Anda di halaman 1dari 2

TERAPI BERMAINANAK TUNAGRAHITA RINGAN KATA KUNCI PENERBIT ABSTRAK

TERAPI BERMAIN; SOSIALISASI; TUNAGRAHITA RINGAN JPUNESA Individu sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, mereka selalu memerlukan bantuan orang lain untuk kelangsungan hidupnya, oleh karena itu manusia memerlukan sosialisasi. Bagi individu yang normal mereka tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi tetapi bagi indivdu yang mengalami penyimpangan atau kelainan seperti anak tunagrahita mereka mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Atas dasar itu maka dalam penelitian ini perlu dikaji secara mendalam tentang pengaruh terapi bermain terhadap peningkatan sosialisasi anak tunagrahita ringan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terapi bermain dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama, sikap menerima ketentuan permainan, sikap menerima dipimpin oleh orang lain, sikap sportivitas, sikap tanggung jawab, dan sikap solidaritas pada sosialisasi anak tunagrahita. Penelitian ini dilaksanakan di SLB harmoni Gedangan Sidoarjo dengan populasi seluruh siswa anak tunagrahita. Dengan teknik purposive sampling ditentukan sampel dari kelas Dl sejumlah empat anak tunagrahita ringan, karena anak kelas Dl masih memerlukan terapi bermain. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data tes perbuatan dan observasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis dengan teknik statistik non parametrik menggunakan rumus Z. Hasil dari aspek kemampuan bekerjasama yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan demikian tedapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan kemampuan bekerjasama anak tunagrahita ringan. Hasil dari aspek sikap menerima ketentuan permainan yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sikap menerima ketentuan permainan anak tunagrahita ringan. Hasil dari aspek sikap menerima dipimpin orang lain yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05adalah 1,96. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sikap menerima dipimpin orang lain anak tunagrahita ringan. Hasil dari aspek sportivitas yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan

demikian terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sikap sportivitas anak tunagrahita ringan. Hasil dari aspek sikap tanggungjawab yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z table pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sikap tanggungjawab anak tunagrahita ringan. Hasil dari aspek sikap solidaritas yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sikap solidaritas anak tunagrahita ringan. Hasil keseluruhan dan keenam aspek yang diteliti ditemukan Z hitung 2 dan Z tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 adalah 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan terapi bermain terhadap peningkatan sosialisasi anak tunagrahita ringan yang meliputi kemampuan bekerjasama, sikap menerima ketentuan permainan, sikap menerima dipimpin oranglain, sikap sportivitas, sikap tanggungjawab dan sikap solidaritas. Mengingat bahwa hasil penelitian pengaruh terapi bermain terhadap peningkatan sosialisasi anak tunagrahita ringan sangat signifikan maka diharapkan guru kreatif mencari dan memadukan berbagai metode terapi bermain untuk membantu sosialisasi anak tunagrahita ringan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai