Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH INTERMEDIATE ACCOUNTING II

LABA DITAHAN MODUL5

DOSEN : RATNA MAPPANYUKI, SE, Msi, Ak

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA
S
LABA DITAHAN / RETAINED EARNING Sumber dasar Laba ditahan / laba yang ditahan untuk digunakan dalam aktivitas bisnis adalah laba dari operasi. Setiap laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham akan menjadi tambahan ekuitas pemegang saham . laba bersih berasal dari berbagai sumber laba yang dapat dipertimbangkan, termasuk dari operasi utama perusahaan ( seperti -manufaktur dan penjualan produk tertentu ), ditambah setiap kegiatan yang bersifat meniadakan ( seperti menghapuskan penyewaan ruang kantor yang tidak terpakai). KEBIJAKAN DIVIDEN Dividen adalah berupa kewajiban suatu perusahaan untuk membagikan hasil / laba yang didapat dari operasi perusahaan tersebut kepada pemegang saham. Pada umumnya pembagian dividen didasarkan atas akumulasi laba ditahan atau atas beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor. Penentuan jumlah dividen yang tepat harus dibayarkan merupakan putusan manajemen keuangan yang sulit. Perusahaan yang membayar dividen secara ekstrim untuk mengurangi atau mengeliminasi dividennya, karena mereka percaya bahwa tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas. Sebagai konsekuensinya, perusahaan yang telah mambayar dividen tunai akan melakukan setiap upaya untuk melanjutkan pembayaran tersebut di masa depan. Jenis pemegang saham perusahaan ; bersifat kena pajak, atau tidak dapat dikenakan pajak, investor eceran, atau investor lembaga telah memainkan peranan yang besar dalam penentuan kebijakan dividen. Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal, alasan utamanya adalah sebagai berikut : 1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian. 2. Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumukan sebagai dividen. 3. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai pertumbuhan atau ekspansi. Hal ini kadang kadang disebut sebagai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

pembiayaan internal, laba yang direinvestasi, ataumenanamkan kembali laba dalam perusahaan. 4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividendalam tahun-tahun yang buruk. 5. Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

Legalitas Dividen Legalitas dividen hanya dapat ditentukan dengan melihat hukum negara bagian yang berlaku. Dalam negara bagian terdapat 3 kelompok untuk tujuan perbandingan larangan pembagian dividen kepada pemilik lainnya. Kelompok terbesar mengijinkan pembagian dividen kepada pemegang saham selama perusahaan berada dalam keadaan tidak insolven yaitu didefinisikan sebagai ketidakmampuan membayar hutang pada saat jatuh tempo dalam suatu bisnis yang normal, umumnya pembagian tersebut berasal dari laba ditahan atau laba masa berjalan. Kelompok kedua mengikuti baik Revised Model Business Corporation Act tahun 1984 maupun pelarangan pembagian yang mirip dengannya yaitu Perusahaan harus solven, dan pembagian tidak boleh melebihi nilai wajar aktiva bersih, maksudnya pembagian tidak dibatasi pada laba ditahan atau laba masa berjalan yang ditentukan GAAP, pembagian ini tidak dikaitkan dengan nilai buku aktiva, tetapi dikaitkan dengan nilai wajar (taksiran) aktiva. Kelompok lainnya menggunakan berbagai larangan campuran (hybrid) yang terdiri dari pengujian solvensi dan neraca atas likuiditas dan resiko. Untuk menghindari pembagian yang ilegal atas aktiva perusahaan kepada pemegang saham, hukum perseroan negara bagian yang relevan harus dipelajari dan meminta nasihat hukum. Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen Manajeman bisnis yang baik membutuhkan perhatian yang lebih besar daripada legalitas pembagian dividen. Pertimbangan ini harus diberikan dalam kondisi ekonomi tertentu, terutama likuiditas. ( Contoh neraca yang menunjukkan kurangnya likuiditas ada pada ilustrasi 16-2). Mengasumsian bahwa neraca memperlihatkan aktiva lancar, Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

namun tetap ada pertanyaan seperti apakah aktiva itu dibutuhkan untuk tujuan lainnya. Lain lagi yang ditampilkan pada ilustrasi 16-3 contoh neraca yang menunjukkan kas tetapi modal kerja minimal. Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas diperlukan untuk membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo, selain itu , kebutuhan akan uang tunai sehari-hari untuk penggajian dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam kewajiban lancar juga memerlukan kas. Hal terpenting yang harus digaris bawahi yaitu sebelum dividen diumumkan , manajeman harus mempertimbangkan ketersedian dana untuk membayar dividen, keperluan lainnya akan kas sebaiknya diteliti dengan menyusun ramalan kas, dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali baik posisi keuangan sekarang ataupun yang akan datang tampak menjamin pembagian dividen. Para direktur juga harus mempertimbangkan pengaruh inflasi dan biaya pengganti sebelum membuat komitmen dividen. SEC telah menganjurkan perusahaan untuk mengungkapkan kebijakan dividennya pada laporan tahunan. Bagi perusahaan yang memiliki laba tetapi tidak membayar dividen atau tidak berharap membayar dividen pada masa depan dianjurkan untuk melaporkan informasi ini, dan juga bagi perusahaan yang telah memiliki pola pembayaran dividen yang konsisten dianjurkan untuk menunjukkan apakah mereka ingin melanjutkan nya dimasa depan, dapat dilihat pada Ilustrasi 16-4 pengungkapan kebijakan pembayaran dividen. Jenis jenis Dividen Harapan umum dari setiap pemegang saham yang menerima dividen adalah bahwa perusahaan telah beroperasi secara sukses dan ia menerima bagian laba tersebut. Jenis jenis dividen terdiri dari :

1. Dividen Tunai / Cash Dividend


Dalam hal ini Dewan direksi akan melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai, selanjutnya jika hasil disetujui barulah dividen diumumkan, sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan, karena itu biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran. Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya dilakukan dengan segera, maka biasanya disebut sebagai kewajiban lancar. Selanjutnya ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen adalah sebagai berikut : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

> Jurnal pada tanggal pengumuman Laba ditahan (Dividen tunai yang diumumkan) Hutang dividen > Jurnal pada tanggal pencatatan Pada tanggal pencatatan tidak ada jurnalnya > Jurnal pada tanggal pembayaran Hutang Dividen Kas xxx xxx xxx xxx

Untuk membuat akun buku besar yang memperlihatkan jumlah dividen yang diumumkan selama tahun berjalan, dividen yang diumumkan dapat didebet sebagai pengganti Laba ditahan pada waktu pengumuman, akun ini kemudian ditutup ke Laba ditahan pada akhir tahun. 2. Dividen Properti/ Dividend in kind Dividen properti dapat berupa barang dagang, real estate, atau investasi, atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi. Dividen properti bukan merupakan transfer timbal balik dari aktiva nonmoneter antara perusahaan dan pemiliknya, praktek ini didasarkan pada pemikiran bahwa tidak ada penjualan atau transaksi yang wajar sebagai dasar untuk keuntungan atau kerugian dan hanya metode ini yang konsisten dengan dasar akuntansi biaya historis, dan sesuai dengan pernyataan profesi sebagai berikut Transfer aktiva nonmoneter kepada pemegang saham atau entitas lainnya dalam suatu transfer timbal balik harus dicatat pada nilai wajar aktiva yang ditransfer, dan suatu keuntungan atau kerugian harus diakui atas disposisi aktiva. Nilai wajar (fair value) aktiva nonmoneter yang dibagikan diukur dengan jumlah yang dapat direalisasikan dalam suatu penjualan langsung atau mendekati saat pembagiaan. Jumlah ini harus ditentukan dengan mengacu pada nilai estimasi yang dapat direalisasikan dalam transaksi kas atas aktiva yang sama atau serupa harga pasar tercatat, nilai independen, dan bukti yang tersedia lainnya. Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku properti pada tanggal pengumuman . Dividen yang diumumkan kemudian dapat dicatat Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

sebagai debet ke Laba ditahan (Dividen properti yang diumumkan), dan kredit ke hutang dividen properti pada jumlah yang sama dengan jumlah wajar properti yang akan dibagikan. Pembagian dividen ini dilakukan dengan mendebet Hutang Dividen Properti, dan akun yang berisi aktiva yang dibagikan (ditetapkan kembali pada nilai wajar) dikredit. Ayat jurnal nya sebagai berikut : > Jurnal pada tanggal pengumuman Investasi dalam Sekuritas Keuntungan atas apresiasi Sekuritas Laba Ditahan (Dividen properti yang diumumkan) Hutang Dividen Properti > Jurnal pada tanggal pembagian Hutang Dividen Properti Investasi dalam Sekuritas 3. Dividen Skrip/ Scrip dividend Hutang dividen dalam skrip berarti bahwa perusahaan tidak mambayar dividen sekarang tetapi memilih mambayarnya pada suatu tanggal di masa depan. Skrip yang diterbitkan kepada pemegang saham sebagai dividen hanya merupakan bentuk khusus dari wesel bayar. Ketika suatu dividen skrip diumumkan, perusahaan mendebet Laba ditahan (Dividen Skrip yang diumumkan) dan mengkredit Hutang Dividen Skrip atau wesel bayar kepada pemegang saham, dengan malaporkan hutang itu sebagai kewajiban pada neraca. Setelah pembayaran Hutang dividen Skrip didebet dan kas dikredit, jika skrip mengandung bunga , maka bagian bungan dari pembayaran kas harus didebet ke beban bunga dan tidak diberlakukan sebagai bagian dividen. Ayat jurnal nya sebagai berikut : > Jurnal pada tanggal pengumuman Laba ditahan (Dividen Skrip yang diumumkan) Wesel bayar kepada pemegang saham > Jurnal pada tanggal pembayaran Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Wesel bayar kepada pemegang saham Beban bunga Kas

xxx xxx xxx

4. Dividen Likuidasi/ Liquidating dividends


Dividen Likuidasi biasa disebut pula sebagai dividen yang tidak didasarkan pada Laba ditahan, yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari Laba, sesuai dengan pernyataan berikut : Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan san sejauh itu, merupakan dividen likuisasi. Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai dasar untuk membayar dividen. Tanpa pengungkapan yang memadai tentang fakta ini, pemegang saham mungkin secara salah menganggap bahwa perusahaan beroperasi dengan menguntungkan. Hal ini dapat mengakibatkan penjualan saham tambahan dengan harga yang lebih tinggi dibanding yang dijaminkan. Bentuk penipuan ini baik di sengaja maupun tidak, dapat dihindari dengan mensyaratkan laporan yang jelas tentang setiap dividen menyertai cek dividen. Ayat jurnal dari dividen likuidasi sebagai berikut > Jurnal pada tanggal pengumuman Laba ditahan Tambahan Modal disetor Hutang Dividen > Jurnal pada tanggal pembayaran Hutang Dividen Kas 5. Dividen Saham/ Stock dividend Jika manajemen ingin mengkapitalisasi sebagian dari laba (misalnya, reklasifikasi jumlah yang dihasilkan ke modal kontribusi), dan dengan demikian menahan laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka perusahaan dapat menerbitkan dividen saham. Dalam hal ini tidak ada aktiva yang dibagikan, dan setiap pemegang saham memiliki bagian kepemilikan yang sama atas perusahaan dan total nilai buku yang sama setelah dividen saham diterbitkan, sama seperti sebelum dividen itu diumumkan. Tentu saja nilai buku per saham akan menjadi Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II xxx xxx xxx xxx xxx

lebih rendah karena jumlah saham bertambah. Jika dividen saham lebih kecil dari 20 25% saham biasa yang beredar pada saat pengumuman dividen, maka profesi akuntansi mensyaratkan bahwa nilai pasar wajar (fair market value) saham yang diterbitkan harus ditransfer dari laba ditahan, dan disebut juga sebagai dividen saham kecil (biasa). Metode penanganan dividen saham seperti ini dipertimbangkan atas dasar bahwa banyak penerima dividen saham memandangnya sebagai pembagian laba perusahaan dan biasanya dalam jumlah yang ekuivalen dengan nilai wajar saham tambahan yang diterima. Ayat jurnal dividen saham sebagai berikut : > Jurnal pada tanggal pengumuman Laba ditahan (dividen saham yang diumumkan) Dividen Saham biasa yang dapat dibagikan Agio Saham xxx xxx xxx

Perhatikan bahwa tidak ada aktiva atau kewajiban yang dipenuhi, ayat jurnal itu hanya mencerminkan reklasifikasi ekuitas pemegang saham. Jika neraca dibuat an tara tanggal pengumuman dan pembagian, maka dividen saham biasa yang dapat dibagikan harus diperlihatkan pada kelompok ekuitas pemegang sahamsebagai tambahan modal saham (sedangkan hutang dividen tunai atau properti diperlihatkan sebagai kewajiban lancar). > Jurnal pada tanggal pembagian Dividen saham biasa yang dapat dibagikan Saham biasa xxx xxx

Tanpa memperhatikan berapa nilai wajar pada saat dividen saham diumumkan, setiap pemegang saham memilikiki kepentingan dengan proporsi yang sama atas perusahaan. Rincian pengaruh dividen saham kecil yang menggambarkan bahwa total ekuitas pemegang saham tidak berubah sebagai hasil dari dividen saham, dan proporsi Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

total saham beredar yang dipegang setiap pemegang saham juga tidak berubah., dapat dilihat pada ilustrasi 16-6. Pemecahan Saham Jika suatu perusahaan tidak membagikan laba selama beberapa tahun dan saldo laba ditahan yang cukup besar telah diakumulasikan, maka nilai pasar sahamnya yang beredar cenderung naik. Makin tinggi harga pasar saham, makin kecil saham itu dapat dibeli oleh beberapa investor. Manajeman yang lebih baik merasa yakin bahwa untuk memjalin hubungan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham cara yang dipakai biasanya yaitu melakukan pemecahan saham (stock split). The DH&S Review 12 Mei 1986 hal 7, mencantumkan hal-hal berikut sebagai alasan dibalik pemecahan saham: 1. Untuk menyesuaikan harga pasar saham perusahaan hingga tingkat dimana lebih banyak individu dapat berinvestasi dalam saham. 2. Untuk menyebarkan dasar pemegang saham dengan meningkatkan jumlah saham yang beredar dan membuatnya lebih dapat dipasarkan. 3. Untuk menguntungkan pemegang saham yang ada dengan memungkinkan mereka mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang tidak sempurna sesudah pemecahan tersebut. Beberapa perusahaan menggunakan pemecahan saham terbalik. Pemecahan ini mengurangi jumlah saham yang beredar dan meningkatkan harga per saham. Teknik ini digunakan apabila harga saham luar biasa rendah tau apabila manajeman ingin memegang kendali atas perusahaan. Perbedaan pemecahan saham dan Dividen saham Perbedaan pemecahan saham dan dividen saham yang dimaksud adalah dalam pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai pari atau nilai ditetapkan per saham, sementara deividen saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar namun tidak mengurangi nilai pari , jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang beredar. Profesi akuntan telah menyatakan bahwa ketika tambahan saham diterbitkan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit, maka pembagian itu lebih merupakan pemecahan saham daripada dividen saham. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Pengaruh ini biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20 -25% jumlah saham yang telah beredar sebelumnya. Dividen saham yang lebih besar dari 20 25% jumlah saham yang sebelumnya beredar disebut sebagai dividen saham besar (large stock divident), karena nilai pari saham yang beredar juga tidak berubah, maka trnsfer dari laba ditahan hanya dilakukan dalam jumlah yang disyaratkan menurut akta. Biasanya hal ini merupakan transfer dari laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham yang diterbitkan, yang berlawanan dengan transfer nilai pasar saham yang diterbitkan seperti dalam kasus dividen saham kecil. Ayat jurnal dividen saham besar sebagai berikut : > Jurnal pada tanggal pengumuman Laba ditahan Dividen saham biasa yang dapat dibagikan > Jurnal pada tanggal pembagian Dividen saham biasa yang dapat dibagikan Saham biasa xxx xxx xxx xxx

Dapat lihat ilustrasi 16-8 mengikhtisarkan san membandingkan pengaruh dari berbagai jenis dividen dan pemecahan saham terhadap bebrbagai unsur laporan keuangan. Pengaruh Preferensi Dividen Pengaruh dari berbagai preferensi dividen terhadap pembagian dividen kepada pemegang saham biasa dan preferen dapat di bagi sebagai berikut: 1. Jika saham preferen bersifat nonkumulatif dan nonpartisipasi, ilustrasi 16-9 2. Jika saham preferen bersifat kumulatis dan nonpartisipasi , dan dividen tidak dibayarkan atas saham preferen dalam waktu 2 tahun, ilustrasi 16-10.

3. Jika saham preferen bersifat nonkumulatif dan berpartisipasi penuh, ilustrasi 1611. apabila saham preferen adalah berpartisipasi, maka mungkin terdapat perjanjian yang berbeda mengenai bagaimana karakteristik partisipasi harus dilaksanakan. Akan tetapi, bila tidak ada perjanjian khusus prosedur beriku direkomendasikan:1. setelah saham preferen ditetapkan dividen tahun berjalannya, saham biasa akan menerima persentase yang serupa atas nilai pari yang beredar. 2. Apabila terdapat sisa dividen yang diumumkan partisipasi Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

oleh saham preferen dan saham biasa, maka sisa ini akan dibagi dalam proporsi yang sama dengan nilai pari dollar yang beredar dalam setiap kelompok saham. 4. Jika saham preferen bersifat kumulatif dan berpartisipasi penuh, dan jika dividen tidak dibayarkan atas saham preferen dalam dua tahun berturut-turut. Ilustrasi 16-12. Apropriasi Laba Ditahan Tindakan mengapropriasi laba ditahan adalah suatu kebijakan yang memerlukan persetujuan dewan direksi. Menurut FASB Statement No.5, apropriasi laba ditahan merupakan praktik yang dapat diterima, dengansyarat bahwa hal itu diperlihatkan dalam kelompok ekuitas pemegang saham di neraca dan diidentifikasikan secara jelas sebagai apropriasi laba ditahan. Apropriasi tidak menyisihkan kas: Apropriasi hanya mengungkapkan bahwa manajemen tidak bermaksud membagikan aktiva sebagai dividen dalam jumlah apropriasi karena aktiva itu diperlukan oleh perusahaan untuk tujuan khusus. Laba ditahan yang tidak diapropriasi didebet (dikurangi) sejumlah apropriasi, dan akun baru untuk tujuan khusus dibuat dan dikredit sebesar jumlah yang ditransfer. Apabila apropriasi tidak lagi dibutuhkan, baik karena tujuan khusus telah dicapai atau kerugian telah terjadi karena hal itu tidak lagi tampak sebagai suatu kemungkinan, maka apropriasi harus dikembalikan sebagai laba ditahan yang tidak diapropriasi biaya atau kerugian tidak boleh dibebankan ke apropriasi laba ditahan, dan tidak ada bagian apropriasi yang akan ditransfer ke laba. Alasan telah diajukan untuk apropriasi laba ditahan yaitu meliputi : 1. Batasan hukum, beberapa hukum negara bagian melarang pembelian saham treasuri oleh perusahaan kecuali jika laba tersedia untuk dividen. Laba dithan dalam jumlah yang sama dengan biaya setiap saham treasuri yang diakuisisi dilarang untuk digunakan. Laba harus ditahan untuk mengganti modal saham yang secara temporer siakuisisi sebagai saham treasuri. 2. Batasan kontraktual , kontrak obligasi seringkali memuat persyaratan bahwa laba ditahan dalam jumlah tertentu harus diapropriasikan setiap tahun selama umur obligasi. Apropriasi yang diciptakan menurut ketentuan seperti itu biasanya disebut apropriasi untuk dana pelunasan atau apropriasi untuk hutang obligasi. 3. Adanya kemungkinan atau perkiraan kerugian. Apropriasi dapat ditetapkan untuk mengestimasi kerugian akibat tuntutan hukum, kewajiban kontaktual yang tidak menguntungkan, dan kontijensi lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

4. Perlindungan posisi modal kerja. Dewan direksi dapat mengotorisasi penciptaan


apropriasi untuk modal kerja dari laba ditahan dalam rangka menunjukkan bahwa sejumlah tertentu dari laba ditahan tidak tersedia untuk dividen karena hal itu diperlukan untuk mempertahankan posisi masa berjalan yang kuat . contoh lainnya mencakup keputusan yang diambil untuk membiayai program pembangunan dengan pembiayaan internal. Suatu apropriasi untuk ekpansi pabrik diciptakan guna menunjukkan bahwa laba ditahan dalam jumlah yang diapropriasikan tidak akan dipertimbangkan oleh direktur sebagai tersedia untuk dividen. Beberapa perseroan menetapkan apropriasi untuk kontinjensi umum, atau apropriasi laba ditahan untuk tujuan yang tidak ditentukan. Dalam beberapa kasus hal ini dipertimbangkan menurut batasan akta atau kontraktual, sementara pada kasus lainnya tidak cukup tersedia penjelasan tenatang tindakan seperti itu. FASB tidak mendorong pencipataan apropriasi yang umum atau tidak khusus. Pencatatan Apropriasi Laba Ditahan Jika perusahaan mencatat apropriasi dalam akunnya, maka laba ditahan yang tidak diapropriasikan harus dikurangi oleh jumlah apropriasi dan dibuka nama akun baru untuk mencatat jumlah yang ditransfer. Jika apropriasi itu hanya menambah jumlah yang telah ada sebelumnya, maka akun yang digunakan harus menerima kredit. Apropriasi dicatat sebagai debet ke laba ditahan da sebagai kredit ke suatu akun yang disebut akun apropriasi yang merupakan subbagian dari laba ditahan. >Suatu apropriasi untuk ekspansi pabrik diciptakan oleh transfer dari laba ditahan sebesar $ 400,000 per tahun selama 5 tahun, ayat jurnalnya : Laba ditahan Laba ditahan yang diapropriasi untuk Ekspansi pabrik $ 400,000 $ 400,000

> Pada akhir tahun ke-5 apropriasi itu akan memiliki saldo sebesar $ 2,000,000 jika diasumsikan bahwa rencana ekspansi dipenuhi, maka apropriasi tidak lagi dibutuhkan dan dapat dikembalikan ke laba ditahan, ayat jurnalnya : Laba ditahan yang diapropriasi untuk Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Ekspansi pabrik Laba ditahan

$ 2,000,000 $ 2,000,000

Pengembalian apropriasi seperti itu ke laba ditahan akan menambah laba ditahan yang tidak diapropriasikan tanpa mempengaruhi aktiva atau posisi masa berjalan. Sebenarnya selama 5 tahun perusahaan telah melakukan ekspansi dengan mereinvestasi aktiva yang diperoleh melalui proses mencari laba.

Pengungkapan Pembatasan atas Laba Ditahan Pembatasan atas laba ditahan paling tidak harus diungkapkan dalam catatan. Catatan dalam tanda kurung kadang-kadang digunakan, tetapi pembatasan yang ditentukan menurut kontrak obligasi atau perjanjian kredit biasanya memerlukan penjelasan lebih lanjut, catatan yang memberikan media penjelasan yang lebih lengkap dan membebaskan laporan keauangan dari notasi singkatan. Pengungkapan catatan harus menjelaskan sumber pembatasan, ketentuan yang berkaitan, dan jumlah laba ditahan yang terkena pembatasan, atau jumlah yang tidak dibatasi.

Kecendrungan dalam Terminologi Perubahan terminologi dalam pemakaian kata seperti surplus telah diganti dengan penggunaan kata Laba ditahan, dalam banyak laporan keuangan istilah dari surplus yang disetor sudah mulai diganti dengan istilah tambahan modal disetor begitu juga dengan istilah cadangan dibatasi pada apropriasi laba ditahan jika istilah itu akan digunakan, rekomendasi dari profesi akuntan ini dapat membantu menjelaskan salah satu terminologi yang paling menimbulkan masalah dibidang akuntansi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Penyajian dan Analisis Ekuitas Pemegang Saham Penyajian Tiga kategori berikut biasanya muncul pada kelompok ekuitas pemegang saham : 1. Modal Saham ( modal dasar ) 2. Tambahan modal disetor ( modalyang melebihi nilai pari atau nilai ditetapkan). 3. Laba ditahan atau defisit. 2 kategor pertama yaitu modal saham dan tambahan modal disetor, merupakan modal kontribusi (atau disetor ), sementara laba ditahan merupakan modal yang diperoleh perusahaan. Ketiga kategori tersebut dilaporkan dalam bentuk ikhtisar pada semua neraca perusahaan. Rincian yang lebih jelas mengenai penambahan dan pengurangan akun ekuitas pemegang saham spesifik sering dilaporkan dalam laporan ekuitas pemegang saham yang terpisah. Neraca Dapat dilihat pada ilustrasi 16-14 Laporan Ekuitas Pemegang Saham Laporan Ekuitas Pemegang Saham ( statement of stockholders equity ) biasanya disajikan dalam format dasar sebagai berikut : 1. Saldo pada awal periode 2. Penambahan 3. Pengurangan 4. Saldo pada akhir periode Pengungkapan perubahan pada akun terpisah dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk menbuat laporan keuangan yang cukup informatif , pengungkapan perubahan seperti itu dapat mengambil bentuk laporan terpisah atau dibuat dalam laporan keuangan dasar atau catatan yang menyertainya. Ilustrasi 16-15 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Analisis Beberapa rasio menggunakan jumlah yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang perusahaan. Empat rasio berikut akan dibahas dan diilustrasikan yaitu : 1. Tingkat pengembalian atas ekuitas daham biasa 2. Rasio pembayaran 3. Rasio harga-laba 4. Nilai buku per saham

1. Tingkat pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa

Rasio yang digunakan secara luas yang mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa adalah tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa ( rate of return on common stock equity ). Rasio ini menunjukakan seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari setiap $ yang investasikan oleh pemiliknya. Ilustrasi 16-16 Contoh, Gerbers Inc., memiliki laba bersih sebesar $ 360,000, mengumumkan dan membayar dividen saham preferen sebesar $ 54,000, serta rata-rata ekuitas pemegang saham biasa sebesar $ 2,550,000. Rasio Gerbers dihitung dengan cara sebagai berikut :

Tingkat pengembalian atas = Ekuitas saham biasa = =

Laba bersih Dividen saham preferen -----------------------------------------------Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa $ 360,000 - $ 54,000 --------------------------------$ 2,550,0000 12%

Seperti dibuktikan diatas, karena terdapat saham preferen, maka dividen saham Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

preferen dikurangkan dari laba bersih guna menghitung laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa, demikian juga nilai pari saham preferen harus dikurangkan dari total ekuitas pemegang saham untuk menentukan jumlah ekuitas saham biasa yang digunakan dalam rasio ini. Apabila tingkat pengembalian atas total aktiva lebih rendah daripada tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa, maka perusahaan dikatakan telah memperdagangkan ekuitas dengan meraih keuntungan. Perdagangan ekuitas (trading on the equity) memjelaskan praktek yang menggunakan uang pinjaman pada suku bunga tetap atau penerbitan saham preferen dengan tingkat dividen yang konstan dengan harapan memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas uang yang digunakan. Keuntungan perdagangan ekuitas bagi pemegang saham biasa harus berasal dari pinjaman pada suku bunga yang lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang diperoleh atas aktiva pinjaman. Jika hal ini dapat dilakukan, maka perolehan modal dari pemegang obligasi atau pemegang saham preferen sudah cukup untuk membayar bunga atau dividen saham preferen dan memberikan margin bagi pemegang saham biasa

2. Rasio Pembayaran/ Payout ratio


Rasio pembayaran merupakan rasio dividen tunai terhadap laba bersih, jika saham preferen sedang beredar, maka rasio ini dihitung untuk pemegang saham biasa dengan membagi dividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa dengan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Dengan mengasumsikan bahwa Toy Co. Memiliki dividen tunai sebesar $ 100,000 dan laba bersih sebesar $ 500,000, serta tidak ada saham preferen yang beredar, rasio pembayaran ditung sebagai berikut: Ilustrasi 16-17

Rasio pembayaran

Dividen Tunai -----------------------------------------------Laba bersih Dividen saham preferen $ 100,000 ---------------$ 500,000 20%

= =

Penggunaan rasio pembayaran telah di banyak perusahaan karena para investor Memandang apresiasi nilai saham lebih penting daripada jumlah dividen.

3. Rasio Harga Laba/ Price earning (P/E) ratio


Adalah bagian dari statistik yang digunakan oleh para analis untuk membahas kemungkinan investasi dalam perusahaan tertentu. Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar saham dengan laba per sahamnya. Sebagai contoh, Soreson Co. Mempunyai saham dengan harga pasar $ 50 dan laba per saham sebesar $ 4. Rasio harga-labanya dihitung sebagai berikut : Ilustrasi 16-18

Rasio Harga-Laba =

Harga pasar saham ---------------------------------Laba per saham = = $ 50 ---------------$4 $ 12.5

4. Nilai Buku per Saham/ Book value per share

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Sebagian besar dasar yang digunakan untuk mengevaluasi kekayaan bersih ditemukan dalam nilai atau nilai ekuitas per saham. Nilai buku per saham adalah jumlah setiap saham yang akan diterima jika perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Dihitung dengan membagi ekuitas pemegang saham biasa dengan saham biasa yang beredar. Contoh, bahwa ekuitas pemegang saham biasa Chen Corp., adalah $ 1,000,000 dan perusahaan memiliki 100,000 lembar saham biasa yang beredar, nilai buku per sahamnya dihitung sebagai berikut :

Nilai buku per saham

Ekuitas pemegang saham biasa -------------------------------------Saham yang beredar $ 1,000,000 ---------------100,000 $ 10 per saham

= =

Jika terdapat saham preferen, maka analisis atas kontrak yang melibatkan saham itu harus diteliti. Jika dividen saham preferen tertunggak , maka saham preferen itu dikatakan berpartisipasi, atau jika saham preferen mempunyai nilai penebusan atau likuidasi yang lebih tinggi daripada nilai tercatatnya, maka laba ditahan harus dialokasikan diantara pemegang saham preferen dan biasa dalam menghitung nilai buku. Untuk mengilustrasikannya 16-20, anggaplah bahwa situasi sebagai berikut terjadi Ekuitas pemegang saham Saham preferen 5% Saham biasa Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Preferen $ 300,000 $ 400,000 Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II Biasa

Kelebihan harga penerbitan atas nilai pari Saham biasa Laba Ditahan ------------Total Saham yang beredar Nilai buku per saham $ 300,000 $ 37,500 $ 162,582 ------------$ 600,082 4,000 $ 150,021

Diasumsikan bahwa fakta yang sama juga terjadi kecuali bahwa saham preferen 5% kumulatif, berpartisipasi sampai 8%, dan dividen tersebut tertunggak selama 3 tahun sebelum tahun berjalan. Nilai buku saham biasa kemudian dihitung sebagai berikut, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada tindakan yang dilakukan berkaitan dengan dividen tahun berjalan. Ilustrasi 16-21 : Ekuitas pemegang saham Saham preferen , 5% Saham biasa Kelebihan lebih harga penerbitan atas nilai pari saham biasa Laba Ditahan Dividen tertunggak ( 3 x $300,000 x 5%) Kebutuhan tahun berjalan (5% ) Partisipasi tambahan (3 % ) Sisa untuk saham biasa ----------Total Saham yang beredar Nilai buku per saham $ 369,000 ======= $ 45,000 $ 15,000 $ 9,000 $ 20,000 $ 12,000 $ 61,582 -----------$ 531,082 ======= 4,000 $ 132.77 $ 37,500 Preferen $ 300,000 $ 400,000 Biasa

Dalam kaitannya dengan perhitungan nilai buku, para analis harus mengetahui bagaimana pos-pos berikut : jumlah saham yang diotorisasi dan belum diterbitkan, jumlah saham trasuri yang ada ditangan, setiap komitmen yang berkaitan dengan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

penerbitan saham atau penerbitan kembali saham treasuri, dan hak-hak serta keistimewaan relatif dari berbagai jenis saham yang diotorisasi. Reorganisasi Kuasi Perusahaan yang terus menerus mengalami kerugian akan memiliki akumulasi laba ditahan yang negatif, atau suatu defisit. Hukum dari banyak negara bagian menyatakan bahwa tidak ada dividen yang dapat diumumkan dan dibayar selama modal disetor perusahaan telah dikurangi oleh defisit. Suatu perusahaan dengan prospek yang bagus dapat terhambat untuk melaksanakan rencananya karena adanya defisit, meskipun manajemen saat itu mungkin tidak memiliki sesuatu apapun untuk dilakukan selama bertahun-tahun terjadinya akumulasi difisit. Memperbolehkan perusahaan untuk meneruskan rencananya mungkin akan memberi keuntungan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan , sedangkan memaksanya untuk menghilangkan defisit menjadi laba mungkin secara aktual memaksanya untuk melakukan likuidasi. Suatu prosedur yang ditetapkan pada beberapa hukum negara bagian akan mengeliminasi akumulasi defisit dan mengijinkan perusahaan untuk meneruskan usahanya atas dasar yang hampir sama seperti jika perusahaan direorganisasi secara legal, tanpa mengalami kesulitan dan beban yang umumnya berkaitan dengan reorganisasi legal, prosedur ini, yang dikenal sebagai reorganisasi-kuasi ( quasi-reorganization) atau reorganisasi semu, dibenarkan menurut konsep akuntansi fresh start. Ilustrasi Ayat Jurnal Serangkaian ayat jurnal yang ditunjukan berikut ini menggambarkan prosedur akuntansi yang diterapkan pada jenis reorganisasi akuntansi dari reorganisasi-kuasi. Asumsikan bahwa New Horizon Inc., mengalami suatu defisit sebesar $ 1,000,000 sebelum reorganisasi-kuasi berlaku pada tanggal 30 Juni 2001. 1. Penetapan kembali aktiva dan kewajiban untuk mengakui keuntungan dan Kerugian yang belum tercatat : Aktiva pabrik ( keuntungan penaikan) Laba Ditahan (setelah penyesuaian) Aktiva tak berwujud (kerugian penghapusan) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB $ 400,000 $ 200,000 $ 525,000 Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Kewajiban jangka panjang (keuntungan penghapusan) $ 150,000

Persedian (kerugian penghapusan)

$ 225,000

2. Pengurangan nilai pari dari 60,000 lembar saham biasa yang beredar dari $ 100 per saham menjadi $ 75 per saham ( prosedure ini menciptakan tambahan modal disetor yang cukup untuk menyerap defisit ) : Saham biasa Tambahan modal disetor $ 1,500,000 $ 1,500,000

3. Penghapusan defisit terhadap tambahan modal disetor : Tambahan modal disetor Laba ditahan ($1,000,000 + $ 200,000) Pengungkapan Dalam kaitannya dengan prosedur akuntansi terdahulu, persyaratan berikut ini harus dipenuhi : 1. Prosedur reorganisasi-kuasi yang diusulkan harus diajukan kepada dan menerima persetujuan pemegang saham perusahaan sebelum hal itu dapat diberlakukan. 2. Penilaian aktiva dan kewajiban baru harus dilakukan secara wajar dan tidak secara sengaja menilai terlalu rendah atau terlalu tinggi aktiva, kewajiban, dan laba. 3. Setelah reorganisasi-kuasi perusahaan harus mempunyai saldo nol untuk ditahan, meskipun perusahaan mempunyai tambahan modal disetor yang berasal dari reorganisasi-kuasi. 4. Dalam laporan berikut laba ditahan harus diberi tanggal, (1) untuk periode sekitar 10 tahun guna memperlihatkan fakta dan tanggal reorganisasi-kuasi,dan (2) untuk periode paling sedikit 3 tahun sejak tanggal reorganisasi-kuasi, dimana jumlah akumulasi defisit yang dieliminasi harus diungkapkan seperti diilustrasikan dalam kutipan berikut dari neraca tahun 2003 New Horizon Inc. Ilustrasi 16A-1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II $ 1,200,000 $ 1,200,000

New Horizon, Inc. Ekuitas pemegang saham Saham biasa, nilai pari $75, 60,000 lembar diotorisasi dan diterbitkan Tambahan modal disetor yang berasal dari pengurangan nilai pari saham biasa Laba ditahan sejak tanggal 30 Juni 2001, ketika defisit sebesar $1,000,000 dieliminasi melalui reorganisasi-kuasi $ 593,640 $ 5,393,640 $ 300,000 $ 4,500,000

Pada masa resesi atau depresi ekonomi umum atau industri tertentu, penggunaan reorganisasi-kuasi menjadi lebih umum karena perusahaan berusaha untuk kembali pulih dan memulai dari awal. Sebagai contoh, First Wiscosin Mortgage Trust, karena mengalami kerugian dari bisnis real estate, melakukan reorganisasi-kuasi. Demikian juga Lochead Corporation, yang mengalami kerugian besar dalam program Tri Star L1011, memutuskan menggunakan pendekatan reorganisasi-kuasi untuk menanggulangi defisit sebesar $ 28 juta pada laba ditahan karena beralih pada perusahaan investasi menjadi operasi melalui pendekatan reorganisasi-kuasi. Contoh pengungkapan reorganisasi-kuasi, yang ditujukan pada ilustrasi 16A-2, diambil dari laporan tahunan Midway Airlines Corporation. MIDWAY AIRLINES CORPORATION Laporan Ekuitas Pemegang Saham

Laba Jumlah Saham Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Jumlah Tambahan Ditahan Saham Modal (akumulasi

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

(000) dihilangkan

Preferen

Biasa

Disetor

defisit)

Total

Saldo, 31 Desember 1996 ($ 39,242) Pembatalan saham sebelum nya yang berkaitan dengan rekapitalisasi 15,000 Penerbitan saham biasa 8,572 Penerbitan Warran saham biasa yang berkaitan dengan restrukturisasi utang 1,571 Modal kontribusi 1,314 Reklasifikasi akumulasi Defisit menurut 49,812 reorganisasi-kuasi Konversi saham preferen Penerbitan saham biasa yang berkaitan dengan penawaran perdana 37,704 Laba bersih 24,894 -----------------Saldo, 31 Desember 1997 $ 49,813 (11)

$ 11

$ 100

$ 30,989

($ 70,342)

(100) 37

111 14,963 21 8,551

Penerbitan saham preferen

1,571 1,314

(49,8120)

(37)

37

27

37,677 24,894

-------$ -

-----------$ 85

----------$ 4,364

$ 45,364

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Reorganisasi-kuasi . Sebagai hasil dari rekapitalisasi pe 11 Februari 1997, restrukturisasi hutang dan penahanan CEO baru, Dewan Direksi perusahaan menyetujui penyesuaian kembali akun-akun perusahaan dalam bentuk reorganisasi-kuasi yang berlaku pada tanggal 30 Juni 1997. Reorganisasi-kuasi merupakan prosedur akuntansi yang menghasilkan penghapusan akumulasi defisit dalam laba ditahan. Prosedur akuntansi ini dibatasi untuk reklasifikasi akumulasi defisit sebagai pengurangan modal disetor. Perusahaan percaya reorganisasi-kuasi merupakan hal yang tepat karena setelah penyelesaian rekapitalisasi, restruksurisasi hutang, dan penerimaan CEO baru, perusahaan secara substansial mengurangi hutang yang beredar, memiliki perumusan rencana operasi yang direvisi dan sebagai akibatnya itu dapat mencurahkan sumber dayanya untuk melanjutkan operasinya. Karena aktiva telah dicatata pada taksiran nilai wajar, reorganisasi-kuasi tidak berpengaruh terhadap pencatatan aktiva. TUGAS : TANYA JAWAB

1. Sebutkan beberapa pos yang biasanya menaikkan atau menurunkan laba


ditahan ! 2. Sangat sedikit perusahaan yang membayar deviden dalam jumlah yang sama besar dengan laba ditahan yang secara legal tersedia untuk dividen. Mengapa ? Jawab : 1. Pos yang menaikkan Laba ditahan Laba Bersih Penyesuaian periode sebelumnya (koreksi kesalahan) dan perubahan tertentu pada prinsip akutansi Penyesuaian akibat kuasi reorganisasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Pos yang menurunkan Laba ditahan Rugi Bersih Penyesuaian periode sebelumnya (koreksi kesalahan) pada perubahan tertentu pada prinsip akutansi Dividen Tunai atau Dividen Skrip Dividen Property Dividen Saham Beberapa transaksi saham Treasuri

2. 1. Persetujuan (Kontrak Obligasi) dengan kreditor teretentuuntuk menahan


semua atau sebahagian laba, dalam bentuk aktiva,guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian. 2. Beberapa hukum perseroan negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya saham terasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen. 3. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai pertumbuhan atau ekspansi. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai pembiayaan intrenal, laba yang direinvestasi, atau menanamkan kembali labadalam perusahaan.. 4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menhasilkan laba dan menggunakan akumulasi laba itu sebagai dasar untuk membayar dividen dalam tahun-tahun yang buruk. 5. Keinginan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

3. Jawaban soal Latihan L16-18 (Reorganisasi Kuasi) Hal 391


Buat Jurnal yang dibutuhkan untuk reorganiasi-kuasi Glamorgan Corporation 1. Pengurangan Nilai Pari dari 20.000 lembar saham biasayang beredar dari $ 50 per saham menjadi $ 35 per saham Jurnalnya : Saham Biasa Rp 300.000 Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Tambahan Modal disetor Didapat dari selish $50 - $ 35 x 20.000 lbr saham

Rp 300.000

2. Pengahpusan defisit terhadap tambahan modal disetor Jurnalnya : Tambahan Modal disetor Laba ditahan Rp 190.000 Rp 190.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Anda mungkin juga menyukai