Anda di halaman 1dari 2

2.4.

Semen Portland Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air./ tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air. Semen portland merupakan bubuk halus yang diperoleh dengan menggiling klinker (yang didapat dari pembakaran suatu campuran yang baik dan merata antaraa kapur dan bahan-bahan yang mengandung slika, aluminia, dan oxid besi), dengan batu gips sebagai bahan tambahan dalam jumlah yang cukup. Bubuk halus ini bila dicampur dengan air, selang beberapa waktu dapat menjadi kertas dan digunakan sebagai bahan ikat hidrolis. (Kardiyono, 1989). Semen jika dicampur dengan air akan membentuk adukan yang disebut pasta semen, jika dicampur dengan agregat halus (pasir) dan air, maka akan terbentuk adukan yang disebut mortar, jika ditambah lagi dengan agregat kasar (kerikil) akan terbentuk adukan yang biasa disebut beton. Dalam campuran beton, semen bersama air sebagai kelompok aktif sedangkan pasir dan kerikil sebagai kelompok pasif adalah kelompok yang berfungsi sebagai pengisi. (Tjokrodimulyo, 1995). Semen portland diproduksi untuk pertama kalinya pada tahun 1824 oleh Joseph Aspdin, dengan memenaskan suatu campuran tanah liat yang di haluskan dengan batu kapur atau kapur tulis dalam suatu dapur sehingga mencapai suatu suhu yang cukup tinggi untuk menghilangkan gas asam karbon. Ada dua macam jenis semen 1. Semen non hidrolik, tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air akan tetapi dapat mengikat dan mengeras di udara (kapur). 2. Semen Hidrolik, mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air (Semen Portland, Semen terak. Shiroku saito, 1985) 2.4.1. Hidrasi dari semen Semen yang digunakan untuk pembuatan beton dalam penelitian ini adalah semen Portland tipe I yang merupakan campuran silikat kalsium, aluminium, kalsium dan dapat berhidrasi bila diberi air (semen tidak

mengeras karena pengeringan tetapi oleh karena reaksi kimia yang melepaskan panas). 2.4.2 Jenis jenis Semen Portland Semen Portland diindonesia (SII 0013-81) dapat dibagi atas 5 tipe yaitu : 1. Tipe I Semen Portland yang dalam penggunaannya tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainya. 2. Tipe II Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. 3. Tipe III Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setelah pengikatan terjadi. 4. Tipe IV Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. 5. Tipe V Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.

Anda mungkin juga menyukai