Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK EKSPLOITASI HUTAN

MANGROVE TERHADAP
EKOSISTEM PANTAI DALAM
PENATAAN MASYARAKAT
PESISIR PANTAI DI
KELURAHAN SIWA LIMA
KECAMATAN PULAU-PULAU
ARU KABUPATEN KEPULAUAN
ARU
LATAR BELAKANG
• Sebagai negara kepulauan,Indonesia memiliki garis
pantai sepanjag 81.000 km. yang tergabung di dalam
17.508 buah pulau yang merupakan gabungan antara
bentuk ekosistem pantai dengan hutan pantai.
• Luas hutan pantai Indonesia mencapai 4,25 juta hektar
yang terdiri dari hutan pantai dan hutan mangrove.hutan
mangrove sendiri ada sekitar 3,6 juta hektar
• Seuai dengan keputusan presiden No.32 tahun 1990
tentang pengelolaan kawasan lindung , maka diperlukan
suatu usaha untuk mengetahui formasi hutan pantai
sebagai kawasan perlindungan,pengawetan dan
reklamasi.
• Kawasan pantai merupakan suatu kawasan yang indah dengan pandangan
yang mempesona,misalnya garis pandang dan tenggelamnya matahari
diwaktu senja (sanset)
• Kebijakan jangka panjang tahap II dalam GBHN 1993 adalah
pengembangan kelautan diarahkan kepada pendayagunaan sumberdaya
laut serta pemanfaatan fungsi wilayah nasional dengan memperhatikan
daya dukung kelautan dan kelestarian rakyat serta memperluas
kesempatan usaha dan kerja.
• Eksploitasi wilayah pesisir merupakan
pemerasan,pengusahaan,pertambangan,penyebaran biji,penarik
keuntungan secara tidak wajar.
• Hutan mangrove merupakan kombinasi antara kata “mangue” (bahasa
portugis) yang berarti tumbuhan dan “grove”(bahasa inggris) yang berarti
belukar atau hutan kecil.
• Undang-undang No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistem merupakan kawasan mangrove. Terdapat 3 aspek
yang sangat penting yakni sbb:
1. Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dengan menjamin
terpeliharanya proses ekologis bagi kelangsungan hidup dan keberadaan
ekosistemnya
2. Pengawetan sumber plasma nufta, yaitu menjamin terpeliharanya sumber
genetika dan ekosistem sesuai dengan kepentingan kehidupan ekosistem
3. Pemenfaatan seca lestari atau berkelanjutan baik produk dan jasa.
• Jenis-jenis mangrove
1. Bakau (rhyzophora mukronata L)
2. Tanjang (brunguira gymnorrhiza L)
3. Tenggar (ceriops tagal (perr)C.B robins)
4. Pedada(sonneratia alba S.E smith)
5. Niri (xylocorpus muluccensis)

• Fungsi fisik kawasan mangrove


1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil.
2. Melindung pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau
abrasi serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang
dari laut ke darat.
3. Menahan sendimen secara periodik sampai terbentuk lahan
baru.
4. Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rebesan air
laut darat, atau sebagai filter air asin menjadi air tawar.
• Fungsi kimia kawasan mangrove
1. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang
menghasilkan oksigen.
2. Sebagai penyerap karbondioksida.
3. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran
industri dan kapal-kapal laut.

• Fungsi biologi kawasan mangrove


1. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber
makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan
pelapukan (detritus),yang kemudian berperan sebagai sumber
makanan hewan yang lebih besar.
2. Seebagian kawasan pemijah atau asuhan (nursery ground)
bagi udang,ikan,kepiting,kerang,dan sebagainya yang setelah
dewasa akan kembali ke lepas pantai.
3. Sebagai kawasan untuk berlindung,bersarang,serta
berkembang biak bagi burung dan satwa lain.
4. Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika.
5. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut
lainnya.
• fungsi lain (wanawisata) kawasan
mangrove
1. Sebagai kawasan wisata alam pantai dengan
keindahan vegetasi dan satwa,serta berperahu
disekitar mangrove.
2. Sebagai tempat pendidikan,konservasi dan
penelitian.
• Ekosistem panai adalah kesatuan
interaksi yang seimbang antara bahan
fisik dan biologi dalam suatu habitat
(pantai) yang terjadi jaringan
makanan.kondisi dan jenis pantai di
indonesia secara sederhana dapat
dikelompokkan atas :
1. Pantai berpasir
2. Pantai berlumpur
3. Pantai berawa
4. Pantai berbatu
• Kesimpulan Penelitian
dampak yang ditimbulkan oleh Eksploitasi
hutan mangrove terhadap ekosistem pantai
dalam penataan masyarakat pesisir pantai
kelurahan siwa lima kecamatan pulau-pulau
aru kabupaten kepulauan aru adalah sbb :
1. Penyebab yang sangat besar pembukaan lahan
pemukiman.
2. Pengaruh angin laut,tiupan angin laut semakin kencang.
3. Lahan tempat tinggal semakin sempit dan ada yang
kehilangan tempat tinggal.
4. Hasil tangkapan semakin menurut,ada jenis ikan yang
mulai punah dan air semakin keruh.
5. Perpaduan air (banjir)membentuk sungai-sungai kecil serta
sumber air semakin berkurang.

Anda mungkin juga menyukai