Anda di halaman 1dari 12

A.

JUDUL

PENELITIAN

EFEKTIFITAS

PENERAPAN OPERASI

KPK

UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN B. C. Bidang Kajian : Strategi Pembelajaran dan Pemahaman siswa Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang harus selalu ditingkatkan kualitasnya. Lulusan yang diharapkan adalah lulusan yang mampu menghadapi dan menyesuaikan dengan era globalisasi yang inofatif, dan kompetitif. Menurut Mahlk dan Grisay (1991, Team Modul FKIP Unmul 2008) pendidikan dikatakan bermutu apabila produk atau hasil dari pendidikan yang diselenggarakan (aspek kognitif, psikomotor dan afektif) sudah memenuhi standar yang ditetapkan dalam tujuan pendidikan dan hasil tersebut sudah sesuai dengan kondisi masyarakat dan lingkungan serta kebutuhan Tiga komponen penting yang menjadi pendukung mutu pendidikan adalah input, proses, dan output, jika ketiga pendukung tersebut bermutu maka secara tidak langsung pendidikan juga akan bermutu. Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan di era globalisasi dan juga tuntutan Tujuan Pendidikan Nasional yang telah ditetapkan pemerintah maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah juga harus ada peningkatan mutu baik guru / tenaga pendidik, siswa, sarana prasarana, maupun proses pembelajarannya. Dalam hal ini semua proses yang berjalan juga tidak lepas dari peran serta pemerintah, orang tua, guru dan peserta didik itu sendiri. Guru merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan kualitas pendidikan, maka guru dituntut untuk sedapat mungkin meningkatkan kualitas / mutu yang menyangkut prestasi siswa dari semua aspek. Dalam hal ini banyak sekali faktor faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, baik dari siswa, guru, maupun sarana / media pembelajaran yang digunakan. 1

Salah satu cara untuk menyikapi hal tersebut sesuai dengan UU No.20 Th. 2003, UU No 14 Th. 2005, dan PP No. 19 Th. 2005 bahwa guru harus memiliki kompetensi kepribadian, pedagogis, profesional dan sosial. Diharapkan dengan dasar tersebut guru dapat melaksanakan perubahan perubahan yang bermanfaat bagi guru yang pada akhirnya akan meningkatkan proses pembelajaran dan secara tidak langsung akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan prestasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapai guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, salah satu masalah yang dihadapi guru adalah masih rendah / sulitnya siswa memahami operasi hitung aljabar khususnya penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, dari jumlah murid kelas VII SMPN 3 Tg Palas Utara sebanyak 53 siswa kurang dari 65% dapat mencapai nilai 65 Untuk memenuhi / menyelesaikan permasalahan tersebut salah satu alternatif jalan pemecahannya adalah dengan mengefektifkan penerapan Kelipatan Persekutuan Kecil ( KPK ) dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi hitung terutama penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. 2. Rumusan Masalah dan Pemecahan a. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas makadapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana mengefektifkan penerapan KPK untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan ? b. Pemecahan Masalah. Dari rumusan masalah tersebut langkah langkah yang dapat diambil untuk memecahkannya adalah : a. Menemukan cara yang baik untuk menyampaikan konsep KPK sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama. b. Menanamkan dan memotivasi siswa bahwa konsep KPK akan tetap berhubungan dengan materi materi yang lain 2

c. Berkomunikasi secara efektif dengan siswa d. Memberikan menyelesaikan kegiatannya. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa kelas VII SMP kesempatan setiap soal kepada yang siswa diberikan untuk dan lebih aktif dalam hasil mengevaluasi

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : Negeri 3 Tanjung Palas Utara dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan Meningkatkan pemahaman konsep KPK untuk menyelesaikan Meningkatkan kemampuan guru dalam menanamkan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan berbagai model yang mudah dipahami dan diterima siswa. b. Manfaat Penelitian Bagi Siswa : hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, sehingga konsep KPK itu akan tetap diingat dan bermanfaat untuk materi materi selanjutnya Bagi Guru : dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas sehingga konsep konsep yang ditanamkan kepada siswa akan secara efektif dapat diterima dan dikuasai siswa lain. Bagi Sekolah : dapat meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika dan harapannya diikuti oleh mata pelajaran

D.

Kajian Pustaka Kurikulum yang digunakan saat ini / Kurikulum 2004 merupakan wahana bagi guru untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran, dalam pelaksanaannya siswa merupakan pusat perhatian yang berarti siswa dirangsang untuk membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan apa yang ia ketahui sehingga siswa memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep secara efektif untuk memecahkan setiap masalah / soal yang ia hadapi dan dapat menerapkannya dalam berbagai materi yang masih ada kaitannya dengan konsep yang telah ia pelajari. Dalam proses pendidikan, guru membantu siswa untuk memahami makna materi / konsep pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks dalam kehidupan sehari hari sehingga siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang fleksibel, efektif dapat diterapkan untuk memecahkan suatu masalah. Hal hal yang harus dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain 1. Memberikan peluang kepada siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuannya di bawah bimbingan guru atau orang dewasa 2. Disesuaikan dengan macam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia 3. Dalam pengembangan ketrampilan dasar mencerminkan pola / cirri khas mata pelajaran yang bersangkutan, misalnya eksperimen, wawancara dengan sumber, penggunaan alat / media, simulasi dan lain lain 4. Memperhatikan layanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan minat, latar belakang social ekonomi, dan budaya siswa 5. Mengkoordinasikan / mengkombinasikan antara kegiatan belajar perorangan, pasangan, kelompok dan klasikal. Pendidikan di sekolah menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung, karena itu siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan proses supaya mampu memahami setiap konsep dengan baik. Pembelajaran perlu diubah dari sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan menuju bagaimana siswa memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai. Salah satu strategi pendekatan yang dapat menunjang proses pembelajaran adalah pendekatan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. 4

1. Tinjauan tentang CTL Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konsep mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja. Menurut teori CTL, pembelajaran terjadi hanya apabila siswa memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga informasi itu bermakna bagi mereka dalam kerangka acuan mereka sendiri (dunia memori, pengalaman, dan respon mereka sendiri). Pendekatan pembelajaran dan pengajaran ini mengasumsikan bahwa otak secara alamiah mencari makna dalam konteks yaitu dalam hubungan dengan lingkungan mutahir tersebut dan bahwa otak melakukan pencarian itu dengan dengan mencari hubungan yang bermakna dan tampak berguna (Nur, Muhammad:2001, Team Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008). 2. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning ) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu konsep dimana siswa belajar dalam kelompok keolmpok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. ( Sudibyo Elok:2001, Team Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008). Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan ketrampilan sosial. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari model pembelajaran ini adalah : a. meningkatnya hasil belajar ranah kognitif disbanding dengan model pembelajaran tradisional ( Stevens & Slavin:1995, Team Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008). b. Pengaruh positif pada ranah social juga tampak, diantaranya : - meningkatnya rasa tanggung jawab peserta didik baik secara individu maupun kelompok 5

- memperbaiki hubungan antar kelompok dan kerja sama kelompok - menumbuhkan rasa percaya diri, komunikasi social (Nur, Muhammad:2000, Team Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008) 3. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Tujuan pembelajaran kooperatif yang dikembangkan setidaknya dapat mencapai tiga tujuan penting dalam pembelajaran, antara lain : a. Hasil Belajar Akademik Model pembelajaran ini menguntungkan bagi kelompok bawah dalam menyelesaikan tugas tugas akademik sehingga diperoleh pemerataan hasil belajar b. Penerimaan terhadap keragaman individu Adanya pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan perbedaan individu dan membangun kebersamaan antar individu guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal c. Pengembangan ketrampilan proses Mengajarkan kepada siswa ketrampilan, kebersamaan dan berkolaborasi. Hal ini sangat berguna bagi siswa untuk mempersiapkan diri hidup di masyarakat. Penggunaan PTK diharapkan dapat menemukan pola dan strategi yang tepat, efektif dalam menerapkan KPK sehingga siswa dengan mudah menerapkannya dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.

E.

Metode / Prosedur Penelitian 1. Desain atau Rancangan Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada kelas VII SMP Negeri 3 Tanjung Palas Utara untuk mata pelajaran Matematika yaitu belangan pecahan. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai tujuan dari penelitian dapat tercapai. Perencanaan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan ke - n

2. Perencanaan Tindakan Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan proses pembelajaran efektifitas penerapan KPK untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Secara ringkas kegiatan ini meliputi : a. membuat sekenario : menetapkan metode pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan dan keterlibatan siswa dan pada kompetensi siswa b. menyiapkan perangkat pembelajaran, perangkat tugas dan menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung c. mendesain alat evaluasi. 3. Pelaksanaan Tindakan PTK ini akan dilaksanakan dengan beberapa siklus, dan tiap tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang dicapai berdasarkan perencanaan yang telah didesain sebelumnya. Untuk mengetahui kompetensi dan hasil belajar siswa dilakukan uji tugas dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Selain itu dilakukan juga refleksi sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kelemahan dan kekurangan siswa dalam memahami setiap konsep yang telah diterapkan. Pada siklus pertama : dilakukan penelitian yang berkaitan dengan keaktifan siswa dalam mengikuti setiap pembahasan dan dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran Pada siklus kedua : memperbaiki / merefleksi tindakan pada siklus pertama, artinya melihat bagian bagian mana dari rencana yang belum terpenuhi dalam siklus pertama sehingga akan tercapai pada siklus kedua, dan apabila pada siklus kedua ini rencana pembelajaran dan tujuan penelitian ini masih belum dapat tercapai maka akan dilakukan pada siklus berikutnya sampai tujuan penelitian tercapai. 4. Observasi.

Dalam tahap ini dilakukan obsevasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui hasil yang dicapai 5. Evaluasi dan Refleksi. Data data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan segera dianalisis. Berdasarkan hasil observasi ini peneliti dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi peneliti dapat mengetahui titik lemah maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Proses ini akan berlangsung sampai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan proses belajar mengajar. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah rencana pembelajaran, hasil observasi, hasil evaluasi siswa. Sedangkan observasi, tes / evaluasi keberhasilan. F. Jadwal Penelitian Penelitian akan dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai dengan pengumpulan hasil penelitian seperti jadwal berikut : No 1 2 Kegiatan Penulisan dan pengajuan proposal Persiapan Penelitian a. Pembuatan RP dan skenario 3 b. Penyiapan instrumen Pelaksanaan a. Siklus I b. Siklus II 4 5 c Siklus III Penyusunan Laporan Pengiriman laporan 10 x Waktu ( bulan ) 11 12 1 pengambilan data dengan cara

x x x x x x x

Daftar Pustaka

Sugiyono, : 2008, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung Tim Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008, Penelitian Tindakan Kelas, FKIP UNMUL, Samarinda Tim Penyusun Modul FKIP Unmul : 2008, PAIKEM, FKIP UNMUL, Samarinda

10

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

EFEKTIFITAS PENERAPAN KPK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN

Disusun oleh : HARI SISWINARKO, S.PD. NIP. 197206181998031013

11

SMP NEGERI 3 TANJUNG PALAS UTARA BULUNGAN 2009

12

Anda mungkin juga menyukai