Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KESEHATAN INDONESIA

LATAR BELAKANG
Kesehatan hak asasi manusia investasi Diselenggarakan pembangunan kesehatan menyeluruh & berkesinambungan SKN 1982 2004 menjawab & merespon semua tantangan pembangunan kesehatan masa kini & mendatang Acuan penyusunan GBHN bidang kesehatan, UU No 23 1992, kebijakan SK Menkes RI No 131/MENKES/SK/II/2004

Krisis moneter 1997 krisis multi dimensi penggangguran, penduduk miskin derajat kesehatan menurun Meningkatkan IPM meningkatkan daya saing dalam menghadapi era globalisasi Meningkatkan mutu SDM kesehatan, pendidikan, dan ekonomi Acuan dalam menerapkan pendekatan pelayanan kesehatan primer

ANALISA SITUASI

Indikator pencapaianan SKN 2 determinan: 1. Tingkat kesehatan Disability Adjusted Expectancy (DALE) 2. Tingkat ketanggapan kemampuan SKN dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia urutan 106 dari 191 negara yang dinilai WHO

Indikator Kinerja SKN

Ditentukan 3 determinan: 1. Tingkat kesehatan kematian balita 2. Ketanggapan 3. Pembiayaan kesehatan penghasilan keluarga Indonesia urutan 92 dari 191 negara yang dinilai WHO

ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN


Belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan Promotif dan preventif kurang Jumlah sarana & prasarana kesehatan belum memadai Rasio sarana & prasarana kesehatan belum merata rasio terhadap penduduk luar Jawa lebih baik, transportasi luar Jawa lebih buruk 30% penduduk memanfaatkan pelayanan PKM dan PUSTU Sistem rujukan perorangan belum berjalan sebagaimana mestinya AKI, AKB tinggi

ANALISA SITUASI PEMBIAYAAN KESEHATAN

Rendah rata-rata 2,2% dari Produk Bruto Domestik rata-rata USD 12-18 perkapita/tahun di bawah anjuran WHO 5% dari PDB 30% bersumber dari pemerintah, 70% dari masyarakat termasuk swasta sebagian besar digunakan untuk kuratif Jumlah masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan terbatas < 20% penduduk Tingginya angka kesakitan memperberat beban ekonomi dana keluar untuk pengobatan besar & hilang pendapatan karena produktivitas turun Anggaran pembangunan sektor lainnya belum mendukung pembangunan kesehatan

ANALISA SITUASI SDM KESEHATAN


Jumlah belum memadai Rasio dengan penduduk masih rendah (dokter 1:5.000, perawat 1:2.850, bidan 1:2.600) Penyebaran belum merata Mutu perlu dibenahi Sistem penghargaan dan sanksi, peningkatan karier, pendidikan, akreditasi belum mantap

ANALISA SITUASI SUMBER DAYA OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN

Industri farmasi banyak dan mutu terlah terstandarisasi Masalah: sediaan farmasi, alat kesehatan, vaksin, kosmetik, insektisida, dll ketersediaan, keamanan, manfaat, mutu Pengawasan & distribusi belum optimal Pengadaan untuk sarana kesehatan pemerintah belum sesuai kebutuhan

ANALISA SITUASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Partisipasi aktif masyarakat posyandu, polindes, pos obat desa, dll Bentuk dana sehat yayasan kanker, jantung, talasemia, ginjal Indonesia GSI, Gerakan pita merah, Gebrak malaria, dll Pemberdayaan masyarakat mengemukakan pendapat dan pengambilan keputusan terbatas Jaringan kemitraan belum dikembangkan optimal

ANALISA SITUASI MANAJEMEN KESEHATAN

Keberhasilan ditentukan tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan, serta administrasi kesehatan

LANDASAN SKN

Idiil: PAncasila Konstitusional: UUD 1945

PRINSIP DASAR
1. 2. 3. 4.

5. 6.

7.

Perikemanusiaan Hak asasi manusia Adil dan merata Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat Kemitraan Pengutamaan & Manfaat Tata Kepemerintahan yang Baik

TUJUAN

Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat keehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

SUBSITEM SKN
1. 2. 3. 4. 5. 6.

Upaya kesehatan Pembiayaan kesehatan SDM kesehatan jumlah, jenis, kualitas Obat dan perbekalan kesehatan Pemberdayaan masyarakat Manajemen kesehatan koordinasi, integrasi, penyerasian upaya kesehatan, pembiayaan, sumberdaya, pemberdayaan masyarakat

SUBSISTEM

Pengertian Tujuan Unsur utama Prinsip

PELAKU SKN

Masyarakat Pemerintah: pusat, propinsi, kabupaten/kota Badan legislatif: pusat & daerah persetujuan anggaran dan pengawasan penyusunan produk hukum Badan yudikatif menegakkan pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai