Kutai Vs Tarumanegara
Kutai Vs Tarumanegara
Oleh kelompok 1 XI IA 1: 1. 2. 3. 4. 5. Anggun Citra Rahmani (02) Dhanang Puruhita T.R. (09) Farida Norma Yulia (14) I Gusti Ngurah Andracana (18) Mayang Kautserina (19)
Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai
Nama lengkapnya: Kerajaan Kutai Martadipura Kerajaan tertua (abad ke-4 M) di Indonesia bercorak hindu Terletak di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur Dinamakan Kerajaan Kutai karena dalam prasasti yang ditemukan, tidak tercantum nama kerajaan.
Nama Raja-raja
Kudungga - merupakan raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai, - pada masa pemerintahannya, pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya, - awalnya ia adalah seorang kepala suku, penduduk asli Indonesia, - dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya dari seorang kepala suku menjadi kerajaan.
Nama Raja-raja
Raja Aswawarman
- anak dari Kudungga yang merupakan wangsakerta/pendiri dinasti
- dalam prasasti Yupa dikatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan seorang raja yang cakap dan kuat - melaksanakan upacara Asmawedha yang dulunya pernah dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin pemperluas wilayahnya.
Nama Raja-raja
Raja Mulawarman - merupakan putra dari Raja Aswawarman - ia merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai Di bawah pemerintahannya Kutai mengalami masa yang gemilang, rakyat hidup tentram dan sejahtera.
Kudungga memberikan nama-nama keturunannya dengan akhiran warman (pelindung) untuk menyesuaikan dengan budaya orang India Selatan.
MASA GEMILANG
- Kerajaan Kutai mengalami masa gemilang dibawah pemerintahan Raja Mulawarman. - Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan upacara korban emas yang amat banyak. - Dalam prasasrti Yupa disebutkan bahwa Raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara.
KEHIDUPAN POLITIK
Sejak berkembangan pengaruh Hindu (India) di Kalimantan, terjadi perubahan tatanan pemerintahan dari pemerintahan kepala suku menjadi pemerintahan kerajaan
KEHIDUPAN EKONOMI
Berdagang letak Kerajaan Kutai yang strategis pada jalur perdagangan dan pelayaran Barat dan Timur. Perdagangan menjadi mata pencaharian utama. Berternak & Bertani di sawah dan di ladang karena lokasi Kerajaan Kutai yang subur.
KEHIDUPAN SOSIAL
Dari isi prasasti-prasasti Kutai diketahui bahwa pada abad ke-4 M masyarakat Kutai telah banyak menerima pengaruh Hindu Pola kerajaan sesuai dengan pola pemerintahan India Masyarakat menerima unsur-unsur yang datang dari India kemudian mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia (Local Genius)
KEHIDUPAN BUDAYA
Prasasti Yupa yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yakni bentuk Menhir. Pelaksanaan upacara korban suci (Yadnya). Vaprakecvara , sebuah lapangan luas tempat suci pemujaan Dewa Siwa. Masyarakat Kutai memeluk agama Hindu ajaran Siwa.
Faktor-faktornya: - Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai. - Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai upacara korban.
PENINGGALAN
7 buah prasati yupa 2 buah lencana kerajaan yang terbuat dari emas Dan patung kura kura emas
Kerajaan TARUMANEGAR A
Kerajaan Tarumanegara
- didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 , - sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 M hingga abad ke-7 M, - dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
SISTEM PEMERINTAHAN
- Sistem pemerintahan tertinggi dipegang oleh seorang raja, - Raja dibantu oleh para menteri untuk memimpin wilayah-wilayah hasil jajahan yang telah menjadi wilayah kekuasaannya, - Purnawarman menyusun bermacam-macam pustaka yang berisi tentang undang-undang kerajaan, peraturan angkatan perang, siasat perang, keadaan daerah-daerah di barat Jawa, silsilah dinasti Warman, dan kumpulan maklumat kerajaan.
Nama Raja-raja
Rajadiraajaguru Jayasingawarman (358 382) - pendiri kerajaan Tarumanegara, - menikah dengan Iswari Tunggal Pertiwi Warmandewi / Dewi Minawati (Putri Dewawarman VIII), - wafat dalam usia 60 tahun dan dipusarakan di tepi Sungai Gomati (Bekasi).
Nama Raja-raja
Dharmayawarman (382-395) - bergelar Rajaresi Darmayawarman-guru; pimpinan dari semua guru agama, - di masa kekuasaannya, tingkatan penduduk dibagi dalam 4 kasta, brahmana, ksatria, waisya, sudra; penduduk digolongkan kedalam 3 golongan, nista, madya, dan utama, - mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan memilih hidup sebagai pertapa (manurajasunya), - dipusarakan di tepi Sungai Candrabagha.
Nama Raja-raja
Purnawarman (395-434) - memegang tampuk kekuasaan Tarumanagara pada tanggal 12 Maret 395 (2 tahun setelah ayahnya meinggal), - penganut agama Hindu aliran Waisnawa, - menyusun bermacam-macam pustaka yang berisi tentang undang-undang kerajaan, peraturan angkatan perang, siasat perang, - memiliki gajah perang yang diberi nama Airawata, - dijuluki Wyaghra Ning Tarumanagara atau Harimau Tarumanagara, bhimaparakramoraja (raja yang dahsyat dan perkasa), Sang Purandara Saktipurusa (manusia sakti penghancur benteng), - setelah Purnawarman membawa Tarumanagara ke dalam masa keemasan, beliau dinobatkan sebagai Maharaja dengan gelar Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhimaparakrama Suryamahapurusa
Nama Raja-raja
Wisnuwarman (434-455) - dinobatkan menjadi raja, 9 hari setelah ayahnya wafat, dengan gelar nobat Sri Maharaja Wisnuwarman Digwijaya Tunggal Jagatpati, - memiliki sifat penyabar dan tidak lekas marah, namun juga pemberani dan ahli bertempur, - hampir saja terbunuh dua kali, ternyata rencana pembunuhan itu dilakukan oleh pamannya sendiri, Cakrawarman. - Wisnuwarman memiliki dua orang permaisuri, yang pertama bernama Suklawarmandewi (adik dari raja Kutai), dan yang kedua bernama Suklawatidewi (puteri Prabu Wiryabanyu)
Nama Raja-raja
Indrawarman (455-515) - diberi nama nobat yaitu Sri Maharaja Indrawarman Sang Paramarta Saktimahaprabawa Lingga Triwikrama Buanatala, - orang-orang kepercayaannya antara lain : Karabawarman (pamannya), Widalawarman (adiknya), - seorang raja yang sangat toleran terhadap perkembangan agama di wilayahnya, - memiliki beberapa orang putera dan puteri, diantaranya: 1. Candrawarman, sebagai putra mahkota yang kelak menggantikannya. 2. Komalasari, puteri ini menikah dengan menteri dari kerajaan Kendari. 3. Santawarman, memilih menjadi seorang brahmanaresi.
Nama Raja-raja
Candrawarman (515-535) - gelar Sri Maharaja Candrawarman Sang Harimangsa Purusakti Suralagawagengparamarta, - di masa kekuasaannya, Tarumanagara dalam keadaan yang tentram damai dan sejahtera, - memiliki 4 orang anak, antara lain : Suryawarman, Mahisawarman, Matsyawarman, Dewi Bayusari.
Suryawarman (535-561) - diberi gelar Sri Maharaja Suryawarman Sang Mahapurusa Bimaparakrama Hariwangsa Digwijaya, - membawa Tarumanagara ke dalam puncak kebesarannya, - Anaknya antara lain: Kretawarman, Sudawarman, Tirtakancana
Nama Raja-raja
Kertawarman (561-628) - bergelar Sri Maharaja Kretawarman Mahapurusa Hariwangsa Digwijaya Salakabumandala, - tahun 565, ia mengadakan hubungan diplomatik dengan Cina, India, Syangka, Yawana, Campa, Kamboja, Sopala, Gaudi (Benggala), Semenanjung, Singanagara, dan Mahasin (Singapura), - Menikahi gadis golongan sudra, Satyawati dan ia tidak memiliki keturunan
Nama Raja-raja
Sudhawarman (628-639) - diberi gelar Sri Maharaja Sudawarman Mahapurusa Sang Paramartaresi Hariwangsa, - sejak kecil tinggal di Kanci (wilayah Kerajaan Palawa di India Selatan) dan datang ke Tarumanagara untuk mengisi kekosongan kekuasaan, - penyabar dan berbudi luhur.
Dewamurti/Hariwangsawarman (639 640) - gelar Sri Maharaja Dewamurtyatma Hariwangsawarman Digwijaya Bimaparakarma, - dilahirkan dan dibesarkan di India, - memiliki watak keras dan tak mengenal belas kasihan, - memiliki dua orang anak: Mayangsari dan Astuwarman, - Dibunuh oleh Brajagiri (anak angkat uwaknya) , karena sakit hati direndahkan oleh Nagajayawarman.
Nama Raja-raja
Nagajayawarman (640-666) - suami dari Mayasari (puteri sulung Dewamurti), - diberi gelar Sri Maharaja Nagajaya Warman Darmasatya Cupujayasatru. Linggawarman (666-669) - diberi gelar Sri Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa Panunggalan Tirtabumi. Penobatan itu dilaksanakan pada tanggal 1 April 666. - hanya memerintah selama tiga tahun, karena ia wafat pada tahun 669. - memiliki permaisuri yang bernama Ganggasari (puteri Prabu Wisnumurti / raja Indraprahasta ke-11).
Nama Raja-raja
Setelah Linggawarman wafat di tahun 669, tampuk pimpinan Tarumanagara diserahkan pada menantunya yang bernama Tarusbawa. Namun Tarusbawa, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda.
MASA GEMILANG
- Tarumanagara saat pemerintahan Raja Purnawan, telah memiliki sistem pemerintahan yang baik dan teratur, - Saat Purnawarman memasuki tahun ketiga dari masa kekuasaannya, beliau mendirikan pelabuhan pantai, - Wilayah Tarumanagara meluas hingga mencakup pantai Selat Sunda. Di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat sekitar 47 Kerajaan daerah yang membentang dari Rajataputra (ibukota Salakanagara) sampai ke Purwalingga (sekarang Purbolinggo) di Jawa Tengah, - Mengadakan hubungan diplomatik dengan Semenanjung, negeri Syangka, Yawana, Cambay (India), Sopala, Kutai, Cina, Sumatera, dan lain-lain,
MASA GEMILANG
- Tarumanagara dalam kekuasaan Purnawarman sudah berubah menjadi kerjaan besar di pulau Jawa, tiap bulan Maret / April setiap tahunnya selalu saja ada raja daerah yang mengirimkan upeti ke ibukota Sundapura, - Tahun 412, Purnawarman memperkokoh parit dan memperindah alur Sungai Cupu yang terletak di Kerajaan Cupunagara, - Tahun 417, Purnawarman memperkokoh dan memperindah alur Sungai Gomati dan Candrabagha, - Tahun 419, Purnawarman memperbaiki, memperteguh alur, dan memperdalam sungai Citarum.
KEHIDUPAN POLTIK
Raja yang pernah memerintah di Tarumanegara hanyalah Raja Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat kekuasaannya di daerah Bogor. Raja purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya ,dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan bahwa raja Purnawarman telah memerintahkan untuk menggali sebuah sungai. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
KEHIDUPAN EKONOMI
Dalam prasasti Tugu raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak (sekitar 11 km) dipergunakan sebagai sarana untuk: - mencegah banjir - sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antar daerah di kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar, dan juga perdagangan dengan daerahdaerah di sekitarnya.
KEHIDUPAN EKONOMI
Bidang pertanian, pelayaran dan perdagangan, bidang perikanan dan perburuan mendapatkan perhatian yang cukup besar. Barang yang diperdagangkan antara lain: Cula badak, gading gajah, kulit penyu yang diperoleh dari usaha perburuan dan perikanan.
KEHIDUPAN SOSIAL
Upaya Raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
KEHIDUPAN BUDAYA
Dilihat dari teknik dan cara penulisan hurufhuruf dari prasasti-prasasti, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi Keberadaan prasasti-prasasti menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Ciaruteun
Terletak di pinggir sungai Ciaruteun Di atasnya ada lukisan laba-laba dan tapak kaki yang dipahatkan di atas aksaranya, terdiri dari 4 baris, ditulis dalam bentuk puisi India dengan irama anustubh (Anustubh: jumlah suku kata pada masing-masing baris dalam satu bait puisi Jawa kuno sebanyak 8 suku kata) Isi prasasti: Vikrantasyavanipateh srimatah purnavarmmanah tarumanegarendrasya visnor iva padadvayam Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia
Prasasti Kebonkopi
Terletak di kampung Muara Hilir, Cibungbulang
Terdapat dua tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata. Berbunyi: jayavsalasya taruma/ ndra/ sya ha/st/inah- sira/ vatabhasya vibhatidam- padavayam Disini nampak sepasang tapak kaki.yang seperti Airavata, gajah penguasa taruma (yang) agung dalam.dan kejayaan
Prasasti Tugu
Terletak di daerah Cilincing DKI Jakarta atau di tugu
Makna prasasti Tugu Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha lalu kali Gomati. Panjang galian itu 6.122 tumbak (12 Km) pekerjaan itu di mulai pada hari baik tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan di sudahi pada hari tanggal 13 paro petang Bulan Carita, jadi hanya 21 saja selametan baginda di lakukan brahmana di sertai 1.000 sapi yang di hadiahkan.
Prasasti Tugu
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu:
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. 2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April. 3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Prasasti Cidanghiyang/Lebak
Terletak di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul, kabupaten Pandeglang, Banten.
Berisi dua baris aksara yang merupakan satu Sloka dalam metrum anustubh.
Bunyi prasasti ini: vikranto yam vanipateh prabhuh satyapara (k) ra (mah) narendraddvajabhutena srimatah purnnavarmmanah Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja
Arca Rajasi
Diperkirakan ditemukan di Jakarta. Menggambarkan rajarsi yang menggambarkan sifat-sifat WisnuSurya. Ada yang berpendapat bahwa arca itu adalah arca Siwa dari abad II.