Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Konsumsi Susu Fermentasi terhadap Infestasi Protozoa Usus pada Siswa SDN Bungkus, Kretek, Bantul Influence

of Fermented Milk Consumption to Protozoa Infestation in Bungkus State Primary School Students, Kretek, Bantul Muhamad Afrizal Farkhan1, Tri Wulandari Kesetyaningsih2
1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstrak Susu fermentasi mengandung banyak bakteri probiotik yang mampu melindungi lapisan mukosa saluran pencernaan manusia. Protozoa usus hidup sebagai parasit di lumen dan mukosa usus manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi parasit usus pada siswa sekolah dasar. Desain penelitian ini adalah eksperimental kuasi untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi parasit usus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI, V, dan VI SDN Bungkus sebanyak 63 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai April 2010 dengan mengumpulkan sampel tinja. Sampel tinja diperiksa dengan metode langsung menggunakan larutan lugol 5% untuk mengetahui adanya infestasi parasit usus. Penelitian ini juga menggunakan data tambahan berupa kondisi sosial ekonomi dan perilaku hidup bersih siswa. Hasil prevalensi infestasi Protozoa usus sebelum perlakuan adalah 45,76 % dan sesudah perlakuan adalah 25,42 %. Analisis wilcoxon menunjukkan ada pengaruh konsusmsi susu fermentasi terhadap infestasi Protozoa usus. Kata kunci: susu fermentasi, infestasi protozoa usus, siswa sekolah dasar

Pengaruh Konsumsi Susu Fermentasi terhadap Infestasi Protozoa Usus pada Siswa SDN Bungkus, Kretek, Bantul Influence of Fermented Milk Consumption to Gut Protozoa Infestation in Bungkus State Primary School Students, Kretek, Bantul Muhamad Afrizal Farhan1, Tri Wulandari Kesetyaningsih2
1

Student at Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2Department of Parasitology on Faculty of Medicine and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta

Abstract Fermented milk contains a lot of probiotic bacteria which protect the mucous layer on gastrointestinal tract. Gut protozoa live as a parasite on lumen and mucosa layers of human gut. This research has a purpose to know the influence of fermented milk consumption to gut protozoa Infestation in primary school students. Design of this research project is experimental quotion to know the influence of fermented milk consumption to gut Parasite infestation. Researchs subjects are 63 students from 4th, 5th, and 6th grade students on Bungkus State Primary School. This Research was conducted on November 2009 until April 2010 with collecting the feces samples. The feces samples will be examined with direct examination that use Lugol 5% solution. This research uses also additional data about social economy condition and healthy life habits of students. Result of pre exposure gut protozoa infestation prevalence is 45,76% and post exposure is 25,42%. Wilcoxon Signed Rank Tests showed that there is an influence between fermented milk consumption and gut protozoa infestation. Keywords: fermented milk, gut protozoa infestation, primary school student

Pendahuluan Manusia merupakan hospes beberapa parasit usus. Sebagian besar golongan parasit ini menyebabkan masalah kesehatan di negara-negara tropis dan berkembang, terutama Indonesia1. Beberapa jenis parasit usus menginfeksi manusia melalui jalur fekal-oral. Dalam bentuk infektif, kista protozoa usus dapat tertelan oleh manusia bersama dengan makanan. protozoa usus tersebut akan

pada saluran pencernaan dan merubah suasana asam pada usus untuk menciptakan kondisi yang kurang menguntungkan bagi organisme yang membahayakan bagi parasit usus serta mengeluarkan penelitian antibiotika untuk alami4. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan mengetahui pengaruh konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi parasit usus pada siswa sekolah dasar. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental kuasi untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi protozoa usus dengan desain pretest posttest group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa sekolah dasar di wilayah fermentasi yang nelayan. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas IV, V, dan VI SDN Bungkus, Kretek, Bantul. Setiap siswa diberikan susu fermentasi setiap hari selama enam bulan di bawah pengawasan guru wali kelas atau peneliti.

berkembang di dalam usus manusia dan akan mulai menginfeksi hospes2. Namun di dalam usus manusia memiliki flora normal seperti Bifidobacterium, Eubacterium dan Lactobacillus yang akan melindungi lapisan mukosa saluran pencernaan manusia3. Susu mengandung banyak bakteri probiotik mampu melindungi lapisan mukosa saluran pencernaan manusia melalui berbagai mencerna mekanisme makanan, seperti membantu usus untuk memecah dan memproduksi enzim lactase yang berguna untuk mencerna susu, menghasilkan vitamin

Sebagai kriteria inklusi adalah siswa kelas IV, V, dan VI SDN Bungkus yang bersedia mengkonsumsi susu fermentasi setiap hari selama enam bulan. Sedangkan kriteria eksklusi penelitian ini adalah siswa yang tidak mengumpulkan sampel tinja dan kuesioner pada hari yang telah ditentukan, siswa yang tidak mengkonsumsi susu fermentasi baik karena masalah etik, faktor lupa maupun sakit. Sebagai variabel bebas adalah konsumsi susu fermentasi (probiotik). Variabel terikatnya adalah infestasi protozoa usus sedangkan variabel pengganggunya adalah faktor-faktor resiko seperti iklim tropis, kebiasaan hidup yang kurang higienis, keadaan sosial ekonomi yang rendah serta lingkungan pantai sanitasi rendah. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tinja, larutan lugol 5%, dan susu fermentasi merek Yakult yang mengandung 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei strain Shirota dalam setiap botol 65ml. dan yang tingkat masih higienisnya dan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, pot, pemeriksaan lugol kaca tinja langsung kaca dan lidi, menggunakan benda, mikroskop. Penelitian telah dilakukan di SDN Bungkus dan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY pada bulan November 2009 hingga April 2010. Sampel tinja dikumpulkan sebelum dan sesudah Pelaksanaan konsumsi susu fermentasi. penelitian diawali dengan mengurus semua perijinan dan memilih SD di wilayah nelayan. Kemudian memilih sampel penelitian, memberikan pengarahan dan meminta informed consent pada orang tua siswa serta memberikan pot untuk mengumpulkan sampel tinja sebelum pemberian susu fermentasi. Pemberian susu fermentasi pada siswa dilakukan setiap hari di bawah pengawasan guru wali kelas atau peneliti selama enam bulan. Setelah enam bulan, siswa diminta untuk mengumpulkan siswa akan sampel tinja dan diwawancarai sesuai seperti

penutup,

kuesioner oleh peneliti.

Sampel feses akan diobservasi di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY dengan metode pemeriksaan langsung tinja yang menggunakan larutan lugol 5%. Analisis data menggunakan analisis wilcoxon untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu fermentasi. Data yang didapatkan dengan akan data dikombinasikan

tambahan mengenai keadaan sosial ekonomi dan kebiasaan hidup sehat. Hasil Penelitian Hasil dilakukan pengamatan yang dengan mengobservasi

sampel tinja di bawah mikroskop pada sampel tinja yang dikupulkan sebelum dan sesudah konsumsi susu fermentasi. Hasil pengamatan pada siswa kelas IV, V, dan VI diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Prevalensi Protozoa Usus


Protozoa Usus positif Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan Kelas IV N=15 N 9 6 % 60,00 40,00 n 9 4 Kelas V N=21 % 42,86 19,05 n 9 5 Kelas VI N=23 % 39,13 21,74 n 27 15 Total n=59 % 45,76 25,42

Pada Tabel 1. dapat dilihat prevalensi infestasi protozoa usus sebelum diberi perlakuan adalah

45,76% dan setelah diberi perlakuan 25,42%.

Tabel 2. Persentase perilaku siswa SDN Bungkus berkaitan dengan infeksi parasit usus
No . 1 Faktor Resiko IV n Kondisi Sosial-Ekonomi Keluarga a.Pendidikan orang tua 1. Rendah (SD) 2. Menengah (SMP-SMA) % Kelas V n % Total VI N % n %

1 1 2 2 9 3 4

6.67 80 13.3 56.25 18.75 25

7 1 4 0 8 9 3

3.33 66.6 7 0 40 45 15

5 1 6 0 1 0 5 4

23.8 76.1 9 0 52.6 3 26.3 1 21.05

3. Tinggi (Perguruan Tinggi) b.Penghasilan orang tua tiap bulan 1. Rendah (< Rp.400.000) 2. 3. 2 Sedang (Rp.400.000 Rp.700.000) Tinggi (> Rp.700.000)

1 3 4 2 2 2 7 1 7 1 1

22.81 73.68 3.51 49.09 30.91 20

Perilaku hidup bersih siswa a.Penggunaan alas kaki 1. Selalu 2. Jarang

1 1 6 2 1 1 7 1 1 1 8 0 1 4 5 0 0 2 1 7

57.89 31.5 7 10.52 57.89 36.8 4 5.26 57.89 42.1 0 73.6 8 26.3 1 0 0 10.5 3 89.4 7

3. Tidak pernah b.Kebiasaan cuci tangan 1. Selalu 2. Jarang

1 1 1 0 0 1 4 7 0 1 6 5 0 1 9 2 0 0 2 1 9

52.3 8 47.6 1 0 66.6 7 33.3 3 0 76.1 9 23.8 1 0 90.4 8 9.52 0 0 9.52 90.4 8

7 15 0 4 1 8 0 6 1 6 0 2 1 1 0 0 3 1 9

31.8 1 68.1 8 0 18.1 8 81.8 1 0 27.2 7 72.7 2 0 95.45 4.76 0 0 13.6 3 83.3 6

2 9 3 1 2 2 9 3 2 1 3 3 2 9 0 5 4 8 0 0 7 55

46.77 50 3.23 46.77 51.61 1.61 53.23 46.77 0 87.09 12.90 0 0 11.29 88.71

3. Tidak pernah c.Penggunaan sendok 1. Selalu 2. Jarang

3. Tidak pernah d.Buang air besar di WC 1. Selalu 2. Jarang

3. Tidak pernah e.Buang air besar di sungai 1. Selalu 2. Jarang 3. Tidak pernah

f.Buang air besar di pekarangan

1. 2. 3.

Selalu Jarang Tidak pernah

1 5 1 3 3 1 3 3

5.26 26.3 2 68.4 2 15.79 68.4 2 15.79

0 0 2 1 2 1 9 0

0 0 100 9.52 90.4 7 0

0 1 2 1 2 1 8 2

0 4.54 95.45 9.09 81.8 1 9.09

1 6 55 7 50 5

1.61 9.68 88.71 11.29 80.64 8.06

g.Kebiasaan bermain di tanah 1. Selalu 2. Jarang 3. Tidak pernah

Sebagai

data

pendukung,

yaitu sebesar 49.09%. Hasil kuesioner tentang perilaku hidup bersih siswa menunjukkan penggunaan alas kaki pada siswa klas IV, V, dan VI termasuk pada kelompok jarang yang persentasenya sebesar 50%. Kebiasaan cuci tangan pada siswa terbanyak di kelompok jarang yaitu sebesar 51.61%. Penggunaan sendok pada siswa terbanyak di kelompok selalu menggunakan sendok yaitu sebesar 53.23%. Kebiasaan buang air besar di WC pada siswa terbanyak di kelompok selalu yaitu sebesar 87.09%. Kebiasaan buang air besar di sungai pada siswa terbanyak di kelompok tidak pernah yaitu sebesar 88.71%. Kebiasaan buang air besar di pekarangan pada siswa terbanyak di kelompok tidak pernah yaitu sebesar 88.71%. Kebiasaan bermain di tanah pada siswa terbanyak di kelompok jarang yaitu sebesar 80.64%. Diskusi

penelitian ini mengambil data tentang sosial ekonomi keluarga dan perilaku hidup bersih siswa (Tabel 2). Data kondisi sosial ekonomi siswa dibagi menjadi dua kategori yaitu tingkat pendidikan orang tua serta penghasilan orang tua tiap bulan. Sedangkan data perilaku hidup bersih siswa dibagi menjadi tujuh kategori yaitu penggunaan alas kaki, kebiasaan cuci tangan, penggunaan sendok, buang air besar di WC, buang air besar di sungai, buang air besar di pekarangan, dan kebiasaan bermain di tanah. Berdasarkan data kondisi sosial ekonomi keluarga di dapatkan tingkat pendidikan orang tua siswa kelas IV, V, dan VI paling banyak termasuk kelompok menengah (SMPSMA) tua yaitu sebesar 73.68%. Sedangkan tingkat penghasilan orang paling banyak termasuk pada kelompok rendah (< Rp.400.000)

Dari 59 sampel tinja siswa SDN Bungkus, Kretek, Bantul sebelum perlakuan Usus ditemukan 27 sampel tersebut positif terhadap infestasi Protozoa (45,76%). Sampel tersebar rata di tiap kelas IV, V dan VI dengan rincian kelas IV, V dan VI sama-sama memiliki 9 sampel positif. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Lubis (2004) yang infestasi menunjukkan prevalensi

atau melalui makanan dan air setelah ada di luar badan hospes dalam bentuk kista maupun trofozoit11. Hasil hubungan dari antara Wilcoxon konsumsi Signed susu Ranks Test menunjukkan bahwa ada fermentasi terhadap infestasi Protozoa Usus pada siswa SDN = 0,007; p < 0,05). Hasil penelitian uji ini diagnostik menunjukkan pada ada Bungkus, Kretek, Bantul kelas IV, V dan VI (p

Protozoa Usus pada anak sekolah dasar di Deli Tua dan di Samosir serta pada anak-anak karyawan Perkebunan Tembakau di Sumatera Utara dengan prevalensi tertinggi Entamoeba histolytica dan beberapa kasus Giardia lamblia. Perbedaan prevalensi infestasi Protozoa usus dapat faktor dipengaruhi seperti oleh berbagai geografik, faktor

pengaruh konsumsi susu fermensi terhadap infestasi Protozoa Usus. Hal ini disebabkan langsung dapat Protozoa oleh kerja susu tidak Susu fermentasi terhadap usus yang baik secara langsung infestasi maupun Usus. mempengaruhi

fermentasi secara langsung dapat mempengaruhi infestasi Protozoa usus karena bakteri probiotik di dalamnya dengan adhesion mampu menempel pada dinding usus halus dan membentuk koloni serta memodulasi system imun lokal dan sistemik yang maampu melindungi epitel usus dari Protozoa Usus. Sedangkan susu fermentasi memiliki fungsi yang tidak langsung dapat mempengaruhi infestasi Protozoa

sanitasi, tingkat sosial ekonomi dan tingkat pendidikan10. Infestasi Protozoa Usus sering ditemukan pada orang yang memiliki faktor resiko seperti sering kontak dengan tanah, buang air besar tidak pada tempatnya tidak dan mencuci memiliki tangan. kebiasaan

Penularan dapat berlangsung dari hospes ke hospes lain secara langsung

Usus. Fungsi-fungsi tersebut seperti membantu usus untuk memecah dan mencerna makanan, memproduksi enzim lactase yang berguna untuk mencerna susu, menghasilkan vitamin pada saluran pencernaan dan merubah suasana asam pada usus untuk menciptakan kondisi yang kurang menguntungkan bagi organisme yang membahayakan seperti Protozoa Usus12. Dalam penelitian-penilitian terbaru probiotik dipercaya memiliki fungsi lain yaitu sebagai penghasil anti-infeksi seperti hydrogen peroksida dan bekteriosin, sebagai pemberi sinyal kepada sel mukosa hospes ketika ada invasi dari patogen dan juga mencegah virulensi dari toxin13. Kesimpulan Prevalensi infestasi protozoa usus pada siswa kelas IV, V, dan VI SDN Bungkus, Kretek, Bantul sebelum diberi perlakuan adalah 45,76% dan setelah diberi perlakuan 25,42%. Prevalensi infestasi sista Protozoa Usus pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Bungkus, Kretek, Bantul adalah 45,76%. Pada kelas IV prevalensinya

60%, sedangkan kelas V 42,86% dan kelas VI 39,13%. Hasil uji statistik pengaruh konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi Protozoa usus pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Bungkus, Kretek, Bantul adalah p = 0,007 dan dapat disimpulkan ada hubungan antara konsumsi susu fermentasi terhadap infestasi Protozoa Usus pada siswa SDN Bungkus, Kretek, Bantul. Saran Dari penelitian di atas, disarankan untuk menggunakan untuk kelompok teknik mengetahui pembanding, kuantitatif menggunakan

intensitas infeksi, dan menggunakan sampel dengan jumlah yang banyak agar hasil lebih bermakna. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih pada PT. Yakult area pemasaran Yogyakarta dan Jawa Tengah, seluruh civitas SDN Bungkus, dan semua pihak yang turut membantu terselesaikannya penelitian ini. Daftar pustaka

1. Kamilia,P.(2009). Infeksi Blastocystis

Hubungan hominis

Sewon,

Kabupaten Resiko strata

Bantul, Pasca satu,

Yogyakarta Hubungannya dengan Faktor-Faktor Gempa. Universitas Skripsi

terhadap Angka Kejadian Diare pada Balita. Skripsi strata satu, Universitas Indonesia, Jakarta 2. Gandahusada,S.,Ilahude,H,Pribadi ,W. (1998). Parasitologi Ketiga). 2002). Kedokteran 3. Gsianturi.(28 dari (Edisi Januari

Muhammadiyah

Yogyakarta, Yogyakarta 7. Tensiska. (2008). Probiotik dan Prebiotik Industri Oktober otik.pdf 8. Subijanto, M.S.,& Ranuh, R. (2005). Sehat Probiotik dan pada Anak Ilmu XXXV. dr.Soetomo, Sakit. Education Anak RSU Seminar sebagai Pertanian, 2010, Pangan Universitas dari Fungsional. Fakultas Teknologi Padjajaran. Diakses tanggal 21 http://pustaka.unpad.ac.id/../prebi

Jakarta: Balai Penerbit FKUI Gizi.net. Diakses 31 Maret 2010, http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi? newsid1012190510,19960 4. Chin, J., Tuner, B., Barchia, I.,& Mullbacher, A.(2000). Immune Response to Orally Consumed Antigens and Probiotic Bacteria. Immunology and Cell Biology (2000)78: 55-66. 5. Silitonga, Hutasoit Sudharmono,& (2009). Prevalensi

Continuing Kesehatan FKUNAIR Surabaya

9. Campbell, N.A., J.B. Reece,& L.G. Mithcell.(2003). Biologi III. Edisi Kelima. Alih bahasa W. Manalu. Jakarta: Erlangga
10. Lubis Helmi [et al.] Infestasi

Kecacingan pada Murid SDN di Desa Cihanjuang Rahayu. MKB Vol.41 No.2. 2009. Diakses tanggal 21 Oktober 2010, dari http://www.mkbonline.org/index.php 6. Fakhrina, Desa A.(2008). Infestasi Kecamatan Nematoda Usus pada Balita di Timbulharjo,

Parasit Usus Pada Anak Yang Dirawat Dan RS. Di Bagian PTP-IX Ilmu Medan Kesehatan Anak RS. Dr. Pirngadi

[Jurnal]. 11. Gandahusada

Medan : Srisasi, Pribadi

e-USU Ilahude Wita

Repository, 2004. Herry D dan

Parasitologi Kedokteran [Buku]. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, 1998. 12. Harper William H How Do Probiotics Bacteria Benefits VXA 2010. http://www.vaxa.com/howprobiotics-work.cfm.
13. Reid Gregor dan Hammond Jo-

Universitas

Work? Have a [Online] //

Probiotic Range of VXA 21

Swedish for Growth since 1987. International, November 2010. - 23 November

Anne Probiotics Some evidence of their effectiveness [Jurnal]. London : Canadian Family Physician Official Publication of The College of Family Physicians of Canada, 2005. - 11 : Vol. 51.

Anda mungkin juga menyukai