Anda di halaman 1dari 11

Ayusukma Dirgantari (0811015175) Meta melisa (0811015181)

Latar Belakang
Proses metabolisme dapat dipengaruhi aktivitas biologis, masa kerja, dan toksisitas obat, sehingga pengetahuan tentang metabolisme obat dan senyawa organik asing lain (xenobiotika)sangat penting dalam dunia kimiamedisinal.
Metabolisme obat adalah suatu proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan

dikatalis oleh enzim

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Obat


Faktor Genetik atau Keturunan Perbedaan Spesies dan Galur Perbedaan Jenis Kelamin Perbedaan Umur Penghambatan Enzim Metabolisme Induksi Enzim Metabolisme Faktor Lain-lain

Tempat Metabolisme Obat


Hati adalah organ tubuh yang merupakan tempat utama metabolisme obat karena mengandung lebih banyak enzim-enzim metabolisme dibanding organ yang lain. Setelah pemberian oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk ke peredaran darah dan kemudian masuk kedalam hati melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa obat atau senyawa organik asing melalui sel-sel hati secara perlahan-lahan termetabolisis menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian diekresikan melalui urin.

Jalur Umum Metabolisme Obat dan Senyawa Organik Asing


Reksi metabolisme obat dan senyawa organik asing ada dua tahap yaitu: Reaksi fasa I atau reaksi fungsionalisasi Reaksi fasa II atau reaksi konjugasi

Peranan Sitokrom P-450 dalam Metabolisme Obat


Secara umum diketahui bahwa sebagian besar reaksi

metabolik akan melibatkan proses oksidasi. Proses ini memerlukan enzim sebagai kofaktor, yaitu bentuk tereduksi dari nikotinamid-adenin-dimukleotida fosfat (NADPH) dan nikotinamid-adenin-dinukleotida (NADH). Sistem oksidasi ini sangat kompleks, tidak hanya melibatkan NADPH saja tetapi juga flavoprotein NADPH-sitokrom C reduktase, sitokrom B5 dan feri heme-protein (feri sitokrom P-450).
Oksidasi yang bertanggungjawab mengubah RH menjadi

ROH adalah sitokrom P-450

Reaksi Metabolisme Fasa 1 Reaksi ini meliputi biotransformasi suatu obat menjadi metabolit yang lebih polar melalui pemasukan atau pembukaan suatu gugus fungsional (misalnya OH, -NH2, -SH) (Neal,2005). Reksi fase I bertujuan untuk menyiapkan senyawa yang digunakan untuk metabolisme fase II dan tidak menyiapkan obat untuk diekskresi. Yang termasuk reaksi fasa I adalah reaksi-reaksi oksidasi, reduksi dan hidrolisis.

Reaksi Metabolisme Fasa 2 Reaksi ini terjadi dalam hati dan melibatkan konjugasi suatu obat atau metabolit fase I nya dengan zat endogen. Konjugat yang dihasilkan hampir selalu kurang aktif dan merupakan molekul polar yang mudah diekskresi oleh ginjal (Neal, 2005).

Cont.
Yang termasuk reaksi fasa II adalah reaksi konjugasi,

metilasi, dan asetilasi. Tujuannya adalah mengikat gugus fungsional hasil metabolit reaksi fasa I dengan senyawa endogen yang mudah terionisasi dan bersifat polar, seperti asam glukoronat, sulfat, glisisn, dan glugtamin menghasilkan konjugat yang mudah larut dalam air.

Kesimpulan
Hubungan struktur dan proses metabolisme obat

adalah pada proses metabolisme obat dalam tubuh, obat dapat berubah struktur dari senyawa yang aktif menjadi tidak aktif dan sebaliknya juga menjadi senyawa yang lebih polar agar dapat dikeluarkan melalui urin atau tinja.

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai