Anda di halaman 1dari 14

BAB I Dasar-Dasar Kelistrikan

1.14 Cell dan Baterai Sebuah alat yang digunakan sebagai sumber emf dan bekerja dengan prinsip konversi energy kimia kedalam energy listrik disebut cell. Tegangan cell tunggal tidak cukup untuk pemakaian aplikasi praktis. Dengan demikian beberapa cell yang dihubungkan secara seri atau paralel untuk memperoleh level tegangan yang diinginkan. Kombinasi beberapa cell untuk memperoleh level tegangan yang diinginkan disebut dengan baterai. Konduktor listrik dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori: 1. Non elektrolit : Konduktor yang tidak dipengaruhi oleh aliran arus yang melaluinya. Contoh : logam, tembaga, dsb. 2. Elektrolit : Konduktor yang mengalami perubahan susunan akibat adanya arus yang mengalir melaluinya. Contoh: asam, basa, senyawa garam dsb. 1.15 Tipe Cell. 1. Cell Primer : Reaksi kimia dalam cell ini tidak dapat dibalik atau tidak dapat dilakukan pengisian dan diganti dengan yang baru bila sudah cell sudah habis energinya. Cell primer dapat menghasilkan jumlah energy terbatas. Contoh cell primer ini adalah zinc carbon, dry cell, zinc chloride cell, alkaline cell, mercury cell dsb. 2. Cell Sekunder : Reaksi kimia dalam cell ini bisa dibalik atau bisa dilakukan pengisian ulang. Jika cell jatuh/turun energinya, cell dapat diisi untuk kembali ke keadaan baru, dengan menggunakan metode pengisian. Dalam pengisian, energy listrik diinjeksi ke cell dengan melewati sebuah arus yang berlawanan arah sebelumnya. Dalam cell ini energy listrik tersimpan dalam bentuk energy kimia dan cell sekunder ini juga disebut cell penyimpan, accumulator atau cell yang dapat diisi kembali. Berbagai tipe cell sekunder ini adalah Lead-acid cell, Nickel-cadmium alkaline cell, dsb.

1.16 Terminologi Cell 1. EMF sebuah cell : Tegangan sebuah cell dalam kondisi rangkaian terbuka, diukur dengan voltmeter tahanan yang sangat tinggi disebut emf. Dinyatakan dengan E diukur dalam volt. Ditunjukkan pada gambar 1.17.

2. Tahanan internal cell : Cell melengkapi jalur arus dari terminal positif ke terminal negative melalui rangkaian luar. Untuk melengkapi jalur tertutup tersebut, arus mengalir dari terminal negative ke terminal positif cell secara internal. Perlawanan oleh cell terhadap arus, saat arus mengalir didalam cell disebut tahanan internal cell. Dinotasikan dengan r dan diukur dalam ohm. Dalam sebuah rangkaian cell ekivalen, tahanan internalnya ditunjukkan secara seri dengan cell. Gambar 1.18 menunjukkan cell dan tahanan internalnya. 3. Tegangan Terminal : Saat tahanan luar terhubung melalui terminal cell, arus I mengalir melalui rangkaian tersebut. Terdapat jatuh tegangan Ir melewati tahanan dalam cell. Emf cell (E) harus munsuplai jatuh tegangan ini. Jadi tegangan yang tersedia pada terminal cell lebih kecil dari E karena dikurangi Ir. Tegangan ini disebut tegangan terminal V. Ditunjukkan pada gambar 1.19. Secara matematis tegangan terminal adalah: V = E Ir, dari sisi tahanan luar dapat ditulis V = IR. Pada saat tanpa beban yaitu tahanan luar tidak terhubung, tegangan terminal rangkaian terbuka adalah sama dengan emf cell, bila arus I = 0. Jadi V = E.

1.19.2 Reaksi Kimia Pada Baterai Asam Timbal Reaksi kimia dalam baterai asam timbale (lead acid battery) dapat dibagi kedalam tiga proses : 1. Pengisian Pertama, 2. Pelepasan, 3. Pengisian Ulang. 1. Pengisian Pertama Saat arus dilewatkan untuk waktu pertama melalui elektrolit, H2O dalam elektrolit dielektrolisa sebagai:

Ion-ion hydrogen sebagai muatan positif ditarik ke arah elektroda yang bertindak sebagai katoda (negative). Hidrogen tidak berkombinasi dengan timbal (Pb), jadi katoda tetap pada keadaan aslinya.

Ion oksigen sebagai muatan negative ditarik ke arah plat timbal lain yang bertindak sebagai anoda (positif). Tetapi oksigen ini secara kimia berkombinasi dengan timbal (Pb) untuk membentuk timbal peroksida (PbO2). Jadi terdapat beda potensial diantara anoda positif dan katoda negative yang dapat digunakan untuk menggerakkan rangkaian luar. Energi listrik yang diperoleh dari reaksi kimia dilepaskan baterai ke rangkaian luar disebut pelepasan (discharging). 2. Pelepasan (Discharging) Saat suplai luar terputus dan dan tahanan terhubung melewati anoda dan katoda kemudian arus mengalir melalui tahanan menarik energy listrik dari baterai. Ini disebut pelepasan (discharging). Arah arus berlawanan dengan arah arus saat pengisian pertama. Pelepasan ditunjukkan pada gambar 1.23.

Selama pelepasan (discharging), arah ion-ion dibalik. Ion-ion H+ sekarang bergerak kearah anoda dan ion-ion SO4-- dbergerak kearah katoda. Ini menyebabkan H2SO4 mengurai sebagai

Di anoda, ion hydrogen menjadi atom bebas dan bereaksi dengan timbal peroksida bersama dengan H2SO4 dan timbale sulfat Pb SO4 menghasilkan,

Di katoda, setiap ion SO4 menjadi SO4 bebas yang bereaksi dengan logam timbal untuk mendapatkan timbal sulfat.

Dengan demikian pelepasan menyebabkan formasi timbal sulfat pada kedua elektroda.

3. Pengisian Ulang (Recharging) Cell menyediakan arus pelepasan untuk waktu terbatas dan perlu mengisi ulang setelah interval waktu tertentu. Kembali emf terinjeksi melalui terminal cell dengan bantuan suplai luar. Pengisian ditunjukkan pada gambar 1.24. Arus pengisian ulang mengalir dan mengikuti reaksi,

Reaksi kimia selama pengisian dan pelepasan dapat direpresentasikan menggunakan persamaan tunggal sebagai,

1.20 Kapasitas Baterai Kapasitas baterai dinyatakan dalam ampere-jam (Ah). Titik kunci: Kapasitas baterai menyatakan sejumlah listrik sebuah baterai yang dapat mensuplai pada laju pelepasan tertentu sampai tegangannya jatuh pada harga tertentu. Secara matematis perkalian arus pelepasan dalam ampere dan waktu pelepasan dalam jam sampai tegangan jatuh pada harga tertentu adalah disebut dengan kapasitas baterai.

Kadang juga dinyatakan sebagai watt-jam (Wh), yaitu perkalian dari rata-rata tegangan selama pelepasan dan kapasitas ampere jam baterai.

1.25 Pengelompokan Cell Cell tunggal tidak cukup untuk menyediakan keperluan tegangan dalam banyak kasus. Secara praktis jumlah cell dikelompokkan untuk memperoleh baterai yang menyediakan keperluan tegangan atau arus. Cell dikelompokkan dalam tiga jalan: 1. Kelompok Seri Gambar 1.35 menunjukkan kelompok seri cell untuk menjadi baterai. Terdapat n cell terhubung secara seri.

2. Kelompok Paralel Dalam metode ini terminal positif cell terhubung bersama dan terminal negatif cell terhubung bersama seperti gambar 1.36.

3. Kelompok Seri-Paralel Dalam praktek beberapa kelompok dapat terhubung parallel dimana setiap kelompok mempunyai kombinasi seri seperti gambar 1.37. Ini digunakan untuk memenuhi persyaratan tegangan dan arus terhadap beban.

Soal

BAB 2 Rangkaian DC

2.16 Hubungan Tahanan Star dan Delta Dalam jaringan kompleks yang melibatkan sejumlah besar tahanan, hokum Kirchoff memberikan kita set persamaan simultan yang komplek. Dengan menggunakan transformasi Star-Delta atau Delta-Star, sangat mengurangi kekompleksan jaringan dan membawa jaringan ke bentuk yang lebih sederhana. Transformasi ini mengijinkan kita mengganti tiga tahanan terhubung bintang dengan ekivalen tahanan terhubung Delta atau sebaliknya, tanpa mempengaruhi arus-arus dicabang yang lain. Jika tiga tahanan terhubung sedemikian hingga satu ujung terhubung bersama disebut titik star, tahanan disebut terhubung Star

Tiga tahanan terhubung Delta jika ujung kedua tahanan pertama terhubung ke ujung pertama tahanan kedua, ujung kedua tahanan kedua terhubung ke ujung pertama tahanan ketiga, dan ujung ketiga tahanan ketiga terhubung ke ujung pertama tahanan pertama,

2.16.1 Transformasi Delta ke Star

Tinjau tiga tahanan R12, R23, R31 terhubung Delta seperti ditunjukkan pada gambar 2.40. Terminal-terminal diantaranya disebut terminal 1, 2, dan 3. Akan dilakukan penggantian tahanan terhubung Delta dengan tiga tahanan terhubung Star ekivalen yaitu R1, R2, R3.

Tahanan diantara 1 dan 2 pada gambar diatas adalah:

Tahanan diantara 1 dan 2 pada gambar 2.41 dan 2.42 diatas adalah:

Dengan menyamakan persamaan (a) dan (b),

Dengan cara yang sama diperoleh

Pengurangan (d)-(c)

Penambahan (f) dan (e)

Dengan cara yang sama diperoleh:

2.16.1 Transformasi Star ke Delta

Tinjau tiga tahanan R1, R2, dan R3 terhubung dalam Star seperti pada gambar 2.44. Sekarang mengkorversi Star ke Delta dengan mengganti tahanan terhubung Star dengan tiga tahanan terhubung delta ekivalen R12, R23 dan R31. Transformasi Delta ke Star diperoleh:

Perkalian (g) dan (h), (h) dan (i), (i) dan (g) diperoleh

Penambahan (j), (k) dan (l) diperoleh

Substitusi dengan persamaan (g) diperoleh

Dengan cara yang sama diperoleh

Soal:

REFERENSI Basic Electrical Engineering, UA Bakshi, 2009

Anda mungkin juga menyukai