OK Data
Loading Interface
Initializing 99%
100%
99%
Engine 1%
10%
100%
DEWA GDE PINGGA (0915351140)
ANITA ERNAWATI (0915351142)
PANDE PUTU SURYA S. (0915351144)
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari
lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan
tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
EVOLUSI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Pertama
Manual Informasi SDM
Berbasis dasar pribadi SDM (pendidikan, pengalaman dan data pribadi)
Kedua
Sistem komputer terpisah
Memperluas daftar gaji, menambah penilaian data optional (kinerja/kualitas
dan potensi
Membatasi akses
Ketiga
Memisahkan Sistem komputer agar terintegrasi
Memperluas informasi file
Tersedia secara luas di perusahaan
Keempat
Terkomputerisasi dan terintegrasi secara penuh
Kemampuan kalkulasi SDM dan proyeksi
Penggunaan informasi luas
Memperluas file informasi dan mendukung tindakan rekrutmen
MODEL SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Subsistem Subsistem
SIA Perencanaan
B Subsistem
A Perekrutan
S
Subsistem I Subsistem
Penelitian S Kompensasi dan
SDM Tunjangan
D
A Subsistem
T Tenaga Kerja
Subsistem A
Subsistem
Intelijen Pelaporan
SDM Lingkungan
Sub Sistem Input
Intelijen Pemasok.
Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang
memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas
serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru.
Intelijen Pesaing.
Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang
sangat khusus.
Sub Sistem Output
Subsistem Perekrutan.
Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga
kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya
adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekrutan dan
analisis rekruitmen.
Subsistem Benefit.
Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan
kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja
karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima
karyawan seperti dana pensiun.
Pada tahun 1980-an HRIS muncul sebagai sistem informasi fungsional yang
sah, tetapi masih terus berjuang untuk diakui. Sebagian besar eksekutif
tampaknya menganggap HRIS kurang bernilai dibandingkan sistem fungsional
lain. Terdapat potensi yang besar bagi HRIS, tetapi agar potensi tersebut
tercapai, manajemen puncak harus meningkatkan dukungannya.
DOSEN PENGAJAR
TEMAN-TEMAN
SEKIAN