Anda di halaman 1dari 8

Johan SILAS

Membahas pembangunan kota tak mudah, apalagi bila harus berkelanjutan. Secara komparatif dan kritis, masalahnya menjadi jelas. Fiksi sejarah A Tale of Two Cities (1859) karya Charles Dickens terjadi di London dan Paris era revolusi industri. London mengantar dunia menjadi modern dan Paris mengenalkan demokrasi yang berkembang hingga kini. Hari Tata Kota Sedunia diperingati agar para pemangku kota sadar sehingga tata kota (tataruang) yang dikelola sesuai aspirasi warganya.

UNCRD: kota di negara berkembang perlu belajar dari pengalaman kota kedua, bukan ibukota yang keadaannya khusus Kenneth Whatts menyelesaikan out-line plan Jakarta dan jadi masterplan 1965-1985. RTRW Jakarta terus berkembang dan kini disiapkan ke masa depan dan menuang banyak kritik. Outline plan Surabaya diselesaikan ahli lokal (1971) dan jadi master plan disahkan 1978. Hingga kini RTRW Surabaya berkembang dan konsisten pada pola sama.

Keberhasilan pembangunan ekonomi Jakarta dalam wujud fisik yang tak dapat disangkal, bukan tanpa korban. Akumulasi masalah hasil pembangunan fisik kebablasan (overbuilt) berujung pada beragam masalah akut. Lingkungan hidup babak belur yang nampak pada masalah banjir, sampah, lalu-lintas, boros energi, boros waktu dan udara tercemar hingga produktivitas warga menjadi rendah. Keberhasilan fisik dan non-fisik melebarkan disparitas antara warga berhasil dan yang tertinggal (tertindas). Kkonomi kota di Indonesia lekat dengan teori dualisme Boeke, ekonomi pribumi ekonomi formal. Pembangunan ekonomi Jakarta lupa ekonomi passer

Surabaya membangun dengan tujuan bersehaja : INDAMARDI Master plan Surabaya 2000 menekankan tata guna lahan efisien, kecukupan kawasan hijau, lalu-lintas pola grid yang meratakan pembangunan dengan jalan masuk kota multi arah. Kota tua (dan kampung lama) jadi cagar budaya Agar kampung tetap eksis, program kampung unggulan (KIP generasi III) digulirkan. Pembangunan baru digeser ke pinggir dengan jaminan capaian dari empat arah (polagrid) bertolak belakang dengan pola konurbasi atau koridor

Memindah ibukota negara Jakarta tidak menyelesaikan masalah siapapun seperti politik burung onta. Disertasi Pauline Roosmalen Stedebouw in NederlandsIndie en Indonesie 1905-1950 (2008) mencatat bahwa pemerintah kolonial sadar Batavia tak layak sebagi ibukota dan Bandung disiapkan sebagai pengganti namun gagal dan Bogor (Buitenzorg) jadi penawar atas Presiden Soekarno menggagas ibukota dekat Palangkaraya Awal sembilan-puluhan penulis mengingatkan proses bunuh diri pembangunan Jakarta Bunuh dirinya Jakarta sudah sampai orang meloncat dari ketinggian dan menunggu saat mencapai tanah.

Siapa anak IBU-kota Jakarta atau siapa pewarisnya? Jakarta milik Pemerintah Pusat, Pemda DKI atau warganya? Orang kecil pasti bukan anak IBU-kota; si kaya mengapa merusak sendiri sampai sulit diperbaiki? Di Surabaya Walikota dan Ketua DPRD pernah dicopot dan UU 22/1999 menjadi UU 32/2004 yang tidak memungkinkan warga mencopot.

Otonomi daerah bermanfaat memajukan kota, Tetapi yang berhasil seperti Surabaya justru dihukum dengan pengurangan DAU sampai ratusan milyar per tahun ? Jika Jakarta bermasalah pemerintah pusat tergopohgopoh membantu. Di Jakarta orang kaya dan pintar bertumpuk, peredaran uang terbanyak, kenapa terus bermasalah? Kontribusi London dan Paris terhadap dunia jelas dan Surabaya memberikan KIP, lalu apa yang diberikan Jakarta? Apakah Jakarta akan jadi the unintended metropolis (Barbara Ward; The Home of Man 1976); the untamed metropolis, atau NO METROPLIS?

Anda mungkin juga menyukai