Anda di halaman 1dari 2

PADISRI,TEKNIKBUDIDAYAPADI Bagi Indonesia pangan adalah penentu kesejahteraan sebagian besar penduduk pedesaan yang mata pencahariannya pada

on farmyang terdiri atas petani berlahan sempit dan buruh tani. Di Indonesia ketahanan pangan dicerminkan antara lain oleh ketahanan komoditi beras yang merupakan komoditas pangan paling strategis di Indonesia. Berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan Indonesiakhususnyabagiwilayahyangsumberdayaairnyaterbatas,sejaktahun1990 dibentuklah Small Scale Irrigation Management Project (SSIMP). Dengan SSIMP yang menjadiDecentralizedIrrigationSystemImprovementProject(DISIMP)dikembangkan padiSRIdiIndonesia. Untuk itu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum melalui Direktorat Irigasi mengadakan One Day Seminar On The System of Rice Intensification (SRI) Making Land, labor, Water and Capital More Productive for Meeting Food Needs di Jakarta (14/01/08). Acara tersebut dihadiri oleh Sesditjen SDA Departemen PU, Eddy Djayadiredja, Kasubdit Pemanfaatan Air Tanah Direktorat IrigasiDitjenSDA,SyahrialAchmad,Nippon Koei, Cornell University USA, Norman T. UphoffdanparapakarbidangSDA. DalamkatasambutanDirekturIrigasiyangdiwakiliolehSyahrialAchmadmenjelaskan tentangperlunyauntukmelakukanupayastrategisuntukmencapaitargetpeningkatan produksi beras guna menjaga kelangsungan swasembada pangan. Peningkatan produksi bidang pertanian diantaranya dilakukan dengan penyebaran bibit unggul, pemberian pupuk dan pestisida disamping kinerja pengelolaan air irigasi melalui penguatanklembagaanP3Asertamemperbaikibidangpascapanen. Sebenarnya Indonesia telah diperkenalkan metodologi budidaya padi yang mampu meningkatkan produksi secara drastis. Namun hanya perlu input produksi yang kecil seperti air , irigasi, benih pupuk kimia dan biaya produksi lainya. Metodologi ini dinamakanSystemofRiceInstensificationatauyanglazimdisingkatSRI. SRIadalahteknikbudidayapadiinovatifyangdiketemukantahun1980anolehseorang biarawanPerancisbernamaHenrideLaulani.Padasekitartahun1980anmetodologi ini hanya berkembang terbatas di Madagaskar, tempat Laulani mengabdikan dirinya sejak tahun 1961. Menjelang akhir tahun 1990an, SRI mulai mendunia berkat usaha kerasProf.Dr.NormanUphoff,mantanDirekturCornellInternationalInstituteforFood,

AgricultureandDevelopment(CIIFAD),CornelUniversity,AmerikaSerikat.Padatahun 1997,Prof.NormanUphoffmemberikanpresentasidiBogor. SRI saat ini sedang dalam sedang berjalan dan belum selesai . Metode SRI memungkanpetaniuntuk: 1. Meningkatkanproduksipadilebihdari50% 2. Mengurangiinputdanbiaya a. Bibitmengurangiantara80%90% b. PemberianairIrigasiantara25%50% c. Pupukkimiadikurangiatauditiadakan d. Berasyangdihasilkanlebihtinggi. Menurut Norman Uphoff SRI tujuan utamanya adalah PRODUCTIVITY tidak hanya meningkatkan HASIL . SRI dalam waktu sama akan menghasilkan produktifitas antara lain: Hasilperunitarealebihtinggi Hasilkerjaperhariyangdidapatburuhlebihtinggi. LebihbanyaktanamanyangmendapatdenganmetodeSRI Mendapatkeuntunganyanglebihtinggi.

Lima(5)dasarsimpledariSRIyangmendasaryaitu: 1. Menggunakanbibitmuda:untukmelindungipertumbuhanpotensial 2. Spasiyanglebardenganmenggunakanbibittunggal 3. Memperhankantanahbasahtetapitidakmenggenang 4. Mempertinggisoilorganic 5. Sirkulasidalamtanahterjagasemaksimalmungkin Dari pengalaman SRI di negara Banglades , Cambodia, China, Indonesia , Nepal , Srilangka Vietnam bahwa rata terjadi pengningkatan untuk padi sebesar rata 52 % untuk pemberian air berkurang 40 % , biaya yang bisa dihemat antara 25 % dan incomeyangdidapatsebesarrata128%.(HumasSDA)

Anda mungkin juga menyukai