Anda di halaman 1dari 3

E.

Penutup Usaha awal yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan Penumbuhan Iklim Usaha seperti yang diatur dalam BAB V pasal 7 Ayat (1) , bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah akan menetapkan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi aspek (a) . pendanaan; (b).sarana dan prasarana; (c). informasi usaha; (d). kemitraan; (e). perizinan usaha; (f). kesempatan berusaha; (g). promosi dagang; dan (h) . dukungan kelembagaan. Adapun faktor-faktor yang apat mendukung penumbuhan iklim usaha tersebut akan dilaksanakan secara lebih rinci sebagai berikut : Namun perlu diingat sekali lagi, Eksistensi UMKM adalah sangat penting dalam mennetukan masa depan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu untuk mencapai kondisi optimal dari UU UMKM tersebut apabila ada dukungan dari semua pihak. Baik antar instasi pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha besar, dan masyarakat secara umum. Tanpa itu semua, impian dari Undang-undang ini tidak akan menjadi kenyataan. Demikian prospek masa depan ekonomi Indonesia, yang sangat tergantung pada kesediaan untuk menerima dan melaksanakan aturan main etik, sebagai kontrak sosial. Apapun namanya, sebaiknya kita tinggalkan aturan main, atau sistem ekonomi kapitalis liberal (atau Neoliberal) yang sejauh ini dianggap tak terelakkan. Kita harus berani mengelak dari nasehat-nasehat dari luar, atau dari pakar-pakar yang terlalu silau atau terlalu yakin akan kebenaran teoriteori ekonomi dari luar. Indonesia harus percaya diri menyusun aturan main yang paling cocok bagi kepribadian Indonesia. .

Selain dukungan dan prioritas kebijakan ekonomi bagi UMKM diatas, masih ada yang perlu diperhatikan pemerintah, khususnya mengenai proteksi terhadap pesaing asing dan pengusaha besar. Perlakuan yang mempersamakan bagi UMKM dengan pengusaha besar atau investor asing adalah sebuah bentuk ketidak adilan. Jika mengacu pada teori keadilan John Rawls maka perlakuan yang sama bagi UMKM dengan Pelaku Usaha Besar dan Investor asing adalah tndaan yang tidak adil. Prinsip keadilan menurut Rawls dibagi menjadi dua ; Meskipun aspek pembiayaan disadari bukanlah satu-satunya masalah, namun dukungan penyaluran kredit demi pengembangan UMKM ini masih merupakan aspek yang sangat krusial sifatnya. Permasalahan lainnya adalah belum terdapat hasil kajian yang memuaskan tentang pemetaan dan skema pembiayaan perbankan daerah menurut karakteristik UMKM pada tingkat kabupaten atau kota. Persoalan lain yan terkait dengan finansial adalah mengenai insentif pajak. Perlakuan pengenaan pajak bagi UMKM seharusnya dibedakan dengan pelaku usaha besar. Pemerintah dan DPR sesungguhnya telah sepakat menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) badan UMKM menjadi maksimal 0,75% per bulan dari saat ini yang besarnya 2%. Kesepakatan itu akan dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Penghasilan (RUU PPh). Penurunan itu supaya UMKM bisa tumbuh pesat dalam mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas . Pada akhirnya, berbagai program, kebijakan, teori, dan sikap politik yang tertuang dalam UU UMKM diatas hanya dapat dicapai apabila seluruh elemen bangsa ini mempunyai komitmen yang sama untuk memajukan

bangsa melalui UMKM , demi menciptakan kesejahteraan bangsa Indonesia diantar berbagai ancaman badai dan gempuran Globalisasi Ekonomi yang setiap saat mengedap-endap dan menyergap tanpa kita sadari. Hanya bangsa yang kuat ekonominya secara mandiri yang akan melewati ancaman tersebut.

Anda mungkin juga menyukai