Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BUS LAYANG SEBUAH LANGKAH CERDAS DALAM MENGATASI KEMACETAN LALULINTAS PKM- GT

Disusun oleh : Candra Parmanto Kusuma Bekti Mujianto ( 5201407040 ) ( 5201407050 ) ( 5201407062 )

Ari Dwi Nur Indriawan.M ( 5201407003 )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

HALAMAN PENGESAHAN Judul Kegiatan : Bus Layang sebuah langkah cerdas dalam mengatasi kemacetan lalulintas Bahan Bidang Kegiatan 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah kangkung,Kendal 51353 f. No. HP 3. Dosen Pendamping b. NIP c. Alamat kantor d. No. Tel : 081802409385 : : 13223215 : Jurusan Teknik Mesin FT, UNNES : ( 024 ) 7498746 Semarang, 25 Maret 2009 Menyetujui Ketua Jurusan 2. Anggota Pelaksana Kegiatan : orang a. Nama Lengkap dan Gelar : Widya Aryadi .MT : Candra Parmanto : 5201407040 : Pendidikan Teknik Mesin S1 : Universitas Negeri Semarang : Des Tanjungmojo rt/rw: 06/01 : : PKM-GT

Kampus Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229

Ketua Pelaksana Kegiatan

Drs Wirawan Sumbodo,M.T. NIP. 131876223 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Candra Parmanto NIM. 5201407040 Dosen Pendamping

Drs. Masrukhi, M.Pd NIP. 131764049

Widya Aryadi,S.T.M.T NIP. 132232151 KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah selain ungkapan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan banyak keberlimpahan anugerah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PKM - GT . Selama penyusunan PKM - GT ini, banyak hambatan-hambatan yang ditemui penulis. Dengan rahmat Allah, SWT dan bimbingan dari dosen pembimbing serta kemauan yang keras sehingga hambatan dan masalah dapat teratasi dengan baik. Penyusunan penulisan PKM GT ini tidak lepas dari bantuan ber bagai pihak yang selalu memberikan motifasi dan bibingan, oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof.Dr.Sudijono Sastroatmojo,M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs Wirawan Sumbodo,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin 3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan penulisan PKM GT ini 4. Teman teman jurusan Teknik Mesin UNNES 5. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang telah diberikan selama ini. Penyusun menyadari bahwa penulisan PKM GT ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya penulisan PKM GT ini. Harapan penulis semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan isinya guna perkembangan Transportasi yang lebih baik di Indonesia. Dalam hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semarang, 23 Maret 2009

Candra Parmanto DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN.................................................... ii KATA PENGANTAR............................................................ v DAFTAR ISI.......................................................................... vii DAFTAR GAMBAR............................................................. RINGKASAN ....................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1 2 1.1. Latar Belakang......................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah................................................. 2

3 1.3. Tujuan Program............................................... 2 4 1.4. Luaran Yang Diharapkan......................................... 2 5 1.5. Kegunaan Program........................................... 5 BAB II TELAAH PUSTAKA 1 2.1. Landasan Teori............................................................7 0 1 2 2.1.1. Energi Angin.........................................7 2.1.2. Daya Energi Angin........................................... 8 2.1.3. Turbin Angin .................................... 11

2 2.2. Kajian Masalah.................................................................. 16 3 2.3. Pemecahan Masalah........................................................ 17 BAB V PENUTUP 1 2 5.1. Kesimpulan.............................................................. 37 5.2. Saran........................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA............................................................. 39 LAMPIRAN...........................................................................

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Skema kincir angin untuk pembangkit kecil.... 3 Gambar 2.1 Radius kincir angin dan sudut pada kincir angin................................................................ 9 Gambar 2.2 Arah gaya pada sebuah blade........................... 10 Gambar 2.3 Kurva perbandingan TSR dan Blade angle...... 10 Gambar 2.4 Berbagai jenis turbin angin.............................. 12 Gambar 2.5 Torsi rotor untuk berbagai jenis turbin angin... 13 Gambar 2.6 Kaidah tangan kanan Fleming.......................... 16 Gambar 2.7-a Proses charge dengan arus konstan.................. 18 Gambar 2.7-b Proses discharge dengan arus konstan............. 18 Gambar 2.8-a Proses charge dengan daya konstan................. 19 Gambar 2.8-b Proses discharge dengan daya konstan............ 19 Gambar 2.9 Proses charge dengan arus konstan/tegangan

RINGKASAN Perkembangan kota-kota besar di negara berkembang tidak terlepas dari kemacetan arus lalu lintas, karena pertumbuhan kendaraan yang pesat. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, kemacetan lalu lintas di Semarang dari tahun-ke tahun semakin terasa menyesatkan masyarakat pengguna jalan raya, terutama pengguna angkutan umum. Fenomena kemacetan di kota semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini. Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan: 1. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah tapi dengan waktu yang lebih lama, 2. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi, 3. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal, 4. Meningkatkan stress pengguna jalan, 5. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu masalah kemacetan lalu lintas harus dapat segera diatasi. Bahkan Pemerintak Kota Semarang tadak mau kalah dalam berkiprah menyelesaikan permasalahan lalu-lintas di kota ini. Guna mengurangi kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan

(2009), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem transportasi massal. Sistem transportasi tersebut akan diberi nama Bus Rapid Transit (BRT). Alat transportasi ini merupakan angkutan berupa bus dengan kapasitas 85 penumpang. Sama halnya dengan bus Trans Jakarta, konsep BRT ini ditandai dengan ciri-ciri memiliki tempat perhentian khusus, bus khusus, sistem pembayaran khusus, jalur khusus, frekuensi pelayanan sering dan teratur sepanjang hari. Namun kendalanya, kondisi jalan di Kota Semarang yang masih sempit, tidak memungkinkan dibuat jalur khusus dengan separator (bus way) seperti di Jakarta. Oleh karenannya Bus Rapit Transit (BRT) akan dijalankan dengan sistem bus line atau menggunakan marka khusus bus, dan hanya akan berhenti pada halte-halte khusus yang tersedia. Rencana penerapan Busway di Jakarta masih terdapat berbagai kekurangan dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas diantaranya yaitu dampak terhadap masyarakat dan lingkungan yang berada di sepanjang jalur busway akan sulit menyebrang jalan dan jalan umum akan jauh lebih macet lagi dari sebelumnya.bahkan nantinya banyak kendaran umum yang melewati jalur Busway karna jalur umum sudah sangat macet. Timbulnya persoalan dari penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang berbasis pada busway di Jakarta, terjadi karena berbagai kelemahan mendasar yang tidak diperhitungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota besar di negara berkembang tidak terlepas dari kemacetan arus lalu lintas, karena pertumbuhan kendaraan yang pesat. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, kemacetan lalu lintas di Semarang dari tahun-ke tahun semakin terasa menyesatkan masyarakat pengguna jalan raya, terutama pengguna angkutan umum. Fenomena kemacetan di kota semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini. Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan: 6. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah tapi dengan waktu yang lebih lama, 7. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi, 8. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal, 9. Meningkatkan stress pengguna jalan, 10. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu masalah kemacetan lalu lintas harus dapat segera diatasi. Bahkan Pemerintak Kota Semarang tadak mau kalah dalam berkiprah menyelesaikan permasalahan lalu-lintas di kota ini. Guna 8

mengurangi kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan (2009), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem transportasi massal. Sistem transportasi tersebut akan diberi nama Bus Rapid Transit (BRT). Alat transportasi ini merupakan angkutan berupa bus dengan kapasitas 85 penumpang. Sama halnya dengan bus Trans Jakarta, konsep BRT ini ditandai dengan ciri-ciri memiliki tempat perhentian khusus, bus khusus, sistem pembayaran khusus, jalur khusus, frekuensi pelayanan sering dan teratur sepanjang hari. Namun kendalanya, kondisi jalan di Kota Semarang yang masih sempit, tidak memungkinkan dibuat jalur khusus dengan separator (bus way) seperti di Jakarta. Oleh karenannya Bus Rapit Transit (BRT) akan dijalankan dengan sistem bus line atau menggunakan marka khusus bus, dan hanya akan berhenti pada halte-halte khusus yang tersedia. Rencana penerapan Busway di Jakarta masih terdapat berbagai kekurangan dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas diantaranya yaitu dampak terhadap masyarakat dan lingkungan yang berada di sepanjang jalur busway akan sulit menyebrang jalan dan jalan umum akan jauh lebih macet lagi dari sebelumnya.bahkan nantinya banyak kendaran umum yang melewati jalur Busway karna jalur umum sudah sangat macet. Timbulnya persoalan dari penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang berbasis pada busway di Jakarta, terjadi karena berbagai kelemahan mendasar yang tidak diperhitungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel. 1.2 Perumusan Masalah Kemacetan lalu lintas bukanlah tanggung jawab dari pemerintah saja tap merupakan tanggung jawab kita bersama.Fenomena kemacetan di kota 9

semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini. Telah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah kota semarang dalam upayah mengatasi kemacetan lalu lintas. Guna mengurangi kemacetan dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi, mulai tahun depan (2009), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoperasikan sistem transportasi massal. Tapi untuk menggubah perilaku masyarakat agar lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi merupakan sesuatu yang sangat sukar dilakukan.Bila Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah mengoperasikan sistem transportasi massal tersebut dan tidak diimbangi oleh perilaku masyarakat yang memilih kendaraan pribadi dari pada angkutan umum maka transportasi massal akan membuat jalan umum tersebut menjadi lebih macet lagi dari sebelumnya. Dari uraian diatas ada beberapa masalah yang perlu dirumuskan : 1. Bagaimana cara mencari transportasi Umum yang lebih murah dan nyaman. 2. Bagaimana cara membuat transportasi umum yang tidak mengganggu ruang public atau lingkungan 3. Bagaimana membuat infrastrutur transportasi umum yang murah 4. Bagai mana cara agar transportasi umum tersebut disukai masyarakat kota semarang. 5.3 Tujuan Program Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas tujuan daripada penulisan Rancang Bangun ini adalah : 1. Mewujudkan sarana transportasi umum yang baru 2. Menggurangi kemacetan lalu lintas 3. Menciptakan sarana transportasi umum yang murah dan nyaman.

10

4. Mewujudkan masyarakat yang lebih menyukai angkutan umum dibanding kendaraan pribadi. 1.4 Luaran Yang Diharapkan Berdasar permasalahan diatas maka penulisan PKM-GT ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam membuat karya-karya yang inovatif untuk dimanfaatkan masyarakat umum. 2. Terwujudnya desain rancang bangun Bus Layang 3. Dapat meningkatkan tekonologi yang sudah berkembang. 4. Diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan bangsa Indonesia dengan memberikan karyanya yang dapat memacu pertumbuhan teknologi. 5. Mampu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya SDM

1.5 Kegunaan Program Sebagai ajang aktualisasi dari mahasiswa mesin dalam

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Sebagai upaya menjembatani meningkatkan efisiensi dari sesuatu yang diabaikan, dalam hal ini angin. Sebagai ajang latihan dan penalaran, ilmu mesin khususnya bidang teknik kelistrikan dan kontruksi. Sebagai motivator dan acuan bagi pelaksanaan kegiatan ilmiah. Sebagai media pembelajaran di jurusan teknik mesin fakultas teknik UNNES 2009.

11

BAB II TELAAH PUSTAKA Kemacetan lalu-lintas dapat menimbulkan kerugian, bagi pengguna kendaraan bermotor, baik dari segi waktu maupun dari segi kerugian pemborosan bahan bakar. Dalam keadaan kemacetan lalu-lintas waktu tempuh dalam suatu perjalanan akan lebih lama, padahal waktu tersebut dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Disamping itu dalam keadaan kemacetan lalu-lintas, kendaraan akan lebih banyak menggunakan bahan bakar. Hal ini akan menyebabkan biaya operasional kendaraan menjadi lebih banyak. Ada enam komponen utama polusi udara yang disebabkan oleh kendaran bermotor apabila bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna yaitu Karbon Monoksida (CO), Hidro karbon (HC). Nitrogen oksida (Nox), pertikel dan timah hitam (Pb) dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Polutan karbon monoksida (CO), merupakan gas beracun, takberbau, dan tak berwarna serta memiliki berat jenis sedikit lebuh ringan dari udara, gas ini dihasilkan akibat proses pembakaran yang tidak sempurna. 2. Polutan oksida sulfur (Sox) atau belerang dioksida, merupakan gas yang tajam baunya, korosif, beracun, terjadi bila bahan bakar yang mengandung belerang dibakar. 3. Hidro Karbon (HC) atau unburned hydro carbon, merupakan bahan bakar yang tidak terbakar, terbuang percuma, hidrokarbon dalam persentase normal idak beracun tetapi menjadi komponen polusi yang penting karena kemampuannya dalam membentuk kabut bila

12

bercampur dengan nitrogen di udara. Sumber hidrokarbon ini akibat penguapan bensin dari tangki atau karburator kendaraan bermotor. 4. Polutan nitrogen oksida (Nox) terjadi bila temperatur pembakaran bahan bakar yang sangat tinggi dan akan tetap pada bentuknya bila gas terdinginkan dengan cepat. Penghasil utama komponen polusi ini adalah kendaraan bermotor, terutama motor diesel. 5. Polutan partikel dan timah (Pb) selain komponen di atas, maka timah hitam dalam bentuk senyawa TEL (Tetra Ethyl Lead) yang digunakan sebagai additive untuk menaikan angka oktan bahan bakar, merupakan komponen polusi yang sangat berbahaya sehingga penggunaannya sebagai additive dalam bahan bakar premium dapat dimasukan dalam ketegori pertikel yang berbahaya (Setyabudi,1998). Faktor yang mempengaruhi besarnya polutan yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara lain : a. b. Kendaraan bermotor itu sendiri Kemacetan lalulintas, sehingga pada daerah tertentu terjadi akumulasi polutan yang tinggi. c. Pengemudi yang tidak mengemudikan kendaraan dengan benar dan baik serta perawatan dari mesin kendaraan itu sendiri. d. Kondisi lingkungan geografis yang relaif tertutup, sehingga menyulitkan pergerakan bebas udara yang telah terpolusi. Hal ini sangat memungkinkan sekali di DKI Jakarta karena lingkungannya penuh dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang menyulitkan sirkulasi udara. Polusi dari asap kendaraan bermotor merupakan penyebab yang dominan. Udara yang demikian kotor akan berdampak buruk terhadap kesehatan. Adapun dampak polusi kendaraan bermotor terhadap kesehatan manusia dapat dilihat dalam table berikut ini : Tabel 2 13

DAMPAK POLUSI KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KESEHATAN MANUSIA No 1. Polutan Karbon Monoksida (CO) Sumber Akibat Terhadap Kesehatan Kendaraan bensin a. mengganggu saluran pernafasan yang system pembakarannya tidak sempurna b. gas CO masuk ke aliran darah dan bersatu dengan haemaglobin membentuk (COH6) menghambat fungsi normal Hb dalam membawa oksigen. c. keracunan berakibat pucat, proses lebih lanjut yang terserang adalah otak dan jantung sehingga dapat 2. Belerang oksida (Sox) 3. Hidro Gas dari belerang yang dibakar Penguapan tangki menyebabkan kematian. a. Iritasi pada saluran pernafasan dan saluran paru paru. Bronchitis.

bensin a. Pertumbuhan kanker dalam tubuh dan b. Sesak nafas

Karbon (HC) dari

karburator kendaraan bermotor 4. Nitrogen Pembakaran

dariIritas pada mata dan saluran pernafasan a. Bau khas yang mengganggu penciuman b. Asap kotor yang mengganggu mata/penglihatan c. Kesehatan terganggu. d. Keracunan Pb pada awalnya, mudah marah, lesu, nafsu makan terganggu. tubuh dapat

Oksida 5. PartikelPartikel:

motor diesel Emisi Gas buang dari mesin diesel

Timah Hitam (Pb), Nikel & Mekuri

14

e. Kerusakan pada ginjal. Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor berdampak yang sangat buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itu agar dampak buruk tersebut tidak semakin buruk, maka diperlukan berbagai usaha dari semua pihak terutama kebijakan pemerintah untuk mengurangi efek polusi kendaraan bermotor. Dilihat dari dampak yang dapat ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas di atas, maka pemerintah perlu memikirkan kebijakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas tersebut. Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di Kota Semarang yang tidak sebanding dengan perkembangan jalan menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Tercatat sekitar dua tahun terakhir ini pertumbuhan sepeda motor di Kota Semarang meningkat 47,86 persen dan mobil pribadi 181.46 persen (SEMARANG, KOMPAS )-. Berdasarkan data Laboratorium Transportasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, pertumbuhan sepeda motor pada September 2005 sebanyak 28.612 unit, sedangkan pada Maret 2007 sebanyak 42.305 unit. Hal ini menunjukkan dalam kurun waktu sekitar dua tahun terjadi kenaikan jumlah sepeda motor sekitar 13.696 unit. Pertumbuhan ini diimbangi dengan meningkatnya jumlah mobil pribadi, seperti sedan, station wagon, dan jeep. Pada September 2005 ada 2.724 mobil dan pada Maret 2007 ada 7.667 mobil. Peningkatan itu cukup tinggi, yaitu 4.943 mobil. Pakar Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, Sabtu (28/4), mengatakan pertumbuhan itu menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM tidak memengaruhi pembelian alat transportasi. Apalagi diimbangi dengan murahnya harga kendaraan bermotor, terutama sepeda motor yang bisa dibeli kredit, dengan uang muka yang terjangkau. Djoko juga mengemukakan peningkatan jumlah sepeda motor dan mobil pribadi ini menandakan semakin rendahnya kualitas pelayanan transportasi massal di Kota Semarang. Hal ini terlihat dari penurunan

15

jumlah mikro bus dari 267 pada September 2007 menjadi 246 pada Maret 2007. "Jika hal ini tidak dikendalikan akan berpengaruh pada peningkatan kadar CO2 dan debu di Kota Semarang. Ke depannya, bisa menimbulkan persoalan kesehatan. Selain itu, arus lalu lintas jadi semrawut sehingga bisa menyebabkan angka kecelakaan menjadi tinggi," kata Djoko. Secara terpisah, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Agung Purno Sarjono mengatakan masalah transportasi menjadi masalah yang krusial dan lambat sekali dipecahkan pemkot. Kalau tidak ditangani, peningkatan kendaraan pribadi itu bisa semakin memperburuk citra transportasi Kota Semarang. Bertolak dari kenyataan ini kami memiliki gagasan alternative sebagai solusi dari kelemahan yang akan ditimbulkan oleh BRT, yaitu dengan penerapan bus layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.

BAB III ANALISIS DAN SINTESIS

2.1 Pemecahan Masalah Kemacetan lalu lintas bukanlah tanggung jawab dari pemerintah saja tap merupakan tanggung jawab kita bersama.Fenomena kemacetan di kota semarang yang tingkat kemacetannya semakin tinggi dan penyebarannya yang semakin melebar disebabkan oleh pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya jalan-jalan negara/propinsi jawa tengah dan tidak nyamannya tansportasi umum yang ada saat ini.

16

. Beberapa pihak telah mencoba membuat alat transportasi alternatif agar dapat mengatasi masalah lalu lintas diantaranya Busway namun dengan masyarakat yang lebih suka memakai kendaraan pribadi sendiri dari pada angkutan umum maka kondisi jalan semakin sesak dan banyak kemacetan di jalan jalan raya. Untuk mengatasi hal tersebut kami mempunyai gagasan untuk membuat Bus Layang. Bus layang adalah salah satu langkah cerdas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar dengan pembuatan jalan layang yang menyerupai monorel.Bus Layang tersebut mempunyai keunggulan yaitu dapat menikmati pemandangan dari atas, tidak menggangu lingkungan yang sudah ada, harganya jauh lebih murah dari monorel karena Bus diproduksi masal ,masyarakat akan menyukai memakai Bus laying dari pada kendaraan pribadi karena Bus laying lebih nyaman dan Bus laying merupakan alat transportasi umum yang belum perna ada.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Umur Agama/Kewarganegaraan Status Alamat : Candra Parmanto : 21 tahun : Islam/Indonesia : Belum Menikah : Ds. Tanjungmojo RT 06 / RW 01,kec. Kangkung,Kab. Kendal, Jawa Tengah Pendidikan Pendidikan Hobi No Telepon : SMK Negeri 02 Kendal : Mancing, olahraga, membaca : 081802409385 Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 20 juli 1987

Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya : A. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

17

1. 2. 3.

SD Negeri Kalisari 3 SMP Negeri 1 Kradenan SMA Negeri 1 Kradenan

: Lulus tahun 2000 : Lulus tahun 2003 : Lulus tahun 2006

B. 1. 2. 3.

PENGALAMAN ORGANISASI Pengurus UKM TRC Anggota UKM Penelitian Pencak Silat SH Teratai (PSHT)

Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna dijadikan periksa adanya. Semarang, 19 Maret 2009 Hormat Saya Candra Parmanto

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama : Kusuma Bekti

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 16 Januari 1988 Umur Agama/Kewarganegaraan Status Alamat Pendidikan Hobi No Telepon C. : 21 tahun : Islam/Indonesia : Belum Menikah : Jalan Taman Borobudur Timur IX, Kembang Arum Semarang : SMK N 7 Semarang : Belajar : 085640477082 RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya :

18

1. 2000 2. 2003 3. 2007 D. 1. 2.

SD Negeri Margosari 2 SMP Negeri 19 Semarang SMK Negeri 7 Semarang

: Lulus tahun : Lulus tahun : Lulus tahun

PENGALAMAN ORGANISASI Anggota TRC Pencak Silat SH Teratai (PSHT)

Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna dijadikan periksa adanya. Semarang, 19 Maret 2009 Hormat Saya Kusuma Bekti

1. Nama

: Rifqi Triawan

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 2 November 1989 Umur Agama/Kewarganegaraan Status Alamat Pendidikan Hobi No Telepon E. : 19 tahun : Islam/Indonesia : Belum Menikah : Ds Slawi Kulon RT I/XI. Kec. Slawi-Kab. Tegal : SMA N 3 Slawi : Membaca : 085727109936 RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

Dengan ini menerangkan sebenar-benarnya :

19

1. 2001 2. 2004 3. 2007

SD Negeri Slawi Kulon 03 SMP Negeri 1 Slawi SMA Negeri 3 Slawi

: Lulus tahun : Lulus tahun : Lulus tahun

F. 1. 2.

PENGALAMAN ORGANISASI Pengurus Rohis di SMA Pencak Silat SH Teratai (PSHT)

Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya, guna dijadikan periksa adanya. Semarang, 19 Maret 2009 Hormat Saya Rifqi Triawan

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal PDF
    Jurnal PDF
    Dokumen4 halaman
    Jurnal PDF
    Mohammad Megantoro
    Belum ada peringkat
  • 1BL00794
    1BL00794
    Dokumen3 halaman
    1BL00794
    Layyinatus Syifa
    Belum ada peringkat
  • Orientasi Bimbingan Dan Konseling
    Orientasi Bimbingan Dan Konseling
    Dokumen6 halaman
    Orientasi Bimbingan Dan Konseling
    Layyinatus Syifa
    Belum ada peringkat
  • Yakult
    Yakult
    Dokumen6 halaman
    Yakult
    Layyinatus Syifa
    Belum ada peringkat
  • Home
    Home
    Dokumen2 halaman
    Home
    Layyinatus Syifa
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tape
    Laporan Tape
    Dokumen13 halaman
    Laporan Tape
    Layyinatus Syifa
    Belum ada peringkat