Oleh:
Makna Menempuh jalan menuntut ilmu : Melangkahkan kaki menghadiri majlis ilmu (Arti hakiki) Menempuh berbagai cara yang mengantarkan menuju ilmu seperti menulis, menghafal, mempelajari, mengulangi, memahami dsb (Arti luas)
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan) (QS. AlMujadilah : 11)
6
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. al-Baqarah [2] : 269).
Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim)
Barangsiapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki akhirat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki dunia dan akhirat, maka hendaknya dia berilmu 9
2. Tidak sama antara Orang yang tahu dan yang tidak tahu
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" esungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS. Az-Zumar : 9)
10
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Qs. Al-A laq :1-5)
11
Ulama adalah pewaris Nabi, mereka tidak mewarisi dinar dan dirham, tetapi mewarisi ilmu, barang siapa yang ingin mengambil, maka ambillah yang banyak (HR. at-Turmudzi, Abu Dawud)
12
Barang siapa keluar (pergi) untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali(HR. al-Turmudzi)
14
Bagi seseorang yang keluar rumah untuk mencari ilmu, maka para Malaikat membentangkan sayapsayapnya karena ridha dengan yang dperbuat
Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu, melainkan dengan enam perkara. Kukabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas: 1. Kecerdasan, 2. kemauan keras, 3. bersungguh-sungguh, 4. bekal yang cukup, 5. bimbingan guru (dosen) 6. dan wakunya yang lama.
17
1. 2.
3.
4. 5.
6.
Kecerdasan Bersungguh-sungguh Merasa membutuhkan Ghurbah (mengasingkan diri ) Bimbingan Dosen Waktu yang lama
18
1. Salah niat dalam menuntut ilmu. 2. Ingin terkenal dan ingin tampil 3. Lalai (mengabaikan) menghadiri Perkuliahan 4. Beralasan banyak kesibukan 5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu muda atau kecil. 6. Malas atau tidak mau Belajar 7. Menilai baik diri sendiri (takabbur dan ujub) 8. Tidak mengamalkan Ilmunya 9. Putus asa dan rendah diri 10.Terbiasa menunda-nundanya
20
9. Putus asa
10. Terbiasa menunda-nunda 11. Belajar kepada Ahlul Bid'ah;
21
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS. Al-Bayyinah : 2)
24
25
HR.al-Turmudzi
Barang siapa yang mencari ilmu selain karena Allah, maka disiapkan tempat di neraka
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah saw bersabda: Janganlah kalian belajar ilmu untuk agar disebut ilmuwan, untuk memperdayai orang bodoh, dan popularitas, siapa yang melakukan itu maka neraka, neraka.
ETIKA BELAJAR
Mencari ilmu merupakan bentuk Takwa kepada Allah:
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.s. al-Baqarah (2):281).
28
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hambahamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Q.s. Fathir:28)
29
Kedua Kaki hamba akan ditanya empat hal; umur yang ia habiskan, waktu mudayang ia luangkan, harta yang ia apatkan dan infaqkan dan ilmu yang ia amalkan
30
DOA BELAJAR
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, (Q.s. Thaha (20): 25-28)
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". Menjadi pendengar yang baik, hingga tuntas. Bersabar dalam proses pembelajaran Memohom doa ditambah ilmunya.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak kenyang, dan doa yang tidak dikabulkan (HR Muslim Ahmad, dan Al-Nasai_
34
Mintalah kepada Allah ilmu yang bermanfaat, dan mintalah perlindungan Allah dari ilmu yang tidak berguna (HR. Ibnu Majah)
ALLAH
RASUL ALLAH
ORANG TUA
ETIKA
GURU/
DOSEN
PENUNTUT ILMU
DIRI SENDIRI
KERABAT TETANGGA
TETANGGA
38
Mentaati perintah dan menjauhi larangannya, Meneladaninya, Membenarkan perkataannya, Beribadah sesuai dg yang disyari'atkan, Mencintainya lebih dari apa pun juga. Membaca shalawat dan salam kepadanya. Memuliakan keluarga clan para
berbakti dan mentaatinya selama tidak menyuruh berbuat dosa dan maksiat. Tawadhu dan kasih sayang kepada keduanya. Berdo'a memohonkan ampun dan rahmat untuk keduanya, Selalu memenuhi kebutuhan keduanya, membantu, memberikan harta dan berusaha untuk kebaikan keduanya
Harus, berusaha memperhatikan dan membersihkan hati, menjauhkan maksiat, berakhlak dengan akhlak yang mulia, selalu takut kepada Allah, selalu bertaubat kepada Allah dan bersikap qana' ah dan zuhud.
menyambung silaturrahmi, membantu mereka, memberikan hadiah, bersabar atas gangguan mereka dan memaafkan kesalahan mereka.
menghormati mereka, beretika dengan adab Islam, menolong mereka, memenuhi undangan mereka dan berusaha menghadapi sikap buruk mereka dengan kebaikan.
menghormati dan rnemuliakan kedudukannya, memulai mengucapkan salam, berbuat baik kepada guru, berusaha untuk mendengarkan nasihatnya dengan baik, bersabar atas sikap guru terhadapnya, menutupi aib gurunya dan berusaha untuk membalas kebaikan gurunya dengan kebaikan pula dan selalu mendo' akan kebaikan untuk gurunya.
Orang yang shalih, Bertakwa, Wara (Sangat menjaga nilai-nilai ke=Islaman) Cerdas, Banyak kebaikan, sedikit keburukannya, Baik dalam bergaul, tidak banyak berdebat. Bila lupa, mau mengingatkannya. Bila mencoba mengingat yg lupa, bisa menolongnya. Bila sedang membutuhkan, dia membantu. Bila sedang bosan, dia menyabarkannya
47
(Ibnu Jamaah Al-Kinani, Tadzkiratus Sami wal Mutakallim fi Adabil Alim wal Mutaallim, h. 83-84) .
MENCATAT PERKULIAHAN
Banyak mahasiswa kecewa, menyesal, mengeluh, dan mengalami kesulitan karena tidak mencatat kuliah atau hanya mengandalkan pada hafalan, Ternyata hafalan mudah pudar sehingga tidak dapat membantunya.
49
Tulisan sangat penting untuk menjaga ilmu, lebih meresap dalam hafalan, memudahkan untuk membaca ulang terutama apabila dibutuhkan, bisa dibawa ke mana saja, dsb.
Tujuannya
51
Agar ilmu yang disampaikannya tidak hilang dan terus tertancap diingatannya setiap kali ia mengulangi pelajarannya. Karena daya tangkap atau kemampuan menghafal dan memahami pelajaran berbeda antara satu orang dengan yang lain-nya. Dengan mencatat pelajaran ia dapat memahami dan menghafalkannya.
52
Imam Syafii:
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja
53
Imam an-Nawawi
Janganlah meremehkan suatu manfaat yang didapatkan atau dengar dalam bidang apa pun, tetapi hendaknya segera mencatat dan sering mengulangi membaca kembali catatannya itu.
Janganlah menunda untuk mencatat pelajaran sekalipun dia menganggapnya mudah, sebab betapa banyak kerugian akibat menunda, apalagi di waktu lain akan mendapatkan ilmu baru lagi (Al-Majmu 1/38-39)
56
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. alBukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi dari Abi Hurairah).
57
Islamisasi Ilmu
Permasalahan: Bukankah semua ilmu berasal dari Allah? Lalu mengapa harus ada Islamisasi Ilmu? Upaya mengembangkan sains disesuaikan dengan doktrin Islam mengislamkan sains.
58
60
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik (Q.s. Yusuf:108)
61
"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu..." (QS. At-Taubah: 105)
"Dan itulah Surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Az-Zukhruf: 72)
62
Rasulullah
63