Anda di halaman 1dari 2

Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Berdasarkan rumusan pasal 1 UHC Indonesia). Hak cipta merupakan hak ekslusif, yang memberi arti bahwa selain pencipta maka orang lain tidak berhak atasnya kecuali atas izin penciptanya. Hak itu muncul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan. Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu "seorang atau beberapa orang secara bersamasama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi". Perlindungan hukum yang diberikan atas hak cipta bukan saja merupakan pengakuan negara terhadap karya seseorang tetapi diharapkan juga bahwa perlindungan tersebut akan dapat membangkitkan semangat dan minat yang lebih besar untuk melahirkan ciptaan baru di bidang tersebut di atas. Dalam hubungan ini, dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam undang-undang hak cipta tersebut pada umumnya berkisar pada beberapa fungsi, yaitu : 1. Pemberian perlindungan hukum yang efektif kepada pemegang hak cipta, 2. Pernumbuhan iklim yang semakin membangkitkan gairah pencipta, 3. Pernumbuhan iklim yang mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terutama dalam upaya menggalang sikap untuk menghargai dan menghormati suatu karya cipta.

Dalam pasal1 undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta, dikemukan beberapa istilah : 1. pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan, pemikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan kedalam bentuk yang khas atau bersifat pribadi. 2. pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencita atau pihak lain yang menerima hak tersebut dari pencipta

atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut. 3. ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra. 4. pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu hak ciptaan dengan mengunakan alat ataupun termasuk media internet atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, dilihat orang lain. 5. perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan hak baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansi dengan mengunakan bahan-bahan yang sama atau pun tidak sama, termasuk mengalih wujudkan secara permanen ataupun temporer. Dalam undang-undang ini pemegang hak cipta pada dasarnya adalah pencipta. Dialah sebenarnya pemilik hak cipta atas perorangan atau badan hukum yang menerima hak tersebut dari pemilik hak cipta yang juga sebagai pemegang hak cipta. Contoh kasus yang terjadi yaitu Industri musik Indonesia yang tak jarang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan hak cipta. Bukan hanya masalah pembajakan, tapi soal klaim lagu pun kerap terjadi. Menjamurnya tempat-tempat karaoke memunculkan persoalan baru dalam urusan hak cipta. Tempat karaoke milik pedangdut Inul Daratista, Inul Vizta dituding mengabaikan hak-hak para pencipta lagu yang dijamin UU. Tudingan tersebut dilontarkan oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia. Permasalahan antara keduanya sepertinya memang sudah jadi cerita lama. Namun, konflik itu kembali hangat saat kasus itu masuk ke ranah hukum. Sampai saat ini kasus tersebut masih disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Celakanya, pihak Inul justru menggugat balik pihak KCI. Sumber :
henmedya.staff.gunadarma.ac.id/.../Tayangan-M3M4(hak+cipta).pdf

http://stihpada.ac.id/peranan-hak-cipta-dalam-melindungi-karya-cipta-danupaya-hukum-yang-dilakukan-apabila-terjadi-pelanggaran-hak-cipta-menurutundang-undang-hak-cipta-no-19-tahun-2002.html

http://hot.detik.com/music/read/2013/03/27/110116/2204907/228/2/5-kasushak-cipta-lagu-di-indonesia

Saidin, H. OK. S.H., M. Hum, Aspek Hukum Hek Kekayaan Intelektual (Intellectual PropertyRights), Edisi Revisi 6, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai

  • Presentation 3
    Presentation 3
    Dokumen16 halaman
    Presentation 3
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Konvensi
    Konvensi
    Dokumen3 halaman
    Konvensi
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Konvensi
    Konvensi
    Dokumen3 halaman
    Konvensi
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hak Merek
    Hak Merek
    Dokumen4 halaman
    Hak Merek
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hak Paten
    Hak Paten
    Dokumen2 halaman
    Hak Paten
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Haki
    Haki
    Dokumen2 halaman
    Haki
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • 2D Dan 3D Antropometri
    2D Dan 3D Antropometri
    Dokumen3 halaman
    2D Dan 3D Antropometri
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat