Anda di halaman 1dari 11

32

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2012 sampai dengan
bulan September 2012.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. NW Kotaraja Kecamatan Sikur
Kabupaten Lombok Timur.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta
didik kelas VII di Mts. NW kotaraja yang berjumlah 137 orang dan terdiri dari 4
kelas yakni kelas VII
A
, VII
B
, VII
C
, dan VII
D
seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Data siswa kelas VII MTs. NW Kotaraja tahun 2012
No Kelas Jumlah
1
2
3
4
VII
A
VII
B

VII
C
VII
D
35
35
34
33
JUMLAH 137
(Sumber, Dokumen MTs. NW Kotaraja )

33

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Dengan kata lain sampel adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Cara
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara sengaja.
Berdasarkan Tabel 3.1 di atas yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas
VII
A
yang berjumlah 35 orang sedangkan kelas VII
B
yang berjumlah 35 menjadi
kelas kontrol, jadi jumlah sampel dalam penelitian ini 62 orang. Pengambilan
kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas yang digunakan sebagai
bimbingan kelompok eksperimen sama dengan kelas yang dijadikan bimbingan
kelompok kontrol.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian eksperimen, tepatnya semu
atau pura-pura (quasi experimen) karena eksperimen ini belum memenuhi
persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti
peraturan-peraturan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2002: 77).
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
eksperimen (quesi experimen).
Tabel : 3.2
Rancangan Penelitian
Kelompok Pengajaran Post-test
E A X
1
K B X
2


34

Dimana :
E = Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
A = Pengajaran dengan metode inquiri terbimbing
B = pengajaran dengan metode ceramah
X
1


= Skor post-test untuk kelompok eksperimen
X
2
= Skor post-test untuk kelompok kontrol
Untuk lebih sistematisnya pelaksanaan eksperimen dalam penilitian ini,
maka perlu adanya urutan yang jelas dalam melaksanakan eksperimen. Adapun
langkah-langkah tersebut adalah :
1. Pemberian perilaku untuk kelompok eksperimen yaitu dengan metode
demonstrasi dan kelompok kontrol dengan metode ceramah.
2. Mengadakan post-test baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol
3. Menganalisis data hasil post-test baik untuk kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol.
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2010: 60) mendefinisikan variabel adalah gejala yang
bervariasi yang menjadi objek penelitian. Jadi variabel merupakan segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

35

1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat. Variabel bebas penelitian ini
adalah Model Inquiri Terbimbing (Guided inquiry).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat penelitian ini adalah
prestasi belajar siswa kelas VII MTs. NW Kotaraja.
E. Definisi Opersional
Agar lebih memahami isi penelitian ini maka ada baiknya istilah-istilah
berikut didefinisikan yaitu :
1. Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided inquiry) pada penelitian ini yaitu
peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Prestasi belajar pada penelitian ini adalah suatu hasil yang dicapai untuk
mencerminkan adanya kemampuan yang diperoleh siswa dalam suatu
tingkatan tertentu dengan melalui hasil evaluasi sehingga memperoleh nilai
rata-rata yang tinggi.
3. Materi kalor pada penelitian ini dibatasi oleh pengaruh kalor terhadap suhu
dan perubahan wujud zat dan cara-cara mengetahui perbedaan pristiwa
perpindahan kalor secara konduktor, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan
sehari-hari.



36

F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150), tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan,intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Tes yang digunakan yaitu post tes. Post test diberikan setelah percobaan
untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah melaksanakan percobaan
dengan metode inquiri terbimbing. Data penelitian dikumpulkan sebelum
percobaan, selama percobaan, dan setelah percobaan. Pengamatan dilakukan dua
kali (awal dan akhir) untuk melihat perubahannya.
G. Instrument Penelitian
a. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah menyiapkan LKS, membuat silabus dan rencana pelaksaan
pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan berupa tes untuk mengukur prestasi belajar
siswa. Cara pelaksanaan instrumen diatas yakni siswa di minta untuk menjawab
dan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia pada tes dengan memberi
tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar sedangkan cara penskorannya
adalah jawaban yang benar diberi nilai 1 sedangkan jawaban yang salah di beri
nilai 0 sehingga skor maksimal ideal yang diproleh sesuai dengan jumlah soal.

37

Materi tes yang digunakan hanya mengacu pada materi suhu dan kalor. Hasil uji
coba dianalisis berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda.
H. Uji Coba Instrumen Pengambilan Data
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus
korelasi point biseral sebagai berikut :
q
p
S
M M
r
t
t p
pbis

= (3.1)
Keterangan :
pbis
r = Koefisien korelasi point biseral
p
M = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes
t
M = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
t
S = Standar deviasi skor total.
p = Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut.
q = 1 p
(Suharsimi Arikunto, 2006: 283)

Setelah dihitung
pbis
r dibandingkan dengan
pbis
r tabel (r- product moment)
dengan taraf signifikasi 5%, jika
pbis
r >
xy
r tabel maka soal dikatakan valid.

38

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, dan untuk
mencari reliabilitas instrumen, digunakan rumus K-R 20 (Suharsimi Arikunto,
2006: 188) :
( )
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=
2
11
1
1
t
kS
M k M
k
k
r (3.2)
Keterangan :
11
r = Reliabilitas instrument.
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = skor rata-rata.
2
t
S = varians total atau varians skor total.
Kemudian
11
r dikonsultasikan ke tabel r product memont dengan taraf nyata 5%,
jika

>
tabel
r maka instrumen dikatakan reliabel.
Untuk menghitung varian total menggunakan persamaan berikut :
( )
N
N
X
X
S
t

=
2
2
2
..(3.3)
V = varian skor total.
( )
2

X = kuadrat jumlah skor total.


N = banyaknya siswa peserta tes.

2
X = jumlah skor total kuadrat.

39

Kriteria reliabilitas adalah :
0<r
i
<0,19 : Sangat rendah
0,20< r
i
<0,38 : Rendah
0,39< r
i
<0,58 : Cukup
0,59< r
i
<0,78 : Tinggi
0,79< r
i
<1,00 : Sangat tinggi
3. Taraf Kesukaran (difficully index)
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
banyaknya subjek peserta tes yang menjawab dengan betul. Taraf kesukaran dicari
dengan rumus:
J
B
p = .(3.4) (Suharsimi Arikunto, 2009: 176)
Dimana :
p = Taraf kesukaran
B = Subjek yang menjawab betul
J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
Kriteria indeks kesukaran soal:
0,00<DK< 0,30 = Sukar
0,31<DK< 0.70 = Sedang
0,71<DK< 1,00 = Mudah
4. Daya Pembeda (discriminating power)
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan
antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Rumus yang
digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:

40

B
B
B
A
J
B
J
B
=

D

....................(3.4) (Suharsimi Arikunto, 2009: 177)
Keterangan:
DP= Daya pembeda
P
A
= Proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul.
P
B
= Proporsi kelompok bawah yang menjawab betul.
B
A
= Banyak kelompok atas yang menjawab betul
B
B
= Banyak kelompok bawah yang menjawab betul
J
A
= Jumlah kelompok atas
J
B
= Jumlah kelompok bawah
Kriteria daya pembeda:
0,00DP<0,20 adalah jelek
0,20DP<0,40 adalah cukup
0,40DP<0,70 adalah baik
0,70DP<1,00 adalah baik sekali
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Data
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka teknik yang digunakan adalah uji t
student. Oleh karena teknik yang digunakan maka harus diimbangi dengan
persyaratan analisis. Adapun persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah uji
normalitas data dengan mengguna kan Chi kuadrat (
2
_ ) yakni :

41

( )
2
0 2
h
h
f
f f


= _ ..(3.6)
Dimana :
2
_ = Chi Kuadrat
0
f = frekuensi observasi
h
f = frekuensi harapan
(Suharsimi Arikunto, 2006: 290).
Kriteria jika harga hitung
2
_ < tabel
2
_ , maka data yang diperoleh
berdistribusi normal dan jika harga hitung
2
_ > tabel
2
_ , maka data yang diperoleh
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data yang digunakan adalah uji F, dengan rumus sebagai
berikut:
2
2
2
1
S
S
F = (3.7) (Nana Soedjana, 2002: 327)
Keterangan:
F = Koefisien F tes
S
1
2
= Varian terbesar
S
2
2
= Varian terkecil
Dengan kriteria; apabila harga F
hitung
< F
tabel
dengan taraf
signifikan 5% maka data tersebut homogen, dan sebaliknya jika F
hitung
> F
tabel

maka data tidak homogen.


42

2. Pengujian Hipotesis
Sugiyono (2010: 96) menyatakan hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.
Berdasarkan pendapat di atas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah masih perlu diuji kebenarannya. Karena penelitian ini
menggunakan metode eksperimen, maka pengujian tersebut di lakukan dengan
rumus t-tes sebagai berikut :
S
n n
M M
t
2 1
2 1
1 1
+

= ..(3.8) (Suharsimi Arinkunto, 2006: 325)


Keterangan :
t = distribusi siswa
n
1
= banyaknya data pada kelompok eksperimen
n
2
= banyaknya data pada kelompok kontrol
1
M = rata-rata kelompok pada eksperimen
2
M = rata-rata kelompok pada control
S = Simpangan
Jika t-hitung > dari t-tabel maka H
o
di tolak dan H
a
di tarima. Sebaliknya
jika t-hitung dari t-tabel H
o
di tarima dan H
a
di tolak.

Anda mungkin juga menyukai