Anda di halaman 1dari 19

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR NOMOR : 421/

: Kd.13.10/ /429.101/2012 /PP.00/1431/2012

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANYUWANGI Menimbang :

a.

Bahwa penerimaan peserta didik baru dengan cara yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional; Bahwa dalam rangka memberdayakan sekolah sesuai dengan prinsip manajemen pendidikan berbasis sekolah, perlu lebih banyak memberikan kewenangan kepada sekolah dalam penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru; Bahwa Ujian Sekolah pada Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah, serta penetapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah bagi Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan berpengaruh pada proses penerimaan peserta didik baru; Bahwa sehubungan dengan huruf a, b dan c di atas dipandang perlu menetapkan Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak Kanak dan Satuan Pendidikan/Madrasah di Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2012/2013. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;

b.

c.

d.

Mengingat

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

3 8.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

12. Keputusan Menteri Agama RI nomor 368 tahun 1993 tentang Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsnawiyah dan Madrasah Aliyah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 tanggal 16 Desember 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional; 14. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0011/P/BSNP/XII/2011 tanggal 19 Desember 2011 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2011/2012; 15. Edaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2008 tentang Pandauan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional, 16. Surat Edaran Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis tentang Penerimaan Peserta Didik Baru 20122013; 17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Nomor 1884.4/2213/103.02/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan di Propinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2012/2013; 18. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi; 19. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2011 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan; 20. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 41 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Banyuwangi Pasal 1

4
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. 2. 3. 4.

Penerimaan peserta didik baru adalah penerimaan peserta didik baru pada satuan pendidikan dari satuan pendidikan yang jenjangnya setingkat lebih rendah; Satuan Pendidikan meliputi SMA/MA/SMALB, dan SMK; TK/RA/TKLB, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLA,

Perpindahan peserta didik adalah penerimaan peserta didik baru pada satuan pendidikan dari satuan pendidikan lain yang kelas dan jenjangnya sama; Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik baru secara nasional yang dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan di Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta dalam lingkungan pembinaan Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; Nilai Ujian Nasional (UN) adalah angka yang diperoleh dari hasil ujian nasional yang dicantumkan dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN); Ijazah adalah dokumen resmi dan sah yang menyatakan bahwa seorang peserta didik baru telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan diberikan setelah dinyatakan lulus dari satuan pendidikan; Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) adalah surat keterangan yang memuat Nilai Hasil Ujian Nasional; Program Kejar Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan SD; Program Kejar Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan SMP; Banyuwangi;

5.

6.

7. 8.

9.

10. Dinas Kabupaten adalah Dinas Pendidikan yang menangani bidang pendidikan Kabupaten 11. Kantor Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi
yang salah satu tugas pokok dan fungsinya menangani bidang pendidikan pada Madrasah dan Pendidikan Agama di satuan pendidikan;

12. Piagam Prestasi adalah piagam kejuaraan lomba Bidang Akademis maupun Non Akademis
yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag Kabupaten, Kepanitiaan Tingkat Kabupaten/Kecamatan, Dinas Pemuda dan Olah Raga , KONI, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, PMI, Kwartir Pramuka. Pasal 2 Penerimaan peserta didik baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Pasal 3 Penerimaan peserta didik baru harus berasaskan :

1. 2.

Obyektivitas artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan yang berlaku; Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk;

5 3. 4.
Akuntabilitas artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat baik prosedur maupun hasilnya; Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, ras dan golongan; Kompetitif artinya sistem penerimaan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon peserta didik baru. Pasal 4 Persyaratan calon peserta didik baru TK/RA adalah : a. berusia 4 tahun sampai dengan 5 tahun untuk kelompok A; b. berusia lebih dari 5 tahun sampai dengan 6 tahun untuk kelompok B; Persyaratan calon peserta didik baru TKLB adalah anak berkebutuhan khusus berusia minimal 4 tahun; Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 SD/MI adalah : a. berusia 7 12 tahun wajib diterima; b. telah berusia 6 tahun dapat diterima, apabila kelas masih belum terpenuhi, anak berusia 5,5 tahun dapat diterima dengan rekomendasi Konselor sekolah/madrasah; Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 SDLB adalah anak berkebutuhan khusus berusia minimal 6 tahun. Persyaratan calon peserta didik kelas VII SMP/MTs adalah : a. telah lulus SD/SDLB/MI memiliki ijazah/STTB dan STL/STK yang dinyatakan lulus, SKHUN/SKYBS; atau b. telah lulus Program Paket A, memiliki ijazah dan STL Program Paket A setara SD; dan c. berusia setinggi tingginya 18 tahun awal tahun pelajaran baru; Persyaratan calon peserta didik kelas VII SMPLB adalah anak yang tamat dan lulus SD/SDLB/MI memiliki Ijazah/STTB dan STL/STK atau SKHUN/Program Kejar Paket A memiliki ijazah dan STL Program Paket A setara SD dan memiliki SKHUN serta minimal berusia 12 tahun; Persyaratan calon peserta didik baru kelas X SMA/MA adalah : a. telah lulus SMP/MTs memiliki ijazah/STTB dan STL/STK atau SKHUN/SKYBS; atau b. telah lulus Program Paket B, memiliki ijazah dan STL Program Paket B setara SMP; c. berusia setinggi-tingginya 21 tahun awal tahun pelajaran baru; Persyaratan calon peserta didik baru kelas X SMALB adalah anak yang tamat dan lulus SMP, SMPLB dan MTs, memiliki Ijazah/STTB dan STL/STK/SKHUN/SKYBS atau Program Paket B setara SMP dan memiliki SKYBS serta minimal berusia 15 tahun; Persyaratan calon peserta didik kelas X SMK adalah sebagai berikut : a. telah lulus SMP/MTs memiliki ijazah/STTB dan STL/STK dan memiliki SKHUN/SKYBS; b. Program Paket B, memiliki ijazah dan STL program Paket B setara SMP; c. berusia setinggi-tingginya 21 tahun awal tahun pelajaran baru; d. memiliki syarat sesuai dengan ketentuan spesifikasi kompetensi keahlian pada satuan pendidikan yang dituju; Pasal 5 Jumlah peserta didik baru pada TK dalam satu rombongan belajar maksimum 20 orang; Jumlah peserta didik baru pada TKLB dalam satu rombongan belajar maksimum 5 orang. Jumlah peserta didik baru pada SD dalam setiap rombongan belajar maksimum 36 orang;

5.

1.

2. 3.

4. 5.

6.

7.

8.

9.

1. 2. 3.

6 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jumlah peserta didik baru pada SDLB dalam setiap rombongan belajar maksimum 8 orang; Jumlah peserta didik baru pada SMP dalam setiap rombongan belajar maksimum 36 orang; Jumlah peserta didik baru pada SMPLB dalam setiap rombongan belajar maksimum 8 orang; Jumlah peserta didik baru pada SMA dan SMK dalam setiap rombongan belajar maksimum 36 orang; Jumlah peserta didik baru pada SMALB dalam setiap rombongan belajar maksimum 8 orang; Khusus Sekolah Standar Nasional jumlah peserta didik baru dalam setiap rombongan belajar untuk SD maksimum 28 orang, untuk SMP, SMA, dan SMK maksimum 32 orang; setiap rombongan belajar maksimum 28 orang; atau bersadarkan pada surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional;

10. Khusus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) jumlah peserta didik baru dalam

11. Khusus program Akselerasi, jumlah peserta didik baru dalam setiap rombongan belajar
maksimum 20 orang;

12. Khusus SMK yang melaksanakan program unggulan Direktorat Pembinaan SMK (SMK
Besar, SBI, Invest) menyesuaikan dengan kompetensi keahlian, peralatan, dan kebutuhan dunia kerja dan ketentuan Direktorat Pembinaan SMK;

13. Khusus Satuan Pendidikan di bawah Kementerian Agama, jumlah peserta didik baru dalam
setiap rombongan belajar, berdasarkan Surat Edaran Direktorat Pendidikan Madrasah;

14. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar berlaku sejak kelas awal sampai kelas
akhir pada seluruh jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta; Pasal 6

1.

Kegiatan penerimaan peserta didik baru, dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan kepada masyarakat tentang pendaftaran, pengumuman peserta didik yang diterima dan pendaftaran ulang; Dalam rangka memenuhi asas penerimaan peserta didik baru, sebagaimana tercantum dalam pasal 3 dan pasal 6 ayat ( 1 ) di atas, jadwal kegiatan penerimaan peserta didik baru adalah sebagai berikut :
No A. 1 Jenis Kegiatan Jalur Mandiri Pendaftaran (khusus SMK sebelumnya dilakukan Tes Fisik dan Kesehatan) TPA/Tes Minat / Wawancara Seleksi dan pengolahan Pengumuman Daftar Ulang Jalur Reguler Pendaftaran (khusus SMK sebelumnya dilakukan Tes Fisik dan Kesehatan) Seleksi dan pengolahan Pengumuman SD/SDLB/ MI SMP/SMPLB/ MTs 21 dan 22 Juni 2012 23 - 25 Juni 2012 26 Juni 2012 26 dan 27 Juni 2012 29, 30 Juni, 2, dan 3 Juli 2012 4 Juli 2012 5 Juli 2012 SMA/SMALB/ MA 21 dan 22 Juni 2012 23 Juni 2012 25 Juni 2012 26 Juni 2012 26 dan 27 Juni 2012 29, 30 Juni, 2, dan 3 Juli 2012 4 Juli 2012 5 Juli 2012 SMK 21 dan 22 Juni 2012 23 Juni 2012 25 Juni 2012 26 Juni 2012 26 dan 27 Juni 2012 29, 30 Juni, 2, dan 3 Juli 2012 4 Juli 2012 5 Juli 2012

2.

2 3 4 5 B. 1

29, 30 Juni, 2, dan 3 Juli 2012 4 Juli 2012 5 Juli 2012

2 3

7
4 5 6 7 Daftar Ulang Penerimaan Cadangan Permulaan TP. Baru Persiapan dan Pelaksanaan MOS 5, 6 Juli 2012 7 Juli 2012 9 Juli 2012 9,10, 11 Juli 2012 5, 6 Juli 2012 7 Juli 2012 9 Juli 2012 9,10, 11 Juli 2012 5, 6 Juli 2012 7 Juli 2012 9 Juli 2012 9,10, 11 Juli 2012 5, 6 Juli 2012 7 Juli 2012 9 Juli 2012 9,10, 11 Juli 2012

3. 4.

Bagi penyelenggara Pendidikan Khusus, sistem penerimaan peserta didik baru diatur tersendiri oleh satuan pendidikan masing-masing; Bagi Penyelenggara RSBI dalam penerimaan peserta didik baru dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Pasal 7

Satuan Pendidikan dapat melaksanakan seleksi calon peserta didik baru , jika jumlah pendaftar melebihi pagu yang telah ditetapkan; Pasal 8

1. Seleksi calon peserta didik kelas 1 ( satu ) SD/MI/SDLB dilakukan berdasarkan usia, jarak
tempat tinggal calon yang ditentukan oleh sekolah dengan pertimbangan Komite Sekolah/Madrasah;

2.Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berupa seleksi akademis serta tidak
dipersyaratkan telah mengikuti TK, RA dan TKLB;

3. Seleksi calon peserta didik kelas 1 (satu) SDN RSBI diatur sendiri dan dilaksanakan sebelum
seleksi reguler. Pasal 9 Penerimaan peserta didik baru kelas VII SMP/MTs menggunakan sistem skoring terpadu (SST) dengan 2 (dua ) jalur, yaitu Jalur Mandiri/Lokal dan Jalur Reguler. Pasal 10

1.

Jalur Mandiri SMP/MTs adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan jarak tempat tinggal ke sekolah, prestasi olahraga, prestasi seni, IPTEK (KIR), ekonomi lemah dan usia calon peserta didik baru; Kuota jalur mandiri adalah 20% (dua puluh prosen ) dari pagu yang ditetapkan; Pelaksanaan seleksi Jalur Mandiri / Lokal sebelum Jalur Reguler; Calon peserta didik baru hanya memilih 1 satuan pendidikan, yaitu pada SMP/MTs tempat pendaftaran; Komponen, bobot, dan skor maksimum jalur mandiri sebagai berikut: No 1 2 3 Komponen Prestasi Akademik / non akademik Jarak tempat tinggal ke sekolah Faktor ekonomi lemah Bobot 50% 40% 10% Skor Maks 500 400 100 Keterangan Piagam Asli Bukti KSK/ rekomendasi Ponpes pendiri SMP Bukti Kartu Gakin/survey,dll

2. 3.
4.

5.

Catatan :

Jumlah 100 % 1000 Jika terjadi skor yang sama pada pilihan yang sama , maka dipertimbangkan berturut-turut akademik/non akademik, jarak tempat tinggal ke sekolah dan faktor ekonomi lemah.

6.

Calon peserta didik baru yang memperoleh sertifikat Juara I s.d Juara Harapan I dan II Tingkat Internasional/Nasional atau Juara I s.d. Juara III Tingkat Provinsi baik prestasi

8
Akademik maupun Non Akademik secara perorangan pada saat di SD/MI, dikeluarkan oleh Lembaga yang berkompeten, langsung diterima sebagai peserta didik baru sekolah/madrasah yang dikehendaki dengan direkomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 7. Tabel skor prestasi akademis dan non akademis kegiatan lomba: a. Perorangan : Tingkat Nasional/ Internasional Propinsi Kabupaten Kecamatan b. Beregu / Kelompok : Jumlah Peserta sampai 5 orang sampai 10 orang lebih dari 10 orang 8. 9. Prosentase skor 50% 30% 30% 20% Keterangan per orang per orang bagi ketua regu/kelompok bagi anggota regu/kelompok I 500 375 250 125 II 475 350 225 100 JUARA III Har I 450 325 200 75 425 300 175 50 Har II 400 Keterangan

Piagam peserta tingkat nasional tidak 275 berjenjang setara 150 dengan juara II tingkat 25 kabupaten

Apabila calon memiliki lebih dari satu prestasi, akan diambil salah satu yang memiliki skor paling tinggi; Skor jarak tempat tinggal calon peserta didik baru dengan sekolah adalah:

a. satu desa/kelurahan dengan sekolah b. desa/kelurahan lain berhimpitan dengan sekolah


c. d. e. f.

: 400 : 350 desa/kelurahan lain tidak berhimpitan, satu kecamatan dengan sekolah : 250 kecamatan lain dalam kabupaten : 150 di luar kabupaten : 100 satuan pendidikan dalam pondok pesantren, skor tempat tinggal sama dengan skor satu desa dengan sekolah, jika calon peserta didik baru sebagai santri dibuktikan dengan surat rekomendasi dari pengasuh.

10. Penskoran dari komponen ekonomi lemah dibuktikan dari Kartu Keluarga Miskin (Gakin) dan hasil survey oleh satuan pendidikan. Pasal 11

1.
2.

Jalur Reguler SMP adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan secara serentak dan terpadu menggunakan sistem aplikasi PPDB on line; Seleksi Calon peserta didik baru kelas VII SMP menggunakan nilai terdiri atas : a. nilai Ujian Nasional (UN) terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA; b. rerata nilai raport semester VII sampai dengan XI pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA; c. rerata nilai mata pelajaran PKN dan IPS Ujian Sekolah (US) SD/MI; Calon peserta didik dapat mendaftar paling banyak pada 5 SMP, dan mendaftar pada salah satu pilihan tersebut; Komponen, bobot dan skor maksimum pada aspek Jalur Reguler SMP, adalah: No 1 Komponen Nilai Ujian Nasional Bobot 60% Skor Maksimum 600 Bukti Fisik Ijazah Asli

3. 4.

9
2 3 Rerata Raport semester 1 s.d. semester 5 Rerata nilai mata pelajaran PKN dan IPS Ujian Sekolah (US) JUMLAH 30% 10% 100% 300 100 1000 Raport Asli SKHUN Asli

5. a.

Perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 sebagai berikut :

Nilai Ujian Nasional ( UN )

SKOR = b.

Nilai Ujian Nasional X 600 30


Rerata Nilai Raport X 300 100

Nilai Rerata Raport

SKOR =

c. Nilai Rerata Ujian Sekolah PKN dan IPS SKOR = Rerata Nilai US PKN IPS X 100 10

6. Jalur Reguler Madrasah Tsanawiyah (MTs) sistem seleksi diatur sesuai dengan satuan pendidikan masing-masing; 7. 8. Bagi calon peserta didik baru dari SD satu lokasi dengan SMP Satu Atap apabila mendaftar, langsung diterima di kelas VII pada sekolah tersebut; Seleksi calon siswa SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dilakukan oleh satuan pendidikan masing-masing mengacu surat dan panduan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Pasal 12 Sistem penerimaan peserta didik baru kelas X SMA/MA menggunakan sistem skoring terpadu (SST) dengan 2 (dua ) jalur , yaitu Jalur Mandiri/Lokal/Khusus dan Jalur Reguler ; Pasal 13

1.

Jalur Mandiri adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hasil tes potensi akademik, jarak tempat tinggal ke sekolah, prestasi olahraga, prestasi seni, IPTEK (KIR), ekonomi lemah dan usia calon peserta didik baru; Kuota jalur mandiri adalah 20% (dua puluh prosen ) dari pagu yang ditetapkan; Pelaksanaan seleksi jalur mandiri/lokal sebelum jalur reguler; Calon peserta didik baru hanya memilih 1 satuan pendidikan, yaitu pada SMA/MA tempat pendaftaran; Komponen, bobot dan skor maksimum pada aspek Jalur Mandiri / Lokal, adalah: No 1 2 Komponen Tes Akademik / Skolastik Jarak tempat tinggal ke sekolah Bobot 40% 30% Skor Maksimum 400 300 Keterangan Hasil tes Bukti KSK/ rekomendasi Ponpes pendiri SMA

2. 3.
4.

5.

10
3 4 Prestasi Akademik / non akademik Faktor ekonomi lemah 20 % 10% 200 100 Piagam Asli Bukti Kartu Gakin dan survey

Jumlah 100 % 1000 Catatan : Jika terjadi skor yang sama pada pilihan yang sama , maka dipertimbangkan berturut-turut Tes Akademik / Skolastik, Jarak tempat tinggal ke sekolah, Prestasi akademik/non akademik dan Faktor ekonomi lemah. 6. Skor jarak tempat tinggal calon peserta didik baru dengan sekolah adalah: a. satu desa/kelurahan dengan sekolah : 300 b. desa/kelurahan lain berhimpitan dengan sekolah : 250 c. desa/kelurahan lain tidak berhimpitan, satu kecamatan dengan sekolah : 200 d. kecamatan lain dalam kabupaten : 150 e. di luar kabupaten : 50 f. satuan pendidikan dalam pondok pesantren, skor tempat tinggal sama dengan skor satu desa dengan sekolah, jika calon peserta didik baru sebagai santri dibuktikan dengan surat rekomendasi dari pengasuh. Prestasi Akademik terdiri dari: a. Perorangan Tingkat Nasional/Internasional Propinsi Kabupaten Kecamatan b. Beregu Prosentase skor 50% 30% 30% 20% Catatan : Apabila calon siswa memiliki lebih dari memiliki skor tertinggi. 8. 9. Jumlah Peserta sampai 5 orang sampai 10 orang lebih dari 10 orang Keterangan per orang per orang bagi ketua regu/kelompok bagi anggota regu/kelompok 1 prestasi, akan diambil salah satu yang I 200 150 100 50 II 190 140 90 40 Juara II Hrp I 180 170 130 120 80 70 30 20 Hrp II 160 110 60 10 Keterangan Piagam peserta tingkat nasional tidak berjenjang setara dengan juara II tingkat kabupaten

7.

Apabila calon memiliki lebih dari satu prestasi sebagaimana ayat 7 (a) dan (b) akan diambil satu yang memiliki skor paling tinggi; Sekolah berwenang melakukan konfirmasi, klarifikasi dan validasi terhadap prestasi non akademis yang disertakan dalam pendaftaran;

10. Calon peserta didik baru yang memperoleh sertifikat Juara I s.d Juara Harapan I dan II Tingkat Internasional/Nasional atau Juara I s.d. Juara III Tingkat Provinsi baik prestasi Akademik maupun Non Akademik secara perorangan pada saat di SMP/MTs, dikeluarkan oleh Lembaga yang berkompeten, langsung diterima sebagai peserta didik baru sekolah/madrasah yang dikehendaki dengan direkomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 11. Penskoran dari komponen ekonomi lemah dibuktikan dari Kartu Keluarga Miskin (Gakin) dan hasil survey oleh satuan pendidikan; 12. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara mandiri oleh satuan pendidikan;

11
13. Jalur Khusus masing; pada Madrasah Aliyah, diatur sesuai dengan satuan pendidikan masingPasal 14 1. Jalur Reguler SMA adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan secara serentak dan terpadu menggunakan sistem aplikasi PPDB on line; 2. Seleksi Calon peserta didik baru kelas X / kelas I SMA menggunakan :

a. Nilai Ujian Nasional SMP / MTs meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris,
dan IPA;

b. Nilai rerata raport SMP/MTs semester I s.d. V mata pelajaran Ujian Nasional;
3. Calon peserta didik dapat mendaftar paling banyak pada 5 SMA, dan mendaftar pada salah satu pilihan tersebut; 4. Komponen, bobot dan skor maksimum jalur reguler SMA sebagai berikut :

No. 1 2

Komponen Nilai Ujian Nasional Nilai Rerata Raport semester I s.d V mata pelajaran UN Jumlah

Bobot 70 % 30 % 100 %

Skor Maksimum 700 300 1000

Keterangan Ijasah Asli Rapor Asli

Catatan :

Jika terjadi skor yang sama pada pilihan yang sama , maka dipertimbangkan berturut-turut rerata Nilai Ujian Nasional , rerata nilai rapor semester I s.d. V. Nilai Ujian Nasional ( UN )

5. Perhitungan dan tabel skor, sebagai berikut: a.

SKOR = b.

Nilai Ujian Nasional X 700 40


Rerata Nilai Raport X 300 100

Nilai Rerata Raport

SKOR =

6. Jalur Reguler Madrasah Aliyah sistem seleksi diatur sesuai dengan satuan pendidikan masing-masing; 7. Seleksi calon Peserta Didik pada Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional SMA Negeri 1 Giri dilakukan sekolah mengacu surat Pemberitahuan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah nomor 94/C.C4/MM/2010 tanggal 21 Januari 2010, dan SMA Negeri 2 Genteng dilakukan sekolah mengacu surat Pemberitahuan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah nomor 4100.a/C.C4/KP/2010 tanggal 24 September 2010; 8. Seleksi calon siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Glagah dilakukan sekolah mengacu pada surat penunjukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi nomor 421.3/771/429.102/2010 tanggal 25 Maret 2010; 9. Bagi siswa yang mengikuti seleksi kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Glagah dan dinyatakan lolos seleksi administrasi serta memenuhi kriteria tes akademik tetapi tidak lolos tes psikologi, langsung diterima pada kelas pengayaan (enrichment) sesuai kuota. Pasal 15

12
1. Penerimaan peserta didik baru kelas X SMK menggunakan sistem skoring terpadu (SST) dengan 2 (dua ) jalur , yaitu Jalur Mandiri/Lokal dan Jalur Reguler; 2. Sebelum mendaftar, calon peserta didik baru SMK dilakukan seleksi fisik dan kesehatan. Pasal 16 1. Jalur Mandiri/Lokal adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan minat terhadap kompetensi keahlian, jarak tempat tinggal ke sekolah, prestasi olahraga, prestasi seni, IPTEK (KIR), ekonomi lemah dan usia calon peserta didik baru; 2. Kuota jalur mandiri adalah 20% (dua puluh prosen ) dari pagu yang ditetapkan; 3. Pelaksanaan seleksi jalur mandiri sebelum Jalur Reguler / on line; 4. Calon peserta didik baru hanya memilih 1 satuan pendidikan, yaitu pada SMK tempat pendaftaran; 5. Komponen, bobot dan skor maksimum Jalur Mandiri sebagai berikut : No 1 2 Komponen Bobot Skor Maksimum 400 300 Keterangan

Tes Minat / Wawancara/Fisik 40 % Hasil tes/wawancara Prestasi Akademik / non 30 % Piagam Asli akademik 3 Jarak tempat tinggal ke 20 % 200 Bukti KSK/ rekomendasi sekolah Ponpes pendiri SMK 4 Faktor ekonomi lemah 10 % 100 Bukti Kartu Gakin Jumlah 100 % 1000 Catatan : Jika terjadi skor yang sama pada pilihan yang sama , maka dipertimbangkan berturut-turut Tes Minat / Wawancara, Jarak tempat tinggal ke sekolah, Prestasi akademik/non akademik dan Faktor ekonomi lemah; 6. Skor tempat tinggal calon siswa baru dengan sekolah: a. satu desa/kelurahan dengan sekolah : 200 b. desa/kelurahan lain yang berhimpitan dengan sekolah : 175 c. desa/kelurahan lain yang tidak berhimpitan satu kecamatan dengan sekolah : 125 d. kecamatan lain dalam Kabupaten : 75 e. kabupaten lain : 25 f. satuan pendidikan dalam pondok pesantren, skor tempat tinggal sama dengan skor satu desa dengan sekolah, jika calon peserta didik baru sebagai santri dibuktikan dengan surat rekomendasi dari pengasuh; 7. Prestasi Akademik terdiri dari: a. Perorangan Tingkat Nasional/Internasional Propinsi Kabupaten Kecamatan b. Beregu Jumlah Peserta sampai 5 orang sampai 10 orang lebih dari 10 orang Prosentase 50% 30% 30% Keterangan per orang per orang bagi ketua regu/kelompok I 300 225 150 75 II 290 215 140 65 Juara III Hrp I 280 270 205 195 130 120 55 45 Hrp II 260 185 110 35 Keterangan Piagam peserta tingkat nasional tidak berjenjang setara dengan juara II tingkat kabupaten

13
8. 9. 20% bagi anggotan regu/kelompok Apabila calon memiliki lebih dari satu prestasi sebagaimana ayat 7 (a) dan (b) akan diambil satu yang memiliki skor paling tinggi; Sekolah berwenang melakukan konfirmasi, klarifikasi dan validasi terhadap prestasi non akademis yang disertakan dalam pendaftaran;

10. Calon peserta didik baru yang memperoleh sertifikat Juara I s.d Juara Harapan I dan II Tingkat Internasional/Nasional atau Juara I s.d. Juara III Tingkat Provinsi baik prestasi Akademik maupun Non Akademik secara perorangan pada saat di SMP/MTs, dikeluarkan oleh Lembaga yang berkompeten, langsung diterima sebagai peserta didik baru sekolah/madrasah yang dikehendaki dengan direkomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi; 11. Penskoran dari komponen ekonomi lemah dibuktikan dari Kartu Keluarga Miskin (Gakin) dan hasil survey oleh satuan pendidikan; 12. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara mandiri oleh satuan pendidikan; Pasal 17 1. Jalur Reguler / on line SMK adalah seleksi yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan secara serentak dan terpadu menggunakan sistem aplikasi PPDB on line; 2. Seleksi Calon peserta didik baru kelas X SMK menggunakan : dan IPA;

a. Nilai Ujian Nasional SMP / MTs meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, b. 3.
Prestasi Bidang akademis yang diperoleh melalui nilai rerata rapor semester 1 sampai dengan 5 Mata Pelajaran yang diujinasionalkan;

Komponen, bobot dan skor maksimum sebagai berikut : No 1 2 Komponen Nilai Ujian Nasional Murni Nilai Rerata Rapor sem I s.d V mata pelajaran UN Jumlah Bobot 60 % 40 % 100 % Skor Maks 600 400 1000 Keterangan Ijasah Asli Rapor Asli

Catatan : Jika terjadi skor yang sama pada pilihan yang sama , maka dipertimbangkan berturut-turut rerata Nilai Ujian Nasional , rerata nilai rapor semester I s.d. V, prestasi akademik 4. Perhitungan dan tabel skor, sebagai berikut: Nilai Ujian Nasional ( UN )

SKOR =

Nilai Ujian Nasional X 600 30

Nilai Rerata Raport

SKOR =
5.

Rerata Nilai Raport X 400 100

Untuk SMK RSBI (SMK Negeri 1 Banyuwangi dan SMK Negeri 1 Glagah) seleksi calon siswa kelas X dilakukan sekolah mengacu pada surat edaran Kepala Dinas

14
PendidikanPemuda dan Olahraga Kabupaten 421.3/771a/429.102/2010 tertanggal 25 Maret 2010; 6. Banyuwangi nomor :

Calon peserta didik baru dapat mendaftar pada 2 satuan pendidikan dengan ketentuan ; memilih maksimal 3 program keahlian pada sekolah tempat mendaftar dan maksimal 2 program keahlian pada sekolah lainnya; Pasal 18

1. Perpindahan peserta didik antar Sekolah/Madrasah dalam Kabupaten atau antar Kabupaten
dalam satu Provinsi atau antar Provinsi dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya;

2.Perpindahan peserta didik, hanya dapat dilakukan dari semester/tahun, kelas, jenjang dan tipe
akreditasi yang sama kecuali bagi daerah yang tidak memiliki persyaratan seperti tersebut di atas;

3. Perpindahan peserta didik kelas I/ VII/X hanya dapat dilakukan setelah menerima raport
semester 1;

4. Perpindahan peserta didik dari Indonesia di Luar Negeri dilaksanakan atas persetujuan Kepala
Sekolah asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten sesuai dengan kewenangannya;

5. Perpindahan peserta didik dari Sistem Pendidikan Asing ke Sistem Pendidikan Nasional, dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; Pasal 19

1. Pendaftaran penerimaan peserta didik baru SD dan SMP tidak dipungut biaya sama sekali,
kecuali bagi satuan pendidikan yang tidak menerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah);

2.Biaya pendaftaran peserta didik baru SMA dan SMK diusahakan seringan mungkin, dan bagi
calon peserta didik baru dari keluarga miskin agar dibebaskan dan tidak dipungut biaya sama sekali;

3. Biaya pendaftaran peserta didik untuk MI dan MTs Negeri, dari dana BOS dan BOP; 4.
Biaya pendaftaran peserta didik bagi MA diperoleh dari sumbangan calon peserta didik baru yang besarnya ditetapkan berdasarkan hasil keputusan rapat antara kepala Madrasah dan pengurus komite madrasah dan diketahui oleh Kepala Kantor Kemenag up. Kasi Mapenda; Pasal 20

1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa
Timur, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan kewenangan masing masing mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan penerimaan peserta didik baru;

2.Dalam penerimaan peserta didik baru Sekolah/Madrasah dapat mengikutsertakan Komite


Sekolah. Pasal 21

1. Hal-hal yang bersifat khusus diatur kemudian;


2.Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan akan dibetulkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada Tanggal : : Banyuwangi 7 Juni 2012

15

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi

Drs. H. HOSNAN, M.Pd.I NIP. 19570101 198103 1 006

Drs. SULIHTIYONO, M.Pd NIP. 19591011 197907 1 001

16
BAB II

16

17

18

19

Anda mungkin juga menyukai