Anda di halaman 1dari 13

Bimbingan Tenaga Alumni ASTROSIT

Seseorang akan tetap menjadi ahli ilmu selama dia masih belajar. Tetapi jika suatu ketika dia berkata "Aku sudah pintar!", maka sesungguh nya dia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya _Luqman Hakim_

LINK TERPERCAYA

Artikel Kesehatan Blog Iswandi Darwis Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Medical Journal

Slideshow

"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..." (Al-Mujaadilah:11)

Titian Ilmu
Artikel ilmiah (3) Cerita Hidup (1) Pendidikan Managemen(2) PROFIL MURID (1) PROFIL PENDIRI (1) PROFIL PENGAJAR (1) Studi Kasus (19)

Teori Aplikasi (2) Teori Klinis (30)

Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR.Muslim)

LAPORAN KASUS NEURODERMATITIS


Saturday, September 11, 2010 | By Bimbingan Tenaga Alumni ASTROSIT

I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. X Umur : 45 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Bandar Lampung Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Suku Bangsa : Jawa Agama : Islam Status : Menikah II. ANAMNESIS Keluhan Utama : Kulit menebal dan gatal pada leher dan kedua pergelangan kaki sejak 2 tahun Keluhan tambahan : Warna kulit lebih gelap dan timbul sisik-sisik kasar pada daerah gatal Riwayat perjalanan penyakit Pasien datang ke RSAM dengan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja yang dirasakan pasien sejak berusia 38 tahun. Karena keluhan gatal tersebut pasien sering menggaruk tanpa disadari lalu timbul penebalan kulit. Terkadang saat menggaruk tanpa sadar pasien melukai kulit sendiri dan kemudian timbul koreng pada daerah pergelangan kaki. Keluhan ini dirasakan

hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur. Pasien mengaku saat tidur tidak menggunakan lotion antinyamuk ataupun obat nyamuk bakar. Pasien juga mangaku sering menggunakan pakaian ketat sehingga keluhan gatal tersebut bertambah. Selain itu pula pasein mengeluhkan timbul sisik-sisik kasar pada daerah gatal. Karena keluhan yang diderita tersebut pasien datang ke RSAM untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut

Pengobatan yang pernah didapat Pasien pernah berobat ke puskesmas, hasilnya keluhan tersebut sedikit menurun akan tetapi kumat-kumatan. Pasien diberi obat minum 3 kali sehari tetapi lupa nama obatnya hanya saja obat tersebut berwarna biru dan kuning. Penyakit yang pernah diderita III. STATUS GENERALIS Keadaam umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Kompos Mentis Status gizi : Cukup Vital sign Tekanan Darah : 120 / 80 Nadi : 84 x / menit RR : 20 x / menit Berat badan : 50 Kg Tinggi badan : 158 cm Bentuk badan : atletikus Thoraks : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal

KGB : tidak membesar IV. STATUS DERMATOLOGIS Lokasi : regio colli et pedis dextra et sinistra Inspeksi : Tampak plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi V. LABORATORIUM VI. RESUME Pasien perempuan usia 45 tahun datang ke RSAM dengan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja lalu pasien sering menggaruk tanpa disadari timbul penebalan kulit dan timbul sisik-sisik kasar. Keluhan ini dirasakan hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur Status dermatologi Inspeksi : Tampak plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi pada regio colli et pedis dextra et sinistra VII. DIAGNOSIS BANDING 1. Psoriasis 2. Tinea korporis VIII. DIAGNOSIS KERJA Neurodermatitis IX. PENATALAKSANAAN Umum Mencegah garukan dan gosokan Menghindari gigitan serangga Khusus Sistemik : Interhistin tablet 3 x 1

Deksamethason tablet 3 x 1 Topikal : deksamethason salep Asetil salisilat salep X. PEMERIKSAAN ANJURAN XI. PROGNOSIS Qua ad vitam : ad bonam Qua ad fungtionam : ad bonam Qua ad sanationam : ad bonam XII. PERMASALAHAN 1. Apakah diagnosis kasus diatas sudah tepat ? 2. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit neurodermatitis ? 3. Apakah penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat ? XIII. DISKUSI 1. Apakah diagnosis kasus diatas sudah tepat ? Berdasarkan dari anamnesa yang telah dilakukan didapatkan keluhan kulit menebal dan gatal pada leher dan pergelangan kaki sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal saja lalu pasien sering menggaruk tanpa disadari timbul penebalan kulit dan timbul sisik-sisik kasar. Keluhan ini dirasakan hilang timbul terutama pada saat malam hari dan saat bangun tidur. Menurut Djuanda (2002) Penderita neurodermatitis mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, dan bila muncul sulit ditahan, bahkan harus digaruk sampai luka, baru hilang gatalnya untuk sementara.Lesi biasanya tunggal, tetapi dapat pula lebih dari satu. Lokasi yang biasa di tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, skalp, paha bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva. Pada stadium awal kelainan kulit berupa eritema dan edema atau kelompokan papul. Selanjutnya karena garukan yang berulang-ulang, bagian tebal menebal, kering dan

berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umumnya lonjong. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, puncak insidensi 30 50 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada status dermatologi terdapat plak hiperpigmentasi, sebagian likenifikasi, sebagian ekskoriasi pada regio colli et pedis dextra et sinistra Menurut Siregar(2005), pemeriksaan kulit pada pasien neurodermatitis ditemukan papula miliar, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama dan kadangkadang ekskoriasi yang terletak pada punggung, leher dan ekstremitas, terutama pergelangan tangan dan kaki serta bokong. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai dengan literatur yang ada sehingga diagnosis neurodermatitis dapat ditegakkan. Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri. Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya 2. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit neurodermatitis ? Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri. Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya (Djuanda, 2002)

3. Apakah penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat ? Penatalaksanaan kasus diatas sudah tepat yakni secara umum agar mencegah garukan dan gosokan serta menghindari gigitan serangga Secara khusus pemberian antipruritus sistemik dengan antihistamin dan untuk mengurangi reaksi inflamasi diberikan kortikosteroid sistemik dan topikal. Selain itu pula ditambahkan keratolitik untuk menambah potensi kerja kortikosteroid dengan menghancurkan penebalan keratin. Menurut siregar (2005) penatalaksanaan penyakit neurodermatitis ialah Umum Mencegah garukan dan gosokan Menghindari gigitan serangga Khusus Sistemik : tablet antihistamin Topikal : salep kortikosteroid

NEURODERMATITIS Definisi Peradangan kulit kronis, gatal sekali, sirkumkrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu akibat garukan dan gosokan yang berulang-ulang Etiopatogenesis Penyebab belum diketahui. Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Pruritus ada yang disertai lesi atau tanpa lesi, ada atau tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya. Pruritus tanpa kelianan kulit dapat dijumpai pada penyakit sistemik. Rowland Payne dan teman kerjanya menemukan 50% penderita prorigo nodularis yang mengalami gangguan metabolik dan kelainan hematologik.

Tidak semua individu mampu menimbulkan likenifikasi. Pada penderita yang mempunyai predisposisi, garukan dan gosokan yang kronis akan menimbulkan penebalan kulit atau likenifikasi. Diduga pruritus berasal dari pelepasan mediator atau aktivitas enzim proteolitik, walaupun ada peneliti yang melaporkan bahwa garukan dan gosokan mungkin karena respons terhadap stres emosional. Gejala Klinis Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, dan bila muncul sulit ditahan, bahkan harus digaruk sampai luka, baru hilang gatalnya untuk sementara. Lesi biasanya tunggal, tetapi dapat pula lebih dari satu. Lokasi yang biasa di tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, skalp, pah bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva. Pada stadium awal kelainan kulit berupa eritema dan edema atau kelompokan papul. Selanjutnya karena garukan yang berulang-ulang, bagian tebal menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umumnya lonjong. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, puncak insidensi 30 50 tahun. Histopatologi Epidermis hiperkeratosis, akan tosis. Rete ridges memanjang dan melebar. Dermis bagian papil dan subepidermal mengalami fibrosis. Terdapat pula sebukan limfohistiosit di sekitar pembuluh darah. Diagnosis Diagnosis didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak sulit. Diagnosis bandingnya : dermatitis atopik, dermatitis kontak, liken planus dan dermatitis numularis. Pengobatan Pengobatannya ialah mengupayakan agar penderita tidak terus menggaruk karena gatal. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesi, produk tar atau konsultasi psikiatri. Antipruritus dapat berupa antihistamin yang memiliki efek sedatif (contoh : hydroxizine, diphenhidramine, chlorpheniramine, promethazine) atau

transquilizer. Steroid topikal biasanya potensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable. Kalau tidak berhasil, dapat dicoba dengan suntikan steroid intralesi. Salep steroid dapat pula dikombinasikan dengan ter, yang mempunyai efek anti inflamasi. Perlu diperhatikan dan dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya.
Labels: Studi Kasus

1 comments:

Mohamad Fikih said...

jajakumuALLAH...
November 10, 2010 6:54 AM

Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Astrosit theme song

Music Playlist atMixPod.com


About Me

BIMBINGAN TENAGA ALUMNI ASTROSIT BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG, INDONESIA

Bimbingan Tenaga Alumni Astrosit adalah lembaga layanan pendidikan di bidang ilmu kedokteran. Didirikan oleh Iswandi Darwis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung angkatan 2004 pada tanggal 10 Oktober 2008. Astrosit diambil dari sebuah nama sebuah sel di otak yang hanya berfungsi sebagai penyokong jaringan otak saja..begitu juga halnya Bimbingan Tenaga Alumni Astrosit yang hanya berfungsi sebagai katalis dari sebuah proses belajar dan semuanya bergantung pada individu masingmasing..
VIEW MY COMPLETE PROFILE

Blog Archive

February (8) September (12) June (12) May (28)

Dokter adalah orang yang menyelamatkan atau memelihara kehidupan dan bukan orang yang menentukan kehidupan itu sendiri (life-savers, not life-judgers)
Followers

2010 - Bimbingan Tenaga Alumni ASTROSIT is proudly powered by Blogger Blogger Template created by Anshul Design By Templatelite.com

Anda mungkin juga menyukai