Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GOLONGAN I A (LOGAM ALKALI) Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Kimia Unsur

Oleh kelompok 2 :

1. Ilham Krisdarmawan P. 2. Bhurman Pratama P. 3. Silvi Avianti I. 4. Laely Nur Afida

105090200111006 105090200111010 105090200111012 105090200111014

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

GOLONGAN I A ( LOGAM ALKALI) Unsur dibagi menjadi 2 yaitu golongan utama dan golongan transisi. Pada golongan utama unsur dibagi menjadi 8 golongan, yang salah satunya adalah golongan IA. Golongan I A sering disebut golongan alkali atau logam alkali (kecuali Hidrogen), karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkalis). Semuanya merupakan unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau). Unsur-unsur logam alkali merupakan logam yang paling reaktif sehingga di alam logam-logam ini tidak ditemukan dalam bentuk bebasnya melainkan dalam bentuk senyawanya. Pada saat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap (seperti perak). Logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah dan cukup lunak. Hal ini disebabkan atom atom logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang mengikat partikel partikel terjejal relatif lemah. Beda dengan halogen, dalam golongan IA dari atas ke bawah memiliki titik leleh semakin rendah. Ini menunjukan bahwa kerapatan delokalisasi elektron (ikatan logam) makin rendah sehingga atom atomnya semakin mudah di pisahkan (Harefa, 2010 ). Golongan ini memiliki elektron valensi ns1. Logam-logam alkali disebut juga logamlogam blok s karena hanya terdapat satu elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi, (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation (Ratna, 2009). Hidrogen merupakan unsur golongan IA, namun tidak memiliki sifat-sifat seperti unsur pada golongan IA lainnya. Unsur hidrogen diletakkan pada golongan ini karena nomor atom hidrogen yang bernilai 1. Unsur ini diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta. Hidrogen banyak digunakan untuk mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam proses Haber (memproduksi amoniak) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak (Mohsin,2006).

1.1 KELIMPAHAN Kelimpahan dari unsur - unsur logam alkali sebagai berikut : Tabel 1. Kelimpahan Logam Alkali di Alam

1.2 SIFAT SIFAT LOGAM ALKALI Logam alkali memiliki sifat sifat fisik sebagia berikut : Tabel 2. Sifat Sifat Logam Alkali

Gambar 1. Warna Nyala Logam Alkali (Shambara, 2011)

1.2.1

Jari Jari Atom Jari-jari atom merupakan separuh jarak antar pusat dua atom terdekat. Jarijari atom dalam satu golongan dapat diamati semakin bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom. Ini disebabkan oleh ukuran orbital yang bertambah dengan meningkatnya bilangan kuantun n (Chang, 2004).

1.2.2

Energi ionisasi Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron terluar. Pada golongan IA memiliki satu elektron valensi , elektron tersebut mudah terlepas dan energi ionisasi dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin rendah, sesuai dengan grafik berikut (Gonick, 2006) :

Gambar 2. Grafik Energi Ionisasi Golongan IA 1.2.3 Elektronegatifitas Pada tahun 1934 Robert Mulliken mendefinisikan elektronegatifitas adalah ukuran dari kecenderungan atom untuk menarik elektron menuju dirinya sendiri dalam suatu ikatan kimia. Golomgam IA memiliki energi ionisasi terendah sehingga atom-atom tersebut mudah melepaskan elektron (membentuk ion positif) tetapi tidak mudah menerima elektron (membentuk ion negatif). Dan cenderung bertindak sebagi donor elektron dalam berinteraksi dengan unsur lain. Akibatnya logam alkali memiliki elektronegatifitas yang rendah atau elektropositif ( Oxtoby, 2001).

1.3 SIFAT SIFAT KIMIA Kereaktifan dari logam alkali dibuktikan dengan kemudahan bereaksi dengan air, unsur unsur halogen, hidrogen, oksigen, dan belerang (Sutresna, 2007) :

1.3.1

Reaksi dengan Air Logam alkali jika direaksikan dengan air akan menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi tersebut sangat eksoterm sehingga dapat menimbulkan ledakan. Semakin besar nomor atom, ledakan semakin kuat. 2L (s) + 2H2O (l) 2LOH (aq) + H2(g) Logam Alkali Air Basa Gas Hidrogen

1.3.2

Reaksi dengan Halogen Unsur halogen bersifat sebagai pengoksida. Reaksi ini terjadi secara hebat dan menghasilkan garam halida. Reaksi yang terjadi adalah : 2L (s) Logam Alkali + X2 2LX Garam Halida

Halogen

1.3.3

Reaksi dengan Gas Hidrogen Reaksi yang berlangsung menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. Reaksi yang terjadi adalah : 2L (s) + 2H2 (g) 2LH (s) Hidrida logam alkali

Logam Alkali 1.3.4 Reaksi dengan Oksigen

Gas Hidrogen

Logam alkali mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (bilangan oksidasi O = -2), peroksida (bilangan oksidasi O = -1), atau superoksida (bilangan oksidasi O = - ). a. Reaksi menghasilkan oksida Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah ( dibawah 108 C). 4L (s) + O2 (g) Logam alkali Gas oksigen 2L2O (s) Oksida logam alkali

b. Reaksi menghasilkan peroksida dan superoksida Untuk menghasilkan senyawa peroksida, logam alkali harus direaksikan dengan oksigen dan dipanaskan serta jumlah oksigen yang direaksikan harus dibatasi. Jika jumlah oksigen tidak dibatasi, akan dihasilkan senyawa superoksida. 2L (s) Logam alkali + O2 (g) L2O2 (s) Peroksida logam alkali LO2 (s) Superoksida logam alkali

Gas oksigen

L (s) + O2 (g)

Logam alkali Gas oksigen

1.3.5

Reaksi Logam Alkali dan Belerang Senyawa senyawa sulfida. 2L (s) + S (s) L2S (s) Sulfida logam alkali dapat bereaksi dengan belerang menghasilkan

Logam alkali 1.3.6

Belerang

Reaksi Logam dan Sifat Basa Alkali Logam alkali yang dapat bereaksi dengan nitrogen adalah litium, menghasilkan senyawa litium nitrida. 6Li (s) + N2 (g) Litium Nitrogen 2Li3N (s)

Litium nitride

1.4 UNSUR UNSUR LOGAM ALKALI 1.4.1 Li (Litium) Litium pertamakali di temukan oleh Arfvedson pada tahun 1817. Litium merupakan unsur logam paling ringan dan merupakan reduksi terkuat. (Mohsin,2006). Litium digunakan untuk membuat baterai. Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl2 diperoleh di anoda (Utomo,2011).

Gambar 3. Lithium (Widodo,2011) 1.4.2 Na (Natrium/Sodium) Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hidrogen (H2), hidrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3. Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging (Utomo,2011).

Gambar 4. Natrium (Widodo,2011) 1.4.3 K (Kalium/Potasium) Kalium pertama kali ditemukan oleh Davy pada tahun 1807, yang mendapatkannya dari caustic potash (KOH). Logam ini merupakan logam

pertama yang diisolasi melalui elektrolisis. Dan kalium merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen (Mohsin,2006). Kalium biasa digunakan dalam pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen yang dimanfaatkan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah) dan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas. Kalium juga sangat penting bagi pertumbuhan akan tetapi bukan sebagai ion K+ melainkan dengan ion Ca2+ dalam perbandingan tertentu. Logam ini dapat dibuat melalui elektrolisis lelehan KOH, elektrolisis lelehan KCN, reduksi garam kloridanya, reduksi KCl dengan natrium (Utomo,2011).

Gambar 5. Kalium (Widodo,2011) 1.4.4 Rb (Rubidium) Rubidium pertamakali ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite dengan menggunakan spektroskop. Unsur ini akan memancarkan elektron jika disinari cahaya, sehingga banyak digunakan

dalam sel fotolitik. (Lestari, 2004). Kegunaan Rubidium (Rb) sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik (Utomo,2011).

Gambar 6. Rubidium (Widodo,2011) 1.4.5 Cs (Sesium) Sesium pertama kali ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1860 dalam air mineral dari Durkheim. Karakteristik logam ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau (Mohsin, 2006). Kegunaan Cesium (Cs) sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik (Utomo,2011).

Gambar 7. Cesium (Widodo,2011) 1.4.6 Fr (Fransium) Fransium ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium merupakan unsur terberat dalam golongan alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Fransium juga merupakan unsur yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik (Mohsin,2006).

Gambar 8. Fransium (Widodo,2011)

PERTANYAAN 1. Mengapa pada logam alkali hanya lithium yang dapat bereaksi dengan nitrogen? (Silvi Avianti I) Jawab : Litium merupakan satu-satunya unsur logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen yang membentuk Li3N. Hal ini disebabkan N dan Li merupakan unsur yang seperiode dan dari itulah kedua atom tersebut tidak jauh berbeda dalam segi ukuran, serta struktur yang dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.

2. Mengapa semakin besar nomor atomnya logam alkali memiliki daya ledak semakin besar pula? (Laely Nur Afida) Jawab : Daya ledak semakin besar karena adanya faktor reaktifitas dari unsur tersebut, semakin besar reaktifitas daya ledaknya semakin besar. Ini akibat dari bertambahnya jari-jari sehingga daya tarik menarik antara inti atom dan elektron valensi semakin kecil sehingga elektron valensi tersebut mudah terlepas. Ledakan tersebut terjadi karena lepasnya elektron valensi.

3. Bagaiman reaksi kimia yang terjadi apabila kalium bereaksi dengan udara? (Ilham Krisdamarwan) Jawab : Didalam udara bebas banyak terdapat O2. Dan jika kalium bereaksi dengan O2 tersebut akan dihasilkan superoksida KO2. Reaksinya : K (s) + O2 (g) KO2 (s) 4. Apa yang menyebabkan logam alkali memiliki warna nyala ketika dipanaskan?

Jawaban : Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam senyawa. Ketika logam alkali dipanaskan elektron tersebut mendapatkan energi sehingga elektron dapat berpindah ke orbital kosong manapun pada level yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tersebut bergantung pada energi yang diserap oleh elektron dari nyala. Ketika elektron berada di level tinggi menyebabkan energi tidak stabil, maka elektron tersebut akan turun kembali ke level semula atau ke level yang lebih rendah dari semula. Perpindahan elektron tidak selalu berpindah secara bersamaan, perpindahan elektron akan melepas sejumlah energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tetentu.

5. Mengapa logam alkali mudah bereaksi dengan unsur non logam? (Bhurman Pratama P.) Kereaktifan Karena logam alkali dan alkali tanah adalah unsur yang reaktif, terutama logam alkali dengan unsur golongan VIIA saking reaktifnya logam alkali, unsur golongan ini tidak ditemukan bebas di alam. (Tidak ada Na+ tapi NaCl karena dua-duanya sangat reaktif) Muatan Logam alkali dan alkali tanah merupakan golongan unsur bermuatan +1 dan +2, sedangkan unsur non logam berion negatif (-3, -2, -1). Nah, unsur-unsur tersebut baru dikatakan stabil bila sestabil unsur golongan gas mulia (VIIIA), yaitu muatannya 0. Karena itulah Logam-logam alkali yang bermuatan positif mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam yang bermuatan negatif. Karena secara alamiahnya, mereka bereaksi menuju kestabilan gas mulia yang bermuatannya 0

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga Gonick, Larry. 2006. Kartun Kimia. Jakarta : Gramedia Harefa, Allensius Karelsta. 2010. Makalah Golongan IA dan IIA. Politeknik Negeri Bandung Lestari, Sri. 2004. Mengurai Susunan Kimia Unsur Periodik. Jakarta: Kawan Pustaka Mohsin, Yulianto. 2006. Rubidium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/rubidium/. Diakses tanggal 5 September 2012 Oxtoby, David W. 2001. Prinsip Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga Ratna dkk. 2009. Logam Alkali dan Alkali Tanah . http://www.chem-isDiakses

try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-alkali-dan-alkali-tanah/. tanggal 3 September 2012

Shambara, Nurul Kurniati . 2011 . Warna Nyala Logam Alkali . http://alchemistviolet. blogspot.com/2011/02/warna-nyala-logam/alakli.html Diakses tanggal 5 September 2012 Sutrisna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia . Jakarta : Grafindo Media Pratama Utomo, Galih. 2011. Logam Alkali (Golongan IA). http://mediabelajaronline.blogspot.com/ 2011/09/logam-alkali-golongan-ia.html Diakses tanggal 3 September 2012 Widodo, Hari Prasetyo. 2011. Li, Na ,K, Rb ,Cs,Fr. http://unsur2kimiaku.ueuo.com/Li,Na,K, Rb,Cs,Fr.html Diakses tanggal 5 September 2012

LAMPIRAN Jawaban : 1. Alamat web : http://wanibesak.wordpress.com/2011/08/22/logam-alkali/ diakses tanggal 5 September 2012

2. Nama text book : 45817914-Golongan-Alkali.pdf (Golongan IA)

3. Nama text book : Dra. Sri Wardhani, M.Si (Unsur-unsur golongan IA)

4. Alamat web : http://iniblognyaromi.blogspot.com/2010/03/warna-nyala-logamalkali_815.html diakses tanggal 5 September 2012

5. Alamat Web : http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/l

Anda mungkin juga menyukai