Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan (Gambaran sumber permasalahan yang dihadapi)

Pada beberapa halaman dalam Pendahuluan ini, disampaikan sebuah analisa mengenai sumber-sumber permasalahan yang pada umumnya harus dihadapi dalam mengembang-kan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi. Analisa permasalahan ini sengaja dikemu-kakan dalam alur dan gaya bahasa yang sederhana, agar lebih mudah untuk disampaikan dan didiskusikan. Kualitas Calon Mahasiswa Baru Padanan kejadian yang analog Syahdan, terbetiklah sebuah kabar yang menggemparkan langit dan bumi. Kabar ini berasal dari dunia binatang. Menurut cerita, para binatang besar ingin membuat sekolah untuk para binatang kecil. Mereka, para binatang besar itu, berencana menciptakan sebuah sekolah yang di dalamnya akan diajarkan mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang dan menggali. Anehnya, mereka tidak dapat mengambil kata sepakat tentang subyek mana yang paling penting. Mereka akhirnya memutuskan agar semua murid mengikuti seluruh mata pela-jaran yang diajarkan. Jadi, setiap murid harus mengikuti mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali. Sekolahpun dibuka dan menerima murid dari pelbagai pelosok hutan. Pada saat-saat awal dikabarkan bahwa sekolah berjalan lancar. Seluruh murid dan pengajar di sekolah itu menikmati segala kebaruan dan keceriaan. Hingga tibalah pada suatu hari yang mengubah keadaan sekolah itu. Tersebutlah salah satu murid bernama Kelinci. Kelinci jelas adalah binatang yang piawai berlari. Ketika mengikuti kelas berenang, Kelinci ini hampir tenggelam. Pengalaman mengikuti kelas berenang ternyata mengguncang batinnya. Lantaran sibuk mengurusi pelajaran berenang, si Kelinci inipun tak pernah lagi dapat berlari secepat sebelumnya. Setelah kasus yang menimpa kelinci, ada kejadian lain yang cukup memusingkan penge-lola sekolah. Ini melanda murid lain bernama Elang. Elang, jelas sangat pandai terbang. Namun, ketika mengikuti kelas menggali, si Elang ini tidak mampu menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya, iapun harus mengikuti les perbaikan mengga-li.Les itu ternyata menyita waktunya, sehingga iapun melupakan cara terbang yang sebe-lumnya sangat dikuasainya. Demikianlah, kesulitan demi kesulitan ternyata melanda juga ke diri binatangbinatang lain, seperti bebek, burung pipit, bunglon, ular dan binatang kecil lainnya. Para binatang kecil itu tidak mempunyai kesempatan lagi untuk berprestasi dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Ini karena mereka dipaksa melakukan halhal yang tidak meng-hargai sifat alami mereka. ( Disadur dari buku In Their Own Way : Discovering and En-couraging Your Child`s Multiple Intelligences, karya Thomas Armstrong). Ilustrasi yang disadur dari dongeng tersebut di atas, sangat tepat untuk menggambarkan kondisi pendidikan dasar dan menengah di Indonesia pada 15 tahun terakhir. Siswa-siswa dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, dari hari ke hari dihadapkan pada situasi yang sulit, berhadapan dengan kurikulum kurang

terarah yang sangat padat materi, tanpa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan penalaran dan penilikan yang seksama terhadap potensi alamiahnya. Struktur kurikulum yang lebih mementing-kan penyampaian materi yang terlalu variatif, dengan metode pembelajaran satu arah yang monoton, dibarengi dengan keinginan-keinginan pencapaian prestasi semu yang lebih mementingkan ambisi orang tua siswa dari pada kepentingan siswa ke depan, mengakibatkan turunnya kualitas lulusan Sekolah Menengah Atas yang akan masuk ke jenjang Perguruan Tinggi. Kemampuan yang rendah dalam penalaran, pengembangan logika dan kreatifitas mandiri adalah karakter yang secara umum terlihat menonjol dari mahasiswa baru. Walaupun kemampuan matematis numeris pada umumnya cukup baik, tetapi kecerdasan matematis logisnya terlihat kurang. Kelemahan mendasar yang dimiliki oleh mahasiswa baru, tidak cukup hanya disikapi dengan melempar kesalahan pada sistem Pendidikan Dasar dan Menengah, apalagi dengan mengulang untuk melakukan kesalahan yang sama pada jenjang Pendidikan Tinggi. Penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Dasar Penguasaan matematika dan sains dasar merupakan kekuatan dan modal utama memecahkan masalah, menjelaskan sebuah fenomena, dan juga untuk mempelajari hal-hal baru serta memperkirakan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Di dalam Pendidikan Tinggi Teknik, peran matematika dan sains dasar sebagai pioneer sangat mutlak diperlukan.Sekarang masalahnya terletak pada bagaimana membangun citra matematika dan sains yang bermanfaat, ramah dan menyenangkan untuk dipelajari. Hal tersebut terakhir sangat penting supaya tidak menimbulkan sikap apriori bahwa tanpa matematika dan sains pun orang bisa maju dan berkembang. Matematika memerlukan kreatifitas. Sebagai gambaran, teori kreatifitas dikembangkan oleh J.H Poincare, seorang pakar matematika Perancis abad 19. Matematika tidak gersang, melainkan sarat dengan keragaman dan variasi serta sangat menyenangkan. Matematika adalah ilmu yang dikembangkan manusia, untuk memudahkan manusia mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Orangpun harus mengerti bahwa orang yang menguasai matematika, tidak akan gentar menghadapi perubahan. Mereka itu tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari hal-hal baru apapun. Begitu pula bagi mereka yang menguasai ilmu pengetahuan dasar. Di masa depan, makin banyak kasus atau fenomena baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Dalam menghadapi hal tersebut, dengan penguasaan matematika dan ilmu-ilmu dasar, orang dapat memahami masalahnya dengan lebih mudah dan lebih jelas. Pada sampul depan buku yang dikarangnya, Theodor von Karman, seorang pakar Aerodinamika yang besar dan ber-kembang di Jerman selalu menuliskan ilmuwan-ilmuwan itu menemukan apa yang orang belum mengetahuinya, kemudian insinyur-insinyur itu mengembangkannya. Hal-hal yang bersangkut paut dengan kepentingan matematika dan ilmu pengetahuan dasar (MIPA) tersebut hendaknya dikomunikasikan dan disosialisasikan dengan baik, supaya para mahasiswa mempelajari-nya dengan sungguh-sungguh, meskipun tentu belum dapat mengetahui secara keseluruhan kegunanaan dan bidang aplikasinya. Usaha untuk memotivasi para mahasiswa akan pentingnya matematika dan ilmu pengetahuan dasar, sesungguhnya harus dilakukan semaksimal mungkin pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB).

Atmosfir Akademis Rutinitas pelaksanaan proses akademik dengan klima akademik yang kurang bergairah selama ini telah menyebabkan rendahnya motivasi belajar mengajar dan tidak terciptanya budaya kompetisi dalam bidang akademik. Hal ini pada akhirnya mempengaruhi pencapaian target akademik, yang tercermin dalam rendahnya pencapaian Indeks Prestasi Semester dan Indeks Prestasi Kumulatif maupun panjangnya Lama Studi dari lulusan. Kurang kondusifnya atmosfir akademik itu, dapat dilihat dari : Metode Pembelajaran: Pada dasarnya komitmen dan motivasi yang dimiliki oleh staf pengajar dalam memberi-kan kuliah dan bimbingan kepada mahasiswa sudah cukup tinggi, terlihat dari tingkat kehadiran dosen yang cukup tinggi pada hampir semua perkuliahan maupun tugas tugas pembimbingan. Namun bila dilihat secara umum dari GPA lulusan yang tidak terlalu tinggi dan lama studi lulusan yang cukup panjang, motivasi yang dimiliki oleh staf pengajar itu harus dibarengi dengan improvement metode pembelajaran, sehingga memberikan dampak penyerapan materi kuliah oleh mahasiswa secara lebih efektif. Tantangan bagi dosen adalah bagaimana dapat menjelaskan materi kuliah dengan baik, memberikan yang esensial dengan cara yang menarik, percaya diri dan mampu membangkitkan motivasi mahasiswanya untuk mengembangkan kreatifitas dalam mengeksplorasi materi yang lebih dalam secara mandiri. Komunikasi dan interaksi baik di dalam kelas maupun di luar kelas sangat menentukan efektifitas dan mutu pendidikan. Wawasan Ilmu dan Bidang Keahlian : Pada umumnya, pemahaman mahasiswa mengenai ruang lingkup aplikasi dari bidang studi yang ditekuninya sudah cukup baik. Namun pemahaman yang berkaitan dengan peran dan posisi ilmu ilmu dasar yang menunjang bangunan keilmuan bidang studinya secara menyeluruh masih belum cukup dimengerti, bahkan hingga pertengahan tahap madya (akhir semester ke empat). Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk belajar dengan baik pada tahap tahap selanjutnya. Berkaitan dengan hal ini, maka wawasan mengenai ilmu dan bidang keahliannya perlu sedini mungkin untuk ditanamkan kepada mahasiswa. Karakter Diri : Selain pemberian materi kuliah, hal yang juga sangat perlu diperhatikan untuk mendidik mahasiswa dalam kerangka Pendidikan Tinggi adalah pembangunan Karakter Diri. Hasil Studi Umpan Balik yang diberikan oleh Kalangan Industri dan Alumni menunjukkan perlunya peningkatan kemampuan untuk berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama dalam team work maupun pengembangan kreatifitas dan kemampuan beradaptasi pada hal-hal yang baru, paling tidak bagi mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITS. Kemampuan berkomunikasi dengan baik untuk mempresentasikan pemikiran ilmiah di bidangnya baik lisan maupun tertulis, kemampuan managerial untuk bekerjasama dengan orang lain dalam suatu team work serta kemampuan mengembangkan kreatifitas di bidangnya, sangat tergantung

pada proses pembangunan Karakter Diri, yang harus sedini mungkin dilakukan dalam proses pendidikan di Kampus.

Metode Pemecahan Masalah


Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa mutu pendidikan yang dibangun dalam atmosfir akademis yang kondusif sangat tergantung dari partisipasi dan kontribusi dari semua yang terlibat. Managemen Jurusan harus mempunyai komitmen dan kemampuan untuk senantiasa melakukan Evaluasi Diri, merencanakan dan mensosia-lisasikan Program Pengembangan Jurusan yang disususun berdasarkan analisa Evaluasi Diri, mengimplementasikan dalam arti mampu memotivasi dan mendorong peran aktif sivitas akademika untuk melaksanakan Program Pengembangan Jurusan, mengevaluasi kembali capaian Program Pengembangan Jurusan dan menerapkan strategi baru untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Program Pengembangan Jurusan. Di ITS, Perencanaan Program Pengembangan Jurusan harus dilakukan dengan mengacu pada Garis Besar Program Kerja ITS. Dalam kaitannya dengan hal ini, setiap Jurusan dan Program Studi diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membawa ITS menuju masa depan yang cerah di dalam percaturan ilmiah internasional, menghasilkan lulusan yang bermutu untuk mampu bersaing dalam era pasar global dalam rangka mendukung Pembangunan Nasional yang berkelanjutan. Peningkatan mutu pendidikan, tidak cukup dilakukan hanya dengan memperbaiki metode belajar mengajar di dalam kelas saja, melainkan harus mengimplementasikan Program Terpadu dalam upaya untuk memperbaiki atmosfir akademis yang lebih kondusif. Dalam rangka itu, di dalam makalah ini akan disampaikan sebuah contoh Program Peningkatan Atmosfir Akademik yang sudah diimplementasikan di Jurusan Teknik Mesin ITS dalam 5 tahun terakhir. Pembenahan Kurikulum

Kurikulum disusun untuk mencapai sasaran kualifikasi tertentu dalam jangka waktu ter tentu, untuk kepentingan kehidupan masa depan yang sarat perubahan, kompetisi dan kompleksitas. Sementara itu ilmu pengetahuan dan teknologi terus maju dan berkembang sehingga tidak ada yang bersifat statis. Oleh karena itu, kurikulum harus bersifat dinamis serta harus disempurnakan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembenahan kurikulum, dua hal penting yang harus diperhatikan adalah : Pembenahan Kurikulum harus mengacu pada hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Kurikulum sebelumnya, harus selaras dengan Program Pengembangan Jurusan ke depan, dan harus memperhatikan kritik dan saran yang disampai-kan baik oleh alumni dan kalangan industri maupun pengguna lainnya. Kurikulum bukan sekedar sebuah struktur yang terbentuk dari rangkaian mata kuliah-matakuliah yang dijabarkan detail materi bahasannya dalam silabi mata kuliah, melainkan lebih dari pada itu, harus mengandung strategi pembelajaran yang efektif dan metodis, yang dijabarkan untuk setiap mata kuliah dalam Satuan Acara Perkuliahan

(SAP). Hal-hal yang berkaitan dengan usaha untuk mengembangkan kreatifitas mandiri, meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis serta mengembang-kan kemampuan beradaptasi terhadap hal-hal baru bagi mahasiswa, sangat tergantung pada rancangan metode pembelajaran yang disusun dalam sebu-ah SAP. Pembelajaran dapat dilakukan melalui presentasi dan praktikum di laboratorium, presentasi di dalam kelas serta eksplorasi mandiri materi ba-hasan melalui tugas baca dan merangkum. Untuk memberikan wawasan bidang keilmuan Teknik Mesin yang cukup kepada maha-siswa, dalam pembenahan kurikulum yang dilakukan pada tahun 1999 telah diputuskan untuk memberikan mata kuliah Pengantar Teknik Mesin dan Praktikum Mesin Dasar. Selain itu, silabus mata kuliah Matematika Rekayasa I II telah disusun dengan mengacu pada kebutuhan khusus untuk menunjang bidang keilmuan Teknik Mesin.

Peningkatan budaya kompetisi dan kooperasi antar Staf Pengajar

Dalam konteks pengembangan kualitas proses pada suatu sistem, kombinasi yang har-monis antara kompetisi dan kooperasi, sering berperan sebagai solusi yang mujarab. Dalam Kelompok Bidang Keahlian yang sama, dosen-dosen telah berpartisipasi aktif untuk membentuk Teaching and Learning Development Unit (TLDU). Melalui TLDU anggota KBK mendiskusikan materi kuliah, membahas metode dan strategi penyampaian materi kuliah, mengevaluasi pelaksanaan SAP yang sudah disusun sebelumnya, menyu-sun struktur rencana penelitian serta memberikan bimbingan kepada dosen muda. Untuk menggairahkan program TLDU, Managemen Jurusan telah memberikan insentif melalui Lecture Note Award, Teaching Grant dan Project Grant. Dalam 5 tahun terakhir hampir semua dosen Jurusan Teknik Mesin telah ikut beperan aktif dengan semangat kompetisi yang tinggi dalam program yang dimaksudkan untuk melengkapi pengembangan teaching process melalui penyusunan materi kuliah dalam sebuah diktat kuluiah yang menarik, sistematis dan lebih mudah dimengerti oleh mahasiswa. Kriteria penentuan pemenang dalam program ini mengacu pada pemikiran dasar, bahwa diktat kuliah yang disusun harus tidak sekedar terjemahan dari sebuah sumber Text Book, melainkan berupa susunan materi materi yang telah disarikan dari beberapa sumber text book yang disajikan secara sistematis, informative dan menarik. Pada setiap tahun penyelenggaraan program ini, semangat kompetisi tercermin dari jumlah competitor dibandingkan dengan jumlah pemenang yang diambil. Dengan 2 pemenang yang berhak mendapatkan award setiap tahunnya, program kompetisi ini telah diikuti oleh lebih dari 30 orang competitor. Selaras dengan penyelenggaraan kompetisi Lecture Note Award, selama 5 tahun pelak-sanaan project telah diselenggarakan program kompetisi yang dimaksudkan untuk mem-perbaiki dan mengembangkan secara innovative teaching metodologi.

Cakupan tujuan dari penyelenggaraan program ini lebih luas dibandingkan dengan Lecture Note Award, yaitu mengupayakan perbaikan dan pengembangan metode pembelajaran lebih dari selama ini yang telah diberikan, yang cenderung mengarah pada proses pembelajaran satu arah tanpa mengikut sertakan peran aktif mahasiswa dalam proses.Usulan pengembangan metode pembelajaran yang mendorong pada peran aktif yang kreatif dari mahasiswa dalam proses menjadi hal utama yang diperhatikan dalam penentuan pemenang. Seleksi terhadap proposal yang diusulkan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu seleksi tahap pertama berupa desk evaluation, dilanjutkan dengan evaluasi kedua pada saat nominator yang ditentukan dari evaluasi pertama berdiskusi langsung dengan team evaluator pada forum seminar. Team Evaluator yang ditunjuk mulai dari seleksi pertama adalah para ahli yang dianggap berkompeten dalam bidang pendidikan, yang sebagian besar berasal dari institusi diluar Jurusan Teknik Mesin. Semangat kompetisi dari penyelenggaraan program ini tercermin dari jumlah competitor dibandingkan dengan jumlah pemenang pada setiap tahun, yang dapat dilihat pada lampiran. Disini perlu untuk dilaporkan bahwa belum semua usulan program pengembangan yang telah dibiayai melalui teaching grant selama lima tahun ini telah diimplementasikan dalam proses pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin. Selain dua program diatas, dalam 5 tahun terakhir hampir semua dosen Jurusan Teknik Mesin telah ikut beperan aktif dengan semangat kompetisi yang tinggi dalam program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian melalui kolaborasi, baik antar dosen dalam laboratorium pada bidang studi yang sama, maupun antara dosen dengan mahasiswa yang melakukan penelitian untuk TA dalam laboratorium terkait. Pada setiap tahun penyelenggaraan program ini, semangat kompetisi tercermin dari jumlah competitor dibandingkan dengan jumlah pemenang yang diambil. Dengan 8 pemenang yang berhak mendapatkan grant setiap tahunnya, program kompetisi ini telah diikuti oleh lebih dari 20 orang competitor. Setiap usulan penelitian harus melibatkan minimal 3 orang mahasiswa terkait dengan topic TA nya.. Seleksi terhadap proposal yang diusulkan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu seleksi tahap pertama berupa desk evaluation, dilanjutkan dengan evaluasi kedua pada saat nominator yang ditentukan dari evaluasi pertama berdiskusi langsung dengan team evaluator pada forum seminar. Team Evaluator yang ditunjuk mulai dari seleksi pertama adalah para ahli yang dianggap berkompeten dalam bidang penelitian, yang sebagian besar berasal dari institusi diluar Jurusan Teknik Mesin.Data jumlah competitor dan pemenang Project Grant setiap tahun dapat dilihat pada lampiran. Pelaksanaan Program kompetisi dalam bidang penelitian ini telah didukung kebijakan yang dihasilkan dari Policy Study tahun ke 4 mengenai TLDU, pada yang mana setiap laboratorium diharuskan untuk membentuk struktur rencana penelitian yang berkesinambungan secara konsisten. Struktur penelitian semacam ini di Jurusan Teknik Mesin ITS disebut sebagai Pohon Penelitian. Dengan terbentuknya Pohon Penelitian pada setiap laboratorium, mahasiswa akan lebih mudah untuk mendapatkan topic penelitian TA sesuai minatnya, dari sini diharapkan waktu penyelesai-an TA menjadi lebih pendek yang pada akhirnya akan memperpendek waktu studi lulusan.

Pengikutsertaan mahasiswa sebagai partner dalam proses akademik

Pengalaman dan pengetahuan mahasiswa mengenai aplikasi bidang keilmuannya di Industri telah dibentuk melalui kunjungan ke Industri, baik dalam bentuk Study excursi-on, magang dan kerja praktek di Industri, maupun keterlibatannya dalam project kerjasama laboratorium dengan industri. Berdasarkan data lulusan pada setiap periode Wisuda, dari rata rata 90 lulusan 33% diantaranya telah menyelesaikan TA dengan topic yang langsung berkaitan dengan problematika di Industri, dibawah kerjasama antara laboratorium dengan Industri. Dengan program program ini, intensitas kolaborasi baik antara mahasiswa dengan dosen maupun antara mahasiswa dengan alumni telah dapat ditingkatkan. Selain keterlibatan mahasiswa dalam project kerjasama dengan industri, sejak awal pelaksanaan project QUE telah diselenggarakan kegiatan responsi kuliah yang diasuh se-cara intensif oleh asisten dosen. Asisten dosen dalam kegiatan responsi adalah mahasis-wa yang terpilih berdasarkan prestasi dan dedikasinya dalam mata kuliah terkait. Dengan pertimbangan efisiensi (keterbatasan ruang dan waktu), maka kegiatan responsi hanya dikonsentrasikan pada 15 mata kuliah dasar keahlian teknik mesin. Untuk setiap matakuliah tersebut, responsi diselenggarakan 2 jam per minggu untuk membahas penyelesaian soal soal terkait dengan materi bahasan kuliah yang telah diberikan dosen pada minggu yang sama. Pada setiap semester, rata rata terlibat 50 orang asisten dalam kegiatan responsi. Keterlibatan mahasiswa sebagai partner dalam kegiatan akademik lainnya dapat dijumpai baik dalam praktikum dasar dan praktikum keahlian sebagai asisten di laboratorium maupun dalam proses evaluasi PR, short test dan quiz untuk hampir semua matakuliah sebagai grader. Pada setiap semester rata rata terlibat 40 mahasiswa sebagai asisten di laboratorium dan 45 orang mahasiswa sebagai grader. Melalui program program ini jelas dapat dilihat bahwa intensitas kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam aktifitas akademik telah meningkat secara tajam. Keikutsertaan mahasiswa sebagai partner, baik dalam penelitian maupun dalam pengajaran, selama ini telah banyak membantu keberlangsungan proses akademik yang efektif, dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang sangat mungkin diperlukannya di masa depan. Hal ini telah cukup memberikan gambaran, bahwa kualitas klima akademik pada jurusan teknik mesin telah dapat ditingkatkan dalam 5 tahun terakhir ini. Penganugerahan award untuk Mahasiswa berprestasi

Selama lima tahun terakhir telah diputuskan melalui SK Ketua Jurusan Teknik Mesin untuk memberikan award pada setiap akhir semester kepada 20 mahasiswa berprestasi, dengan perincian 10 award diberikan untuk mahasiswa dengan IPS terbaik dan 10 award diberikan kepada mahasiswa dengan peningkatan IPS terbesar dibandingkan yang diperoleh pada semester sebelumnya. Walaupun nilai uang yang diberikan untuk setiap award ini tidak terlalu besar, namun kebanggaan yang diperoleh terutama karena diumumkan dan disampaikan di depan orang tua mahasiswa bertepatan dengan pesta syukuran Wisuda, telah berhasil memacu semangat berkompetisi dari mahasiswa. Apalagi nama dari 20 mahasiswa peraih akademik award pada setiap semester ini kemudian selalu diabadikan diatas plakat yang ditempelkan melingkari dinding kampus Jurusan Teknik Mesin. 7

Pemupukan kebanggaan dan solidaritas pada Jurusan

Kebanggaan terhadap apa yang dimiliki dan dicintai dapat mendorong timbulnya motiva-si untuk selalu menjaga agar apa yang menjadi kebanggaannya itu tidak rusak atau hilang. Pemupukan solidaritas dan kebanggaan terhadap Teknik Mesin selama ini tidak sulit untuk dilakukan, sebab di hati setiap sivitas akademika Jurusan Teknik Mesin ITS sejak dahulu telah tumbuh sikap yang dilandasi moto Maschinenbau ist ueber Alles, yang bisa diartikan : Teknik Mesin adalah di atas segalanya. Agar tata nilai dan sikap ini dapat senantiasa diwariskan, maka diadakan aktifitas aktifitas seperti: Mesin Solidarity Camp, Mesin Leadership Training, Studium General oleh alumni, Mesin Ueber Alles Cup maupun penyiaran secara luas melalui bulletin Teknik Mesin prestasi yang diraih baik oleh alumni maupun mahasiswa di tingkat regional, nasional maupun internasional. Sejalan dengan peningkatan aktifitas riset dan kualitas hasil hasil riset di Jurusan Teknik Mesin selama lima tahun terakhir ini, telah banyak hasil hasil riset unggulan yang diexpose, baik melalui media massa, poster yang tertempel di dinding Laboratorium, informasi yang tercantum pada buku profil Jurusan Teknik Mesin, maupun melalui penayangan pada M- web. Penayangan aktif hasil hasil riset unggulan semacam ini dapat menumbuhkan kebanggaan mahasiswa terhadap institusi pendidikannya yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi mahasiswa untuk senantiasa mengembangkan diri dalam perkembangan iptek. Dukungan terhadap kegiatan Ekstra Kurikuler

Ekstra Kurikuler bukan sekedar wadah rekreasi, melainkan juga wadah untuk mengem-bangkan disiplin serta membentuk kepribadian melalui pengembangan kecerdasan emosional. Kedisiplinan dan kepribadian yang kuat dan sehat adalah dua factor yang sangat mempengaruhi pengembangan kecerdasan intelektual. Mahasiswa yang disiplin dengan kepribadian yang sehat dan kuat akan dapat berbuat lebih banyak dan lebih baik serta tidak canggung dalam pergaulan. Pada dasarnya kegiatan extra curricular dan aktifitas student club yang tumbuh di Jurusan Teknik Mesin sudah cukup lama berkembang baik, bahkan sebelum Project QUE dilaksanakan. Penyediaan fasilitas penunjang kegiatan dan pengarahan kegiatan dalam pelaksanaan Project telah berhasil mengembangkan aktifitas beberapa student club, seperti pada : automotive club, computer club, English conversation club, music club dan forum ilmiah teknik mesin. Kegiatan yang bersifat pelatihan dan pengkaderan secara intensif dan kontinu terus dilakukan pada tiap tiap club. Minimal sekali dalam setahun, setiap club extra curricular ini menyelenggarakan kegiatan interaksi dengan masyarakat luas, dengan tujuan untuk ikut mempromosikan nama Jurusan Teknik Mesin ITS, misalnya : Engine Tune up, M- Fun Bike dan Drag No Drug Race oleh Automotive Club, M- Park Session oleh Music Club, Pelatihan Aplikasi Computer Software oleh Computer Club, Kompetisi Mekanika dan Pameran Produk Penelitian oleh Forum Ilmiah Mahasiswa Mesin. Walaupun hanya pernah satu kali selama lima tahun ini menyelenggarakan kegiatan interaksi dengan masyarakat, yaitu English Day pada 2001, namun English Club secara terus menerus telah melakukan aktifitas internal pelatihan presentasi berbahasa Inggris bagi anggotanya.

Dampak dari Implementasi Program


Setelah lima tahun program-program yang disebutkan di atas diimplementasikan, kualitas atmosfir akademik di Jurusan Teknik Mesin terlihat meningkat dengan tajam, ditandai dengan : Peran partisipatif dan aktif dari sivitas akademika dalam menjalankan programpro-gram pengembangan akademik. Tumbuhnya kesadaran untuk senantiasa mengevaluasi hasil dari program pengem-bangan akademik yang sedang diimplentasikan dan menentukan strategi baru jangka pendek untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemukan. Peningkatan intensitas dan kualitas kooperasi antar dosen dalam Perkuliahan maupun di Laboratorium. Peningkatan intensitas dan kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan maupun di Laboratorium. Peningkatan motivasi dan berkembangnya budaya kompetisi diantara dosen untuk senantiasa berupaya memberikan yang terbaik dalam proses akademik. Peningkatan motivasi dan berkembangnya budaya kompetisi diantara mahasiswa untuk senantiasa berupaya meraih prestasi akademik sebaikbaiknya.

Terbentuknya atmosfir akademik yang kondusif, telah memberikan andil yang sangat besar dalam pencapaian: Peningkatan Indeks Prestasi Semester (IPS) rata-rata secara berangsurangsur dari 2.16 pada semester gasal 1998 / 1999 menjadi 2.76 pada semester gasal 2004 / 2005. Peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata dari 2.65 pada semester gasal 1998 / 1999 menjadi 3.02 pada semester gasal 2004 / 2005. Peningkatan Indeks Prestasi Dosen (IPD) rata-rata pada setiap semester yang diperoleh melalui questioner yang diisi oleh mahasiswa. IPD rata-rata untuk Jurusan Teknik Mesin pada 6 semester terakhir selalu > 2.90. Pada semester gasal 2004 / 2005 yang lalu IPD rata-rata untuk Jurusan Teknik Mesin adalah 3.01, terbaik untuk yang ke tiga kalinya diantara semua Jurusan dan Program Studi yang ada di ITS. Peningkatan jumlah publikasi hasil penelitian setiap tahun baik nasional mau-pun internasional. Peningkatan jumlah kerjasama penelitian setiap tahun dengan Industri maupun lembaga lainnya. Kualitas lulusan yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Hasil dari studi pelacakan lulusan menunjukkan > 70 % lulusan Jurusan Teknik Mesin mendapatkan pekerjaan pertama kalinya pada industri besar dalam waktu kurang dari 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai