PENDAHULUAN
Latar Belakang Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai ras dan suku, hal ini menjadikan Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan adat-istiadat. Keragaman budaya dan adat-istiadat semacam ini menyebabkan bahasa komunikasi tiap daerah berbeda-beda. Walaupun daerah tersebut cukup dekat dengan daerah yang lainnya dari segi geografis, namun karena perbedaan adat-istiadat di masing-masing daerah menyebabkan adanya dua bahasa di daerah masing-masing. Sehingga bangsa Indonesia memiliki keragaman bahasa yang cukup banyak, sesuai dengan pengaruh daerah setempat. Bahasa Bali adalah bahasa yang telah digunakan oleh masyarakat Bali sejak zaman dahulu hingga sekarang, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan berumah tangga. Namun kenyataannya kini banyak generasi muda kita yang sudah tidak mau menggunakan bahasa Bali. Alasan mereka diantaranya malu, tidak bisa berbahasa Bali, bahasa Bali adalah bahasa yang sulit, bahasa Bali adalah bahasa yang kasar dan tidak gaul, dan bahasa ketuaan. Tetapi kami yakin bahwa dalam diri mereka sangat mencintai bahasa Bali. Sebab sejak masa kanak-kanak kita telah diajarkan berbahasa Bali, contoh yang paling sederhana adalah diajarkannya lagu-lagu dan permainan anak-anak dalam bahasa Bali. Sehingga tanpa kita sadari dalam diri kita telah tertanam kebanggaan dan kecintaan terhadap bahasa Bali. Kini aksara Bali sudah sangat sulit ditemui dimasyarakat. Selain karena pemahaman terhadap aksara Bali tetapi juga karena media yang mengandung unsur aksara Bali hampir sudah tidak ada. Sehingga kini banyak orang yang merindukan kehadiran aksara Bali diberbagai produk harian mereka. Disisi lain kami melihat masyarakat cenderung lebih menyukai sesuatu yang berbau warna dan gambar. Gambar atau desain grafis ini dapat kita jumpai hampir disemua produk, diiklan-iklan, poster, dan dimedia elektronik (televisi, internet, dll). Contoh nyata yaitu ketika kita hendak membeli suatu produk, sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut umumnya kita terlebih dahulu mempertimbangkan desainnya dibanding mutunya, misalnya saja pada saat kita hendak membeli baju kaos, sebelum membeli pasti kita menimbang apakah desainnya menarik atau tidak, jika desainnya kurang menarik maka kita memutuskan untuk tidak membeli baju kaos itu, tanpa mempertimbangkan kualitas kainnya. Contoh lain yaitu pada saat kita membaca koran atau buku, pasti kita akan lebih tertarik pada materi yang berisikan gambar dan warna dibanding dengan materi yang hanya menyajikan tulisan dan tanpa warna. Dari uraian diatas, kami sangat tertarik untuk membuat suatu produk dengan desain grafis aksara Bali. Selain adanya peluang usaha, tetapi juga membantu pemerintah untuk mengajegkan budaya Bali, walaupun usaha ini berskala kecil tetapi cukup mampu memberikan dampak bagi kelestarian budaya Bali. Desain grafis aksara Bali yang kami maksud adalah desain grafis dengan menggunakan font dari aksara Bali yang sudah dimodifikasi (namun tidak merubah keaslian aksara Bali) sedemikian rupa sehingga mampu menambah kesan artistik dan keindahan. Jenis produk yang akan kami buat adalah baju kaos. Pemilihan baju kaos didasarkan atas kebutuhan masyarakat akan pakaian sehari-hari (baju kaos) cukup tinggi. Sehingga peluang usahanya cukup tinggi. Jika baju kaos dipadukan dengan desain grafis aksara Bali ini mampu menjadi trend, maka usaha untuk pelestarian aksara Bali tetap ada. Produksi baju kaos dengan desain grafis aksara Bali memilki ciri tersendiri dibandingkan dengan desain baju kaos yang ada saat ini. Desain yang ada saat ini umumnya mengambil bahasa luar atau bahasa asing dalam grafisnya. Tentu hal tersebut di katakan biasa oleh masyarakat dan pemasarannya pun akan terganggu. Hal ini menjadikan desain baju kaos dengan grafis aksara Bali ini memiliki nilai lebih dan penjualan dari produk ini dapat dimaksimalkan.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu: Bagaimanakah respon pembeli terhadap produk baju kaos dengan desain grafis aksara Bali? Bagaimanakah keberlanjutan dari program kreativitas mahasiswa ini? Tujuan Program Tujuan umum dari program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini adalah meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa sebagai generasi muda Indonesia yang penuh kreativitas dan inovasi sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk menghadapi hidup mandiri setelah selesai studi nanti. Tujuan khusus dari program kreativitas mahasiswa ini adalah memproduksi baju kaos dengan desain grafis aksara Bali yang artistik untuk menghasilkan keuntungan bagi pelaksana program. Luaran Yang Diharapkan Hasil program kreativitas mahasiswa (PKM) yang dilakukan dalam bentuk kewirausahaan ini diharapkan mampu memberikan inovasi dan variasi model desain baju kaos yang telah ada saat ini. Terciptanya baju kaos dengan desain yang baru diharapkan memberikan penambahan pemasukan bagi pelaksana program. Selain hal tersebut, diharapkan juga hasil dari program kreativitas mahasiswa ini terbentuknya jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa. Sehingga kehidupan mahasiswa khususnya pelaksana program tidak hanya berkutat pada perkuliahan didalam kelas tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dan wawasannya dalam kehidupan nyata. Bagi mahasiswa yang menekuni bidang ilmu diluar kewirausahaan akan memiliki bekal untuk menjalani kehidupan setelah studinya selesai. Kegunaan Program Berdasarkan permasalahan diatas, maka program kreativitas mahasiswa ini diharapkan memberikan manfaat: Bagi mahasiswa, mampu menumbuhkan jiwa wirausaha yang dimulai dengan menuangkan kreativitasnya pada desain aksara Bali yang digunakan pada pembuatan baju kaos, sehingga tercipta jiwa kemandirian yang semakin mantap untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bagi mitra, dengan adanya pembuatan produk baju kaos dengan desain grafis aksara Bali akan memberikan peluang usaha yang lebih besar kepada mitra karena adanya model produk yang baru maka akan meningkatkan penjualan serta omset penjualannya. Bagi konsumen, dapat menggunakan produk baju kaos yang baru yang secara estetika memiliki desain yang menarik serta secara etnis mampu meningkatkan kebanggaan menjadi masyarakat Bali secara umum dan kebanggaan terhadap aksara Bali secara khusus.
B.
Rencana usaha produksi baju kaos dengan desain grafis aksara Bali diupayakan dengan teknik penyaluran ide kreatif. Penyaluran ide kreatif tersebut dituangkan dalam bentuk desain grafis aksara Bali. Pembuatan desain grafis ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, dalam hal ini kami menggunakan program aplikasi pengolah gambar yaitu Adobe Photoshop CS3, CorelDRAW X4, dan AAA Logo 2010 dalam proses pembuatan desain. Desain yang kami buat adalah desain grafis yang menonjolkan unsur aksara Bali sebagai objek utamanya, namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan huruf biasa pada bagian desain tertentu. Pemasaran produk akan dilakukan di daerah kota Singaraja dan sekitarnya dengan alasan dekat dengan kampus (hal ini erat hubungannya dengan kewajiban mahasiswa yang utama di bangku kuliah). Masyarakat yang disasar dalam pemasaran produk ini adalah kalangan remaja. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa daya beli kalangan remaja cukup tinggi dibandingkan dengan kalangan orang tua dan anak-anak. Ini berkaitan dengan keberhasilan dan kelanjutan dari program ini.
Selanjutnya adalah penentuan harga jual produk baju kaos dengan desain garfis aksara Bali serta keuntungan usaha yang diperoleh dari penjualan produk setelah dikurangi modal usaha. Kemudian dilanjutkan dengan analisis peluang pemasaran produk didaerah kota Singaraja melalui survey pasar. Setelah diperoleh gambaran prospek pasar barulah dilakukan kerjasama dengan para pedagang yang bersedia untuk menjual produk ini. Dalam tahap ini mahasiswa pelaksana akan bekerjasama dengan mitra. Mitra usaha dalam hal ini adalah toko Revolt. Bersama mitra juga kami memproduksi baju kaos ini.
C.
METODE PENDEKATAN
Metode pendekatan disusun secara sistematis agar program program terlaksana dengan baik. Untuk itu metode pendekatan adalah sebagai berikut: Tahap Persiapan Tahap persiapan ini sangat penting dilakukan sebagai persiapan perencanaan yang lebih matang agar program dapat terlaksana dengan baik. Tahap persiapan ini meliputi: Survey Pasar Survey pasar dilakukan untuk mengetahui bahwa di beberapa pasar (di kota Singaraja dan sekitarnya) belum ada produk baju kaos dengan desain aksara Bali ini. Survey pasar ini juga dilakukan pengecekan desain-desain yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Jenis desain grafis apa yang cocok digunakan pada desain aksara Bali. Penyiapan Alat dan Bahan Alat yang akan dipersiapkan adalah seperangkat komputer yang digunakan dalam mendesain. Perangkat tersebut sudah terinstal program-program aplikasi pengolah gambar. Kemudian, bahan yang dipersiapkan adalah baju kaos polos dan desain grafis aksara Bali yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Penyiapan Mitra Usaha Penyiapan mitra usaha dilakukan dengan jalan pendekatan dan penyampaian keunggulan kegiatan kepada pemilik usaha-usaha pertokoan dan distro yang ada di kota Singaraja yang banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Sehingga tercapai kesepakatan bersama dalam hal pembuatan dan pemasaran produk yang telah dibuat. Tahap Pelaksanaan Program Setelah semua proses persiapan dilaksanakan maka proses pelaksanaan program segera dilakukan dengan tahap sebagai berikut: Pembuatan Desain Pembuatan desain grafis aksara Bali adalah bagian terpenting dari program kreativitas mahasiswa ini. Pembuatan desain grafis yang baru dan menarik adalah tujuan utama dari tahap ini. Sebelum membuat desain, yang dipertimbangkan terlebih dahulu adalah selera pasar, agar nantinya desain grafis ini banyak diminati oleh pasar. Kedua, penyiapan program aplikasi pengolah gambar. Penyiapan program aplikasi pengolah gambar dipandang sangat penting sebab pelaksana program membuat desain dengan bantuan teknologi yang ada yaitu dengan bantuan komputer yang didalamnya terinstal program aplikasi pengolah gambar. Ketiga, hasil akhir berupa desain grafis aksara Bali. Produksi Produk Produksi produk diserahkan penuh kepada mitra. Dalam hal ini, mitra yang kami ajak bekerjasama adalah toko Revolt. Promosi Produk Promosi produk dilakukan dengan membuat brosur yang disebarkan ke berbagai tempat dan di papan-papan pengumuman yang ada disekeliling kampus Undiksha.
Penjualan Produk Penjualan produk bekerjasama dengan mitra. Produk dipasarkan di toko mitra. Selain itu, kami juga melayani penjualan secara personal. Apabila ada calon pembeli yang berminat akan produk PKMK ini, kami akan melayani ke tempat calon pembeli. Selain itu, melihat peluang pariwisata dari produk ini, penjualan produk juga dilakukan di tempat-tempat pariwisata sekitaran kota Singaraja.
Tahap Evaluasi Untuk mengetahui prospek pasar dan pemasaran serta tanggapan pasar terhadap produk baju kaos dengan desain grafis aksara Bali dilakukan dengan metode survey pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Pada tahap ini pula akan disimpulkan bagaimana keberlanjutan dari program ini. Jika produk ini mampu terjual 50% lebih, maka program ini akan terus dilanjutkan. Sebaliknya, jika produk ini kurang diminati masyarakat, maka pelaksana program akan mengoreksi serta memperbaiki di kesempatan selanjutnya.
D.
PELAKSANAAN PROGRAM
Tahapan Pelaksanaan Secara rinci, tahapan pelaksanaan program beserta waktu dan tempat kegiatan PKMK ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Tahapan pelaksanaan PKM No Waktu Kegiatan Tempat Kegiatan Jenis Kegiatan Hasil/Produk
12 April 2011
Penyelesaian permasalahan
21 April 2011
Dana 3.850.000
Rental Komputer
Desain produk
Bali
26 April 2011
Toko Revolt
Qnine cell
Pembelian pulsa kepada masing-masing anggota kelompok dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Pulsa koordinasi
21 April 2011
HVS
2. Pembuatan brosur
dan
brosur usaha
8 Mei 2011
Penempelan brosur
brosur tertempel
15 Mei 2011
Toko Revolt
Pengambilan Produk
Tempat pemasaran
Penjualan produk
Produk terjual
10
Laporan kemajuan
11
26 Mei 2011
Kampus Undiksha
presentasi
12
13
23 Juni 2011
Laporan akhir
Rancangan Dan Realisasi Biaya Rincian anggaran biaya untuk setiap komponen anggaran dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Rancangan Biaya No Kegiatan Jumlah Biaya Satuan (Rp.) Biaya (Rp.)
Pembuatan Proposal:
5 eks
50.000,-
250.000,-
Kertas A4
1 rim
50.000,-
50.000,-
Tinta print
2 box
50.000,-
100.000,-
4 unit
5.000,-
500.000,-
Pembuatan Desain
25 jam
Pembuatan Baju
30 baju
60.000,-
1.800.000,-
Pembuatan Stiker
50 lembar
4.000,-
200.000,-
Compact Disk
20 keping
5.000,-
100.000,-
CD Pankage
20 keping
2000,-
40.000,-
4 buah
150.000,-
600.000,-
Alat Tulis
4 buah
30.000,-
120.000,-
CorelDRAW X4 1 100.000,100.000,-
Biaya Perjalanan
10
4 orang 20 hari
10.000,-
800.000,-
11
Ongkos Perjalanan Dosen Pembimbing Selama Memberikan Bimbingan dalam Program Ini
1 orang 6 hari
10.000,-
60.000,-
Biaya Lain-lain
12
5 orang
100.000,-
500.000,-
13
3 eks
10.000,-
30.000,-
14
4 orang 5 hari
10.000,-
200.000,-
15
5 orang 20 hari
10.000,-
1.000.000,-
16
4 orang 5 hari
10.000,-
200.000,-
17
1 buah
100.000,-
100.000,-
18
Transfer ke-VCD
20 keping
2.000,-
40.000,-
19
Cetak Foto
25 lembar
4.000,-
100.000,-
Jumlah Biaya
7.000.000,-
Dari proposal yang kami ajukan, dana yang kami terima adalah sebesar Rp. 5.500.000,-. Realisasi/penggunaan biaya pada pelaksanaan program ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Rincian Penggunaan Biaya
No
Kegiatan
Jumlah
Biaya (Rp.)
Kertas HVS A4
1 rim
40.000,-
40.000,-
Tinta Print
2 box
40.000,-
80.000,-
4 unit
2.500,-
250.000,-
25 jam
10.000,-
10.000,-
Pembuatan Baju
36 pcs
60.000,-
2.160.000,-
Biaya Perjalanan
4 orang x 30 hari
10.000,-
1.200.000,-
Biaya Lain-lain
Pulsa Koordinasi
4 orang
200.000,-
800.000,-
8 eks
10.000,-
80.000,-
4 orang 30 hari
10.000,-
1.200.000,-
Jumlah Biaya
5.820.000,-
E.
Penjualan produk baju kaos ini sudah mencapai 63.89% (23 potong dari 36 potong), terhitung mulai dari tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 12 Juni 2011 (selama 28 hari). Keuntungan total yang telah diperoleh dari penjualan produk yaitu Rp. 10.000 23 potong = Rp. 230.000,-. Berikut adalah rincian dari harga jual produk, keuntungan serta sisa dana yang telah diperoleh. Biaya Pengeluaran Produk Biaya Pengeluaran Total Jumlah Total Terjual Harga Jual Produk Harga Jual Total Laba Produk per potong : Rp. 60.000,- /potong : 36 Rp. 60.000 = Rp. 2.160.000,: 23 potong : Rp. 70.000,- /potong : 23 Rp. 70.000,- = Rp. 1.610.000,: HJP BPP Rp. 70.000,- Rp. 60.000,- = Rp. 10.000,Laba Total Persentase Keuntungan : 23 Rp. 10.000,- = Rp. 230.000,:
Dana keluar
= Rp. 5.500.000,- + Rp. 1.610.000 = Rp. 7.110.000,Sisa dana = Dana masuk Dana keluar
= Rp. 7.110.000,- Rp. 5.820.000,= Rp. 1.290.000,Dari sisa dana tersebut, apabila ada tambahan dana lagi maka tim pelaksana PKM yakin produk baju kaos ini memiliki prospek yang cukup bagus. Pemasaran yang diperluas perlu dilakukan seperti melakukan penjualan produk ke tempat-tempat pariwisata sebagai oleh-oleh khas Bali, sebab mengingat nilai budaya yang terkandung didalam aksara Bali tersebut cukup tinggi dan produk serupa belum ada dalam dunia pasar pariwisata. Pelaksanaan PKM ini tidaklah menemui permasalahan. Ada beberapa permasalahan yang kami temui dalam pelaksanaan PKM ini. Berikut asalah ulasan mengenai permasalahan yang kami hadapi beserta penyelesaian yang telah kami lakukan. Sulitnya membuat desain produk yang sesuai dengan kriteria pasar. Kriteria pasar yang sulit ditebak membuat proses pembuatan desain menjadi hambatan. Usaha yang telah kami lakukan adalah mensurvei lagi ke tempattempat penjualan baju anak muda sehingga ada bayangan untuk mengetahui trend terbaru dari pasar. Sehingga setelah produk ini dibuat dapat diterima oleh pasar. Keluhan dari beberapa calon pembeli mengenai kurang tersedianya ukuran yang diinginkan oleh calon pembeli dan harganya kurang terjangkau bagi anak kost. Produk yang kami buat adalah produk yang terbatas sehingga jika ada ukuran yang kurang sesuai bagi calon pembeli maka kami meminta permaklumannya. Kemudian mengenai harga yang kurang terjangkau, kami dari tim PKM telah berusaha untuk membuat produk yang bisa sesuai dengan keinginan pasar (harga tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu murah), produk yang terbatas juga membuat nilai jual dari produk ini sedikit lebih mahal dari harga-harga dipasaran. Pasar yang belum diperluas (pasar pariwisata). Keinginan kami dari Tim PKM yang belum terealisasikan adalah memasarkan produk ini pada pasar pariwisata. Hal ini dikarenakan oleh kesibukan pelaksana program mengikuti perkuliahan serta keterbatasan dana. Apabila pemasaran dapat dilakukan di pasar pariwisata hal yang perlu diperhatikan adalah kualita produk yang bagus. Produk yang bermutu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Serta desain produk juga harus lebih ekpresif (menonjolkan aksara Bali sebagai objek utamanya).
F.
Pelaksanaan PKMK ini telah mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa khusunya Tim PKM yang penuh kreativitas dan inovasi sehingga dapat menjadi bekal untuk menghadapi hidup mandiri setelah selesai studi nanti. Keberlanjutan usaha dapat dilakukan apabila dana sudah memadai untuk melakukan produksi secara lebih maksimal sehingga keuntungan yang didapat pula lebih maksimal. Mengingat prospek dari usaha ini cukup bagus. Kepada semua pihak apabila ingin menggeluti usaha yang serupa, saran dari penulis adalah lakukan itu dengan baik dan lebih teliti melihat permintaan pasar dan keinginan pasar, sebab hal tersebut sangat berkaitan dengan keberhasilan dari usaha yang akan dijalankan.