Anda di halaman 1dari 4

NEGARA Asal mula terjadinya suatu negara adalah sejarah dunia selalu memperlihatkan adanya kelompok yang menjadi

cikal bakal lahirnya masyarakat. Pada masyarakat sederhana, sekelompok manusia selalu bersama membentuk jaringan simbiosis atas dasar saling bantu dan saling butuh. Manusia sadar untuk membentuk dan berada dalam komunitas sosialnya agar tetap dapat meresapi keberadaanya dan agar dapat tetap bertahan hidup. Setelah sejarah panjang perjalanan umat manusia, kelompok-kelompok yang semakin membesar dan membiak, tata aturan yang sedari awal sudah disusun secara bersama oleh anggota komunitas dengan sangat sederhana, mulai mengalami gerak evolusi dengan tat nilai dan aturan yang kian kompleks. Banyak teori yang mengemukakan asal usul lahirnya sebuah negara, diantaranya : 1 Teori Kenyataan Yaitu teori yang menganggap bahwa memang sudah kenyataannya berdasarkan syarat-syarat tertentu yang dipenuhi, negara itu dapat timbul. 2 Teori Ketuhanan Teori yang menganggap bahwa memang sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa negara itu timbul. 3 Teori Penaklukan Yaitu teori yang menganggap bahwa negara itu timbul karena serombongan manusia menundukan rombongan manusia yang lain, sehingga dengan demikian negara didirikan berdasarkan pemberontakan, proklamasi, peleburan ataupun penguasaan. 4 Teori Perayahan (Patrilineal) Sir Henry Maine adalah orang yang pertama menguraikan teori ini, dia menegaskan bahwa negara lahir dari teori perayahan. Menurut teori ini negara adalah dasar dari perpanjangan keluarga atau famili. Famili merupakan pokok kesatuan dalam masyarakat primitip. Keturunan dalam keluarga menjadi hubungan yang berkesinambungan, melalui seorang anak laki- laki orang tua mendapat kekuasaan tertinggi. Kekuasaan ini menjadi luas dan hidup selamanya sesuai dengan garis keturunan berjalan. Sifat- sifat yang khas atau keistimewaan teori perayahan: 1. Anggota keluarga dari perayahan menunjuk atau mencatat keturunannya dari silsilah laki- laki. 2. Hidupnya institusi perkawinan yang tetap dalam masyarakat primitip. Namun tidak berarti poligami tidak berlaku. Poligami berlaku dimasa itu jika perihalnya mencari keturunan. 3. kekuatan dimasa itu mutlak dipegang oleh kaum lelaki, karena lelaki merupakan pemimpin rumah tangga, alasan inilah yang menjadi sandaran teori ini. 5 Teori Peribuan (Matrilineal) McLennan, Morgan dan Jenks adalah pengemuka teori ini. Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat primitip dipegang oleh peribuan bukan perayahan (Negara lahir dari teori peribuan bukan perayahan). Namun dalam masyarakat primitip sistem polyandry ( istri yang memilki suami lebih dari satu ) juga berlaku. Beberapa komunitas hubungan suami dan istri secara permanent tidaklah hidup, bahkan faktanya institusi keluarga juga tidak hidup. Dibawah sistem teori ini kekeluargaan terbentuk dari silsilah keibuan. Eksogami adalah suku bangsa. Ada beberapa ahli berpendapat bahwa Teori asal- usul negara terbagi atas dua

bagian: 1. Teori yang bersifat ketuhanan Merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dari negara. Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhanlah yang menetapkan seorang raja, ia diturunkan untuk memimpin sekaligus memberantas peraturan- peraturan dhalim. Kaum Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakilnya Tuhan dan ia diamanatkan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. 2. Teori yang didasari oleh kekuatan Menurut teori ini negara muncul terbentuk dari salah satu akibat penaklukan kaum lemah oleh kaum kuat. Teori ini berbasis dalam dasar pikiran psikologis dimana sifat manusia itu agresip. Sifat ini membawa manusia meronta terus- menerus untuk meraih kekuasaan; dan dari sifat ini pula mendorong kaum kuat untuk menjajah kaum lemah. Sifat dasar agresip inilah membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi negara, oleh karena itu kekuatan kekuatan adalah dasarnya negara. Sifat dan fungsi Negara 1. Sifat Negara Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Negara tersebut. Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu: a. Sifat memaksa Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa. b. Sifat monopoli Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut. c. Sifat mencakup semua Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam warga negaranya. d. Sifat menentukan Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota politik Negara. Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan pancasila, yakni: 1. Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan. 2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia. 3. Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara. 4. Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat. 5. Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil.

2. Fungsi Negara Fungsi Negara perlu ditetapkan sebagai pengatur kehidupan dalam negara demi tercapainya tujuan Negara. Tokoh-tokoh yang pendapatnya tentang fungsi negara diterapkan oleh negara-negara didunia adalah : John Locke membedakan fungsi negara menjadi tiga yaitu: Fungsi Legislatif (membuat Undang-Undang), Fungsi Eksekutif (melaksanakan Undang-Undang , termasuk mengadili pelanggar Undang Undang), dan Fungsi Federatif (mengurusi urusan luar negeri dan perang serta damai dengan negara lain ). Sedangkan,Montesquieu membedakan fungsi negara atas tiga tugas pokok yaitu: Fungsi Legislatif (membuat Undang-Undang),Fungsi Eksekutif (melaksanakan Undang-Undang , termasuk mengadakan hubungan luar negeri, membuat perjanjian dengan negara lain), Fungsi Yudikatif (mengawasi agar semua peraturan ditaati fungsi mengadili terhadap pelanggar Undang-Undang ). Tujuan negara tanpa fungsi negara adalah sia-sia, dan sebaliknya, fungsi negara tanpa tujuan negara tidak menentu. Minimal, setiap negara harus melaksanakan fungsi: 1. penertiban (law and order): untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah terjadinya konflik, negara harus melaksanakan penertiban, menjadi stabilisator; 2. mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; 3. pertahanan, menjaga kemungkinan serangan dari luar; 4. menegakkan keadilan, melalui badan-badan pengadilan. Menurut Charles E. Merriam, fungsi negara adalah: keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, kebebasan. Sedangkan R.M. MacIverberpendapat bahwa fungsi negara adalah: ketertiban, perlindungan, pemeliharaan dan perkembangan. Dalam pandangan Sachs (1995), fungsi negara tercakup dalam tiga kategori, yakni fungsi kewirausahaan, fungsi membangun, dan fungsi pengaturan. Sementara, Miriam mengemukakan hingga lima fungsi yang mutlak harus dimiliki oleh negara, yakni fungsi keamanan ekstren, fungsi ketertiban intren, fungsi keadilan, fungsi kesejahteraan umum, dan fungsi kebebasan.

ASAL MULA TERBENTUKNYA SUATU NEGARA

REZY RESSANDRA SEPTIANA 151 120 061

Anda mungkin juga menyukai