Materi disampaikan pada pembekalan peserta KKN UNIERA 29 Juni 2012

TEKNIK RISET MASYARAKAT DESA

Darius Arkwright

Background
Pembangunan yang dilaksanakan selama tiga dekade belakangan ternyata belum mampu

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berdiam di daerah pedesaan. Terjadinya kesenjangan antara daerah pedesaan dan perkotaan disebabkan karena bias dan distorsi pembangunan yang lebih banyak berpihak kepada ekonomi perkotaan. Akibatnya adalah timbul desa-desa yang miskin dan terbelakang.

 Permasalahan yang banyak timbul di pedesaan:

Pendidikan dan keterampilan rendah Jumlah penduduk jarang Aktivitas ekonomi rendah Sarana dan prasarana publik, dan lain-lain.

Dalam banyak kasus, Beberapa dari daerah miskin

ini sebenarnya memiliki sumberdaya alam (potensi) yang cukup kaya (besar) tetapi masyarakat tidak mempunyai kesempatan/kemampuan untuk mengelola/memanfaatkan kekayaan alam (potensi) tersebut.

Methods
Identifikasi : Perumusan masalah,

memetakan potensi desa, kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, pemberantasan buta huruf, dll. Tahapan ini dapat dilakukan dengan menggunakan penelitian (survey, wawancara, observasi), diskusi kelompok, rapat desa, dst.

 Penetapan program. Setelah masalah dapat diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah program penanganan masalah tersebut. Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya dapat diukur perlu dirumuskan apa tujuan dari program yang telah ditetapkan. Tujuan yang baik memiliki karakteristik jelas dan spesifik sehingga tercermin bagaimana cara mencapai tujuan tersebut sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yang tersedia.
Penentuan kelompok sasaran. Kelompok sasaran adalah sejumlah orang yang akan ditingkatkan kualitas hidupnya melalui program yang telah

ditetapkan.

 Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana. Sumber adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang program kegiatan, termasuk didalamnya adalah sarana, sumber dana, dan sumber daya manusia. Penentuan strategi dan jadwal kegiatan. Strategi adalah cara atau metoda yang dapat digunakan dalam melaksanakan program kegiatan. Monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau proses dan hasil

pelaksanaan program. Apakah program dapat dilaksanakan sesuai dengan strategi dan jadwal kegiatan? Apakah program sudah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? Bagaimana indikator keberhasilan suatu kegiatan?

How to collect the data?

Participatory observation Interview Group discussion Focus group discussion Literature treasure study etc

Responsibility to the Data

Conformability/Validity. merupakan upaya meningkatkan keyakinan akan data yang

diperoleh. (diskusi dengan teman sejawat tentang temuan yang diperoleh, dan berbagai pihak yang terkait). Reliable (dapat diandalkan). Konsistensi dalam teknik pengumpulan data, penggunaan konsep dan teori termasuk pada tahap proses penafsiran dan penarikan kesimpulan. Objective. Data yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh faktor internal yang subyektif.

VALID
Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti
Misal : korban tsunami 900 ribu org dilaporkan berbeda

RELIABEL
Menunjukkan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu
Misal : peserta 50 org, sumber ditanya tetap 50 org sampai kapanpun

OBYEKTIF
Derajat persamaan persepsi berkenaan dengan kesepakatan antar banyak orang (interpersonal agreement)
misal : data peneliti berbeda pd satu obyek, berarti data tdk obyektif

PENDEKATAN DALAM RISET UNTUK MEMAHAMI PEDESAAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL(PRA)

Participatory Approach
Memahami desa dengan pendekatan riset dan survey memiliki kelemahan dimana masyarakat

cenderung dijadikan objek saja dan kurang terlibat dalam merumuskan masalah dan penyusunan kebijakan ataupun tidak dilibatkan dalam penerapan kebijakan tersebut. Salah satu metode yang berkembang adalah pendekatan partisipatoris (PRA) yang lebih menekankan pada prinsip emansipatoris, kritis dan konstruktif. Relevan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dimana manusia sebagai subjek dan inti dalam proses pembangunan

Participatory Rural Appraisal (PRA)

Memahami pedesaan secara partisipatif Suatu upaya penelitian intensif, sistematis, tetapi semi-struktur untuk mempelajari pengalaman masyarakatmelalui tim yang multidisipliner, termasuk anggota masyarakat didalamnya. Suatu teknik penelitian yang menekankan cara belajar dari/dan bersama masyarakat untuk menyelidiki, menganalisa, dan mengevaluasi kendala dan kesempatan, dan merencanakan serta memutuskan suatu program.

Hal yang perlu diperhatikan

Partisipasi masyarakat setempat Rasa hormat pada anggota masyarakat Tertarik pada apa yang masyarakat sikapkan Sabar, tidak menekankan, tidak menyela Bersedia mendengar, tidak menggurui Rendah hati memberdayakan anggota masyarakat untuk mengekspresikan, membagi, meningkatkan dan menganalisa pengetahuan mereka

Manfaat dalam riset desa

Dibandingkan dengan metode dalam riset

lain (kuisioner, kuanitatif, analisa statistik) untuk membuktikan hubungan antar variabel, maka dapat dikatakan bahwa PRA adalah bentuk penelitian yan meletakkan masyarakat pedesaan bukan sebagai objek, tetapi subjek yang berbuat dan memiliki otoritas, kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan lingkungannya sendiri.

 Dikaitkan dengan pelaksanaan

program, PRA menolak upaya topdown approach, karena berpotensi terjadinya:

Program yang tidak memberikan hasil

memadai bagi masyarakat Masyarakat biasanya tidak memahami secara bulat tujuan program, sehingga sense of belonging juga tipis

 PRA menekankan pada bottom-up

approach, karena didalamnya terintegrasi partisipasi masyarakat setempat sejak awal hingga akhir program.
Dengan demikian maka persepsi,

kebutuhan, potensi dan kondisi setempat akan terakomodasi sejak awal.

Teknik yang digunakan dalam PRA

Kajian dokumen/data sekunder Observasi langsung (partisipatif) Wawancara semi terstruktur (individu/key

informant, expert informant) Focus group discussion (FGD) untuk mendalami tema-tema khusus Membuat skoring dan rengking dengan melibatkan masyarakat Analysis group discussion Innovation assessment (bertujuan untuk memprioritaskan pilihan yang memungkinkan dalam mengagas program, misal SWOT)

Teknik yang digunakan dalam PRA

Mapping (pemetaan), misal peta lahan garapan/sumber air bersih, dll Transect walk, berjalan dengan informan secara sistematis melewati suatu areea, mengamati, menanyakan, mendengarkan, mendiskusikan atau mengidentifikasi, dll. Pola musiman (misal cuaca, pendapatanpengeluaran masyarakat, penyakit, dll) Profil historis Analisis kehidupan sosial Studi kasus, dll

 Adapun contoh alat yang menjadi

landasan penerapan PRA terkati teknik riset di atas adalah:

Triangulasi: upaya cross-checking, untuk

mendapatkan akurasi (ketepatan) data dan hasil melalui berbagai informasi dan sumber data yang berbeda Tim yang multidisipliner, termasuk melibatkan anggota masyarakat lainnya Belajar dari masyarakat (kata kunci: partisipasi), berempati dan berusaha memahami kehidupan dan permasalahan melalui kacamata mereka.

simpulan
Dalam riset PRA, objek penelitian tidak berada

dalam kontrol peneliti, tetapi menjadi subjek yang turut mengontrol dan mempengaruhi jalannya riset. Dalam aplikasinya, PRA sebagai participatory research merupakan salah satu instrumen pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, peneliti bukan sebagai seorang pakar (ahli) yang berdiri di luar garis masalah yang sedang dihadapi masyarakat, tetapi sebagai fasilitator yang harus berinteraksi dengan masyarakat secara sadar. Peneliti bukan aktor utama dalam riset tetapi sebagai pendukung, karena sesungguhnya riset dilakukan oleh masyarakat sendiri.

 PRA dapat menjadi landasan ekspresi

kebutuhan, pengetahuan, dan gagasan masyarakat setempat yang harus dihargai oleh peneliti dan para pembuat kebijakan, melalui PRA juga dapat mengisi keterbatasan pengetahuan para peneliti dan pembuat kebijakan pada taraf keahlian terhadap kondisi di lapangan.