Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN Era globalisasi ekonomi sekarang ini, perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis sebelumnya. Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik, namun telah didatangi oleh pesaing-pesaing mancanegara yang membawa produk dan jasa yang sarat dengan kandungan persaingan. Selain membawa perubahan yang kita secara nilai secara positif, globalisasi ekonomi ternyata membawa permasalahan yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai struktur sistem pengendalian manajemen yang baik akan tersisih, banyak sistem manajemen perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan arus perubahan dalam globalisasi ekonomi tersebut. Selain itu, kemajuan teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Berlanjutnya pengurangan rintangan dalam

perdagangan nasional, berkembangngnya nilai mata uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan sistem pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas pada aset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam mempersulit keputusan manajemen.

2. PEMBUATAN MODEL USAHA Pembuatan model usaha atau pemodelan bisnis adalah penggambaran besar, terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi fisik, yaitu : a. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya. b. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini. c. d. Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis. Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.

3. ALAT PERENCANAAN Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Sistem atau alat tersebut adalah analisis WOTS-UP atau SWOT. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan

perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.

4. PENGANGGARAN MODAL Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang belum pasti. Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukut biaya modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Dalam kancah internasional, perencanaan investasi tidaklah langsung. Hukum perpajakan yang berbeda, sistem akuntansi, nilai inflasi, resiko pengambilalihan, nilai mata uang, segmentasi pasar, pembatasan transfer untuk pendapatan luar negeri, bahasa, intelektual, dan perbedaan antar budaya memperkenalkan kompleksitas elemen yang jarang ditemui di dalam negeri. Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran: (1) menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional, (2) mengukur arus kas yang diperoleh, dan (3) menghitung biaya modal multinasional.

5. SUDUT PANDANG HASIL KEUANGAN Sudut pandang hasil keuangan dapat berbeda secara signifikan karena dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan tetapi merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs valuta asing, dan (5) perbedaan pajak. Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestik induk perusahaan sudah tidak memadai lagi. Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya serta kesesuaian antara tujuan investor multinasional dan negara tuan rumah harus tercapai terlebih dahulu.

6. PENGUKURAN HASIL TERDUGA Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan, antara lain : 1. 2. 3. 4. Arus kas proyek versus induk perusahaan Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan Pendanaan yang bersubsidi Risiko politik

Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak. Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akunakun ini berbeda dari aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas.

7. BIAYA MODAL MULTINASIONAL Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotongan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal perusahaan sebagai nilai pangkasnya, yakni sebuah proyek harus menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut: Ka = Ke (E/S) + Ki (1-t) (D/S) Dimana: Ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal Ke = biaya ekuitas

Ki = biaya utang sebelum pajak E D S T = nilai ekuitas perusahaan = nilai utang perusahaan = nilai struktur modal perusahaan (E+D) = nilai pajak marginal Untuk mengimplementasikan teori penganggaran modal internasional dalam praktik, tidaklah selalu langsung dan tidak mudah dilaksanakan. Dalam praktik nyata, aspek proses penganggaran modal yang paling sukar dan paling penting adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam lingkungan internasional, dimana perbedaan iklim, budaya, bahasa, dan teknologi informasi makin memperumit masalah ini.

8. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai: 1. penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang mendominasi kebutuhan. 2. penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda. 3. penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh dunia.

9. ISU YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh spesialis sistem adalah merancang sistem informasi perusahaan yang memungkinkan para manajer keuangan untuk memberikan

respons yang tepat terhadap fenomena kompetisi global. CEO memerlukan sistem informasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian secara efektif terhadap strategi produksi, pemasaran, dan keuangan di seluruh dunia.

10. MASALAH INFORMASI Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan, manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan penyampaian tepat waktu. Di sini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal.

11. INFORMASI MANAJEMEN DAN HIPERINFLASI Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang,atau dalam aspek lain, suku bunga implisit atas transaksi mata uang.

12. ISU-ISU DALAM PENGENDALIAN KEUANGAN Pertimbangan dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja sama pentingnya karena memungkinkan manajer keuangan untuk : 1. 2. mengimplementasikan strategi keuangan global sebuah MNE mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan 3. memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuantujuan keuangan perusahaan sefektif dan seefisien mungkin Tugas perencanaan strategis perusahaan dibantu dengan suatu sistem informasi yang memberikan informasi kepada manajemen jika terdapat perubahan lingkungan yang secara signifikan mempengaruhi perusahaan.

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

OLEH:

BIGGITA RIZA ARBIPRANA NIM. 0915644004 NI LUH PUSPA MERIANI NIM. 0915644028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL POLITEKNIK NEGERI BALI BADUNG 2012

Anda mungkin juga menyukai