Anda di halaman 1dari 1

Dalam dunia pendidikan, pendidik dan peserta pendidik harus bekerjasama.

Tugas pendidik membimbing para peserta pendidiknya agar menyerap pelajaran dengan baik sesuai kapasitas, potensi dan minat anak didik. Adapun tugas peserta pendidik adalah belajar dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab sehingga apa-apa yang diajarkan dapat dipahami dengan baik dan diamalkan dalam kehidupannya. Untuk itu, masing-masing pihak, pendidik dan peserta pendidik perlu memiliki keterampilan. Itulah keterampilan belajar dan mengajar. Buat pendidik, keterampilan tersebut meliputi bagaimana menyusun bahan ajar yang baik sehingga para peserta pendidik dapat belajar dengan penuh minat, semangat, sekaligus menyenangkan. Adapun peserta pendidik perlu belajar bagaimana agar dapat menguasai pelajaran dengan baik sehingga nantinya bisa diaplikasikan. Keterampilan tersebut diantaranya adalah bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana cara memahami dengan baik sehingga akan diingat dalam jangka panjang serta cara mencatat yang mudah diingat dan menjadi referensi berguna di masa mendatang. Sayangnya, keterampilan seperti ini terkadang tidak dimiliki baik oleh pendidik dan peserta pendidik. Akibatnya, kedua belah pihak frustasi satu sama lain. Pendidik pontang panting menjelaskan sesuatu tapi tidak diperhatikan oleh peserta pendidik-peserta pendidiknya. Sementara sang peserta pendidik frustasi dengan bahan pelajaran yang bertumpuk dan tidak tau bagaimana bisa menyelesaikannya. Belajar bukan lagi untuk memahami dan menghayati melainkan berubah menjadi proses mengejar nilai dan kelulusan. Karena kurangnya keterampilan belajar dan mengajar ini pada akhirnya akan berdampak pada kualitas para pelajar kita. Mereka mungkin saja tamat dari sekolah dan menyelesaikan perguruan tinggi, namun sedikit sekali ilmu yang menempel dan akhirnya bisa dipakai dalam keseharian. Para pelajar lebih senang dengan jalan pintas dan menghafal apa yang diprediksi akan keluar dalam ujian. Belajar bukan lagi untuk memahami dan menghayati melainkan berubah menjadi proses mengejar nilai dan kelulusan. Adapun di negara-negara yang lebih maju, para peserta pendidik tidak hanya dibebani dengan bahan pelajaran, melainkan mereka juga dibekali dengan bagaimana caranya belajar dengan baik. Karenanya tak jarang ada kelas khusus yang mengajarkan bagaimana cara membaca yang lebih efektif dan efisien. Bagaimana meningkatkan konsentrasi sehingga dapat memahami pelajaran dengan baik. Dan cara mencatat yang terstruktur, kreatif dan menyenangkan sehingga apa-apa yang ditulis akan menjadi informasi berharga sepanjang masa. Tidak hanya itu, mereka juga diberi kesempatan untuk melatih dan mengembangkan minat sejak dini sambil terus mengasah keterampilan khusus yang dimiliki masing-masing individu. Hal yang sama berlaku buat para pendidik. Mereka juga belajar bagaimana cara menyampaikan materi di depan kelas, bagaimana menciptakan ruang kelas yang hidup dan menyenangkan. Bagaimana proses belajar menjadi diskusi interaktif yang memberi nilai tambah bagi para peserta pendidik dan pendidik itu sendiri. Jadi, jika Anda seorang pendidik atau peserta pendidik, sudahkah belajar cara belajar?

Anda mungkin juga menyukai