PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kegiatan pengelolaan SDA menjadi produk baru. Selain itu, penyebab pencemaran lainnya adalah peningkatan jumlah pemukiman penduduk, penggunaan kendaraan bermotor, maupun kebiasaan merokok masyarakat dan aktifitas lain yang dapat mencemari udara. Pencemaran udara ditandai dengan adanya bau tak sedap, debu, serta molekul-molekul lainnya seperti SOx, COx.
Pemanfataan teknologi dapat memberikan keuntungan bagi manusia, namun ada pula kerugiannya yaitu munculnya limbah yang menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satu pendekatannya yaitu dengan menggunakan teknologi hijau (green technology).
Tujuan Pengelolaan Limbah Padat, yaitu menerapkan teknik yang berkaitan erat dengan timbulnya limbah padat, penyimpanan, transfer dan transport, pemrosesan dan pembuangan limbah. Hal tersebut di atas harus memenuhi aspek kesehatan, ekonomi, teknis, konservasi, estetika, dan pertimbangan lingkungan lain.
Limbah terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik. Penggolongan limbah padat yaitu : 1. Limbah padat non B3 2. Limbah padat B3 3. Limbah padat dari rumah sakit (infeksius).
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Reduksi, Daur ulang, Perlakuan panas, Perlakuan biologi, Trasportasi limbah padat, serta Penguburan (landfill system).
- Perlu adanya sistem manajemen limbah padat - Mengurangi produksi limbah padat - Meningkatkan pemanfaatan kembali dan daur ulang limbah padat menjadi produk baru
Limbah padat
Diangkut ke tempat pengumpulan Pemisahan secara manual Limbah padat tanpa logam dan plastik Screening Produk energi Limbah untuk kompos Kompos
1. Gasifikasi, merupakan proses pembakaran limbah padat untuk memperoleh energi gas yang berisi gas CO, H2, dan hidrokarbon. 2. Pirolisis, merupakan proses pemanasan limbah padat secara gasifikasi distilasi kering tanpa adanya oksigen. 3. Insenerasi, merupakan proses pembakaran pada suhu tinggi yang mengubah limbah padat menjadi serbuk/abu.
LANDFILL SYSTEM
Landfill system merupakan proses pembuangan limbah padat dengan cara meyiapkan lahan yang kemudian limbah padat ditebarkan pada lubang lahan. Limbah padat senyawa organik diubah menjadi gas metana dan pupuk kompos.
Saat ini, landfill system dapat pula digunakan pada limbah B3. Namun perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik limbah kimia B3 yaitu: 1. Mudah meledak 2. Mudah terbakar 3. Reaktif 4. Korosif 5. Infeksius 6. Beracun 7. Berbahaya bagi kesehatan manusia yang dinyatakan dalam bentuk bahaya jangka pendek (akut) dan bahaya jangka panjang (kronis).
BAHAYA KEBAKARAN
Bahaya kebakaran dan peledakan adalah kejadian yang sangat berbahaya di dunia industri karena dapat menimbulkan korban dan kerugian bagi perusahaan. Jenis zat yang mudah terbakar: 1. Bahan mudah terbakar (flammable) 2. Bahan yang dapat dibakar.
Bahan bakar + oksigen + sumber nyala
pembakaran
kebakaran
BAB VII
Gas Asap Pembakaran Batubara
Pendahuluan
Batubara belum banyak dimanfaatkan secara luas, walaupun memiliki potensi besar sebagai sumber energi. Cadangan batubara terbesar di Indonesia secara berturut terdapat di Sumatera, selanjutnya Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Batubara di Indonesia sebagian besar digunakan sebagai energi dan bahan bakar pada kegiatan industri.
Lanjutan
Proses pirolisis batubara dibedakan menjadi pirolisis pada suhu rendah dan suhu tinggi. Hasil distilasi batubara meliputi - Light oils - Middle oils - Heavy oils - Anthracene oil.
Penanganan : sistem filter kain tenun Efisiensi pemindahan partikulat abu terbang mencapai 99%
Lanjutan
Kendala penggunaan abu terbang sebagai bahan baku industri dipengaruhi oleh sifat fisika dan komposisi kimianya yang tergantung jenis batubara, ketel uap dan ketinggian cerobong asap. Abu terbang banyak mengandung kontaminan belerang dan karbon.
BAB IX
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pendahuluan
Pengolahan limbah industri khususnya limbah industri kimia melibatkan banyak unit proses & unit operasi teknik kimia yg menghasilkan produk air bebas kontaminasi. Limbah cair : limbah dlm wujud cair yg dihasilkan oleh kegiatan industri yg dibuang kelingkungan & diduga dpt mencemari lingkungan. Baku mutu (limbah cair indusri) : bts maksimal limbah cair yg diperbolehkan utk dibuang ke lingkungan.
Limbah cair dr rmh tangga yg terdiri atas senyawa organik seperti sayur-mayur, buah2n dan senyawa anorganik spt gelas & kaleng. Limbah cair dr industri dg nilai BOD tinggi, rendah padatan terlarut, konsentrasi logam berat sangat tinggi/senyawa organik sngt tinggi dlm limbah cair. Limbah cair dr indusrti dgn nilai COD sngt tinggi namun nilai BOD rendah.
1. Praperlakuan, melibatkan perlakuan fisika dan kimia, yaitu saringan, ekualisasi, pemisahan minyak dan lemak, dan perlakuan proses kimia netralisasi asam/basa limbah cair. 2. Perlakuan primer melibatkan perlakuan fisika utk memindahkan padatan tersuspensi dan menurunkan nilai BOD. 3. Perlakuan sekunder melibatkan perlakuan biologi dan mikrobiologi utk mengurangi konsentrasi senyawa kimia organik dlm effuent. 4. Perlakuan tersier melibatkan tambahan perlakuan kimia utk memindahkan senyawa anorganik dlm mikroba patogen.
Sedimentasi Sedimentasi dibedakan jenis klarifikasi, yaitu 1. Klarifikasi primer : unit proses yg dirancang utk memindahkan zat padat tersuspensi dan padatan lain yg ada didasar bak atau tangki klarifikasis blm dlakukan perlakuan biologi utk senyawa organik terlarut. 2. Klarifikasi sekunder : unit proses yg drancang utk memindahkan senywa biomassa yg terbentuk selama proses biologi dan zat padat lain yg terbawa oleh limbah cair masuk ke unit proses biologi, dan mengentalkan lumpur biologi.
Tujuannya utk melakukan kontak perlakuan limbah cair dg mikroba agar terjadi biodegradasi senyawa organik dlm limbah cair menjadi produk tanpa pencemar spt air, karbondioksida dan biomassa shgga dihasilkan limbah cair stabil.
Tujuan ozonisasi adalah mengeliminasi bakteri patogen dlm air maupun limbah cair. Ozonisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Nilai pH 2. suhu 3. senyawa organik 4. padatan terlarut 5. residu ozon 6. Waktu kontak antara ozon dgn air
Peranan Ozonisasi
Peranan ozonisasi dalam perlakuan air adalah: 1. Berfungsi sebagai disinfiktan bakteri 2. Mengendapkan logam berat 3. Kegiatan flokulasi 4. Pengendalian rasa, bau tak sedap dan warna air 5. Mendegradasi senyawa organik
Filtrasi air
Ozonisasi
Disinfektan
Filtrasi air
Pemanasan
Keterangan:
Terima Kasih