kandungan gizi yang dibutuhkan dari masing-masing anggota keluarga dapat terpenuhi. Sehingga pasien memiliki gizi yang cukup..
4. pakaian Pakaian pasien dan keluarga pakaian sederhana nyaman. Penampilan dalam berpakaian ditunjukkan dengan kerapihan saja.
5. housing
-Memberi informed consent pada pasien agar dapat mengerti yang akan dilakukan
-Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap -Mebuat diagnosis holistik pada pasien
-Memberi dan menyusun penatalksanaan serta medikamentosa dan non medikamentosa serta terapi lanjutan
Intervensi yang diberikan : -Edukasi mengenai diabetes mellitus (penyebab, gejala klinis, penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis) -Edukasi mengenai pola makan pasien agar daya tahan tubuh pasien meningkat -Melakukan pengaturan waktu kunjungan berikutnya untuk melakukan evaluasi
29 Mei 2012
Pasien datang dengan keluhan jari tangan kesemutan selama satu bulan. Pasien khawatir akan penyakit yang dideritanya. Harapannya dapat segera sembuh dari penyakitnya.
Apek Klinis Diabetes mellitus
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien Pasien mau mengkonsumsi obat-obatan secara teratur Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk mengatur pola makannya dan mengurangi jajanan Ibu pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk memeriksakan gula darah Pengawasan yang ketat dari keluarga pasien agar minum obat secara teratur
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya Meminta pasien tetap rutin mengambil obat ke puskesmas dan meminumnya teratur Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada pasien dilakukan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopik. Tetap memberikan dukungna kepada pasien agar tetap menjalankan pengobatan dengan teratur Jika terjadi komplikasi segera rujuk ke rumah sakit