Anda di halaman 1dari 6

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi padamasyarakat atau kelompok masyarakat

bukan induvidu Kunci dari ilmu epidemiologi ituadalah ditemukannya penyebab, bisa penyebab penyakit, bisa penyebab masalah kesehatan ataumasalah pelayanan kesehatan. Penyakit itu sendiri ada yang menular ada juga yang tidak menular. Khusus penyakit tidak menular yang perlu diketahui pada dasarnya adalah FAKTOR RESIKOnya .Pada awal-awal perkembangan ilmu epidemiologi, lebih dikhususkan pada penyakit menular, etiologi adalah kuncinya atau penyebab biologis dari suatu penyakit infeksi, terjadikarena adanya infeksi mikro organisme (organisme yang sangat kecil) misalnya virus,bakteri dan lainlain. Sekarang bukan saja penyakit menular yang sering terjadi, tetapi juga penyakitpenyakit yang tidak menular. Sehingga dalam epidemiologi penyakit tidak menular dipakai istilah FAKTOR RESIKO bukan etiologikarena bukan menyangkut penyakitinfeksi. Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik menahunaliasberlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak misalnya saja keracunanmisalnya penyakit kangker. tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lian. Penyakittidak menular adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme,namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.. Penyakit tidak menular adalah Penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses degenerasi(ketuaan) . Dan Penyakit Tidak Menular adalah New comminicable disease karenadianggap dapat menular melalui gaya hidup, gaya hidup dapat menyangkut pola makan,kehidupan seksual dan komunikasi global . Pengertian-pengertian dasar ini harus difahamidengan baik. Intinya atau subtansinya dalam epidemiologi penyakit tidak menular adalahditemukannya penyebab dalam hal ini atau yang dipakai adalah istilah ditemukannyaFAKTOR RESIKO sebagai faktor penyebab. F

aktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang dideritainduvidu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baruberikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat), seperti yang dijelaskanoleh oleh Simbong SW dalam epidemiologi penyakit tidak menular, yang di tuliskembali oleh MN Bustam, 2000. MN. Bustam adalah dosen penulis ketika kuliah di FKM-UNHAS)Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu dan ditemukan juga pada induvidu-induvidu yang lain, bisa dirubah, ada juga yang tidak dapat bisadirubah atau tepatnya :1. Factor resiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetic 2. Factor resiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan merokok atau latihan olahraga Ada juga karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita pada induvidudan ditemukan juga secara tidak stabil pada individu-induvidu yang lain dalam suatu kelompok masyarakat yaitu 1. Factor resiko yang dicurigai yaitu factor-faktor yang belum mendapatkan dukungansepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai factor resiko misalnya merokok sebagai penyebab kangker rahim2. Factor resiko yang telah ditegakkan yaitu factor resiko yang telah mantap mendapatdukungan ilmiah/penelitian dalam peranannya sebagai factor yang berperan dalamkejadian sutau penyakit. Misalnya merokok sebagai factor resiko terjandinya kangker paruFaktor resiko juga dapat dilihat dari Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakityang diderita pada induvidu dan induvidu-induvidu lainnya sebagai factor resiko dalamkeadaan angka frekwensi yang kuat dan lemah. Atau dapat didokumentasikan dengan baik dandidokumentasikan dengan kurang baik.Kegunaannya daripada factor resiko ini, pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular. Misalnya :1. U ntuk memprediksi

, meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok beratmempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok.2. U ntuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko dapatmenjadikannya sebagai factor penyebab, tentunya setelah menghilangkan pengaruh danfactor pengganggu sehingga factor resiko itu adalah factor penyebab.3. U ntuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose Kapan suatu factor resiko dapat ditegakkan sebagai factor resiko ? Dalam epidemiologidapat atau biasa dilakukan dengan memakai konsep kausalitas sebab musebab (hubungankausa), menurut para ahli kausalitas ada 8 kriteria (Hill 1965) yaitu1. Kekuatan yang dapat dilihat dari adanya resiko relative yang tinggi2. Temporal atau menurut urutan waktu, selalunya sebab-musebab mendahului akibat.3. Respon terhadap dosis paparan yang dapat menyebabkan penyakit4. Reversibilitas dimana paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian penyakit5. Konsistensi yang diartikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian yang lain6. Biologis atau yang berhubungan dengan fisiologis tubuh7. Spesifitas yang dilihat dari satu penyebab menyebabkan satu akibat8. Analogi

yang diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa.Menentukan besar factor resiko dapat dilakukan dengan menghitung besarnya resiko relativeatau odds rasio . Perhitungan ini berdasarkan perbedaan rate antara inciden populasi yang terpapar (Exposure) dengan yang tidak terpapar (Non Exposure) pada kelompok yang sakit(kasus) dan tidak sakit (kontrol). Perhitungan ini dikaitkan dengan jenis-jenis metode penelitian epidemiologi dan bisa juga dengan melihat frekwensi penyakitnya. Perlu juga diketahui pengertian factor resiko dan prognosis . Secara umum dapat dikatakan bahwa prognosis menujukkan berapa besar kemungkinan mati akibat dari keadaan sakit. Sedangkan factor resiko adalah berapa besar kemungkinan sakit dari seorang yang sehat. Untuk upaya pencegahan, sebenarnya upaya pencegahan pada penyakit tidak menular praktisnyahanya ditujukan kepada factor resiko yang telah diidentifikasi . misalnya pada penyakit strokedimana hipertensi dianggap sebagai factor resiko utama, tentunya pencegahannya adalahmenurunkan tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Selaian itu ada pendekatan yangmenggabungkan ketiga bentuk pencegahan dengan 4 faktor utama yang mempengaruhiterjadinya penyakit :1. G aya hidup (life style)2. Lingkungan (environment)3. Biologis4. Pelayanan kesehatan (delivery health)Misalnya untuk

pencegahan penyakit stroke dengan hipertensi sebagai Faktor Resiko diatasmaka dilakukan intervensi kepada gaya hidup dengan melakukan reduksi stress, makanmakanan yang rendah garam, lemak dan kalori, olah raga, tidak merokok dan lain-lain. Untuk lingkungan dengan menyadari stress akibat kerja. Untuk biologi dapat dilihat dari jeniskelamin riwayat keluarga dalan lain-lain. Dan yang terakhir pelayanan kesehatan denganmemberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan tensiUntuk Upaya pencegahan dengan menggunakan Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati tetap juga berlaku untuk penyakit tidak menular, upaya pencegahan penyakittidak menular ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi. Ada 4 tingkatpencegahan dalam epidemiologi itu adalah1. Pencegahan primordial dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada masyarakat yangmemungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup danfaktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya darikesehatan tapi multimitra.2. Pencegahan tingkat pertama , meliputi Promosi kesehatan masyarakat, misalnya :kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan kesehatan masyarakat.Yang lainnya adalah Pencegahan khusus, misalnya : pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif 3. Pencegahan tingkat kedua meliputi Diagnosis dini, misalnya dengan melakukanscreening. Pencegahan tingkat dua lainya adalah Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah4. Pencegahan tingkat ketiga meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah jompo, perawatan rumah sakit.

Kesimpulannya yang perlu diketahui dari epidemiologi penyakit tidak menular dan factor resikoadalah dimulai dari pemahaman tentang Epidemiologi yaitu ilmu atau dalam ilmu terapanadalah study atau kajian tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok masyarakat. Penyakit yang dikaji bisa penyakit menular, bisa juga penyakit tidak menular.Intinya kajian adalah ditemukan penyebab. Pada penyakit menular diistilakan dengan ETIOLOGI dan pada penyakit tidak menular di istilahkan dengan FAKTOR RESIKO yaitu

karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu yang mana secarastatistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidulain pada suatu kelompok masyarakat). Dari factor resiko inilah dapat ditentukan tindakan pencegahan dan penanggulangan

Anda mungkin juga menyukai