Anda di halaman 1dari 2

Penyiapan dan penggunaan aplikasi tekstual dan spasial untuk mendukung pelayanan pertanahan sendiri telah dimulai sejak

sejak tahun 1997 melalui Program Land Office Computerisation (LOC) dengan bantuan dana dari Bank Dunia dan Pemerintah Spanyol. Pada fase pertama dimulai dengan LOC Phase I sebanyak 21 Kantor Pertanahan yang dilanjutkan LOC Phase IA, pada tahun 2001 sampai dengan 2003 sebanyak 34 Kantor Pertanahan, LOC Phase IB pada tahun 2003-2006, LOC Phase IIA tahun 2006-2008 dan LOC Phase IIB sejak 2008. (Pusdatin, 2008) Pada tahun 2008 ini bersamaan dengan berakhirnya kerjasama antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Kerajaan Spanyol istilah LOC sudah tidak digunakan dan diganti dengan istilah Komputerisasi Kantor Pertanahan atau KKP. Berakhirnya program LOC juga berpengaruh pada aspek teknis aplikasi. Pada aplikasi LOC Phase IIB, interface aplikasi spasialnya menggunakan Small World dan database spasialnya disimpan pada perangkat lunak tersebut, sedang interface aplikasi tekstual menggunakan Aplikasi LOC II/B dan database tekstualnya disimpan dengan menggunakan DBMS Oracle 10g. Pengembangan aplikasi untuk mendukung pelayanan pertanahan di BPN selanjutnya dilakukan secara mandiri oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPN RI. Pusdatin BPN RI berhasil menunjukkan prestasi gemilang dengan keberhasilannya membangun Aplikasi KKP dengan database spasial dan tekstual yang terintegrasi dalam DBMS Oracle 10g. Antarmuka pengguna aplikasi tekstual dikembangkan dengan bahasa pemrograman ASP.Net dan antarmuka pengguna untuk aplikasi spasial menggunakan AutocadMap 2009 yang sudah dikustomisasi dengan keperluan BPN. Bersamaan dengan perubahan istilah LOC menjadi KKP dirintis pula program layanan secara mobile dengan menggunakan Aplikasi Layanan LARASITA yang memanfaatkan jaringan internet. Pada mulanya Larasita hanya berfungsi sebagai loket berjalan atau mobile front office, tetapi kemudian dapat dikembangkan menjadi Kantor Pertanahan Berjalan atau Mobile Land Office. Pengembangan Aplikasi Layanan Larasita ini memunculkan inovasi baru dalam pengembangan KKP yang kemudian dinamakan sebagai KKP berbasis Web atau lebih dikenal dengan KKPWeb. Perbedaan signifikan antara KKPWeb dengan KKP LAN adalah sistem jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi. Aplikasi KKP LAN mengunakan jaringan LAN atau WAN dengan basis data di server masing-masing Kantor Pertanahan, sedangkan KKPWeb menggunakan jaringan internet sebagai sarana komunikasi data antara server dengan client atau user. Teknologi yang digunakan dalam KKPWeb ini telah menggunakan sistem cloud yang merupakan teknologi informasi terkini yang telah

diimplementasikan di beberapa negara maju. Fisik basis data maupun aplikasi KKPWeb diletakkan dalam server yang ada di Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) BPN-RI. Aplikasi KKPWeb BPN RI telah memperoleh penghargaan sebagai Aplikasi Pemerintah Se-Indonesia Terbaik dari Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA)

Anda mungkin juga menyukai