Anda di halaman 1dari 8

Filsafat Hukum Islam

Inti Sari Mata Kuliah Filsafat Hukum Islam Oleh: Abdul Latif

Filsafat ketuhanan Berdasarkan kesadaran akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan manusia, kehadiran tuhan menjadi suatu hal yang mutlak atau absolute. Dengan kehadiran tuhan yang absulot ini, maka manusia menemukan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan filosofis tentang sebab keberadaan alam semesta, termasuk pengaturannya. Tuhan merupakan suatu zat yang absolut, yang tidak terbatas. Keabsolutan tuhan tersebut memberikan ciri yang lain terhadap eksistensi tuhan, yaitu unic dan distince. Absolut, unic dan distance menjadi patokan konsep tuhan yang benar. Konsep ketuhanan yang memuat 3 kriteria tersebut hanya mampu dimiliki kaum muslimin dengan konsep ketauhidannya, yang dijelaskan dalam alquran, khususnya surat al-ikhlas.

Filsafat kenabian Setelah menerima keharusan keberadaan tuhan yang absolut (Allah). Keberadaan Kenabian pun merupakan sesuatu yang harus di dunia ini, untuk menyambungkan pengetahuan manusia terhadap tuhan yang absolut. Kenabian pun merupakan bentuk keadilan tuhan supaya manusia mendapatkan kemaslahatan. Dikatakan pula bahwa manusia adalah manisfestasi tuhan (inna illahi) yang kemudian akan kembali kepadanya (wa inna illahi rajiun) sebagai realisasi kerinduan manusia akan keabadian kesempurnaan, kebahagiaan mutlak. Keinginan untuk merefleksikan terimakasih dan beribadah, maka allah mengutus rasul sebagai pembimbingnya supaya dilakukan dengan benar. Rasul adalah cerminan tuhan di dunia, mengingkarinya berarti mengingkari tuhan. Sehingga harus patuh juga pada rasul.

Filsafat Sumber Hukum Islam Ketika rasulullah atau kenabian masih berjalan, makan nabi/rasul menjadi sumber hukum islam. Akan tetapi, ketika kenabian sudah selesai, maka yang menjadi sumber hukum islam adalah apa yang ditinggalkan rasul, yaitu al-quran dan hadis. Alquran merupakan wahyu yang diturunkan allah melalu rasul, dan hadis merupakan

penjelasan dan tambahan hukum islam dari sang pembawa wahyu, yaitu rasul. Potensi insaniah (akal) menjadi instrument memahami sumber hukum Islam (al-uran dan hadis) ketika diterapkan terhadap permasalahan yang belum ada, sehingga aqal pun menjadi sumber hukum islam pula, yang disebut dengan ijtihad. Dengan demikian, sumber hukum islam adalah al-quran, hadis dan ijtihad.

Filsafat Illat al-Ahkam Ijtihad merupakan sumber hukum islam, yang dihasilkan berdasarkan penalaran rasional yang tetap mengacu kepada sumber naqliyah (al-quran dan hadis). Dalam ijtihad perlu memahami tentang kedudukan ilat hukum. Ilat dalam filsafat berarti causa atau sebab, yaitu sesuatu yang dapat merubah sesuatu yang lain yang dapat menempatinya; perubahan itu terjadi dengan sendirinya. Ilat kadang disamakan dengan sebab, tetapi terdapat perbedaannya. Al-sabab adalah sesuatu yang menyampaikan kepada hukum, akan tetapi tidak menetapkan adanya hukum. Sedangkan ilat menetapkan adanya hukum.

Filsafat Maqashid al-Syari`ah Allah menetapkan suatu hukum disertai pula tujuan-tujuannya. Adapun tujuan tersebut adalah untuk kemaslahatan umat manusia, yaitu menjaga agama; jiwa; akal; keturunan; dan harta. Lima persoalan tersebut terkatagorikan ada yang daruriat; haajiyat dan tahsiniat. Hal yang perlu didahulukan adalah persoalan daruriat, kemudian haajiyat, terakhir tahsiniat.

Filsafat Madzhab-Madzhab Fikih Mazhab-mazhab fikih merupakan thariqah/metodelogi penetapan suatu hukum. Sehingga mempunyai suatu produk hukum yang diikuti oleh pengikutnya. Mazhab ini berdasarkan hasil kemampuan imam mazhab dalam berijtihad, sehingga tumbuh mazhab-mazhab, tidak satu mazhab. Oleh karena itu, harus ada sikap toleransi dalam perbedaan setiap mazhab.

Filsafat Hukum Ibadah Dasar dalam ibadah adalah terlarang, sehingga ada dalil menunjukan atas ibadah tersebut. Perintah dan ketentuan ibadah adalah mutlak dari Allah Swt yang disampaikan kepada rasul. Adapun rukun dalam ibadah adalah niat dalam hati untuk berbuat ibadah dan perbuatan ibadah sesuai ketentuan syari.

Filsafat Hukum Keluarga Awal terbentuk Keluarga adalah dari pernikahan. Pernikahan dibangun oleh rasa saling cinta dan kasih sayang antara laki-laki dengan perempuan. Pernikahan berorientasi membentuk keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Pernikahan merupakan perjanjian yang kuat antara sesama pengatin dengan allah swt.

Filsafat Hukum Wakaf, Wasiat, dan Hibah Wakaf, wasiat dan hibah merupakan bentuk penghambaan terhadap Allah secara totalitas dan konsisten yaitu dengan mempertahankan maqashidu syariah (kemaslahatan) dengan hal tersebut. Wakaf, wasiat dan hibah adalah menyisihkan suatu harta untuk orang lain dengan mengharap ridha allah.

Filsafat Hukum Muamalah Hukum muamalah adalah hukum yang berkaitan seseorang dengan orang lain dalam hal harta, perikatan dan jual beli. Prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam hukum muamalah ini adalah taawaun (saling menolong). Oleh karena itu, dalam hukum muamalah harus antaradin (saling ridha); saling menguntungkan; pemerataan kekayaan; dan tidak ada unsur gurar (penipuan);

Filsafat Hukum Jinayah Untuk mempertahankan maqashidu syariah, maka hukum jinayah pun diperlukan. Prinsip dalam hukum jinayah adalah paksaan terhadap kesalahan yang dilakukan. Berbeda dengan dengan muamalah yang dilandasi antaradin (saling ridha). Ketika terjadi pidana pembunuhan maka orang yang membunuh tidak bisa bebas dari sanksi pembunuhan meskipu sudah direlakan oleh keluarga yang dibunuh. Melainkan, pembunuh tetap disanksi dengan diyat.

Filsafat Hukum Siyasah Untuk menegakkan hukum jinyah tersebut maka diperlukan suatu siyasah dalam suatu Negara/bangsa. Keberadan hukum siyasah ini untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, serta segala perihal yang dibutuhkan masyarakat. Prinsip dalam syiyasah adalah penegakkan kemaslahatan umum dan ketaan terhadap pemimpin, serta control masyarakat terhadap kepemimpinan

Filsafat Taqnin al-Ahkam Untuk mempermudah dan memperjelas hukum Islam diterapkan dalam kehidupan bernegara, maka perlu disusun secara sistematis hukum dan kaidah penetapan syarI. penyusunan tersebut disebut taqnin al-ahkam. Apabila taqnin al-ahkam sudah ada maka penegak hukum akan lebih mudah menjalankan hukum tersebut karena mempunyai payung hukumnya. Taqnin al-ahkam pun ada supaya tidak mengurangi nilai-nilai universal al-quran dan hadis. Posted 9th June by kangabdul 0 Add a comment JERITAN PIKIRAN

Beranda PROFIL

Filsafat Hukum Islam SEBAB AKU INGIN DIA karenaQ berbeda mendesak March 10th, 2012 tersesat dalam pikiran keseimbangan memulai kembali Filsafat Hukum Islam

Inti Sari Mata Kuliah Filsafat Hukum Islam

Oleh: Abdul Latif

Filsafat ketuhanan Berdasarkan kesadaran akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan manusia, kehadiran tuhan menjadi suatu hal yang mutlak atau absolute. Dengan kehadiran tuhan yang absulot ini, maka manusia menemukan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan filosofis tentang sebab keberadaan alam semesta, termasuk pengaturannya. Tuhan merupakan suatu zat yang absolut, yang tidak terbatas. Keabsolutan tuhan tersebut memberikan ciri yang lain terhadap eksistensi tuhan, yaitu unic dan distince. Absolut, unic dan distance menjadi patokan konsep tuhan yang benar. Konsep ketuhanan yang memuat 3 kriteria tersebut hanya mampu dimiliki kaum muslimin dengan konsep ketauhidannya, yang dijelaskan dalam alquran, khususnya surat al-ikhlas.

Filsafat kenabian Setelah menerima keharusan keberadaan tuhan yang absolut (Allah). Keberadaan Kenabian pun merupakan sesuatu yang harus di dunia ini, untuk menyambungkan pengetahuan manusia terhadap tuhan yang absolut. Kenabian pun merupakan bentuk keadilan tuhan supaya manusia mendapatkan kemaslahatan. Dikatakan pula bahwa manusia adalah manisfestasi tuhan (inna illahi) yang kemudian akan kembali kepadanya (wa inna illahi rajiun) sebagai realisasi kerinduan manusia akan keabadian kesempurnaan, kebahagiaan mutlak. Keinginan untuk merefleksikan terimakasih dan beribadah, maka allah mengutus rasul sebagai pembimbingnya supaya dilakukan dengan benar. Rasul adalah cerminan tuhan di dunia, mengingkarinya berarti mengingkari tuhan. Sehingga harus patuh juga pada rasul.

Filsafat Sumber Hukum Islam Ketika rasulullah atau kenabian masih berjalan, makan nabi/rasul menjadi sumber hukum islam. Akan tetapi, ketika kenabian sudah selesai, maka yang menjadi sumber hukum islam adalah apa yang ditinggalkan rasul, yaitu al-quran dan hadis. Alquran merupakan wahyu yang diturunkan allah melalu rasul, dan hadis merupakan penjelasan dan tambahan hukum islam dari sang pembawa wahyu, yaitu rasul. Potensi insaniah (akal) menjadi instrument memahami sumber hukum Islam (al-uran dan hadis) ketika diterapkan terhadap permasalahan yang belum ada, sehingga aqal pun menjadi sumber hukum islam pula, yang disebut dengan ijtihad. Dengan demikian, sumber hukum islam adalah al-quran, hadis dan ijtihad.

Filsafat Illat al-Ahkam Ijtihad merupakan sumber hukum islam, yang dihasilkan berdasarkan penalaran rasional yang tetap mengacu kepada sumber naqliyah (al-quran dan hadis). Dalam ijtihad perlu memahami tentang kedudukan ilat hukum. Ilat dalam filsafat berarti causa atau sebab, yaitu sesuatu yang dapat merubah sesuatu yang lain yang dapat menempatinya; perubahan itu terjadi dengan sendirinya. Ilat kadang disamakan dengan sebab, tetapi terdapat perbedaannya. Al-sabab adalah sesuatu yang menyampaikan kepada hukum, akan tetapi tidak menetapkan adanya hukum. Sedangkan ilat menetapkan adanya hukum.

Filsafat Maqashid al-Syari`ah Allah menetapkan suatu hukum disertai pula tujuan-tujuannya. Adapun tujuan tersebut adalah untuk kemaslahatan umat manusia, yaitu menjaga agama; jiwa; akal; keturunan; dan harta. Lima persoalan tersebut terkatagorikan ada yang daruriat; haajiyat dan tahsiniat. Hal yang perlu didahulukan adalah persoalan daruriat, kemudian haajiyat, terakhir tahsiniat.

Filsafat Madzhab-Madzhab Fikih Mazhab-mazhab fikih merupakan thariqah/metodelogi penetapan suatu hukum. Sehingga mempunyai suatu produk hukum yang diikuti oleh pengikutnya. Mazhab ini berdasarkan hasil kemampuan imam mazhab dalam berijtihad, sehingga tumbuh mazhab-mazhab, tidak satu mazhab. Oleh karena itu, harus ada sikap toleransi dalam perbedaan setiap mazhab.

Filsafat Hukum Ibadah Dasar dalam ibadah adalah terlarang, sehingga ada dalil menunjukan atas ibadah tersebut. Perintah dan ketentuan ibadah adalah mutlak dari Allah Swt yang disampaikan kepada rasul. Adapun rukun dalam ibadah adalah niat dalam hati untuk berbuat ibadah dan perbuatan ibadah sesuai ketentuan syari.

Filsafat Hukum Keluarga Awal terbentuk Keluarga adalah dari pernikahan. Pernikahan dibangun oleh rasa saling cinta dan kasih sayang antara laki-laki dengan perempuan. Pernikahan berorientasi membentuk keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Pernikahan merupakan perjanjian yang kuat antara sesama pengatin dengan allah swt.

Filsafat Hukum Wakaf, Wasiat, dan Hibah Wakaf, wasiat dan hibah merupakan bentuk penghambaan terhadap Allah secara totalitas dan konsisten yaitu dengan mempertahankan maqashidu syariah (kemaslahatan) dengan hal tersebut. Wakaf, wasiat dan hibah adalah menyisihkan suatu harta untuk orang lain dengan mengharap ridha allah.

Filsafat Hukum Muamalah Hukum muamalah adalah hukum yang berkaitan seseorang dengan orang lain dalam hal harta, perikatan dan jual beli. Prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam hukum muamalah ini adalah taawaun (saling menolong). Oleh karena itu, dalam hukum muamalah harus antaradin (saling ridha); saling menguntungkan; pemerataan kekayaan; dan tidak ada unsur gurar (penipuan);

Filsafat Hukum Jinayah Untuk mempertahankan maqashidu syariah, maka hukum jinayah pun diperlukan. Prinsip dalam hukum jinayah adalah paksaan terhadap kesalahan yang dilakukan. Berbeda dengan dengan muamalah yang dilandasi antaradin (saling ridha). Ketika terjadi pidana pembunuhan maka orang yang membunuh tidak bisa bebas dari sanksi pembunuhan meskipu sudah direlakan oleh keluarga yang dibunuh. Melainkan, pembunuh tetap disanksi dengan diyat.

Filsafat Hukum Siyasah Untuk menegakkan hukum jinyah tersebut maka diperlukan suatu siyasah dalam suatu Negara/bangsa. Keberadan hukum siyasah ini untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, serta segala perihal yang dibutuhkan masyarakat. Prinsip dalam syiyasah adalah penegakkan kemaslahatan umum dan ketaan terhadap pemimpin, serta control masyarakat terhadap kepemimpinan

Filsafat Taqnin al-Ahkam Untuk mempermudah dan memperjelas hukum Islam diterapkan dalam kehidupan bernegara, maka perlu disusun secara sistematis hukum dan kaidah penetapan syarI. penyusunan tersebut disebut taqnin al-ahkam. Apabila taqnin al-ahkam sudah ada maka penegak hukum akan lebih mudah menjalankan hukum tersebut karena

mempunyai payung hukumnya. Taqnin al-ahkam pun ada supaya tidak mengurangi nilai-nilai universal al-quran dan hadis. Posted 9th June by kangabdul 0 Add a comment Loading Send feedback

Anda mungkin juga menyukai