Anda di halaman 1dari 4

.

: : : " Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT dan segala rasa syukur hanya bagi-Nya, hingga siang hari ini kita dimudahkan Allah berkumpul di majlis sholat jumat saat ini. Masih banyak saudarasaudara kita, entah karena sedang diberi ujian Allah berupa sakit atau mereka yang disibukkan dengan kebutuhan dan kesenangan nafsunya, sehingga tidak dapat melakukan kewajibannya kepada Dzat yang menciptakannya. Ayat-Ayat oleh; Ali Anti Akbar Bin Galau Agil

Belakangan ini, kata galau dengan mudah kita dapati dalam berbagai kesempatan. Kita bisa mendengarnya saat bertemu dengan sahabat kita atau membaca status jejaring sosial. Biasanya kata yang satu ini muncul dikarenakan putus pacaran, keinginan yang tak tersampaikan, atau kesedihan yang merundung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, galau diartikan sebagai kacau tidak keruan (berpikir). Para galauwer, sebutan bagi pecinta galau, biasanya menuliskan kegalauannya dengan kalimat seperti, Sepi malamku tanpa SMS dari mu. Tak Pernah,..kah Kau Sadari,... AkuLah Yang Kau Sakiti,...Engkau Pergi Dengan Janjimu Yang tLah Kau Ingkari,... Oh,..Tuhan Tolonglah Aku,... Hapuskan Rasa Cintaku Akupun Ingin Bahagia Walaupun Tak Bersama Dia,... Meskipun aku diam, bukan berarti aku rela kamu sama dia.

Jika kamu memang Jodohku, Pasti suatu saat nanti Tuhan akan menyatukan kita. Kata-kata galau seolah menjadi obat mujarab dalam mengekspresikan gundah gulana yang bergelayut menyelimuti diri. Sebenarnya, kata galau menjadi populer sejak munculnya sebuah program acara di salah satu televisi nasional. Padahal, ketika Anda menulis atau mengungkapkan perasaan sedih kepada orang lain tanpa bisa membatasi diri, bisa mengundang kejahatan dari orang yang tidak bertanggungajawab untuk melakukan sesuatu yang malah membuat Anda semakin jauh dari kebahagiaan. Sebagai seorang muslim, mestinya kita tidak boleh mudah galau. Rasulullah bersabda: Muslim yang kuat lebih cintai Allah dari pada muslim yang lemah Terlebih jika sesuatu yang membuat kita galau hanya sesuatu yang remeh temeh. Masalah asmara misalnya. Benar bahwa bagi para remaja seperti kalian, asmara/percintaan memberi warna baru bagi dunia kalian yang beranjak dewasa. Lebih-lebih rasa cinta juga merupakan fitrah yang diberikan Allah bagi setiap manusia. Hal lain yang sering membuat galau remaja adalah jika ia tidak bisa mengikuti trend temantemannya. Entah takut dibilang kolot, kuno, cupu atau julukan-julukan lain yang merendahkan. Padahal, tren-tren remaja saat ini tidak semuanya positif, bahkan cenderung negative.

Jikalau kita galau hanya karena masalah-masalah tersebut, berarti sebetulnya kita belum mengenal diri kita sendiri. Kita masih diombang-ambing orang lain. Tidak memiliki pendirian dan tidak siap menerima kenyataan. Namun dalam hal-hal tertentu kita perlu dan harus merasa galau. Saat melihat/merenungi diri yang masih sering berbuat dosa. Galau saat melihat teman-teman kita terjebak pada perilakuperilaku yang kurang baik. Galau saat melihat masih banyak rakyat yang harus meminta belas kasihan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Dalam sejarah disebutkan bahwa Nabi Muhammad saat itu sangat galau dengan kondisi masyarakatnya yang jauh dari moral dan etika mulia. Karena galau tersebut, Muhammad menyendiri di sebuah gua, gua Hiro dan pada suatu malam kemudian Jibril diutus Allah menyampaikan wahyu, ajaran Islam. Lalu bagaimana menangani perasaan galau tersebut? Apa dengan menghabiskan pulsa dan bonus-bonus dari provider telepon seluler? Berikut tips-tips agar kita tidak mudah galau dan mampu menghadapi kegalauan. Pertama, agar engktnya kaum berimanau tidak mudah galau maka menangkan dirimu. Galau terjadi karena diri kita tidak sanggup/tidak mampu mengambil sisi positif dari peristiwa yang kita hadapi. Masalahnya bukanlah bagaimana keaadan sekitar kita sesuai dengan diri kita, tetapi bagaimana sikap kita dalam menghadapi keaadan tersebut. Karenya, menangkan diri dengan meyakini bahwa segala telah diatur oleh sang Maha Pengatur, lalu ambil ssi positif dari peristiwa tersebut. Tapi juga perlu diingat bahwa tak ada yang benarbenar tahu bagaimana takdirnya. Karenanya jangan berpangku tangan agar kita tidak galau atas apa yang terjadi pada diri kita. Yang kedua, sebagai seorang muslim kita diberi oleh Allah senjata yang ampuh yang pasti memenangkan diri kita, yaitu DOA. Dengan berdoa kita dapat melaporkan segala kegalauan yang kita alami dan memohon pertolongan-Nya agar terbebas dari rasa galau yang menderanya. Sebagai seorang Muslim, tentunya kita tidak boleh melepaskan diri dari tuntunan Ilahi yang telah menyediakan kalimat-kalimat mukjizat yang ampuh mengusir perasaan galau. Sayidina Ja`far putra Sayidina Muhammad Al-Baqir memberikan empat ayat anti galau yang tentunya langsung bersumber dari Dzat Yang Maha Mengetahui segala persoalan yang tengah melilit. Resep ala beliau yang akan dipaparkan berikut ini bisa kita baca langsung dalam kitab AlJawaahir Al-Lu`luiyyah fi Syarh Al-Arba`iin An-Nawawiyyah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Al-Dimyathi halaman 13-14. Ayat pertama yang menjadi obat kegalauan termaktub dalam surah Al-Anbiya` ayat 87. Disebutkan jika kita merasa sumpek hendaklah kita membaca ayat ini yang bunyinya:


Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orangorang yang zalim. Ayat berikutnya merupakan jawaban bagi orang yang telah membacanya: Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Anbiya` : 88). Ayat ini

merupakan jawaban atas Nabi Yunus as yang mengucapkan kalimat tersebut dari dalam perut ikan di kegelapan samudera. Ayat anti galau selanjutnya berbicara mengenai orang yang dihinggapi rasa takut. Ketika kita tengah merasa ketakutan terhadap sesuatu, bacalah:


Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (Qs. Ali Imran : 173). Bagi orang-orang yang ketakutan kemudian membaca ayat di atas, maka Allah menandaskan:


Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa.

. .
Khutbah ke

. .,
Ayat anti galau ketiga berkenaan seseorang yang tertipu. Bagi kita yang menjadi korban penipuan, jangan terlalu larut dalam kesedihan, cobalah membaca ayat :


Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hambahamba-Nya. (Qs. Al-Mukminun : 44). Barangsiapa membaca ayat tersebut sebagaimana kaum-kaum di masa nabi terdahulu juga mengucapkannya, Allah menyatakan:


Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka. (Qs. Al-Mukminun : 45). Dan ayat keempat yang menjadi pengusir rasa galau adalah ayat yang berkenaan tentang seseorang yang menginginkan sesuatu, hendaknya membaca :

Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. (Qs. Al-Kahfi : 39). Allah mewahyukan:


Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini). (Qs. Al-Kahfi : 40).*

Anda mungkin juga menyukai