Anda di halaman 1dari 2

Tugas Musik

Benarkah dalam memahami musik klasik diperlukan intelektual yang tinggi? Sebelum membahas itu saya akan sedikit menulis tentang definisi musik klasik terlebih dahulu. Musik klasik mempunya banyak arti. Pada umumnya musik klasik mengacu pada musik yang mencakup periode abad ke 9 sampai abad ke-21. Selain itu musik tersebut juga berasal tradisi kesenian barat, Kristiani, dan musik orkestra. Karena musik klasik biasanya ada komponis yang mengatur tinggi nada, kecepatan, ritme, dan pembawaan musik, musik tersebut jadi susah diimprovisasi. Saya sendiri seujujurnya kesulitan dalam mengerti makna musik klasik. Jadi saya pikir mungkin ada benarnya juga bahwa dalam memahami musik klasik diperlukan intelektual yang tinggi. Misalnya dalam lagu Fur Elise karya Beethoven, saya tidak akan mengerti kalau lagu tersebut merupakan lagu patah hati kalau seandainya saya tidak membaca alasan lagu itu diciptakan. Kalau hanya sekedar dari mendengar nadanya saja, saya cuma bisa menikmati lagu tersebut dan tidak memahami artinya. Bahkan ada teman sekelas yang mengira lagu itu horror. Alasannya karena lagu tersebut digunakan dalam film horrror. Peneliti yang terkenalpun belum bisa memastikan apa makna lagu itu sebenarnya. peneliti baru bisa membuat teori bahwa pada mulanya karya tersebut berjudul Fur Therese. Yang dimaksud adalah Therese Malfatti von Rohrenbach zu Dezza (1792-1851). Beethoven ingin menikahi wanita tersebut pada tahun 1810. Tapi Therese sudah menikah pria lain. Tapi karena ada kesalahan, judulnya berubah jadi Fur Elise. Melodi pembuka lagu Fur Elise sendiri memiliki inisial nama wanita yang dicintai beerhoven. Melodinya mulai dari nada E E E, dibaca E Es E, huruf yang menjadi nada lagu dari nama ThErESE atau bahkan EliSE. Dalam memahami musik klasik tampaknya perlu mengerti teori musik, keseriusan dalam mendengar, ketelitian, dan kepekaan. Tidak semua orang akan sadar bahwa nada awal Fur Elise ternyata mengandung inisial nama seseorang. Bahkan mereka tak akan cukup peduli untuk memahami maksud musik tersebut. Banyak orang yang hanya mendengarnya sebagai hiburan, bukan mendengar untuk mengerti maknanya. Musik klasik biasanya juga tidak ada lirik. Hanya susunan not-not saja. Bandingkan dengan musik populer yang hampir semuanya punya lirik. Tentu saja lagu tersebut mudah dipahami pendengar dari berbagai usia karena maksud lagu tersebut disampaikan secara langsung lewat kata-kata.

Sementara dalam musik klasik, kita benar-benar perlu mengandalkan pendengaran dan penafsiran yang abstrak terhadap musik tersebut. Tidak ada yang pasti dan setiap orang bisa saja memahami musik secara berbeda-beda. Seperti kasus lagu Fur Elise tadi. Tidak ada yang tahu pasti. Orang yang mendengarnya belum tentu paham. Bahkan ada yang salah paham dengan menganggapnya sebagai musik film horror. Butuh pengetahuan, penelitian, bahkan sampai membuat hipotesis untuk menganalisa lagu tersebut. Contoh lainnya, mudah bagi seseorang untuk bertanya apa maksud sebuah lagu populer pada orang lain. Lewat internet orang bisa bertanya hal tersebut. Tapi bertanya makna lagu klasik pada orang lain adalah perkara rumit. Ada yang menjawab bahwa lagu tersebut abstrak. Ada yang menjawab bahwa lagu tersebut tidak punya makna, hanya susunan dari not-not yang indah dan teratur. Ada juga yang memberi jawaban bahwa untuk mengerti lagu tersebut harus dipahami sendiri dengan mendengarkan sendiri. Jawaban yang membuat frustasi dan kesal karena jawaban tersebut sama saja dengan mengembalikan pertanyaan pada diri sendiri. Ada yang dengan sembrono menjawab bahwa Pachelbel perlu uang sehingga dia menulis lagu tersebut. Jawaban dari yang paling intelektual hingga aneh-aneh ada ketika bertanya makna lagu klasik. Bukan tidak mungkin kalau lagu tersebut dihubungkan dengan cannon (meriam). Lagu Cannon berkarakteristik pengulangan dan imitasi. Tanggapan saya terjadap genre musik lainnya adalah kebanyakan dari genre musik lainnya mudah dipahami. Kebanyakan musik mempunyai lirik yang mennyatakan langsung maksud lagu tersebut. Misalnya musik populer, rock, dan blues. kalau musik klasik dibandingkan dengan musik pop akan tampak jelas perbedaannya. Dalam musik pop lagunya sederhana, mudah dinyanyikan dan dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat. sementara musik klasik tingkat kesulitannya bervariasi. Dari yang sangat sederhana seperti ode of joy, hingga yang rumit sekali hingga rasanya jari keriting gak karuan saat memainkan musik tersebut. Lagu pop yang sederhana tentu saja lebih mudah dimengerti dibandingkan musik klasik yang rumit dan tidak jelas maksudnya. jauh lebih mudah memahami sesuatu dari kata daripada dari nada-nada. Walaupun begitu, musik populer hanya bertahan sebentar saja. Masa hidupnya singkat dan cepat dilupakan. Sementara musik klasik sudah ada dari berabad-abad yang lalu dan hingga sekarang masih tetap dikenal dan dimaikan. Kesimpulannya adalah musik klasik susah dipahami karena hanya terdiri dari nadanada saja. Butuh intelektual yang tinggi untuk memahami lagu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai