Upload J anuary 14, 2014 25/ 23 Tema Pokok : Akhlaq Nama J udul : Allah Melukiskan Rasulullah Orang yang Berakhlaq Luhur. Disusun oleh : H . Widjaja Kartadiredja
Catatan :
Nabi Muhammad Saw dilahirkan pada hari Senin 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 22 April 571 Masehi. Tanggal tersebut dikenal dengan Hari Besar Maulud Nabi Muhammad Saw.
Bertepatan dengan hari Maulud Nabi Saw, di luar tema pokok tentang peristiwa kelahiran beliau, lewat website ini kami posting sebuah naskah khutbah J umat diambil dari Himpunan Khutbah J umat Ke-1 berjudul Sampaikan Seruanku Walau hanya Satu Ayat oleh Penulis, yang tujuannyauntuk mengingatkan sekelumit contoh tentang akhlak beliau.
Hadi ri n si dang jumah rahi makumul l ah, Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah Swt pada masyarakat penyembah berhala di tanah Arab yang sarat dengan adat istiadat dan budaya yang dapat menjerumuskan manusia kejurang kehinaan yang abadi, yang dikenal dengan masyarakat jahiliyah. J ahilyah berasal dari kata jahil yang artinya bodoh. Masyarakat jahiliyah adalah masyarakat yang berada dalam kebodohan. Dikatakan jahiliyah atau kebodohan, karena tidak adanya iman dalam hati kaum musyrikin dan kaum kafirin penyembah berhala kepada keesaan Allah, yang mendorong mereka tidak percaya pada hari kebangkitan dan perhitungan amal perbuatan manusia. 2
Prinsip-prinsip ajaran Islam yang agung dan hukum-hukumnya yang adil, mustahil diyakini oleh suatu kaum selama orang-orang di dalamnya belum mencapai tingkat moralitas kemanusiaan yang tinggi. Sedangkan nilai-nilai moralitas kemanusiaan yang tinggi itu hanya bisa diketahui dan difahami seseorang di dalam Alquran dan hadits-hadits Nabi Saw. Karena itu, tujuan diutusnya Nabi Muhammad saw adalah untuk memperbaiki ahlak, yang kalau dipandang dari risalah yang dibawanya sebagai rahmatan lil alamin, adalah mengadakan revolusi moral dalam kehidupan umat manusia di muka bumi. Tujuan yang agung ini dilukiskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang mengatakan : Aku di utus hanya untuk menyem-purnakan ahl ak yang l uhur. Aisyah binti Abubakar ash-Shidiq r.a. sebagai perawi hadts terbanyak, yang telah meriwayatkan lebih dari dua ribu hadits, dan sebagai orang yang paling mengusai hukum fiqih, pernah ditanya tentang ahlak Rasulullah. Ia menjawab, Ahl ak Rasul ul l ah adalah Al quran. J awaban ini merupakan ungkapan bahasa yang mengagumkan, singkat, padat, dan mudah difahami. Pada kesempatan lain mereka bertanya kepasa Aisyah tentang ahlak Nabi Saw. J awabannya : Ahlak Nabi terkandung dalam sepuluh ayat surat Al Mumi nun (QS.23 : 1-11). Untuk memahami keterangan Aisyah tersebut, mari kita baca ayat- ayat tersebut dan kita hayati maknanya ayat demi ayat. . _l `...l _ > _ :. `-:.> _ 3
_ > _s -ll _.-`. _ _ > :ll l-. _ _ > >`l L.> _ | _ls > !. >l. ..., .| ,s _,.l. _ _. _-., , ,l: ,.l`! `> :!-l _ _ > ..... >.s `s _ _ `= _ls :l. L!> _ ,.l` `> .l _ ., _:l > !, .> (1) Qad aflahal muminuun, sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Di sini menunjukkan bahwa sumber ahlak yang luhur adalah iman. Lalu apa yang dimaksud dengan iman di sini, dijelaskan dalam ayat- ayat berikutnya : (2) Alladziina hum fii shoolatihin khoo syiiuun =(yaitu) orang- orang yang khusu dalam salatnya; 3) walladziina hum anillaghwi mu ri dhuun =dan orang-orang yang menajauhi hal yang tidak berguna; 4
4) walladziina hum lizzakaati faa iluun = dan orangg-orang yang menunaikan zakat); 5) Wal l adzi i na hum l i furuu ji hi m haafi duun = dan orang-orang yang memelihara farjinya, 6) illaa alaa azwaajihim au maa malakat aimaa nuhum =kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau terhadap budak yang dimiliknya (budak wanita yang ditawan dalam peperangan), fa innahum ghairu maluumiin = maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela; 7) Fa manibtaghaa raa a dzaalika = barang siapa yang menginginkan selain itu, fa ulaaika humul aaduun = maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas; 8) Walladziina hum li amaanaatihim, wa ahdihim, raa uun =dan orang-orang yang menerima amanat yang dipercayakan kepadanya, dan janji-janji mereka, mereka memeliharanya; 9) walladziina hum alaa shalaatihim yuhaafiduun = dan orang- orang yang memelihara salatnya, 10) Ulaaika humul waritsuun = Mereka itulah orang-orang yana akan mewarisi; 11) Alladziina yuritsuunal firdaus = yakni yang akan mewarisi surga Firdaus, hum fiihaa khaaliduun = Mereka kekal di dalamnya. Itulah salah satu contoh yang dijelaskan oleh Aisyah rodhiyallohu anhu. Kel embutan Watak Rasi ul ul l ah. Dalam berbagai buku tentang riwayat hidup Nabi Muhammad saw banyak keterangan yang menunjukkan tentang kelembutan watak Rasulullah saw., diantranya beliau tidak pernah marah, kecuali terhadap orang yang melanggar kenentuan hukum Allah swt. Sebagai contoh, suatu hari serombongan kaum Yahudi mendatangi Rasulullah yang sedang asyik bercakap-cakap dengan isterinya Aisyah. 5
Ketika menghadap Nabi saw mereka mengucapkan As-samu al aykum. Mereka mengucapkan as-sumu yang artinya kematian, pengganti kata as-sal am yang artinya keselamatan. Nabi menjawab ucapan mereka dengan wa al aykum yang artinya semoga kembal i kepadamu. Mendengan ucapan Yahudi tadi, Aisyah tidak mampu menahan emosinya, dengan mengatakan kepada mereka, Kal i an sendi ri yang akan bi nasa, Al l ah mel aknak dan memurkai kal i an. Melihat Aisyah marah, kaum Yahudi pun pergi sambil mengeleng- gelangkan kepala. Melihat kejadian itu Rasulullah tersenyum lembut dan berkata : Tahan, wahai Ai syah. Berkata-l ah yang l embut, jangan kasar. Aisyah membalas, Apakah anda ti dak mendengar yang di ucapkan mereka? Sambil tersenyum Nabi balik bertanya, Ti dakkah engkau mendengar apa yang aku katakan. Aku membal as ucapan mereka, dan ucapanku di kabul kan Al l ah, sedangkan ucapan mereka ti dak di kabul kan. (HR. Muslim dan Tirmidzi). Ternyata dalam perjalanan rombongan Yahudi tadi, Allah benar-benar mengabulkan ucapan Rasulullah. Rombongan kaum yahudi seluruhnya mati kehausan setelah mereka tersesat di padang sahara Masih dalam kaitan kelembutan sifat Rasulullah, belaiau pernah bersabda : Tol ongl ah saudaramu yang zal i m atau yang di zal i mi . Seorang sahabat bertanya, Wahai rasul ul l ah, seseorang yang di zal i mi berhak mendapat pertol ongan. Lal u bagai mana menol ongnya terhadap orang yang berbuat zal i m? Nabi saw menjawab : Cegahl ah, agar i a ti dak menerus-kan kezal i mannya. Dalam keterangan lain disebutkan pernyataan Aisyah r.a. tentang ahlak Rasulullah: 6
Al l ah memuji bahwa bel i au berahl ak l uhur. Sungguh ti dak ada puji an l agi di atas puji an Al l ah. Para ahli tafsir menjelaskan bahwa Allah swt melukiskan Rasulullah benar-benar berahlak luhur. Ini dikarenakan beliau mentaati Allah swt dan mengikuti segenap bimbingannya. Allah swt berfirman dalam Surat Al-araf (QS. 7) ayat 199 : .> -l `. .``-l!, `_s _s _,l.>' Khudzil afwa wa murbil urfi, wa a ridh anil jaahiliin. Artinya: J adilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang maruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Konon ketika ayat ini diturunkan, beliau bertanya tentang hikmah ayat ini kepada J ibril. Lalau J ibril menghadap Tuhannya, kemudian kembali kepada Rasulullah seraya berkata : Wahai Muhammad, Al l ah memeri n-tahkanmu memaafkan si apapun yang pernah berbuat zal i m kepadamu, memberi kan harta kepada si apapun yang pernah menghal angi di ri nya atau orang l ai n untuk memberi bantuan kepadamu, dan menyambung tal i si l aturahmi kepada si apa saja yang pernah memutuskna tal i persauda-raan denganmu. Dari perkataan J ibril ini dapat kita simpulkan, bahwa ini adalah merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang lengkap. Sedangkan arti dari berpaling dari orang-orang yang bodoh maksudnya menjauhi orang-orang yang tidak menerima kebenaran, karena di jaman jahiliyah orang-orang bodoh selalu membungkus kebodohannya dengan perlawanan dan kata- kata yang menyakitkan. Sebagian ulama menjelaskan bahwa ahlak adalah sebagai tata cara berperilaku dan berhubungan dengan orang lain. Dalam hal ini sifat bawaan berperan penting dalam diri manusia, sedangkan ahlak itu sendiri adalah watak yang diperoleh seseorang dari pergaulannya dengan orang lain, atau atas bimbingan orang tua, dan pihak-pihak lain yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan. Ringkasnya, ahlak adalah 7
watak yang diusahakan. Sedangkan sifat bawaan, adalah apa yang dilakukan manusia semata-mata lahir dari nalurinya. Apa yang diutarakan dalam khutbah ini merupakan bahan renungan kita yang wajib diaplikasikan dalam kehudupan kita sehari-hari. Ahlak merupakan persyaratan mutlak yang harus dibangun dalam kehidupan masyarakat, karena ahlak adalah kunci dari segala kemaslahatan, baik yang sifatnya lahiriah maupun batiniah. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling takwa. Sedangkan orang yang paling takwa sudah barang tentu orang yang paling baik ahlaknya. Ahlak yang diserukan Rasulullah saw benar-benar terpantul dari dalam diri beliau. Inilah yang menjadikan dawahnya berhasil dan para sahabat mengikuti seluruh tingkah lakunya. Ahlak beliau adalah sumber cahaya Islam, yang menerangi pekatnya kebodohan dan keangkaraan murkaan di muka bumi dari Timur hingga Barat. Sejarah menjelaskan, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari seperempat abad, wilayah Islam membentang dari Persia di Timur hingga negeri-negeri Maghribi di benua Afrika. Allah swt berfirman : Laqod kaana l akum fi i Rasul i l l ahi uswatun hasanatun l i man kaana yarjul l oha wal yaumal aakhi ro nwa dzakarol l oha katsi i roo.
Artinya : Sesungguhnya tel ah ada pada di ri Rasul ul l oh suri tel adan yang bai k bagi mu (yai tu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Al l ah dan (kedatangan) hari akhi r dan banyak menyebut nama Al l ah (QS. 33 : 21). . Ayat ini merupakan petunjuk dan bimbingan Allah SWT tentang kewajiban kaum muslimin untuk meneladari Rasulullah saw sebagai sumber ahlak yang mulia. Yaitu bagi orang-orang mengharapkan rahmat Allah, yakin akan datangnya hari akhir, dan banyak mengingat Allah yang artinya banyak mendekatkan diri kepada Allah. Mudah-mudahan khutbah ini ada manfaatnya. Barakalaahu lii wa lakum fil Quraanil adhiim, wa nafaanii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wadz-dzikril hakim. Wa taqabbala minnii wa minkum, tilaa watahu innahu huwas-samiiul aliim. 8
Naskah Khutbah J umat tersebut diatas copy dari Himpunan Khutbah J umat Ke-1 berjudul SAMPAIKAN SERUANKU WALAU HANYA SATU AYAT oleh H. Widjaja Kartadiredja, yaitu naskah khutbah J umat Nomor 25/23 yang di-upload di websiite www.widiakertapranata@yahoo.co.id
Sabda Baginda Nabi Saw tersebut di atas dipakai judul buku (himpunan transkrip) khutbah Jumat, isi 45 judul Khutbah, tebal 675 halaman ukuran 14,5 x 21 cm, untuk bahan khutbah dalam periode satu tahun. Kertas foto copy kualitas baik, jilid pakai roll plastik.
Dilengkapi Penjelasan Rukun Khutbah yang akan sangat berguna bagi mereka yang tertarik dengan syiar Islam terutama bagi kalangan pemula.
Selain untuk bahan khutbah, materi bisa digunakan untuk bahan bacaan keluarga, atau dihibahkan ke DKM-DKM masjid di lingkungan tempat tinggal.
Diberi Kata Pengantar oleh KH. Enjang Nasrullah, Pimpinan Harian Pondok Pesantren Almusyahadah Kota Cimahi, Jawa Barat.
Harga Rp. 125 ribu per buku termasuk ongkos kirim khusus di wilayah Jawa Barat. Harga Rp. 100 ribu untuk yang beli 10 buku. Harga Rp. 75 ribu untuk yang beli minimal 20 buku.
Peminat dapat menghubungi kami melalui Email : widiakertapranata@yahoo.co.id Atau HP 0858 6389 7762 Kontak person : H. Widjaja Kartadiredja