Togar M. Simatupang
Masyarakat Logistik Indonesia (MLI) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB
Disampaikan pada diskusi tentang Pusat Distribusi di lingkungan Kementerian Perdagangan, Direktorat Logistik dan Sarana Distribusi bekerja sama dengan World Bank pada tanggal 27 Desember 2011
Pertanyaan
Bagaimana penerapan konsep pusat distribusi, kaitannya dengan kebutuhan informasi dan implementasinya, khususnya transportasi laut?
Tujuan
Setelah mengikuti diskusi terfokus ini, para peserta diharapkan memahami: 1. Pengertian dari pusat distribusi dan konsep pusat distribusi terkait dengan logistik dan rantai pasok. 2. Peranan pusat distribusi dalam logistik dan rantai pasok. 3. Jenis jaringan distribusi. 4. Persoalan logistik dan rantai pasok. 5. Bagaimana pusat distribusi dapat menjadi salah satu solusi menyelesaikan masalah logistik dan rantai pasok.
3
Kilasan
Pengertian distribusi Peranan distribusi dalam logistik dan rantai pasok Jenis jaringan distribusi Persoalan logistik dan rantai pasok Distribusi sebagai solusi logistik dan rantai pasok
Pengertian Distribusi
Pengertian Distribusi
Distribusi barang (atau tempat) adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh pengguna atau pelanggan Distribusi: langkah-langkah yang diambil untuk memindahkan dan menyimpan barang dari tahap pemasok ke tahap pelanggan pada suatu rantai pasok Distribusi berpengaruh langsung terhadap ongkos dan pengalaman pelanggan dan karena itu mendorong laba Pilihan jaringan distribusi dapat mencapai tujuan rantai pasok mulai dari ongkos terendah (low cost) sampai ketanggapan tinggi (highly responsive)
7
Peran Distribusi
Pengelolaan stok: perbedaan waktu produksi dan waktu kebutuhan atau kapasitas produksi dan fluktuasi permintaan Pemindahan barang atau jasa dengan efisien: pengiriman barang dalam jumlah besar dari pabrik ke toko atau ke pelanggan Pemecahan atau pembagian pembelian besar (bulk) menjadi kemasan yang lebih kecil Penggabungan atau konsolidasi barang: pengecer menyediakan berbagai jenis barang dari pabrik yang berbeda Jasa tambahan: pengemasan, demo, perbaikan, dan perawatan
8
10
LOKASI PRODUKSI
Kapasitas Pertukaran Waktu Siklus
Waktu Ancang
TRANSPORTASI
Waktu Ancang
PERSEDIAAN/ PRODUK
Biaya Ukuran Saluran Pelanggan
11
Sumber: Ioannis Manikas and Leon A. Terry (2009), A case study assessment of the operational performance of a multiple fresh produce distribution centre in the UK", British Food Journal, Vol. 111 No. 5, pp. 421-435.
12
Sumber: http://www.healthpolicysolutions.org/2011/06/03/listeria-in-colorado-e-coli-in-europe-vexing-epidemiologists/
13
14
Definisi Logistik
Logistik proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan (Reference: Council of Logistics Management) Ciri-ciri Logistik:
Aliran: barang dan informasi (energi, orang, uang, dll.) Unsur: gudang, transportasi, dan persediaan Inti: menambah kegunaan waktu dan tempat
Sumber: http://www.logisticsworld.com/logistics.htm
15
Fungsi Logistik
Pengolahan pesanan dan Layanan Pelanggan
Jaringan Fasilitas
Fungsi Lainnya:
Persediaan
Transportasi
Pembelian Perencanaan produksi Peramalan permintaan Pentarifan Barang kembali Sisa, skrap, sampah
16
Kegiatan Logistik
Transportasi Penyimpanan Pengemasan Penanganan Bahan Pemenuhan Pesanan Peramalan Suku Cadang Perencanaan Produksi Pembelian Pelayanan Pelanggan Lokasi Situs Penanganan Retur Pembuangan Kegiatan lainnya
17
Logistik Mikro
Fokus pada strategi Melibatkan kepentingan perusahaan Tujuan maksimasi laba untuk perusahaan Tingkat mata rantai perusahaan (logistik masuk dan logistik keluar) Unsur harga dan ketersediaan Kriteria: efektif dan efisien bagi perusahaan
18
Bahan Baku
Barang Jadi
Aliran Informasi
20
21 Sumber: http://www.zazweb.com/technology.html
Jasa persediaan:
Tingkat kerusakan barang Ketepatan persediaan Keandalan kemasan
Jasa angkutan:
Jasa distribusi:
Keandalan pengantaran Pengantaran tepat waktu
Setiap kategori dinilai dengan skala antara 1-5 dengan 5 adalah yang terbaik. Data dikumpulkan melalui survei opini operator internasional (global freight forwarders and express carriers). Pada tahun 2010 Indonesia berada pada peringkat 75 dari 155 negara dengan skor 2,76.
23
24
Persoalan Logistik
Keberpihakan: kepentingan pelaku lawan kepentingan pelanggan Persaingan: persaingan sehat lawan persaingan tidak sehat Ketidakpastian: sumber, produksi, transportasi, dan permintaan Pemborosan dan kepalsuan lawan standarisasi Terkotak-kotak lawan integrasi dan Koordinasi Spekulasi dan ketidakstabilan harga Ketergantungan lawan kemandirian Keamanan dan Kesehatan Konvensional lawan teknologi tepat guna Ketidaktahuan lawan transparansi Kejahatan, Penipuan, dan Kriminalitas Pelanggaran prosedur Kecelakaan Kelangkaan dan kerusuhan
25
Kebijakan Logistik
Kebijakan: peraturan, undang-undang, panduan, regulasi, keputusan, ketetapan Kebijakan Logistik adalah proses perencanaan, fasilitasi, implementasi, pemantauan, dan pengendalian aliran dan penyimpanan barang dalam dan antar sistem logistik yang dimanfaatkan oleh perusahaan, agen, pemerintah, atau organisasi dengan tujuan meningkatkan keunggulan bersaing, efisiensi, dan berkeadilan.
26
Solusi Distribusi
28
Solusi Distribusi
Analisis Persoalan Distribusi
Bagaimana gambaran sistem distribusi saat ini? Apa yang menjadi persoalan? Apa yang menyebabkan persoalan? Apakah ada menjadi hambatan? Siapa yang menghambat?
Perbaikan Kebijakan
Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Kebijakan
Analisis
Tanggapan
Evaluasi Kebijakan
30
31
Sumber: http://118.97.61.233/perundangan/index.php
32
Deklarasi Juanda
1957 Declaration of JUANDA, Indonesian first cabotage via PP 5, 1964 ; PP 1 & PP 2, 1969 Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. Kegiatan angkutan laut luar negeri dilakukan secara kerjasama dengan pelayaran asing dengan mengunakan azas atau prinsip Fair Share sesuai dengan United Nation convention on code of conduct for the liner conference, 1975 (Indonesia sempat menguasai 70% angkutan laut luar negerinya).
33
34
14 12 10
13 11 9
14
8 6 4 2 0
20 20 20 20 20 20 20 1 Ja n
END OF ROADMAP
2
General Cargo
5
Fresh Product
CPO Other Grains Mine and Quarry Agri Grain Other Liquid Coal
Oil/ Petroleum
Wood
Fertilizer Cement Rice
Offshore
05
06
07
08
09
10
Ja
Ja
Ja
Ja
Ja
Ja
11
35
SIBOLGA G. SITOLI SIAK TL. BAYUR TT. TLK. KABUNG P. SAMBU JAMBI K.PATI PONTIANAK SINTANG BONTANG TOLI - TOLI MOUTONG DONGGALA GORONTALO UP. II - DUMAI P. BATAM
BITUNG
TERNATE
TOBELO
SAMARINDA
SUBUNG
SORONG
PABUHA
BIAK
BPAPAN
SAMPIT CILIK RIWUT PARIGI POSO LUWUK MANOKWARI SANANA BULA NAMLEA MASOHI KOLEKA KOTA BARU RAHA BAU -BAU UJ. PANDANG TUAL DOBO FAK - FAK NABIRE SERUI JAYAPURA BANGGAI KENDARI KOLONDALE PALOPO P. PISAU PARE - PARE BANJARMASIN
P. BALAM BENGKULU
PLAJU
PKL.BUN
WAY AME
SMK
JKT
BALONGAN
CAMPLONG SEMARANG SURABAYA MENENG AMPENAN BADUNG REO MAUMERE L. TUKA KALABAHI SAUMLAKI BIMA ENDE WAINGAPU ATAPUPU DILI MERAUKE
IMPORT
CILACAP
KALBUT
MANGGIS
KUPANG
Catatan :
IMPORT
36
: FLOATING STORAGE
Waiting time Postpone time Approach time Non-operating time Idle time Effective working time
24
48
72
96 Hours
120
144
168
37 Sumber: David Ray (2008), Indonesian Port Sector Reform and the 2008 Shipping Law, SENADA.
Fungsi fasilitasi
Kelancaran arus bahan baku dan barang modal Kelancaran dokumen impor Peningkatan layanan impor Pengurangan ongkos logistik tinggi
Fungsi Pengawasan
Pemenuhan persyaratan impor dan tata niaga impor (larangan/pembatasan) Akurasi data impor dan perijinan impor Pengawasan komoditas tertentu
39
Terima Kasih
40